Kategori
Perencanaan Keuangan

Prinsip Perencanaan Keuangan Syariah untuk Kebutuhan Pribadi: Ini yang Harus Kamu Perhatikan

Tahu nggak sih? Kamu juga bisa membuat perencanaan keuangan syariah yang komprehensif dan menyeluruh loh. Artinya from A to Z, kamu mengelola keuangan sesuai dengan ajaran agama.

Yes, kamu pasti sudah sering mendengar tentang perencanaan keuangan secara umum. Artinya, ini adalah sebuah proses dan upaya untuk mencapai tujuan hidup dengan mengelola keuangan secara teratur. Artinya (lagi) dalam perencanaan ini, kamu akan membuat rencana keuangan secara komprehensif, mulai dari target kamu hingga strategi untuk mencapainya.

[toc]

Lalu, Apa Itu Perencanaan Keuangan Syariah?

Sebuah keuntungan bagi umat muslim; bahwa kamu diberi pilihan untuk melakukannya sesuai dengan syariah islam.

Sederhananya, perencanaan keuangan syariah adalah aktivitas merencanakan, menyimpan, mengelola dan berinvestasi sejumlah dana yang kamu miliki yang disesuaikan dengan prinsip syariah Islam. Perencanaan keuangan syariah ini memiliki tujuan yang sama dengan perencanaan keuangan secara umum. Perbedaannya ada pada metode dan praktik dalam mengelolanya saja.

Secara khusus, Islam mengatur anjuran dan penjelasan terkait perencanaan keuangan syariah yang terdapat dalam n al-Qur’an dan hadits. Salah satunya yaitu kisah dari Nabi Yusuf AS yang tertulis dalam Qs. Yusuf ayat 43-49.

Ia diminta untuk menafsirkan mimpi seorang Raja Mesir. Raja bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina gemuk yang dimakan oleh tujuh sapi betina kurus. Selain itu, ia melihat tujuh bulir gandum hijau dan tujuh bulir gandum kering.

Nabi Yusuf AS mendengar dan menafsirkan bahwa mimpi itu sebuah peringatan sekaligus perintah dari Allah SWT pada rakyat. Mereka diminta bercocok tanam selama tujuh tahun, sehingga dapat memberikan hasil yang baik, dan harus pula disimpan dengan sebaik-baiknya. Hasil panen ini diperintahkan untuk digunakan sedikit demi sedikit dan tidak berlebihan. Rakyat mengikuti anjuran tersebut, dan setelah tujuh bulan kemudian, musim paceklik tiba. Akibatnya, muncul krisis pangan yang cukup parah. Namun, karena bekal makanan cukup, rakyat Mesir terhindar dari bencana kelaparan.

Dari kisah tersebut, umat muslim ditekankan untuk dapat mengelola harta atau aset yang dimiliki sebaik mungkin. Salah satunya dengan metode perencanaan keuangan syariah.

Kembali ke atas

4 Prinsip Perencanaan Keuangan Syariah

Perencanaan keuangan syariah mengikuti beberapa prinsip agar lebih teratur dan terencana. Nah, kalau kamu ingin mengadopsi sistem ini untuk perencanaan keuangan pribadi kamu, coba yuk, simak beberapa hal berikut yang menjadi prinsip perencanaan keuangan syariah.

1. Dari Mana Harta Diperoleh

Dalam pengelolaan keuangan, yang paling pertama diperhatikan adalah asal sumber harta yang diperoleh orang seseorang.

Coba tanyakan pada dirimu sendiri. Bagaimana kamu memperoleh harta untuk memenuhi kebutuhan hidup?

Dalam Qs al-Baqarah ayat 168 dikatakan bahwa manusia wajib mengonsumsi makanan halal dan baik. Dua jenis makanan ini memiliki arti luas, salah satunya dapat diartikan dengan harta yang diperoleh untuk membeli makanan tersebut.

Karena itu, perencanaan keuangan syariah sangat menekankan proses perolehan pendapatan dengan cara atau pekerjaan yang halal, entah melalui gaji bulanan, honor, atau hasil investasi.

2. Bagaimana Harta Dilindungi

Harta yang kita miliki saat ini harus dialokasikan ke tempat yang baik dan bermanfaat bagi masa depan dan lingkungan sekitar. Alokasi untuk zakat, infaq, atau sedekah wajib untuk membersihkan kekayaan yang dimiliki.

Hal ini juga sering kali dibahas beberapa ulama yang menganjurkan sedekah sebagai upaya melancarkan rezeki dan menolak bala. Selain itu, praktik ini dapat dilakukan dengan prinsip ta’awun atau tolong menolong.

Kembali ke atas

3. Pengelolaan Harta

Dengan prinsip perencanaan keuangan syariah, pengelolaan harta harus menggunakan konsep prioritas. Artinya kamu harus mendahulukan kebutuhan primer atau pokok dari kebutuhan lainnya.

Langkah tersebut dapat membuat kebutuhan pokok kamu terpenuhi. Pada dasarnya, perencanaan keuangan erat kaitannya dengan piramida finansial yang dimulai dari zona aman, nyaman, dan mapan.

Zona aman dapat terpenuhi ketika kamu memiliki cash flow yang sehat, bayar utang tepat waktu, dan memiliki dana darurat untuk kebutuhan lainnya.

4. Pengeluaran Harta

Langkah ini jika mengikuti prinsip perencanaan keuangan syariah, artinya kamu harus mengalokasikan sebagian harta untuk berinvestasi lewat instrumen produk syariah berdasarkan fatwa dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia. Misalnya seperti reksa dana syariah, saham syariah, dan lainnya.

Kembali ke atas

Tip Membuat Perencanaan Keuangan Syariah yang Tepat

Sudah paham dengan 4 prinsip di atas? Jika sudah, tahap selanjutnya adalah bagaimana caranya kamu mengimplementasikan pemahaman kamu dengan membuat perencanaan keuangan syariah yang benar.

Memperhatikan segala hal dari aspek syariah

Jika kamu memutuskan untuk mulai perencanaan keuangan syariah, artinya kamu membuat tujuan sesuai dengan apa yang diarahkan dalam Alquran dan hadits.

Misalnya seperti mempersiapkan biaya persalinan untuk kelahiran anak. So, kamu juga perlu anggaran untuk biaya aqiqahnya. Atau misalnya prioritas menabung untuk haji jika mampu, sebelum tujuan keuangan hiburan.

Lakukan berdasarkan prioritas

Seperti yang dikatakan sebelumnya aspek prioritas sangat penting untuk mendahulukan kebutuhan pokok daripada keinginan nafsu semata. Karena itu, penting juga menggunakan urutan piramida dalam merencanakan keuangan agar lebih terstruktur dan minim risiko.

Kembali ke atas

Cari sumber belajar dari mana pun

Jika masih terasa asing dengan prinsip perencanaan keuangan syariah atau apa saja yang dianjurkan dan diharamkan dalam keuangan islam, maka carilah informasi yang kamu butuhkan termasuk tentang produk keuangan syariah dari berbagai sumber berbeda. 

Jangan capek belajar ya.

Gunakan produk keuangan syariah dengan niat mencari berkah

Setelah memahami dan mendalami prinsip perencanaan keuangan syariah, selanjutnya, dalam praktiknya kamu perlu melakukannya dengan niat yang lurus, bukan hanya untuk mengikuti tren tanpa mengetahui tujuan dan manfaatnya. Niatkan untuk mencari keberkahan dalam rezeki yang sudah dilimpahkan dalam kehidupan.

Jadi perencanaan keuangan syariah bisa menjadi jalan baik bagi kaum muslim dengan menerapkan prinsip keuangan syariah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kondisi finansial dapat diarahkan dengan baik dan tepat sasaran penggunaannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version