Kategori
Perencanaan Keuangan

Perencanaan Keuangan: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Tips Terbaiknya

Perencanaan keuangan buat apa sih? Ya, buat kamu yang masih suka bingung, uang gajian baru beberapa hari masuk tapi tiba-tiba ludes, ke mana ya? Kalau kamu sering merasa seperti itu, nah, itu berarti perlu ada evaluasi dengan cara mengatur keuangan yang masuk. Bagaimana caranya? Yap, tentu saja dengan merencanakan keuangan.

Siapa sih yang nggak pengin, uang pendapatan bisa mencukup kebutuhan bahkan masih bisa disimpan juga untuk gaya hidup di masa depan? Inilah tujuan membuat perencanaan keuangan pribadi, agar kamu bisa mengelola arus keuangan dan mencapai target atau sasaran yang tepat.

Meski sudah menerapkan perencanaan keuangan sebelumnya, masih ada kemungkinan penyusunan yang kurang tepat. Apakah ini berarti kamu butuh perencana keuangan? Nggak juga, kamu bisa kok menjadi perencana keuangan untuk dirimu sendiri.

Yuk simak penjelasan lengkap dan tips membuat perencanaan keuangan yang tepat dan bijak!

[toc]

Pengertian Perencanaan Keuangan

Apa itu perencanaan keuangan, atau financial planning ini?

Perencanaan keuangan adalah proses ketika suatu pihak membuat perkiraan biaya yang dibutuhkan dan membuat strategi untuk mengelola dana secara efektif untuk kebutuhan hidup sekarang dan masa depan.

Perencanaan ini harus dibuat dengan bijak karena akan digunakan sebagai pedoman untuk memandu siapa pun dalam mengatur urusan finansial, agar setiap uang yang masuk dapat dimanfaatkan dengan baik.

Seseorang harus mampu mengendalikan pengeluaran, pendapatan, hingga investasi dengan baik untuk mengelola dana demi mencapai tujuan keuangan dan kualitas hidup yang lebih baik.

Perencanaan keuangan ini erat kaitannya dengan tujuan keuangan. Yaitu saat kamu bertanya pada diri sendiri, apa yang ingin kamu capai dalam 5-10 tahun ke depan? Dengan adanya tujuan keuangan, kamu jadi lebih terdorong untuk menggunakan uang dengan bijak agar dapat mencapai hasil yang kamu inginkan.

Mau beli mobil, rumah, liburan ke luar negeri, menyekolahkan anak setinggi-tingginya, sampai pensiun sejahtera? Semua bisa kamu raih dengan rencana keuangan yang baik.

Tujuan Perencanaan Keuangan

Dengan pengertian di atas, maka jelas, tujuan dibuatnya rencana keuangan adalah untuk memandumu mengalokasikan pemasukan agar pengeluaran dapat terkendali sesuai dengan porsinya, tidak berlebihan, dan efektif serta efisien.

Jika perencanaan keuangan diterapkan dengan baik, tujuan keuangan kamu akan lebih mudah dijangkau, dan bisa jadi lebih cepat. Nah, bicara soal tujuan keuangan, kamu perlu mengategorikannya berdasarkan jangka waktu pendek atau panjang.

Short term goal, atau tujuan jangka pendek, yaitu target keuangan yang akan dicapai dalam waktu dekat. Biasanya sih diidealkan dalam waktu kurang dari 5 tahun. Yang termasuk di sini adalah melunasi utang dan cicilan kredit, membuat dana darurat, memenuhi biaya sewa, biaya asuransi, atau mungkin pernikahan.

Sebaliknya, tujuan keuangan jangka panjang, atau long term goal, adalah target yang ingin dicapai dalam waktu 5 tahun ke atas, misalnya untuk dana pensiun, biaya pendidikan anak, dan lainnya.

Keuntungan dan Manfaat Perencanaan Keuangan

1. Mengurangi Risiko

Salah satu tujuan dari dibuatnya perencanaan keuangan ini. Perencanaan keuangan bisa memungkinkan kamu memiliki dana darurat, setidaknya sebanyak enam bulan pendapatan bulanan.

Hal ini untuk memastikan cukup uang tersedia jika terjadi keadaan darurat. Dana darurat membantu kamu mengurangi risiko kebutuhan keuangan yang tidak terduga.

2. Mencapai Kedamaian Pikiran

Perencanaan keuangan yang efektif memungkinkan kamu memiliki dana yang cukup untuk menutup pengeluaran dan investasi pribadi dengan baik.

Dengan uang yang cukup, kamu nggak perlu khawatir dengan kebutuhan finansial—karena semua sudah terencana dengan baik, dengan bujet yang sesuai—sehingga pikiran pun jadi lebih tenang.

Perencanaan keuangan membantu dalam mengelola pendapatan pribadi dan investasi untuk menghindari tekanan hidup.

3. Pensiun sejahtera

Banyak orang—karyawan, pekerja lepas, ataupun pemilik bisnis—mungkin percaya bahwa penghasilan mereka cukup untuk mendanai masa pensiun.

Namun, sebenarnya, ini tidak dapat dicapai tanpa rencana keuangan yang baik. Rencana keuangan membantumu untuk bisa mengembangkan strategi investasi, tabungan, dan asuransi untuk menghasilkan dana yang cukup untuk masa pensiun.

Tips dan Cara Mengatur Keuangan Terbaik dan Paling Sederhana

1. Memahami situasi keuangan saat ini

Langkah pertama yang penting dalam perencanaan keuangan, kamu perlu melihat kondisi keuangan saat ini. Lakukanlah financial checkup.

Tuliskan berapa pendapatan, pengeluaran, utang, tabungan, termasuk dana investasi yang kamu perlukan. Ini penting untuk membentuk pemahaman yang baik tentang keadaan keuangan dan menentukan cara untuk meningkatkannya.

Setelah itu, kamu tulis rincian pengeluaran rutin beserta nominal yang harus dibayar setiap bulannya, seperti cicilan utang, kredit, biaya SPP sekolah anak, biaya sewa rumah, tagihan listrik, dan lainnya.

2. Tuliskan Tujuan Keuangan

Tanyakan pada diri sendiri saat membuat perencanaan keuangan, apa tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam hidup? Tuliskan dan jangan ragu untuk membuat rincian tujuan apa pun karena tidak ada tujuan yang terlalu kecil atau terlalu besar.

Namun, pastikan bahwa tujuan kamu spesifik. Misalnya, ingin membeli mobil SUV senilai Rp300 juta dalam 18 bulan ke depan. Atau ingin membeli apartemen senilai Rp700 juta dalam 5 tahun ke depan.

Dengan nominal dan waktu yang jelas, maka hal ini akan dapat memberimu gambaran, berapa banyak dana yang harus kamu kelola setiap bulan agar dapat mencapai target tersebut. Kalau misalnya sudah realistis, kamu akan dapat mengeksekusinya dengan konsisten. Jika belum realistis, kamu pun dapat menyesuaikannya lagi.

Kejelasan target akan membuatmu tetap realistis, nggak terasa mengejar bayang yang tak pasti. Tsah.

3. Buat Alokasi Dana Darurat

Setelah menuliskan rincian perencanaan keuangan, dimulai dari pengeluaran dan tujuan keuangan yang ingin dicapai, jangan lupa untuk mengalokasikan sejumlah pemasukan untuk dana darurat.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ini dapat membantu kamu jika sedang ada di keadaan darurat, misalnya terkena PHK, harus servis laptop, genteng bocor, ban mobil mesti diganti, dan lainnya.

4. Mulai Menabung dan Investasi

Mulailah untuk menabung dan menyisihkan sebagian uang untuk mencapai tujuan sebagai bagian dari perencanaan keuangan kamu. Kamu juga bisa memilih instrumen investasi. Ada banyak instrumen yang aman bahkan untuk investor pemula, misalnya reksa dana. Setiap instrumen membantu investor untuk mencapai tujuan yang berbeda.

Misalnya, investasi saham cocok untuk tujuan jangka panjang seperti perencanaan pensiun, pendidikan anak, dan lainnya. Namun untuk pemula, saran terbaik adalah memulai dengan investasi reksa dana. Berinvestasi secara konsisten dalam jangka waktu yang lebih lama dapat membantu mencapai impian dan tujuan kamu.

5. Menentukan Strategi yang Tepat

Dalam menerapkan perencanaan keuangan ini, perlu strategi atau cara yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kamu. Misalnya saat ini kamu punya utang yang menumpuk, maka prioritas pendapatan selain untuk kebutuhan adalah untuk terbebas dari utang tersebut.

Untuk menyelesaikan utang, ada beberapa cara melunasi utang yang bisa kamu gunakan misalnya metode snowball debt. Selain itu, kamu perlu berhemat dan menekan pengeluaran yang setidaknya tidak perlu.

6. Pantau dan Evaluasi Rencana Keuangan

Proses perencanaan keuangan tidak berakhir begitu kamu selesai menuliskannya saja. Kamu perlu memantau bagaimana kinerja penerapannya secara teratur. Apakah sudah sesuai dengan rencana dan memenuhi pos-pos kebutuhan?

Lakukan review secara berkala, misalnya bulanan, atau kuartalan, semesteran juga boleh. Kalau misalnya keuangan kamu memang sudah stabil, kamu juga bisa melakukan review keuangan setahun sekali, misalnya di akhir tahun, yang kemudian dilanjut dengan membuat rencana untuk setahun berikutnya.

Nah, setelah berhasil pun, kamu perlu memperbarui rencana keuangan karena seiring bertambahnya usia, tujuan dan impian pun biasanya berkembang. Misalnya, prioritas keuangan kamu mungkin berubah setelah kelahiran anak. Sekarang, kamu perlu mengakomodasi pengeluaran dan tujuan anggota baru dalam keluarga.

Perencanaan keuangan jadi jalan terbaik untuk kamu menggunakan pendapatan dengan bijak agar manfaatnya dapat terasa hingga beberapa tahun ke depan. Nah, selamat menjadi financial planner untuk diri sendiri ya!

Tenang, kamu enggak harus sendirian kok! Nih, ada ebook yang bisa membantumu merencanakan keuangan, lebih jauh lagi, untuk mencapai kemerdekaan finansial.

Ebook Kemerdekaan Finansial Level #1: Arus Kas Positif & Budgeting, termasuk alat cek kesehatan keuangan & budgeting + contoh pengisian. Hanya Rp47.770, cara belinya tinggal klik saja button di bawah ini, dan ikuti petunjuk berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version