Kategori
Film Review

[Movie Review] RoboCop

Sudah baca postingan gw yang sok iyes tentang mikir dulu sebelum ngajak anak ke bioskop? Nah ini review film ala-ala gw nih.

Robocop.

Robocop

Gambar gw copy dari Hollywood Reporter (http://www.hollywoodreporter.com/)

Durasi: 117 menit
Sutradara: José Padilha
Screenplay: Joshua Zetumer
Lead Actor: Joel Kinnaman; Michael Keaton; Abbie Cornish; Gary Oldman; Aimee Garcia; Samuel L Jackson

Siapa yang seumuran ama gw dan gak tahu Robocop sebelum keluar film yang versi 2014 inih?

Menurut gw sih, saking melegendanya ini film gw sampe kaget pas tahu film ini di reboot. Maaaaaak, idola gw banget si polisi yang gerakannya super kaku tapi gak kalah-kalah ini. Pertama kali tahu langsung cari trailernya dan udah gw pasang di postingan kemaren itu.

Gw bela-belain sabtu malem kemaren nonton sendiri padahal Wall of Wallstreet aja gw skip. Mengenang masa muda judulnya mameeen. Bahahaha.

Film dibuka dengan Pat Novak, pembawa acara Novak Element yang dimainkan sama Samuel L. Jackson, memperkenalkan kecanggihan drone buatan OmniCorp yang beroperasi di negara-negara Timur Tengah. Saking canggihnya bahkan robotnya sampe bisa bilang Assalamu’alaikum. Reporternya Pat Novak lagi ngeliput operasinya robot buatan OmniCorp untuk kasih lihat betapa penggunaan robot bisa sangat efisien dan menyelamatkan banyak nyawa patriot Amerika. Sementara di Amerika sendiri undang-undang melarang penggunaan robot untuk polisi mereka. Premis yang cukup menjanjikan konfilk. Bagaimana OmniCorp menjual robot mereka ke jalanan Amerika.

Adegan kemudian beralih ke sebuah markas polisi dan fokus ke sosok Alex Murphy yang beradu argumen ama bosnya sekaligus adu mulut sama rekan-rekannya yang menurut dia korup. Beralih cepat dengan flashback ke kejadian yang mengakibatkan rekannya harus dirawat di rumah sakit. Alex Murphy ternyata tipikal polisi keras tapi jujur tanpa kompromi yang sering mengambil keputusan diluar prosedur untuk mendapatkan hasil yang dramatis. Sounds familiar? Tipikal polisi jagoan.

Lumayan mengagetkan ketika kemudian cerita dibawa kerumah si calon Robocop/Murphy yang ternyata punya anak dan istri. Sungguh ciri film hollywood masa kini di mana datangnya sebuah kejadian dramatis diawali dengan kedamaian yang menyentuh bersama keluarga. Bom mobil yang kemudian merenggut kehidupan Alex Murphy dan menjadikan dia kandidat sempurna untuk jadi robot polisi.

Konflik yang diangkat di film ini cukup kompleks, bagaimana seorang manusia kemudian terjebak dalam tubuh robotnya, pertentangan antara polisi baik dan polisi jahat sampai ke konflik kepentingan korporasi di Amerika sana untuk bisa menjual produk (robot) mereka dengan kepentingan masyarakat mendapatkan pengamanan di jalanan rumah mereka oleh pihak yang bisa berpikir dengan cara pikir manusia.

Beneran deh, adanya anak dan istri Alex Murphy menambah cerita jadi lebih rumit. Beda banget sama versi RoboCop jaman dulu. Tingkat kerumitan yang cukup tinggi ini kesannya seolah dikurangi dengan mengganti partnernya dari yang awalnya perempuan jadi laki-laki. Kalau jaman dahulu emosi partnernya lebih tergali, versi 2014 seolah cuma bilang kaloRoboCop punya partner tapi dia cowok dan baik-baik saja kok meskipun partnernya itu cowok.

Selain itu, konflik yang akhirnya bikin RoboCop musuhan sama OCP jauh lebih tergali. Bagaimana latar belakang sampai RoboCop ada dan kemudian jadi musuhan sama perusahaan yang notabene menciptakan dia jadi masuk akal.

Pemasangan Joel Kinnaman cukup bisa menghapus bayangan Alex Murphy versi lama yang mana untuk Robocop versi baru ini Alex Murphy digambarkan lebih dalam dengan latar belakang keluarganya. Menurut gw sih Joel Kinnaman lumayan berhasil membawakan karakternya. Sementara kehadiran Abbie Cornish yang jadi Clara-istrinya Murphy kurang greget, menurut gw sih. Kayak cuman ditempel aja. Malah lebih kuat perannya si Aimee Garcia yang disandingkan sama Gary Oldman sebagai pasangan profesor-asisten pencipta Robocop. Michael Keaton yang jadi pimpinan OmniCorp juga kerasa terbatas mengeksplorasi perannya di bagian tengah menuju akhir film. Kayak sudah terjebak di stereotipnya pimpinan konglomerasi gede yang kebanyakan dosa. Samuel L Jackson justru kerasa banget kuat di film ini sebagai Pat Novak yang emang sudah memihak ke salah satu sisi. Nyebelin aja lihatnya. Haha.

Kekurangan yang mengganggu di sini adalah di setting tahun secanggih itu, semuanya kok terlihat masih sesederhana jaman sekarang kecuali sistem telepon yang pake video call dan kecanggihan teknologi robotnya ya. Apa itu malah kelebihan ya? Jadi gak ada suasana futuristis berlebihan. Sementara untuk animasi robot dan scene pertempuran sih gak istimewa-istimewa banget karena sudah pernah disuguhi dahsyatnya pertarungan antar robot di Transformers dan pertarungan dahsyatnya Man of Steel.

All in all masih merupakan film yang cukup menghibur tapi kerasa nanggung antara mau dibikin gelap banget dengan rating R yang kayaknya penontonnya terbatas atau agak gelap serius tapi lebih ramah di rating dan akhirnya dapet PG-13 demi jumlah penonton yang lebih banyak. Lumayan sih buat bernostalgia.

my take on this movie is 3.5 out of 5.

67 tanggapan untuk “[Movie Review] RoboCop”

Entahlah, Mas. Saya kebingungan kalau ditanya bagus atau ga. Karena film2 kayak gini bukan selera saya banget. Hahaha… Saya menontonnya lebih karena toleransi sama suami. Dan dia juga bertoleransi dengan ikut menonton film2 romance kesukaan saya. Sering saya bilang gimana kalau qta nonton masing2, ke bioskop sama2 tapi nonton film yang beda. Tapi dia selalu ga setuju. *lah kok jadi curcol :p*
Oya, saya sempat sedikit ketiduran di tengah film Robocop ini 😀

Pengen ngajakin Hani nonton nih. tapi dilema antara Robocop ato Winter’s tale. Tergantung mana jamnya yang paling enak di GGP kali ya. Udah nonton Winter’s tale juga kah ?

lengkap kap ini ripiunya…beklaah..bisa geret si ayah buat nonton filem ini hihihi..

Ngga pala inget aku kalo cerita Robocop yang dulu, cuma bentuknya sih masih inget.. Yang ini lebih dinamis ya Bang, ngga kaku. Trus lebih drama juga.. Males juga nonton sendirian. Huhuhu..

AaaaakkK!! aku kecewa berat sama reboot Robocop ini. Plain. Boring. Cuma terkesan sama 1 adegan pas Alex Murphy pertama kalinya dilepas tangan, kaki buatannya dan cuma tinggal kepala ama paru2-jantung doang. Udah. Jose Padilha pulang kampung aja deh, dia jauh lebih keren bikin film2 di Brazil. Padahal Tropa de Elite arahannya dulu keren abis!

Ehm. Dirimu menyuarakan isi hatiku yang paling dalam. nangguuuuungggg beraaaaat. Mmu gw tulis gitu kok ya kasihan yang mau nonton. Makanya cuman kasih 3.5. Harusnya sih 3 aja.

Jadi penasaran kalo Jose Padilha tetep kekeuh bikin film ber rating R jadinya gimana ya itu Robocop. Dia dipaksa bikin film berrating PG13 buat nutup biaya produksi yang bengkak katanya.

iya, ini film mau jadi crowd pleaser tapi hasilnya malah nggak pleasing siapa-siapa :))

kalo aku awalnya ogah-ogahan diajak nonton sama suami, ga tll suka film superhero. Ternyata malah suka banget, karena robocopnya lebih drama gak dar der dor doang…
emang harusnya yang nonton penyuka drama macem saya. yang suka action malah kecewa ya hehe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version