Kategori
Buku

[Book Review] She Who Remembers

Suka baca buku novel berlatar belakang sejarah? Kalo sejarah Amerika? Buku She Who Remembers ini cerita tentang kisah suku Indian di masa lalu. Kental banget suasana magis di buku ini. Berasa baca buku antropologi tapi buku yang seru banget.

Writer: Linda Lay Schuler
Page: 496
Language: English
Genre: Historical Fiction
Age suggestion: 18+
Siapa yang suka cerita tentang kehidupan Indian?
Kalo gw dari dulu sukanya dimulai dari Hiawata di komik-komik Donal Bebek.  Trus jaman dulu kan banyak ya film Koboi yang most of the time musuhannya sama orang Indian. Sampe kemudian ada satu seri yang jagoannya koboi sama orang Indian kerjasama.  Lupa judulnya tapi.
Buat gw cerita tentang suku Indian eksotis banget.  Banyak mengandung muatan mistis.  Mulai dari bulu-bulu yang dipake di aksesoris mereka sampe ke nama-nama yang dipake. Mighty Eagle,  Big Bear dan yang gitu-gitu deh.  Hihihihi.
Eh pas Februari kemaren habis gw install Kindle nemu Samsung book dealsnya Samsung ama Amazon seperti pernah gw ceritain di postingan soal Kindle.  Waktu itu gw milih buku She Who Remembers yang mana dari sinopsisnya kok ada mistis-mistisnya.  Langsung gw pilihlah itu.  Apa emang gw gak bisa moveon dari cerita semacam Pocong,  Kuntilanak  dan sebagainya ya.  Selain dangdut,  gw mistis juga ternyata.  *kepanjangan intro Dan!
Buku dibuka dengan cerita seorang wanita muda yang terpojok oleh seekor binatang buas di sebuah gua,  hanya berbekal tombak yang seharusnya tidak lazim dibawa seorang wanita Indian.  Ofkors dia selamat.  Trus cerita flashback ke waktu dia harus diusir dari kampung halamannya dan bagaimana Ibunya melindungi dia.
Unik banget alasan kenapa dia harus diusir dari sukunya.  Simply karena dia bermata biru yang mana itu jadiin dia beda sendiri.  Alasan yang sampe sekarang gw rasa relevan.  Karena perbedaan orang/kelompok jadi dibenci dan diusir. Namanya Kwani.
Menurut legenda,  ada satu sosok yang punya kekuatan luar biasa yang disetarakan tuhannya. Matanya biru.
Dimulailah cerita petualangan Kwani.  Bagaimana dia dipanah dengan mata panah untuk penyihir yang kemudian panahnya meleset.  Sepanjang cerita kemudian, mata panah itulah yang melindungi dia.  Bagaimana kemudian dia hamil dan harus kehilangan anaknya yang akhirnya ketemu dengan tokoh Kokopelli,  pengembara yang dianggep demigod oleh orang-orang di masa itu.
Menariknya di sini,  cerita bagaimana Kwani yang di awal cerita adalah seorang perempuan biasa bisa bertransformasi menjadi seorang She Who Remembers.  Tokoh wanita keramat yang memiliki kemampuan untuk menyimpan pengetahuan dari sejak mereka menginjak dunia ke empat – istilah untuk dunia yang kita tinggali sekarang. Perjalanan transformasinya sih bukan yang epic luar biasa gitu, malah cenderung datar santai tanpa pretensi. Melalui kebijakan-kebijakan alam yang ditunjukin dengan cara yang mengalir indah.
Jangan salah, buku ini gak kayak buku perdukunan kok. Malahan tipe cara ceritanya kayak seri bukunya Serial Anak-Anak Mamak. Karakternya berkembang.
Di sini Kwani bertransformasi dari seorang perempuan muda yang diusir dan menjadi outcast, bertemu dengan segala rintangan dan belajar bagaimana mengatasinya tanpa kenal menyerah. Etapi jangan dibayangin kalo ceritanya innocent sepanjang jalan loh ya. Ini ratingnya dewasa. Sepanjang jalan bertebaran deskripsi fisik yang vivid dan budaya orang masa itu kan ya mungkin seperti yang ditulis di buku.
Apalagi setelah ketemu Kokopelli. Lebay ya gw nulisnya. Gak sampe semesum novel-novel yang sampulnya para kekasih berpelukan itu kok. Kokopelli sendiri menurut legenda adalah pembawa unborn children dan penyemai bibit kesuburan (baca di halaman Wikipedia tentang Kokopelli). Di buku ini sosoknya adalah seorang laki-laki gagah dengan keahlian dan pengetahuan obat-obatan.
Baca 400an lebih halaman gak bikin gw bosen, malah berasa terdampar di tanah asing Amerika sono pas awal perkembangannya. Bahkan ada beberapa bagian pas seru-serunya trus kepotong dan kebawa tidur, bisa ngimpi ceritanya. Jarang loh buku bisa kasih efek kek gini. Pernah waktu baca Tuesdays with Morrie.
Yang gw sayangkan, ternyata buku ini baru buku pertama dari rangkaian serinya Kwani. Hiks. Kalo mau baca lanjutannya ya gw harus beli lagi dong. Huaaaa!! *Banting Kindle *Gak jadi ding, sayang henpon*

Jadi, kalian lagi baca apa sekarang?
Daftar buku yang gw pernah baca dan review sebelumnya:
[display-posts category=”books-2″]

23 tanggapan untuk “[Book Review] She Who Remembers”

Wow, salut sama Mas Dani. Aku baca Thriller nggak selesai-selesai. Tapi hebat ya bukunya sampai bisa kebawa mimpi. Biasanya yang mudah kebawa mimpi itu film…jadi kupikir buku She Who Remembers ini sangat bagus deskripsinya 😀

Aku lagi baca Love in the Time of Cholera, mas Dan. 400 halaman yang kerasa banget

Sama dengan Mas Jampang, saya tahunya Indian cuma dari Pocahontas doang :)). Dari kilasannya ini, tampak kalau buku ini kaya budaya. Keren ya kebudayaan Indian itu. Dengan Shaman dan segala macamnya. Agak mirip dengan Inca Aztec di Amerika Latin bukan sih? :hoho.
Sekarang lagi menghabiskan buku tentang tokoh bertopi :hehe. Semoga bisa selesai :amin.

Waaaah, asli baca postingan ini jadi pengen ke Gramed nyari buku. Sekarang lg baca buku lama sih, beli udah lama juga tp baru dibuka plastiknya lol. Mitch albom : for one more day. Thanks reviewnya mas 😉

Ihiy,,,tebakanku ceritanya mirip2 Larung kayaknya…
Tapi penapsaran Dan…
eh…itu Bahasa Indonesiah apa English sih?
kalo english rada males….PR baca juga masih banyak…hiks…
salut buat lo yg rajin bener baca nya….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version