Kategori
Perencanaan Keuangan Reksadana

12 Hal Paling Penting yang Wajib Dipahami Dalam Investasi Reksadana

Sudah tahu apa saja 12 Hal Paling Penting yang Wajib Dipahami Dalam Investasi Reksadana? Baca postingan tamu hari ini dari pengelola duwitmu.com

Postingan 12 Hal Paling Penting yang Wajib Dipahami dalam Investasi Reksadana kali ini adalah postingan tamu dari Mas Rio yang mengelola blog duwitmu.com.

Meskipun punya banyak manfaat, masih sebagian kecil masyarakat yang memilih Reksadana sebagai instrumen investasi. Menurut beberapa survei, pemilik Reksadana tidak sampai 10 persen.

Jumlah ini masih kalah jauh dengan instrumen tabungan, deposito dan emas. Sementara, Reksadana sebenarnya punya sejumlah keunggulan dibandingkan instrumen – instrumen investasi lainnya.

Banyak yang bertanya mengenai cara, strategi, keamanan dan tips berinvestasi di Reksadana. Hal yang wajar terjadi karena reksadana adalah instrumen yang relatif baru. Ditambah lagi, maraknya kasus investasi bodong belakangan ini mendorong orang lebih extra hati – hati ketika akan menempatkan uanganya di produk investasi.

Berikut ini daftar pertanyaan – pertanyaan yang sering dilontarkan beserta jawabannya. Menyangkut aspek legalitas, keamanan, dan perlindungan konsumen.

12 Hal Paling Penting yang Wajib Dipahami Dalam Investasi Reksadana

#1 Apa itu Reksadana ?

Ilustrasi Reksadana . KONTAN/Muradi/2014/08/12sebagai salah satu cara memanfaatkan angpao lebaran anak

Reksadana dibentuk oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian melalui akta kontrak investasi kolektif (KIK) yang dibuat notaris.

Manajer Investasi berperan sebagai pengelola dana yang terkumpul dari sekian banyak investor untuk diinvestasikan ke dalam portofolio efek, seperti SBI, obligasi, dan saham. Sementara untuk dana yang terkumpul dari nasabah akan disimpan oleh Bank Kustodian.

Bank Kustodian selain berperan menyimpan dana atau portofolio milik investor serta melakukan penyelesaian transaksi dan administrasi Reksadana.

note dari Dani: jadi seharusnya tidak perlu kepikiran bahwasannya duit investasi reksadana akan dibawa lari oleh manajer investasi karena pengeloalaannya pun berbeda. 

#2 Kenapa Memilih Reksadana ?

Investasi reksadana cocok bagi investor yang memiliki banyak keterbatasan, seperti waktu terbatas, dana terbatas, informasi terbatas, dan pengetahuan investasi yang terbatas.

Instrumen ini mampu mengurangi risiko investasi karena disebarkan pada berbagai produk investasi oleh sang manajer investasi.

Tetapi bukan berarti Reksadana bebas risiko. Untuk itu, investor tetap perlu mempelajari berbagai risiko produk ini.

Analisa risiko sebelum berinvestasi (gambar dari film The Big Short)

Reksadana disebut sebagai produk yang paling sesuai dengan pepatah di dunia investasi, yaitu “Don’t put all eggs in one basket”.

Maksudnya adalah untuk mengurangi risiko, kita perlu menyebar penempatan investasi, sehinga kita terhindar dari risiko kerugian secara total (total loss).

Baca juga postingan Kenapa Percuma Membaca tantang Reksadana

#3 Apa Dasar Hukum Reksadana ?

Kalau masih ada yang ragu, apakah investasi reksadana merupakan investasi yang syah, catet bagian ini.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”

Jadi gak perlu khawatir sama sekali tentang syah atau nggaknya reksadana.  🙂

#4 Bagaimana Perkembangan Investasi Reksadana ?

Alasan investasi reksadana salah satunya sama dengan investasi saham. Perkembangannya

Perkembangan investasi reksadana di Indonesia cukup pesat.

Menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito, sepanjang kuartal pertama 2013 pada saat tulisan ini pertama kali ditulis nilai aset industri reksadana yang dikelola meningkat menjadi Rp187,962 triliun atau meningkat 12,72 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp166,751 triliun.

Dana kelolaan reksadana pun semakin berkembang dan pada bulan Mei 2016 menurut data yang dilansir CNN Indonesia, dana kelolaan investasi reksadana sudah mencapai Rp. 303 triliun!

#5 Bagaimana Cara Jual Beli Reksadana ?

Transaksi di investasi reksadana sangat mudah.

bank account lover

Kita cukup mencari produk Reksadana yang sesuai, pilih manajer investasinya, baca prospektusnya, lalu lakukan pembelian (subscription) dan transfer dananya.

Kita bisa membeli langsung melalui manajer investasi atau membelinya lewat agen (bank) yang ditunjuk. Prosesnya adalah:

(+) Datang ke agen penjual reksadana,
Baca postingan Cara Beli Reksadana di Bank untuk cara beli reksadana yang lebih detail.
(+) Membuka rekening Reksadana, mengisi formulir, menyiapkan fotokopi identitas,
(+) Menyiapkan dana yang hendak diinvestasikan untuk membeli unit Reksadana.

Sebagai bukti kepemilikan unit tersebut, kita mendapat sertifikat reksadana sejumlah unit yang dibeli. Laporan inilah yang menjadi bukti/ konfirmasi atas kepemilikan reksadana kita.

#6 Apa itu Manajer Investasi ?

Manajer investasi merupakan elemen penting dalam transaksi investasi reksadana. Sebab ketika kita membeli, maka kita mempercayakan pengelolaan dana tersebut kepada mereka.

Beda manajer investasi, beda pricing

Yang dimaksud dengan pengelolaan dana adalah manajer investasi akan melakukan transaksi jual beli saham di bursa maupun instrumen investasi lainnya, di mana hasil dari pengelolaan mereka akan tercermin dalam harga unit penyertaan yang biasa dikenal dengan NA V/NA B (Net Asset Value/Nilai Aktiva Bersih).

Pada investasi reksadana, manajer investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada sebuah surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam NA B reksadana tersebut.

Tentang manajer investasi ini, seharusnya informasinya pun dapat kita peroleh secara bebas dari website resmi mereka maupun dari prospektus reksadana yang akan kita beli.

#7 Apa Tolak Ukur Nilai Investasi Reksadana ?

NAB (Net Asset Value/Nilai Aktiva Bersih) merupakan tolak ukur memantau hasil Reksadana.

NAB per saham/unit penyertaan adalah harga dari portofolio suatu reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.

Semisal, hari ini reksadana X harga NA B-Nya Rp1.300. Kita berencana membeli 1.000 UP, maka kita membutuhkan dana Rp1,3 juta (plus komisi/fee).

  • Seandainya akhir tahun nanti harga NA B-nya Rp1.500 dan kita hendak mencairkan reksadana kita, maka keuntungan kita sebesar Rp200 ribu (minus komisi/fee/pajak).
  • Sebaliknya, andaikata harga NA B-nya turun menjadi Rp1.000, maka kerugian kita menjadi Rp300 ribu (plus komisi/fee).

#8 Apa Jenis Investasi yang Ditawarkan Reksadana ?

Secara umum ada empat jenis reksadana yang bisa kita pilih. Masing-masing dapat dibedakan menurut alokasi jenis investasi yang dilakukan.

Invest every penny you have

Pertama, Investasi Reksadana Pasar Uang, di mana 100% invetasinya akan ditempatkan ke dalam surat berhaga efek pasar uang. Efek pasar uang adalah efek utang yang jatuh temponya kurang dari satu tahun, seperti SBI, deposito, obligasi dengan sisa jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Kedua, Investasi Reksadana Pendapatan Tetap, dana investasi minimum 80% ditempatkan pada surat utang, umumnya pada obligasi.

Ketiga, Reksadana saham, di mana minimum 80% investasinya ditempatkan pada saham.

Keempat, Reksadana campuran, yaitu dana investasi ditempatkan pada instrumen surat utang, saham, dan produk investasi lain yang tidak dapat dikategorikan pada ketiga jenis reksadana sebelumnya

#9 Apa Risiko Reksadana ?

Sebagai investor harus mempertimbangkan faktor-faktor risikonya.

Pertama, keuntungan tidak dijamin. Investor harus menyadari bahwa dengan dengan berinvestasi di Reksadana, tidak ada jaminan untuk mendapatkan pembagian keuntungan, dividen, ataupun kenaikan modal investasi.

Kedua, risiko umum pasar modal. Setiap pembelian efek akan melibatkan beberapa risiko pasar. Oleh sebab itu, Reksadana mungkin rentan terhadap perubahan kondisi pasar yang merupakan hasil dari: global, regional atau perkembangan ekonomi nasional; kebijakan pemerintah atau kondisi politik, pergerakan suku bunga secara umum, sentimen investor yang meluas ataupun guncangan eksternal (misalnya bencana alam, perang dan lain-lain).

Stock Market

Ketiga, risiko efek. Ada banyak risiko efek yang dapat terjadi pada setiap efek, contohnya adalah kemungkinan default perusahaan penerbit pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi, dan implikasi dari peringkat kredit perusahaan yang di-downgrade.

Keempat, risiko likuiditas yang dapat didefinisikan sebagai seberapa mudah sebuah efek dapat dijual pada atau mendekati nilai wajarnya tergantung pada volume yang diperdagangkan di bursa.

Kelima, risiko inflasi yang merupakan risiko potensi kerugian daya beli investasi Anda karena terjadinya kenaikan rata-rata harga konsumsi.

Keenam, risiko ketidakpatuhan. Hal ini mengacu pada risiko terhadap reksadana dan keuntungan investor yang dapat timbul karena ketidaksesuaian terhadap hukum, aturan, etika dan kebijakan dan prosedur internal dari manajer investasi.

Kedelapan, risiko manajer investasi. Kinerja setiap reksadana sangat tergantung antara lain pada pengalaman, pengetahuan, keahlian dan teknik, proses investasi yang diterapkan oleh manajer investasi, dan setiap kekurangan dari syarat tersebut akan berdampak buruk pada kinerja reksadana sehingga akan merugikan investor.

Sebelum mulai berinvestasi, coba cek dulu profil risiko masing-masing.

#10 Apa Reksadana Aman ?

investasi reksadana gak bikin bangkrut kok! 😀

Maraknya kasus investasi bodong menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan investasi reksadana.

Perlu ditegaskan bahwa Reksadana adalah produk investasi yang legal yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Karena itu, legalitas Reksadana terjamin.

Kemudian, dalam Reksadana terdapat dua lembaga yang menjalankan dan saling kontrol, yaitu Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Manajer Investasi berfungsi mengelola portfolio Reksadana dan Bank Kustodian menyimpan dan mencatat harta Reksadana.

Adanya segregation of control dari kedua lembaga ini menjamin perlindungan yang optimal terhadap dana masyarakat yang ditempatkan di Reksadana. Lihat poin pertama tadi.

#11 Apa Lembaga yang Mengawasi Reksadana ?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua pihak yang terlibat dalam transaksi jual beli instrumen in wajib mendapatkan ijin dari OJK.

Tujuan pembentukan OJK, sebagaimana tertulis dalam UU OJK Pasal 4 Huruf C adalah agar keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa keuangan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, termasuk perlindungan terhadap pelanggaran dan kejahatan di sektor keuangan.

Kalaupun ada manajer investasi yang bangkrut, ada kok mekanisme yang bisa ditempuh oleh nasabah untuk menyelamatkan uang investasi reksadana miliknya. Baca postingan Apa yang Harus Dilakukan Nasabah Ketika Perusahaan Sekuritas Tutup.

#12 Bagaimana OJK Melindungi Konsumen Reksadana ?

Salah satu program strategis OJK untuk memperkuat sistem perlindungan konsumen adalah dengan meluncurkan Layanan Konsumen Keuangan Terintegrasi atau Financial Customer Care (FCC).

Layanan Konsumen Keuangan Terintegrasi atau Financial Costumer Care (FCC) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerima puluhan pengaduan tentang penipuan investasi.

Bila ragu hubungi call center Otoritas Jasa Keuangan atau OJK di (Kode Area) 500655 atau e-mail ke konsumen@ojk.go.id. Berikan informasi kepada OJK bila ada pihak yang menawarkan produk investasi dengan legalitas meragukan.

Ingin belajar lebih jauh baca Panduan Investasi Reksadana di blognya Mas Rio.

Artikel Tamu dari Duwitmu.com | Mengelola Keuangan Keluarga

Kalau ada pertanyaan tentang postingan 12 Hal Paling Penting yang Wajib Dipahami Dalam Investasi Reksadana ini bisa langsung ditulis di kolom komen atau mensyon gw di twitter @danirachmat!

52 tanggapan untuk “12 Hal Paling Penting yang Wajib Dipahami Dalam Investasi Reksadana”

bagian mananya Grant yang masih bikin bingung? Sayang kalo cuma nabung di celengan dan atau di rekening bank Grant. Hehehe. Yuk belajar bareng yuk! 😀

Balas

Memang untuk memulai suatu investasi mesti paham dulu keuntungan dan risikonya ya Mas, supaya baru berinvestasi ketika sudah berpikir matang dan paham semua kemungkinan. Terima kasih buat postingannya! Keuntungan pasti dicari semua orang, high risk, high return juga. Tapi tahu info tentang apa yang akan terjadi pasti membuat diri jadi lebih siap.

mas dani aq jd punya reksadana sejak baca postingan mas dani waktu itu yg bahas asuransi perlu atau enggak klo ga salah hihhihi tapi baru dikiitt bgt nyoba2 aja trus nyobanya yg syariah soalnya aq emang masi takut2 walopun yg syariah pun belum tentu syari kan yes hahahhahha labil deh aku pengen ikutan melek investasi tp masi suka bingung n takut jugak :p trus pas kemaren baca di postingan mas dani sebelumnya kalo ga disarankan investasi emas karena naik turun juga baru tau aq hahahha karena aq lagi nabung TRM setahun dicairin beli emas gitu salah yah? hahhahhahhaha abisan mikirnya klo ud megang kepingan emas gt ngerasa aman buhahhahahhaha. btw aq paling suka mas dani klo lagi posting beginian berasa punya financial advisor pribadi yakkk hehehhee

Mbak Dinda, makasih yaaaa sudah mau baca, komen dan mulai beli reksadana. Hihihi… Wajar kok kalo emas itu dianggap lebih aman karena kelihatan fisiknya. Saya sih gak bilang kalo emas gak direkomendasikan, cuman saya bilang kalo emas itu risiko naik turunnya sama dengan yang ada di reksadana saham misalkan. Jadi pengen nulis tentang emas deh.
Btw itu ide yang bagus kok nabung di Tabungan Rencana (btw kalo TRM berarti Tabungan Rencana Mandiri ya? :P) Saya dulu juga pake dan jualan produk itu. Tapiiiii…… menurut saya daripada ditaroh di TRM mending dibeliin reksadana pasar uang ajah. Jauh lebih menguntungkan 😀

Balas

Mas, udah mulai dari 2 tahun yang lalu RD nya.. gegara blog ini salah satunya ..

makasih ya mah sudah berbagi ilmu..

Mas, ditunggu bahasan investasi saham nya yah.
kemaren berhasil ngeracuni temen biar ikut asji.. akhirnya ikut juga..
pokonya ilmu perencanaan keuangan nya kepake banget Mas.
moga ilmunya makin barokah
amin..

terima kasih

lies

Aku udah investasi reksadana, cuma ga konsisten tiap bulan nyetor hihihi… Tapi udah niat ga akan diganggu gugat. Udah setaun lebih punya reksadana. Selama ini masih nyimpen di pasar uang, mau pindah ke campuran tapi masih mikir-mikir dulu. Masih harus ngulik soal ini, secara sebagai seorang freelancer kan harus punya dana pensiun (((pensiun)))) sendiri, ya.

Buka akun reksa dana yg recommended dmn, Dan? Ada yg bs beli reksadana dan saham sekaligus dlm satu akun nggak?

Banyak Mas, bisa di bank (paling gampang di Commbank karena bisa online), atau di sekuritas maca Mandiri Sekuritas, Indopremier dll, atau bisa juga ke marketplace macem Bareksa 🙂

Selamat berinvestasi! 😀

Balas

haii mas dani, mau tanya dong. jadi saya udh nabung reksadana sekitar 6 bulan terakhir di tokopedia. mungkin pertanyaannya konyol tapi boleh ga sih cairin semua uang di reksadana tokped aku dan pindahin ke tmpt lain kayak bibit gt?? atau its ok punya reksadana di dua tempat yg beda? hehe masih pemulaa bgt, mohon pencerahannya, makasih!

Bang..
Masih bingung dengan reksadana.
Bisa gk Sy dapat pemahaman lain secara awam.
Pakai ibarat gtu deh supaya ngeh, maklum Sy udik.
Invest reksa apa mirip dg invest/trading saham ?

Terima kasih mas Dani atas ilmunya. Semoga menjadi amal jariyah. Saya akan coba buka di IPOT. Itu bagus ya mas?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version