Kategori
Investasi Keluarga Perencanaan Keuangan

Diskusi dengan Pasangan yang Penting untuk Dilakukan

Apa saja sih diskusi dengan pasangan yang penting dan harus dilakukan? Gue kepikiran ini sambil nonton Flower of Evil. Drama yang intinya lu gak kenal siapa pasangan lu kan? Hahaha!

Trus jawaban-jawaban respon yang masuk di story IG gue lumayan mencengangkan! Bahahaha!

Jadi, tulisan lama ini gue edit ulang dah. Biar relevan sama keadaan sekarang. Dengan sekian banyak update tentunya.

Baca juga: Pentingnya Membangun Dana Darurat di 2021

Diskusi dengan Pasangan tentang Keuangan

[toc]

Diskusi dengan Pasangan tentang Keuangan

1. Besaran Gaji

Diskusi dengan pasangan tentang gaji

Yes, gaji! Ini hal pertama yang penting banget buat dijadiin bahan diskusi dengan pasangan!

Yakali sama pasangan aja masih sembunyi-sembunyiin berapa besarnya gaji kan ya? Ada gak sih yang kek gitu? Nyembunyiin besarnya gaji dari pasangan?

Eh ya kalo ada ya gapapa juga sih kalo dirasa itu yang paling baik menimbang situasi dan kondisinya ya. Tapi kalo gue pribadi adalah yang berpendapat kalo gaji bukanlah sesuatu yang harus disembunyikan dari pasangan!

Karena menyembunyikan penghasilan dari pasangan itu adalah satu cikal bakal masalah yang besar yang tinggal menunggu waktu buat meledak aja. Kayak bomb!

Lagian kenapa sih kok harus sembunyiin gaji dari pasangan? Takut apa? Trus kalo gaji aja disembunyiin, bakalan apa lagi yang mau disembunyikan dari pasangan?

Okelah kalo masih pacaran ya, tapi kalo dah nikah satu sama lain kenapa gak terbuka aja semuanya termasuk soal gaji? Ya kan?

Lagian kalo misalkan soal gaji udah dibuka seterang-terangnya ke pasangan, jadi enak kan. Hilang satu sumber kekhawatiran yang harus terus ditutup-tutupi.

Kembali ke atas

2. Siapa yang Akan Terus Bekerja

Topik ini tentu saja harus dibahas kalau dua orang dalam satu hubungan sama-sama bekerja. Kalau dari awal hanya salah satu yang kerja sih udah langsung beres ya.

Diskusi dengan pasangan siapa yang harus bekerja

Ini kejadian sama gue dulu. Ketika memutuskan akan menikah, kami bahkan sampai bahas siapa nanti yang akan terus kerja kalau misalkan suatu saat kondisi memaksa keputusan tersebut harus diambil.

Bisa saja ketika menikah dan kemudian punya anak, salah satu dari pasangan harus stay di rumah. Ya mungkin karena kondisi yang memaksa karena tidak ada yang menjaga anak di rumah.

Jangan sampai hal semacam ini gak diomongin ya. Dan menurut gue jangan sampe keputusan yang diambil pun hanya berdasarkan gender role pasangan. Misal: wanita harus berhenti bekerja ketika punya anak.

Kalau saja misalkan penghasilan wanita dalam rumah tangga jauh lebih besar ya maka mau tidak mau si laki-laki harus berbesar hati berhenti bekerja. Dan ya, kemudian jadi stay at home dad.

Kalau tidak mau itu terjadi, ya berarti si lelaki harus bisa mencari nafkah dan penghasilan yang lebih besar dibandingkan yang bisa dihasilkan oleh istri.

Jadi, solusi yang harus diambil juga harus logis dan bisa diterima. Dan tentu saja harus dengan pertimbangan sebesar-besarnya kemakmuran keluarga.

Kembali ke atas

3. Mau Kasih Orang Tua dan Saudara!

Nah, kalo yang satu ini adalah masalah sensitif yang bisa bikin kehidupan rumah tangga berantakan kalo gak diomongin dari awal! Apakah itu?

Yes, you got it right! Bagaimana kasih ke orang tua dan sudara.

Gue sendiri tipe orang yang berkeyakinan kalo kasih ke orang tua itu harus jalan terus! Gak boleh berhenti hanya karena menikah.

Nah, kalo kalian mantemanku sayang punya keyakinan yang sama, harus dipastikan kalo pasangan kalian juga memiliki pandangan yang senada. Dan itu harus didiskusikan dari awal.

Okelah kalo orang tua, kalo sodara gimana? Apakah oke mau kasih? Atau tidak?

Hal-hal kayak gini harus banget atuh diomongin sama pasangan. Kalo mau kasih ke orang tua ato saudara aja gak mau kasih tahu pasangan, trus masih berharap pasangan ngertiin kita?

Kan syedih ya kalo gara-gara niatan hati mau bantuin orang tua dan sodara malah keluarga sendiri terhantam prahara. Makanya, hayuk atuh jujur aja.

Kembali ke atas

4. Bagaimana Membiayai Hobi?

Hobi Kamu apa? Belanja? Fotografi? Koleksi action figures?

Apapun hobi lu, udah diomongin sama pasangan belom? Terutama nih ya, kalo buat beli barang-barang yang termasuk hobi itu harganya cukup besar.

Gue sih sering banget baca ya kalo ada suami beli barang sembunyi-sembunyi dari istri. Atau ada yang ngaku tas belanjaannya cuma sejuta-dua juta padahal kenyatannya puluhan juta.

Pertanyaannya adalah njuk kenapa?

Belanja sampe harus sembunyi-sembunyi, or even worse, bohong-bohong kayak gitu? Pasti ada root cause penyebab masalahnya kan yan.

Apakah memang si pasangan tidak setuju ya karena sebenernya kondisi keuangannya gak mampu? Kalo sampe kondisi keuangan yang gak mampu, ya mau gak mau harus jujur sama diri sendiri sih.

Jangan malah memaksakan diri dengan dalih demi hobi.

Kembali ke atas

5. Investasinya Dimana Saja?

Mungkin ada yang kepikiran, kok bisa sih nyembunyiin investasi dari pasangan? Tapi ini kejadian loh.

Ya mungkin dengan berbagai alasan. Salah satunya mungkin karena si pasangan adalah seorang financial monster yang suka ngabisin duit yang sudah disimpan. Akhirnya, disembunyiinlah kisah-kisah investasi dari pasangan. Dan ini sangat tidak disarankan.

Kalo misalkan mau investasi di mana saja, kasih tahu pasangannya. Dan ini demi keselamatan uang kalian.

Hah? Keselamatan uang gimana maksudnya?

Ya biar nanti kalo amit-amit kenapa-kenapa sama kalian yang investasi, pasangan bisa tahu apa yang harus diulakukan. If you keep your investment secret from your loved ones, kalo sampe kenapa-kenapa sama kalian bisa jadi nanti duit hasil investasinya bakalan ga bisa dimanfaatkan simply karena pasangan ga tahu kalo itu ada.

Well, at the very least if you keep it secret from your loved ones, go make a deed telling people about it. Bikin surat wasiat yang menjelaskan keberadaan itu harta. Biar nanti bisa dibantu ngurusinnya. Jadi, jangan lupa diskusi dengan pasangan tentang investasi dimana ya.

Kembali ke atas

6. Pembagian Pembiayaan Pengeluaran Rumah Tangga

Buat yang sama-sama kerja dan memutuskan terus mempertahankan kedua sumber pendapatannya setelah bersama diskusi dengan pasangan ini wajib dilakukan. Siapa yang harus bayar apa.

Apakah gaji suami buat kebutuhan rumah pokoknya dan istri belanja makanan. Atau siapa yang ada duit langsung dibayar saja semuanya. Atau bagaimana?

Jangan sampe cuma gara-gara gak pernah diomongin sampe akhirnya jadi berantem tiap bulan hanya karena belanja gula di warung tetangga.

Karena percayalah, semakin lama biaya bukannya semakin kecil dan semakin murah. Jadi, persiapkan dengan baik pembagian pembayarannya.

Dan pesan gue sih, meskipun sudah dibagi siapa harus bayar apa, jangan pernah berhenti untuk tetap peduli ya. Selalu tanya pasangan. Ada yang kurang apa nggak, ada yang bisa dibantu kah atau apa yang bisa kita lakukan untuk membantu meringankan beban mereka.

Dengan begitu, jadi harmonis dan selalu mesra.

Kembali ke atas

Inti dari Kehidupan Bersama Adalah Diskusi dengan Pasangan dan Saling Terbuka

Karena tanpa ada saling keterbukaan, bakalan muncul rasa curiga. Dan rasa curiga ini bisa menjadi racun yang awalnya gak kerasa tapi lama-lama bisa mematikan rasa percaya.

Ketika rasa percaya sudah mati, lalu hubungan harus dibangun atas dasar landasan apa? Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Amit-amit jangan sampe juga terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Buka link ini untuk hotline kalau terjadi KDRT ya!

Jadi, mulai terbuka sama pasangan terutama urusan income dan pengeluaran! Masa berani telanjang di depan pasangan tapi gak berani ngomongin duit untuk masa depan?

Kembali ke atas

61 tanggapan untuk “Diskusi dengan Pasangan yang Penting untuk Dilakukan”

penting itu menabung.. ku juga sama kangmasganteng menyisakan gaji kita untung hal yang ga terduga.. biar ga ada apa2.. dan kalu mo belanja ini dan itu emang kudu bilang sih.. walo punya gaji sendiri, ga bisa semenamena merdeka belanjabelinji.. apalagi soal orangtua dan keluarga..

penting nih mas dan,,, dan ribut karna duit itu 50% dari total keributan yang ada,,, 😆

setuju mas, kalo sama pasangan emangperlu terbuka dalam ha keuangan, jangan sampe nanti rahasia masalah uang jadi pemicu bom yang sewaktu-waktu meledak

Khususnya masalah orangtua, emang bener kita kudu ngitung juga “uang jaga2” buat orang tua, tapi jangan sampe itung-itungan, alhamdulilah aku sama suami kalo untuk orangtua sama2 sepakat….

Prinsip Suamiku itu kalau untuk ortu udahlah gak usah diitung-itung…apapun yang mereka lakuin untuk kita, gak akan pernah keganti oleh apapun…jadi aku nyoba nurut dech 😉

Setuju sih.. Soal keuangan mesti diobrolin sama pasangan, sampe ke tektekbengeknya.. Apalagi kalo mau beli apa2 pake ATM “bersama”, daripada ngga dibukain pintu gara2 bawa pulang belanjaan tanpa bilang dulu… *istripelit*

ikutan kepo sama mbak mechta 🙂 Allhamdulillah kedua orang tuaku walaupun sudah pensiun masih ada fasilitas kesehatan yang terjamin

iya ortu ga pernah ngitung sih, kecuali kl gede banget baru diomongin bersama keluarga lainnya gitu 😀
Fotonya asik banget sih, rasanya jadi pengen nyempil di tengah…anget kayaknya *beda fokus*

Semua hal memang harus dibicarakan dengan pasangan ya Dan, sekecil apapun itu, apalagi masalah keuangan. Jangan sampai karena niat baik untuk membahagiakan orangtua, malah menjadi petaka bagi rumah tangga kita..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version