Kalau dipikir-pikir, pensiun dini itu memang big dream banget ya? Tapi, bisa kok diwujudkan jadi kenyataan, kalau disiapkan sedari sekarang. Karena itu, satu langkah penting yang enggak boleh dilewatkan adalah memilih tabungan yang paling cocok.
Kenapa? Ya, karena nabung memang prinsipnya ngumpulin uang sih. Tapi, di sini fokusnya enggak gitu doang. Tabungannya kudu beneran bisa bantu mewujudkan hidup tenang tanpa kerja di usia yang masih produktif.
Nah … Itu yang susah. Bener nggak?
Cara Memilih Tabungan untuk Pensiun Dini
Memilih tabungan untuk masa pensiun itu enggak boleh sembarangan. Ada banyak hal yang kudu dipertimbangkan. Mulai dari keamanan, fleksibilitas, sampai potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Nah, yang terakhir itu memang harus dihitung bener-bener. Makanya, enggak gampang.
Tapi, kalau kamu melakukannya dengan strategi yang pas, bisa saja kok tabungan jadi sumber keuangan untuk masa pensiun yang bisa diandalkan. Gimana caranya ya?
1. Pilih Produk dengan Bunga atau Imbal Hasil Lebih Tinggi dari Inflasi
Nah, ini memang jadinya ambigu sih. Karena, jujurly, enggak ada produk tabungan biasa yang nilai imbal hasilnya bisa tinggi, apalagi kalau lebih tinggi dari inflasi. Kecuali—of course—investasi.
Inflasi bisa membuat nilai uang turun. Bisa-bisa pas waktunya pensiun, sudah enggak ada nilai lagi. So, kalau bunganya kecil, ya pastinya enggak cocok dipakai jadi sumber tabungan masa pensiun.
Jadi, penting banget cari produk yang bunganya di atas laju inflasi. Misalnya, kalau inflasi tahunan sekitar 4%, usahakan pilih tabungan atau instrumen lain yang hasilnya minimal 5–7% per tahun.
Beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan antara lain tabungan berjangka, deposito, atau reksa dana pasar uang. Coba cek langsung ke bank ya, berapa bunga tabunganmu sekarang. Kalau lebih kecil dari 4% mending kamu mulai mempertimbangkan opsi instrumen lain.
Baca juga: Inflasi: Pengertian, Penyebab, dan Cara untuk Bertahan
2. Pastikan Dana Bisa Diatur Otomatis dan Rutin
Pensiun dini butuh konsistensi. Menabung sekali-sekali doang jelas enggak akan cukup. Supaya enggak lupa atau tersabotase untuk keperluan lain, kamu mesti memilih tabungan yang bisa autodebet dari rekening utamamu.
Ada banyak bank atau aplikasi keuangan yang sudah punya fitur autodebet ini. So, begitu gajian, dana seharusnya bisa langsung masuk ke tabungan pensiun. Kamu enggak perlu mikir atau ribet setiap bulannya.
3. Cari yang Fleksibel
Memang paling ideal itu tabungan pensiun enggak boleh sering-sering dicairkan. Tapi yah, apa boleh buat. Kenyataan hidup memang siapa sih yang tahu? Bisa saja tiba-tiba ada kondisi darurat muncul. Akibatnya, sabotase pun terjadi.
Karena itu, penting untuk pilih produk yang fleksibel, tetapi tetap terbatas. Maksudnya, seperti tabungan yang bisa dicairkan hanya setelah periode tertentu. Atau bisa juga harus konfirmasi manual dengan kamu datang ke bank.
Nah, dengan begitu, setiap kali kamu “tergoda” mencairkan, kamu perlu mikir dua kali karena repot.
So, kamu memang butuh dua macam tabungan. Yang pertama, tabungan pensiun yang enggak boleh diutak-atik, dan tabungan darurat yang bisa jadi pegangan kalau ada keperluan mendesak.
Intinya, jangan terlalu terkunci tapi juga jangan terlalu mudah diambil.
4. Pertimbangkan Biaya Tambahan
Nah, ini nih. Banyak orang yang lupa enggak hitung biaya admin yang jadi biaya tambahan dari produk keuangan. Padahal, potongan seperti pajak bunga dan biaya admin bisa menggerus hasil tabungan pelan-pelan loh.
Misalnya, bunga yang kamu dapat 5% per tahun, tapi kalau kena pajak 20% dan ada biaya admin tiap bulan, hasil akhirnya bisa jauh lebih kecil. So, kamu memang kudu cermat.
Saat memilih tabungan, bandingkan beberapa produk dari bank berbeda. Cek juga syarat dan ketentuan kecilnya, karena kadang ada biaya tersembunyi yang baru terasa setelah beberapa bulan.
Pilih yang biayanya masuk akal dan enggak terlalu sering memotong saldo. Kalau perlu, hitung sendiri berapa hasil bersihnya setelah semua potongan.
5. Sesuaikan dengan Profil Risiko dan Target Waktu
Semakin panjang waktunya, semakin banyak pilihan instrumen yang bisa dipilih. Kalau masih ada waktu 10 tahun lebih menuju pensiun dini, kamu bisa ambil produk dengan risiko lebih tinggi. Misalnya, reksa dana campuran atau saham. Karena jangka waktunya panjang, fluktuasi masih bisa ditoleransi dan potensi keuntungannya lebih besar.
Tapi kalau target pensiun tinggal 3–5 tahun lagi, sebaiknya main aman. Pilih produk dengan risiko rendah dan hasil stabil, seperti deposito atau reksa dana pasar uang.
Intinya, makin dekat dengan tujuan, makin aman pilihan tabungannya. Jangan sampai sudah dekat pensiun, tapi uang malah hilang karena investasi terlalu agresif.
6. Cek Reputasi dan Keamanan Lembaga Penyedia
Percuma dapat bunga tinggi tapi dananya nggak aman. Keamanan tetap harus jadi prioritas utama. Jangan tergoda tawaran dari lembaga yang belum jelas status hukumnya.
Pastikan bank atau institusi yang dipilih sudah terdaftar dan diawasi OJK. Kalau lewat aplikasi, cek dulu apakah aplikasinya legal dan punya izin resmi.
Cari juga ulasan dari pengguna lain, biar tahu reputasinya. Lembaga yang sudah besar dan punya nama umumnya lebih bisa dipercaya. Tapi tetap penting untuk baca semua syarat dan ketentuannya. Ingat, ini tabungan jangka panjang. Jangan ambil risiko cuma demi imbal hasil tinggi tapi tanpa perlindungan hukum yang jelas.
Baca juga: Budgeting 2025: Cara Efektif Mengatur Keuangan Bulanan yang Lebih Baik
Memilih tabungan untuk rencana pensiun dini memang butuh pertimbangan matang, tapi bukan berarti harus rumit. Selama tahu apa yang dicari dan paham kebutuhan jangka panjang, keputusan ini bisa jadi investasi terbaik untuk masa depan. Jangan tunggu sampai terlambat untuk mulai. Lebih cepat disiapkan, lebih tenang hidup nanti.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!