Kategori
Dana Pendidikan Perencanaan Keuangan

Mengapa Kita Perlu Menyiapkan Dana Pendidikan Anak Sejak Dini?

Ada yang pernah mengalami dihukum guru karena nunggak uang SPP? Nunggaknya karena memang belum dikasih uang sama ortu, bukan nunggak karena duit SPPnya malah dipake buat beli Tamiya ya. Lah, Tamiya. Ketauan angkatannya. Kalian sadar nggak, mungkin sebabnya kalian nunggak SPP adalah karena ortu tak siap dengan dana pendidikan anaknya?

Ya, itulah yang sering terjadi di zaman dulu. Apakah zaman sekarang masih berlaku? Lepas dari soal mampu nggak mampu loh ya. Konteksnya pada “sebenarnya mampu tapi karena nggak punya planning, jadi nggak mampu.”

Gimana rasanya kalau hal yang sama sampai terjadi pada anak-anak kita?

Duh, jangan sampai sih. Ingat, ini lepas dari soal mampu nggak mampu ya.

Di sini sih sudah kelihatan betapa pentingnya menyiapkan dana pendidikan itu.

Sebagai orang tua, pastinya kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak, terutama dalam hal pendidikan. Ya kan? Penginnya sih ya, anak-anak dapat menempuh pendidikan sampai jenjang setinggi mungkin, dan bersekolah di sekolah terbaik.

Masalahnya nih, kita tahu bahwa dana pendidikan itu tidaklah murah. Bahkan di Indonesia sendiri, biaya sekolah itu naik sekitar 10% setiap tahun. Bahkan ada sekolah yang naik sampai 20% setiap tahunnya.

[toc]

Pentingnya Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

1. Kondisi ekonomi yang bisa berubah sewaktu-waktu

Kondisi ekonomi suatu negara itu tak ada yang bisa memastikan. Kita bisa saja menganggap bahwa penghasilan kita sudah stabil, pekerjaan mapan, semua baik-baik saja.

Tapi, bisakah kamu memprediksikan sesuatu seperti pandemi corona begini datang?

Enggak ada yang bisa memprediksi, bahkan para ahli ekonomi dan kesehatan pun pasti merasa “kecolongan” kalau seperti ini.

Sebagai orang tua, adalah tugas kita untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan sesuai hak mereka. Nggak peduli ekonomi negara baik atau lagi resesi, sekolah tetap jalan terus. No matter what, anak-anak tetap harus melanjutkan pendidikannya.

Sedangkan, penghasilan kita sebagai orang tua, bisa saja kena imbas dari ekonomi yang mengalami penurunan. Gaji dipangkas, disesuaikan, atau bahkan dirumahkan dan kena PHK.

Tetapi, dengan dana pendidikan yang sudah disiapkan, kita nggak perlu khawatir akan kondisi ekonomi, karena memang sudah ada dan tinggal dipakai saja.

Kembali ke awal

2. Inflasi

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa inflasi menjadi salah satu hal yang harus kita antisipasi ketika membuat rencana keuangan.

Juni 2020 tercatat inflasi Indonesia hanya 1,96% YoY. Memang tipis, dan hal ini dikarenakan oleh pandemi corona. Tetapi tahun sebelumnya tingkat inflasi mencapai sekitar 4%, bahkan  kita pernah mencapai belasan persen juga.

Adanya inflasi membuat kita harus waspada. Harga yang berlaku sekarang bisa jadi sudah tak berlaku lagi tahun depan. Bukan lagi naik, tapi ganti harga.

Begitu juga dengan biaya sekolah. Pada faktanya, seperti yang sudah sempat disebutkan di atas, biaya sekolah akan mengalami inflasi antara 10 – 12% setiap tahun. Bahkan ada yang sampai 20%.

Tapi, kan ini pandemi, anak-anak sekolah dari rumah. Apakah akan berefek? Jawabannya, tidak. Boleh saja pandemi, tapi uang SPP tetap dibayarkan, begitu juga dengan uang gedung dan uang pangkal.

Dan, tetep naik juga.

Kembali ke atas

3. Kita tak akan selalu sehat

Perencanaan keuangan dibuat agar kita dapat terhindar dari berbagai risiko dan masalah keuangan yang bisa terjadi. Salah satu risiko keuangan yang terbesar dalam hidup yang harus kita persiapkan adalah ketika kita harus sakit.

Yah, namanya manusia. Kita nggak akan selalu sehat sehingga bisa terus bekerja dan mendapatkan penghasilan. Meski kita sudah berusaha menjaga kesehatan sebaik mungkin, tak akan pernah kita dapat menghilangkan risiko terkena penyakit ini.

Jika suatu saat, ternyata, kita tak bisa lagi bekerja, tanpa persiapan dana pendidikan, sepertinya akan kecil kemungkinan kita bisa menyekolahkan anak sesuai harapan.

Kembali ke awal

4. Menghindari utang

Sering dengar cerita-cerita ketika ada orang tua yang harus terpaksa berutang demi membayar biaya sekolah.

Pastinya, ini bukan cerita yang indah. Ini cerita pahit. Kalau misalnya, kita tahu bahwa orang tua kita sampai berutang untuk menyekolahkan kita, bagaimana perasaannya sekarang?

Seperti itu juga perasaan anak-anak jika mereka tahu, kita harus berutang untuk pendidikan mereka. Selain kita membebani diri sendiri dengan hal yang sebenarnya bisa dihindari dengan perencanaan yang baik, kita juga membebani anak-anak loh, kalau begini caranya.

Dengan merencanakan dana pendidikan dengan baik, kita pun bisa menghindari utang yang tak perlu ini.

Kembali ke awal

5. Target lebih mudah tercapai

Sudah pasti, dengan rencana yang dibuat sedetail dan sekomprehensif mungkin, target dana menjadi lebih mudah tercapai.

Jika kamu sudah mempersiapkan dana pendidikan anak dari sekarang, maka jumlahnya akan tidak sebesar jika kamu nanti mengeluarkan dana di saat yang dibutuhkan. Adanya waktu untuk berinvestasi akan menjadi keuntungan kita, sehingga beban keuangan pun menjadi lebih ringan.

Kembali ke atas

Nah, gimana, Gaes? Masih ragu untuk menyiapkan dana pendidikan untuk anak? Masih menganggap hal ini bukan hal yang darurat dan urgent untuk dipikirkan sejak sekarang?

Semoga sih enggak ya, apalagi setelah kamu membaca artikel ini sampai tuntas.

Yuk, segera buat rencana dana pendidikan untuk anakmu sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version