Kategori
Advertorial Crypto Paid Post

{Advertorial} Bitcoin, Diobrolin Santai

Postingan ini memberikan penjelasan sederhana tentang bitcoin sebagai bahan bacaan awal untuk yang ingin masuk dalam investasi cryptocurrency.

Khususon buat yang sering baca blog ini, ada yang sudah tahu apa itu bitcoin? Kalo ada CMIIW yes. Gue mau ngomongin hal yang (sudah) booming banget beberapa tahun terakhir ini. Semoga postingan ini bisa kasih penjelasan sederhana tentang bitcoin.

Telat sih emang akiks. Tahun lalu gue bener-bener gak tertarik. Gue mikir “semwa orang pada heboh tentang bitcoin, pasti buble doang nih!” dan sama sekali gak berusaha cari tahu. Sampe kemudian akhir tahun kemaren beberapa temen yang gue kenal langsung mulai nyicip beli Bitcoin.

Penjelasan sederhana tentang bitcoin

Penasaran dong dan akhirnya jadi salah satu resolusi tahun ini. Paham apa itu bitcoin. Hahaha. Iya, resolusi akiks cemen, cuman pengen paham doang.

Dan mulailah gue baca-baca tentang bitcoin dan teknologi network blockchain tempat bitcoin bekerja. Ternyata gak mbulet-mbulet banget. Wkwkwkwkw.

Baca juga postingan Kerja Di Bank dan Kejadian Ajaibnya.

Yameskipun gue gak belom ngerti bener gimana itu bitcoin ditambang dan gimana algoritmanya. Tapi gue ngerti gimana blockchain itu bekerja dan ada gambaran cara kerjanya bitcoin pas transaksi. Dan semoga habis ini ikutan investasi di sana dan dapet untung jutaan biar bisa terus bergaya glamor kayak banker Jakarta. Bahahahahahaha!

Sekali lagi ya buat yang sudah ngerti tentang bitcoin, kalo ada yang salah di postingan ini, CMIIW – Correct me if I’m Wrong. Or maybe CMEIIALBW – Correct Me Even If I’m A Little Bit Wrong. #Halah!

Bitcoin Diobrolin Santai: Penjelasan Sederhana Tentang Bitcoin

Bitcoin, Apa dan Bagaimana Mendapatkannya?

Apa sih bitcoin itu? Hmm… Gue gak bisa jawab definisi benernya secara mendetail dan sejarahnya gimana. Seperti saran semua orang, kalo mau tahu detail, bacaannya bisa langsung digoogling dengan keyword Bitcoin dan Satoshi Nakamoto.

Tapi kalo boleh gue analogikan kalo Bitcoin itu mata uang digital. Duit digital. Ato istilah keren yang mungkin sering kalian denger: Cryptocurrency. Jadi ya “mata uang” yang bisa dipake buat transaksi cuma gak ada bentuk fisiknya. Bisa kebayang kan?

Nah terus kalo gada bentuk fisiknya dapetnya dari mana? Trus transaksinya gimana?

Kalo soal dapetnya dari mana nih ini yang sering kita denger dengan mining bitcoin. Menambang bitcoin. Unlike gold that we can see the physical mining activity, penambangan bitcoin memerlukan infrastruktur komputer yang mumpuni. *di sinilah kemudian gue sarankan lagi buat googling dengan keyword “bitcoin mining” kalo emang penapsaran pake banget.

Nah selain itu, metode lain yang bisa dilakukan. Bisa bitcoin faucet ato trading bitcoin.

Namapun trading ya, tinggal jual beli aja kek kalo misalkan kita mau trading valas atau jual beli saham. Sekian dollar atau sekian rupiah ditukar dengan sekian bitcoin.

Bagaimana Transaksi Bitcoin dan Bedanya dengan Uang Konvensional?

Bitcoin sebagai mata uang digital ini memanfaatkan teknologi blockchain, dimana kalian bisa menggunakannya lintas teritorial dengan waktu yang cepat banget. Di dalam teknologi blockchain inilah bitcoin dan segala transaksinya dilakukan.

Sekarang gue mau cerita dulu gimana duit konvensional yang sekarang kita pake digunakan. Untungnya karena akiks kerja di bank jadi bisa cerita tentang ini cukup detail dan jelas. Bihihik.

Sekilas tentang Mata Uang di Seluruh Dunia dan Pengaturannya

Udah tahu kan setiap mata uang dunia itu diatur secara terpusat sama masing negara-negara yang punya mata uangnya dan ada yang ngatur? Masing-masing bank central setiap negara yang pegang peranan ini.

Nah yang memungkinkan untuk bisa transaksi pakai mata uang yang ada untuk domestik dan international payment ya industri dan sistem perbankan yang sudah ada selama ini.

Karena aturan setiap mata uang beda-beda dalam pemakaiannya (banyak undang-undang yang ngatur dan sistem yang dipake pun beda-beda) makanya bank ngutip fee/biaya setiap kali transaksi. Kayak SKN dan RTGS di Rupiah yang kudu pakai sistemnya BI, atau SWIFT kalo mau ngelakuin transfer remittance mata uang asing.

Baca juga tulisan Pengaruh Turunnya Suku Bunga Acuan BI Terhadap Simpanan Nasabah.

Dan setiap bank pegang dan ngupdate catetan pembukuan masing-masing. Jadi kalo ada yang transfer rupiah dari sau bank ke bank lainnya, maka bank yang satu kudu nyatet dulu berapa yang dikirim dan bank lainnya nyatet dulu berapa yang diterima dan kemudian direkonsiliasi dengan sistemnya BI. Tentu saja by system yang sudah jalan dengan infrastruktur IT yang dibangun oleh BI dan bank peserta transaksinya.

Kebayang gak manteman gimana transaksi mata uang dollar yang dipake di seluruh dunia? Ribet kan? Makanya fee transaksinya di bank itu mahal. Selain kudu bayar system ini itu, bank cari untung buat bayar gaji karyawan biar para banker bisa punya kehidupan glamor. #eaaaaa. Becandaaaaa!!! Jangan dianggep seryus ya… Bahahahaha.

Blockchain dan Bitcoin

And here’s the difference between the conventional banking system and bitcoin and the blockchain technology. Penjelasan sederhana tentang bitcoin mau gak-mau bakalan ngebahas juga tentang teknologi blockchain.

Bitcoin yang jalan dengan teknologi blockchain benar-benar beda. Di dalam blockchain ada jutaan (atau milyaran?) node-node komputer yang bisa melakukan mining bitcoin dan mencatat setiap bitcoin yang beredar.

Node-node ini milik perusahaan yang punya infrastruktur yang mumpuni buat nyimpen bitcoin dan bitcoinnya sendiri gak ada yang ngatur secara terpusat. Masing-masing jalan secara independen dengan aturan yang sama.

Tapi tetap aja dong ya kalau manteman mau bertransaksi pasti butuh tempat penyimpanan. Kalau duit konvensional yang kertas atau kepingan, kan pake dompet tuh nyimpennya. Sementara di bitcoin, kita pake istilah wallet. *yaelah ganti bahasa doang. Hahahaha. Yatapi emang itu kakaaak istilahnya!

And this is the beauty of the technology.

Begitu ada transaksi, menggunakan bitcoin, maka semua komputer dalam jaringan blockchain bitcoin akan terupdate. Catetannya akan berubah otomatis tanpa harus nunggu rekonsiliasi sama pusat pengaturnya (hawong ga ada pusatnya). Setiap node (dan wallet yang ada) bener-bener independen dan gak saling memengaruhi.

Kebayang gak?

Dengan kayak gitu, gak perlu lagi ada fee yang harus dibayar ke pihak yang memfasilitasi jalannya transaksi itu.

Selain itu, dengan system yang terdesentralisasi dan masing-masing node/wallet berjalan independen dan berjumlah banyak banget, memungkinkan keamanan bitcoin dari serangan hacker dan pihak-pihak yang gak bertanggung jawab untuk meretas masuk dan main nakal di sana.

(Ini karena latar belakang gue yang dari Teknik Informatika apa ya yang bikin gue jatuh cinta sama konsepnya Bitcoin dan Teknologi Blockchain? Padahal tahun lalu gue masih skeptis. Bahahaha. Tapi kebayang gak kenapa gue skeptis dulu? Yakarena kalo pada pake bitcoin semua, orang-prang kek akiks yang kerja di bank jadi gak dibutuhin lagi kan. Bahahaha

Tapi karena gue pengen yang baca blog ini bisa barengan pinter, gue pelajarin juga dan gue malah jatuh cinta. Ohmygod!).

Kebayang gak bedanya manteman?

Trus Gimana Cara Beli dan Transaksi Bitcoin?

Punya Account di Perusahaan Wallet Bitcoin

Iya dong. Kalo kalian mau transaksi dan mulai koleksi bitcoin ya harus punya account di perusahaan Wallet Bitcoin dong ya. Kek kalo misalkan beli saham harus punya rekening sekuritas. Sekalian melengkapi penjelasan sederhana tentang bitcoin di postingan ini, gue kenalkan manteman pada Luno.

Dan gue memang kerjasama dengan Luno, salah satu perusahaan wallet bitcoin yang sudah memiliki historis terpercaya beberapa tahun ke belakang.

Karena memang baru jadi resolusi tahun ini, gue juga baru daftar di Luno. Tapi perusahaannya sendiri sudah ada sejak 2013.

Kalo menurut websitenya Luno sendiri, beberapa pertimbangan yang membuat orang memilih Luno antara lain:

1. Keamanan

Yadong…. Keamanan harus jadi pilihan utama. Tadi gue bilang kan di atas kalo sistem blockchain itu gak memungkinkan hacker buat meretas sistem dan main-main dengan bitcoinnya. Tapi para hacker itu masih mungkin menyerang masing-masing perusahaan walletnya. Jadi kekuatan keamanan si perusahaan wallet bitcoinnya kudu kuat.

Kalo menurut Luno, mereka selalu mengembangkan sistem keamanan paling handal untuk bisnis bitcoinnya (dan cryptocurrency yang ada di portfolio mereka) pake teknologi “deep freeze”. Sampai sekarang mereka belom pernah diretas (How to translate they have never been compromised ya?) 😀

2. Global Expertise

Kalo sari segi pengalaman, partnership dan investor yang ada di belakang Luno, tingkatnya udah global. Lah bitcoinnya sendiri  kan mata uang yang gak mengenal batasan, jadi menurut gue global expertise yang dimiliki Luno ini jadi faktor penting buat gue.

Gimana menurut manteman?

3. Mudah Digunakan

Karena aplikasi buka account Luno gw masih dalam Review, jadi gue belom beneran ngerti sih yang ini. Aplikasinya sendiri bisa didownload di iOS ataupun Android. Tapi menurut ceritanya teman yang sudah pake, aplikasinya gampang dipakai. Yakan buat apa kalo aplikasinya sendiri susah dan gak bikin kita gampang paham toh?

Di Luno bahkan ada informasi pergerakan harganya bitcoin dalam bentuk grafik.

Setelah punya account di Luno, kalian bisa langsung transaksi di sana. Menurut yang gue denger nih ya, beli bitcoinnya bisa dari Rp. 100 ribu.  Menurut gue sih harga yang wajar buat bisa mulai icip-icip. Meskipun dapet bitcoinnya juga Cuma nol koma nol-nol sekiyan. ?

Baca juga postingan 6 Hal Penting Sebagai Pertimbangan Buka Rekening.

Bitcoin Diobrolin Santai: Pelajari dan Ambil Well Informed Decision

Sekali lagi gue tulis gapapa ya. Background gue yang lulusan Teknik Informatika dan kerja di bank selama satu dekade ini mungkin yang bikin akiks jatuh cinta sama konsepnya bitcoinnya. The world without boundaries di dunia keuangan.

Baca juga postingan tentang Tes Masuk Officer Development Program Bank Mandiri.

Karena banyak yang jatuh cinta itulah yang mungkin bikin nilai bitcoinnya naik sampe di harga yang warbiyasakkk fantastis. Jadi kalo mau beli bitcoinnya dengan seratus rebu rupiah dapetnya juga nol koma nol-nol nol kol kol sekian bitcoin kali yes.

Masih tetep ngikutin hukum supply-demand

Apakah gue akan beli? Most likely. Tunggu sampe account Luno gue diapprove dan aktif. I’m super excited!

Trus buat manteman yang pengen banget ikutan beli bisa langsung install Luno di smartphone-nya. #juwalan

Usahakan untuk selalu membuat keputusan yang well informed. Baca sana-sini. Google lalalili. Yakan udah jaman internet yang bahkan kuota YouTube aja dibagikan gratis (promonya operator sik ya ?). Dan semoga penjelasa sederhana tentang bitcoin dari postingan ini bisa sedikit membantu memberikan gambaran.

Tapi kalo masih ngeri-ngeri sedap atau bingung dengan isi postingan ini, yuks diskusi. Lempar aja komen. Yuks belajar bareng. Ini akiks ngerasa sudah pakai bahasa yang mudah dimengerti. Tapi ya itu tadi, karena bekgronnya saiah yang dari IT (kuliahnya) dan kerja di bank bisa bikin penilaian gue bias. Yang gue anggep santai dan sederhana bisa jadi berefek bintang-bintang di kepala.

6 tanggapan untuk “{Advertorial} Bitcoin, Diobrolin Santai”

Sudah mulai denger awal-awal booming, suami suka cerita. Eh, di Bali sempat kaya ada semacam seminarnya gitu, si mas suami datang..bahkan sempet invest tp profitnya allahualam…kayanya udah masuk ke hadiah2 yg dikasih ke aku dah ???
Converting nilainya lumayan tinggi. Ini mainannya orang-orang yg berbasis digital keknya ya..saya mah jualan sajalah ???

Wah keren Mbak. Jadi pengen segera beli juga biar bisa segera beliin kado buat istri. Hahahaha.

Iya memang, banyak orang-orang IT yang ikutan beli bitcoin ini 😀

Balas

Mas Dani enak banget penjelasan yang dibandingin ama cara kerja bank. Dan aku juga baru belajar installa apps bitcoin wallet juga karena suka sama cara kerjanya bitcoin, jadi pengen nyoba sendiri gitu. Tapi ga berani beli, atau belom. Haha. Btw aku baru nyoba nulis tentang bitcoin juga, klo sempet mampir minta masukannya ya Mas, ku merasa cemen setelah baca ini 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version