Kategori
Blogging Things

Langkah Memindahkan Blog WordPress ke Hosting Lain

Kepikiran buat mindahin blog wordpress ke hosting lain? Postingan ini berisi pengalaman gw pas pindahan rumah kemarin. Semoga bermanfaat ya. 😀

Disclaimer: Postingan langkah memindahkan blog wordpress ke hosting lain ini dibuat berdasar pengalaman pribadi waktu memindahkan blog danirachmat.com dari wordpress.com ke self hosted blog. And this gonna be a super long post.

Mungkin udah banyak yang bikin postingan tentang ini sih ya, tapi gw pengen nyatet pengalaman pribadi aja. Syukur-syukur kalo ada yang bisa make postingan ini buat panduan. Buat yang bertanya-tanya kenapa sih harus dipindahin, alasan utama gw sih pengen tahu dan belajar gimana sih kelola self hosted blog. Next time gw bakalan bikin postingan terpisah ya tentang pro dan kontranya self hosted blog, sekarang belom banyak pengalamannya euy.

Sebelum bahas pindahannya,perlu diketahui kalo mau ke self hosted blog ada dua aspek yang kudu diperhatiin. Domain registration dan file hosting. Gw jelasin singkat aja ya, kalo mau lebih lengkap bisa kontak gw yang mana kalo bisa ya gw jawab, kalo kagak ya mari kita diskusi bareng.

Ato browsing 😀

Apa sih Domain registration

Alamat blog top level domain perlu didaftarin ke registrar (perusahaan yang emang kerjaannya meregistrasi alamat web). Banyak banget sih perusahaan ini. Perusahaan-perusahaan penyedia jasa hosting biasanya juga menyediakan layanan ini.

Harga pendaftaran domain beda-beda tergantung akhiran yang digunakan. dotcom (.com), dotnet (.net), dotwebdotid (.web.id) harga pendaftarannya beda-beda.

Hosting untuk File

Perusahaan hosting ini sesuai namanya, menyediakan layanan buat nyimpen file-file yang ditampilkan di blog. Harga hosting yang ditawarkan bervariasi. Bisa dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah per bulan. Harga menentukan kapasitas penyimpanan.

Buat yang ngeblog di wordpress.com dan kemudian upgrade di sana untuk paket standar, itu artinya cuma beli registrasi top level domain namenya. Hosting tetap pakai gratisan dari WP.com yang mana kapasitas yang dikasih sudah cukup mumpuni. Kurang lebih 3 GB. Itulah kenapa meskipun sudah upgrade tetep gak boleh ngiklan di wp.com karena kita cuma beli registrasi domainnya aja. Beda antara WP.com dan self hosted blog silahkan di linknya ya.

Jadi, kalo mau memutuskan pindah ke self hosted blog, silahkan dipertimbangkan mau pakai perusahaan hosting yang mana dan registrar yang mana. Beberapa hosting company bisa menerima lu hanya beli hostingnya aja sementara registrarnya di perusahaan lain.

Kasus gw kemaren, gw beli hosting di bluehost.com yang menurut banyak review adalah top recommendation hosting buat blog berbasis wordpress. Pas gw tanya apakah harus memindahkan registrasinya di mereka, ternyata gak harus. Registrar gw bisa tetep aja di perusahaan sebelumnya which is di perusahaan yang dipake sama wordpress.com.

Kalo mulai bingung pelan-pelan aja bacanya.

Sekarang soal pindahannya sendiri.

Langkah Memindahkan Blog WordPress ke Hosting Lain kemaren:

1. Beli hosting service

Udah gw sebut kan ya gw belinya di Bluehost.com. Ini bukan postingan berbayar kok. Gw sebut biar ada gambaran aja. Harga layanannya USD 1.95/bulan dengan kapasitas yang distate di web mereka 100GB. Pas gw konfirmasi ke customer carenya ternyatagak ada batasan kuota, tapi dibatasi jumlah file sampai 200.000 file. Gw sampe beberapa hari lalu diinfokan kalo file gw udah ada sekitar 7.000 an file.

Hosting partnernya WP selain Bluehost bisa juga pake siteground.com atau hostgator.com.

Bayar pake kartu kredit sih kemaren. Makanya kejar setoran buat balikin modal. Bahahahaha. *langsung ditinggal pergi ama yang baca. *dan dapet ide bikin postingan tips milih hostingan *ihik

2. Export postingan blog lama dari wp.com

Export Menu

Dari dashboard blog wordpress.com, pilih menu export yang akan kasih dua pilihan, Export atau Guided Transfer. Untuk guided transfer kudu bayar US$ 129 dan akan memakan waktu kurang lebih dua mingguan. Sementara kalo transfer sendiri pengalaman gw kemaren sih cuma 1×24 jam.

Untuk guided transfer ini, tim WP akan menemani dan memandu proses transfer yang kita lakukan. Bukan mereka semua sih yang melakukan. Sempet baca postingan orang yang beli layanan guided transfer, dia harus melakukan semuanya sendiri. Tim WP bener melakukan pendampingan dan hadir buat ditanya setiap saat.

Jadi daripada ribet dan bayar, mendig ribet dan cari tahu sendiri kan yes. Dapet ilmunya pun gretong. Daripada harus bayar sejutaan lebih kan ya. Banyak kok informasi yang bisa didapatkan di forum-forum .

Export Form

Setelah itu, export semua konten blog dan gw sarankan lakukan per bulan. Saran ini gw dapat dari Ryan yang sudah lebih dulu melakukannya. Satu bulan ukuran file kalo pas gw rajin banget posting bisa sampe 5 megaan.

Pastikan export juga pages, projects dan feedback kalo ada. Simpan semua file di satu folder. Jangan sampe keselip satupun karena kalo ada yang gak ke upload ya postingannya bakalan jadi broken link.

Kalau emang gak mau ribet bisa langsung export semuanya sekaligus, tapi harus ditunjang sama koneksi internet yang super sekali *macem koneksi internetnya Mario Teguh dan maksimal upload nanti juga dibatasi sampe 50mega perfile.

3. Set up WordPress engine 

Di sini untungnya gw gak perlu repot karena Bluehost.com menyediakan layanan instalasi wordpress hanya dengan satu kali klik. Tinggal klik! (semacam tinggal lheb!) udah beres. Selain Bluehost, gw juga ada pake One.com yang menyediakan layanan yang sama sih. Gw dapet informasi One.com ini dari Bebe (www.bebenyabubu.com)

Jadi sori gak bisa kasih gambaran instalasi WP engine dengan cara manual. Selain WP, Bluehost juga ada menyediakan beberapa platform blog yang gw gak familiar.

Catatan: ada dua alternatif dan yang gw tulis di halaman ini adalah alternatif kalo registrar kita tetep di WP.com tanpa harus transfer registrar ke Bluehost. (reminder: Hosting untuk simpen file, registrar untuk daftarin nama blog kita)

4. Akses dashboard blog dan import file

Import WordPress

Kalo sebelumnya gw akses dashboard blog dari http://danirachmat.wordpress.com/wp-admin/ jadinya setelah instalasi selesai dilakukan, gw bisa langsung akses dashboard blog gw di https://danirachmat.com/wp-admin/

Setelah berhasil masuk, langsung masuk aja ke menu tools, import. Disana banyak ternyata pilihan import yang bisa dilakukan. Mulai dari LiveJournal, Tumblr sampai WordPress. Tentu saja gw pilih wordpress.

Setelah itu upload satu persatu dan ikuti langkahnya. Menurut gw bagian ini doang sih yang agak tedious dan butuh konsentrasi tinggi. Salah upload file yang sama bisa wasting quota kan ya.

Well, you will find your method lah ya. Rename, ato dipindahin ke folder lain. Take necessary action so that you won’t get lost.

5. Beli layanan site redirect

Site redirect service

Kalo orang tahu alamat blog kita, trus kita pindahan, ganti alamat ke top level domain, beli layanan ini bermanfaat banget. Orang yang ketik alamat lama bakalan langsung diforward ke alamat baru. Traffic yang udah kita bangun pun masih bakalan masuk.

Well, bisa dibilang kalo ini adalah kelemahan terbesar ngeblog di blog gratisan wordpress.com sih. Kalo mau pindah dan pengen traffic tetep serame sebelumnya ya kudu bayar. Mau ini itu kudu bayar. Ngiklan gak bisa.

6. Setting blog lama jadi private dan publish blog baru

Kalo semuanya udah, step terakhir adalah set blog lama jadi private. Kalo sudah beli layanan yang sebelumnya sih gak perlu juga di private karena otomatis akan diforward ke blog baru kalopun ada yang ketik alamat blog lama.

Setting private ini bisa ditemukan diDashboar–> My blogs. Trus di bagian bawah kolom dashboard klik Hide.

Blog baru sudah go-live! Selamat!

Tentang transfer domain

Salah satunya misalkan kalau hosting yang baru bukan perusahaan rekanan wordpress.com.

Kalau dari Bluehost.com kemarin gw tinggal klikbutton start domain transfer service. Setelah itu gw diminta untuk memasukkan kode verifikasi dari blog wordpress.com yang domainnya gw daftarkan di sana. Kode verifikasi ini bisa ditemukan di bagian Store–>My Domains. Sayangnya gw gak ada capture step-stepnya euy. Gak kepikiran sama sekali kalo mau bikin postingan ini.

Setelah dapetkode verifikasi kepemilikan blog tinggal masukkan ke halaman verifikasi bluehostnya.

Setelah itu registrar yang baru minta diemail atau diinformasikan empat digit kartu kredit scan ID buat konfirmasi kepemilikan dan kebenaran pembayaran. Mungkin beda perusahaan hosting bakalan beda syarat dan perlakuannya.

Setelah proses transfer selesai, akan butuh beberapa jam sebelum blog kita di rumah yang baru beneran aktif dan up and running. Kalo pengalaman gw kemaren, selesai proses tranfer domain jam 1 an pagi dan blog di hosting dan registrar baru baru bisa jalan jam 10an pagi.

Oiya, jangan lupa kalo semuanya ini harus kita lakukan sendiri. Jangan nunggu-nunggu dari merekanya bantuin ato gimana. Kalo misalkan ada yang kurang jelas, bisa di browse kok informasinya dan kalo kepaksa banget, bisa nanya ke service center lewat fasilitas chatnya. Save my time and my money dibanding kalo semua-semuanya minta tolong dijalankan orang.

Semoga informasi ini bisa membantu buat yang kepikiran mau pindahan rumah. Saran gw kalo misalkan beli top level domain mau serius biar bisa pasang iklan selain wordAds, mending langsung aja pindah ke self hosting blog untuk menghindari komplikasi di kemudian hari.

Demikian postingan langkah memindahkan blog WordPress ke hosting lain, Happy Blogging!

46 tanggapan untuk “Langkah Memindahkan Blog WordPress ke Hosting Lain”

hah? Masak sih Mbah? Kemaren aku dapet US$ 1.99/bulan. Tapi memang sih beda komputer beda harga yang ditampilin. Gak ngerti euy kenapa kok gitu..

Balas

satu hal yang juga perlu dipertimbangkan, semakin nanti banyak postingan dan gambar, semakin nanti blog nya ramai dan pasti kebutuhan bandwidth akan membengkak. kalau kita ga nambah bandwidth siap2 blog nya ga bisa diakses oleh pengunjung 🙂 pengalaman pribadi beberapa tahun lalu 🙂 dan biasanya yg mahal justru jatah bandwidth nya… cimiw ya

hehe… iya tau… tapi otakku kok ga nyampe kalo udah bicara soal yang berhubungan dengan IT yaa….
Ini aja blogku dipindah dari MP dulu diminta tolongin ke teman blogger. Kalau ngga ada beliau, entah apa jadinya blogku dimakan MP yang RIP.
Pengen juga sih sebenarnya jadin premium atau apalah, tapi takut ga keurus. karena bisa seminggua, dua mingguan ga liat blog.. 😛

Oh pas bgt lg kepikiran pindah rumah eh dpt postingannya ini, jd kalo udah punya blog di wordpress tp msh pake wordpress.com gitu blm .com berarti mending beli .com nya di bluehost ya drpd beli di wordpress ? N jd total bayar berapa beli nya n self hostednya ? N sempet baca pas perpanj th keduanya mahal bgt jd mending lgs beli bbrp tahun sekalian , ada pengalaman ga? Trus kalo buat cari duit lewat Monetize kaya iklan gitu bisa ya? Tp gmana caranya hehe biar balik modal bayar bluehostnya

Tergantung tujuannya apa mbak Wenda. Kalo misalkan beli top level domain yang bisa sekalian dipakai buat iklan, mending beli domain dna hosting independen dan beralih ke wordpress.org memang. Tapi kalo ga mau ribet dan cuma pengem TLDnya aja, di wordpress.com cukup.
Total bayar kemaren Rp. 300 an ribu dan karena self hosted iya, bisa dipasangin iklan. Dari beberapa paid post yang saya dapet, sudah balik modal lah tahun ini. 😀

Balas

Dani mau nanya lg nih jadi spy ngirit biaya Dr wp gratisan trus daftar ke bluehost ya ? Kl udah gitu udah bs ngiklan apapun ya ? Trus kalo ngubah tampilan designnya bisa engga ya? N mau nanya juga kalo yg .org itu juga perlu bluehost ya ? N biayanya irit mana, duh takut salah ngerti ttg wp gratisan n org

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version