Kategori
Investasi Saham

Bagaimana Cara Investasi Saham dengan Risiko Minimal?

Bagi sebagian orang yang baru terjun ke dunia investasi, pasti tak jarang terbesit pertanyaan “Bagaimana cara investasi saham yang minim risiko?”

Sebenarnya, risiko dalam investasi merupakan hal yang sangat wajar terjadi. Tapi investor pemula memang perlu mengetahui jika berinvestasi dengan cara meminimalkan risiko adalah salah satu strategi dalam mendapatkan imbal yang besar. Investor harus memastikan kalau risiko yang ada tidak akan menghabiskan semua dana yang telah dikumpulkan.

Lalu, bagaimana cara investasi saham yang minim risiko? Yuk, kita bahas!

[toc]

Bagaimana Cara Investasi Saham dan Menekan Risikonya?

Untuk menjawab pertanyaan bagaimana cara investasi saham dengan risiko minimal, kamu harus mengetahui dulu apa saja risiko investasi saham. Nah, kamu bisa membaca artikel yang membahas khusus mengenai seluk beluk investasi saham ini nih. Cermati di bagian risikonya.

Kalau sudah selesai baca, mari kita kembali ke topik artikel kali ini: bagaimana cara investasi saham yang minim risiko—bukan zero risk ya. Yuk, kita lihat satu per satu.

1. Hindari Saham Berisiko Tinggi

Umumnya, dalam dunia saham, risiko investasi berbanding lurus dengan keuntungan yang didapatnya. Jadi, semakin tinggi risiko sahamnya, semakin besar pula nilai keuntungannya. Namun, jika kamu ingin terhindar dari kerugian, kamu harus pintar memilih saham yang stabil dibandingkan dengan yang tinggi risiko, seperti saham berjenis:

  • Penny Stock karena saham jenis ini di Indonesia disamakan dengan saham seharga ‘gocapan’ dan beberapa emiten ini tersandung masalah keuangan. Belum lagi jenis saham ini tergolong saham yang susah untuk dijual karena punya prospek yang rendah kedepannya.
  • Saham Initial Public Offering karena saham ini terbilang baru di bursa saham. IPO ini masuk dalam jajaran saham beresiko tinggi karena belum ada rekam jejaknya untuk dijadikan bahan pertimbangan. Ditambah harga saham ini juga rentan mengalami pergerakan yang drastis.
  • ‘Saham gorengan’ karena pergerakannya cenderung liar dengan kapitalisasi rendah dan transaksinya sangat terlihat tidak wajar.

Hindarilah saham-saham jenis seperti di atas, untuk mengoptimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko.

2. Jangan Gunakan Strategi Risiko Tinggi

Berinvestasi saham tanpa strategi ibarat berjalan di tengah kegelapan. Bagaimana cara investasi saham yang menguntungkan juga akan bergantung pada strateginya. Namun, kalau menggunakan strategi yang salah, bukan hanya berjalan di tengah kegelapan, melainkan bisa terpeleset atau jatuh.

So, jauhi teknik-teknik saham berikut ini karena dapat menyebabkan kerugian yang berlipat ganda.

  • Teknik shorting karena mengambil keuntungan dari harga saham yang turun
  • Teknik leverage atau meminjam uang pada broker untuk membeli saham dengan bunga
  • Full time dan day trading karena dilakukan dengan membeli dan menjual banyak saham di satu waktu, misalnya dalam satu hari sekaligus.
  • Option karena kontrak yang memberi hak dalam jual beli saham ditentukan pada harga tertentu sebelum tanggal yang ditentukan. Kerugian dapat terjadi jika kontrak yang dibayarkan ini tidak digunakan sama sekali.

3. Hindari Ikut-Ikutan, Fokus Berinvestasi secara Stabil

Tak dapat dimungkiri jika saat ini banyak investor yang terjebak dengan keinginan membeli saham yang sedang menjadi tren karena ramai diperbincangkan. Rasanya, kalau enggak ikutan beli, jadi enggak kekinian. Padahal, saham tersebut belum diketahui prospek dan juga pertumbuhan di bisnis emitennya. Kalau sudah salah memilih tren, biasanya investor akan terjebak saat pergerakan harga berbalik melawannya.

Memang sih, membeli saham yang sedang hype adalah salah satu cara juga untuk bisa meraup keuntungan yang maksimal, tetapi kalau kamu beli saat sahamnya sudah populer, harganya sudah naik, itu mungkin sudah terlambat. Kamu akan membelinya di harga yang sudah tinggi. Kalau ternyata, harganya sudah mencapai puncak, bisa jadi tak berapa lama lagi harga saham tersebut akan turun. Sementara modal kamu nyangkut di harga tinggi, saham emitennya semakin anjlok dan bahkan kemudian tak beranjak lagi.

Jika kamu belum punya pengalaman banyak, pun tak ada waktu untuk memantau pasar modal secara terus menerus untuk melihat pergerakan harga, lebih baik kamu mencari saham dari perusahaan yang sudah dipastikan akan berkembang untuk jangka panjang. Pastikan bahwa saham yang kamu pilih bisa bertahan di tengah kondisi ekonomi terburuk seperti saham yang berasal dari perusahaan kapitalisasi besar. Proses pemilihan saham tersebut harus didasari dengan pemahaman yang mendalam dan mencari tahu pengaruh di baliknya.

Jika sudah menemukan saham yang sesuai, kamu bisa menanam modal secara teratur supaya stabil setiap bulannya. Fokuslah pada beberapa saham dan aset lainnya, buat keputusan seobjektif mungkin, dan jauhi faktor emosional seperti ikut-ikutan tren semata.

4. Fokus pada Outlook Jangka Panjang

Pendekatan jangka panjang yang diambil investor bisa menjadi sebuah strategi untuk sukses berada di pasar saham. Periode memegang investasi sangat penting, karena fluktuasi di pasar kebanyakan sulit untuk diprediksi.

Umumnya, para investor yang terjebak tren atau isu akan membeli saham saat harganya meningkat, dan kemudian stuck ketika harganya jatuh. Sebagian bahkan memilih cutloss. Nah, kondisi ini nih yang dimaksud pada poin ketiga tadi.

Hindari cara-cara seperti ini. Kalau kamu pengin tahu bagaimana cara investasi saham dengan minim risiko, mulailah memiliki pandangan jangka panjang, dan berinvestasi pada perusahaan yang punya portofolio baik.

5. Alokasikanlah Aset

Alokasi aset adalah pembagian aset investasi yang berbeda-beda di dalam satu wadah yang disebut portofolio. Jenis aset ini biasanya  seperti saham, deposito, hingga obligasi. Persentase dari aset tersebut tidak sama dan juga dipengaruhi oleh umur target investor.

Artinya, jika investor telah mendekati masa tua, lebih baik mengurangi risiko dengan cara memindahkan sebagian besar portofolio ke aset yang tergolong stabil. Sebaliknya, ini juga berlaku bagi investor muda yang ingin mendapatkan keuntungan besar. Karena masih muda waktunya masih panjang, rata-rata tipe investor seperti ini akan lebih mudah berinvestasi pada saham yang nilainya mengalami fluktuasi.

Selain itu, kamu juga sebaiknya melakukan diversifikasi saham pada beberapa sektor yang berbeda untuk menyelamatkan kamu ketika salah satu performa instrumen kondisinya sedang buruk.

Pasalnya, investasi saham ini memang bukan semata-mata tentang keuntungan saja. Melainkan, menekan risiko seminimal mungkin. Hal ini menjadi salah satu strategi yang harus diperhitungkan oleh investor pemula. Terus dalami ilmu tentang investasi saham untuk menentukan langkah yang tepat saat terjun di dunia bursa saham.

Selamat mencoba!

Satu tanggapan untuk “Bagaimana Cara Investasi Saham dengan Risiko Minimal?”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version