Kategori
Film Fragment Review

Review Film Ant-Man

Gimana ceritanya kalo superhero cuma sebesar semut? Does size really matter or it doesn’t matter at all? Hihihi.
Jadi ya kalo semisalkan superhero macem Avengers kan kalo bertarung semuanya hancur ya, nakalo cuma segede semut bakalan hancur gak dunia ini? Ini review film Ant-Man setelah gw tonton senen lalu.

((featured image from Screencrush.com))
Rating: PG-13
Genre: Superhero, Action, Science-Fiction
Director: Pyton Reed
Duration: 117 minutes
Stars: Paul Rudd, Michael Douglas, Evangeline Lily, Corey Stoll, Michael Pena, T.I, Abby Ryder Fortson

Gw bela-belain nonton film ini hari Senin kemaren, pas baru balik dari Surabaya karena sudah penasaran banget. IMDB dan Rottentomatoes kasih 79% meskipun metacritics kasih 67%. Dan ya, gw taroh ekspektasi ketinggian untuk film superheronya Marvel. *ihikkk!

Enuff said, here goes my review for the movie. 

Story:

Scott Lang (Paul Rudd) yang akhirnya keluar dari penjara berniat hidup bersih demi anaknya. Situasi cukup rumit karena anaknya hidup bersama mantan istrinya yang sudah menikah dengan seorang polisi yang sepertinya memang tidak suka sama dia. Tuntutan untuk membayar tunjangan anak dan kebutuhan hidup akhirnya memaksa Scott Lang menyerah pada ajakan 3 temannya untuk merampok sebuah rumah milik seorang pensiunan.

Perencanaan yang matang dengan Lang sebagai orang yang mengeksekusi dan menjalankan perampokan ternyata berujung kekecewaan. Lang hanya menemukan “kostum menyerupai jaket untuk naik motor” di rumah ini. Di lain cerita, Darren Cross (Corey Stoll) dibantu Hope Van Dyne (Evangeline Lily) yang terobsesi untuk menemukan teknologi menyiutkan manusia dan menyingkirkan Dr. Hank Pym (Michael Douglas) sebagai pendiri Pym Technology semakin mendekati keberhasilan.

Dr. Pym yang khawatir akan niat jahat Cross pun akhirnya menemukan sosok paling tepat untuk menggantikan dirinya sebagai superhero yang bisa mengecilkan diri berkat teknologi yang ditemukannya bertahun-tahun lalu dan berjasa pada Perang Dunia ke II, menggantikan dirinya sebagai Ant-Man. Dia menemukan sosok itu pada orang yang berhasil masuk menembus keamanan rumahnya dan mencuri kostum yang mirip jaket untuk naik motor itu.

Merekapun hidup bahagia selamanya… hahaha. Eh nggak ding, gitu deh ya. Cerita selanjutnya ya berhasil atau nggaknya mereka menghentikan ambisi Cross.

My take on this movie

AntMan and Captain America (image from www.forbes.com)

Seperti gw bilang di awal. I set my expectation too high.

Namapun Marvel superheroes movies ya. Lucu siih tapi ya… Bagus sih, tapi ya… Hahahaha. *Trus dicekek sama penggemar filmnya. Tapi beneran deh. Buat gw si Ant-Man ini plot ceritanya standar, ketebak alurnya. Mulai dari pengenalan, penyebab di jahat jadi jahat dan si baik kenapa akhirnya jadi baik. Bagaimana mereka nanti akhirnya bertemu buat pertarungan akhir yang maha dahsyat dan kemudian bagaimana cerita ini berakhir. Tapi ya, siapa sih yang gak bisa nebak alur ceritanya. Udahlah ya gak usah diprotes kalo soal yang ini. Mihihihi.

Tapi di sisi lain, film ini menawarkan sudut pandang yang sama sekali berbeda. Kalo superhero yang lain berperang menghancurkan sebagian bumi, kalo si Ant-Man kan ya, namapun semut, sehancur-hancurnya ya gitu deh ya. Jadi lucu banget dan ironi dari jokesnya pun ngena banget.

The Sought

Kalo soal akting dan pemilihan castnya, tak tahulah gw kenapa Paul Rudd yang kepilih jadi Scott Lang, tapi ya okelah buat bisa mewakili karakter maling pinter yang bisa menembus pengamanan paling ketat dan akhirnya membuat Dr. Pym milih dia sebagai next Ant-Man. Cuma entah kenapa menurut gw Lang di film ini gak terlalu kuat keluar auranya. Sepanjang film, yang gw rasakan adalah perseteruan kuat antara Cross dan Dr. Pym dimana Hope berhasil jadi karakter yang bermuka dua sementara si Lang cuman jadi filler. Cuman jadi sekedar bantuan yang diperlukan doang. Tapi ketegangan yangdiciptakan antara mentor dan anak didik, Pym dan Cross kerasa asik banget. Sukak akik lihatnya.

Malah gw suka banget sama karakternya Luis yang dengan lucu banget dibawain sama Pena dan gengnya. Bener kata review-review sebelum ini, kehadiran Luis di sana-sini bisa bikin film ini seger. Lucu banget deh jokes-jokes yang tidak pada tempatnya dari the three stoogesnya film ini.

Selain itu, seperti gw bilang tadi, ukuran dari si superhero yang “cuma” seukuran semut bikin film ini pas banget ngasih ironi yang kerasa lucu. Inget gak film Avengers terakhir yang semuanya sibuk ngejatuhin ato gak ngejatuhin kota segede gaban dari langit? Itu disebut di film ini. Dan karena ukuran superhero dan musuhnya yang cuman segitu, jadinya pertempurannya ya kayak gak kelihatan sama sekali.

Final fight yang ada di kamar anaknya Lang pun meskipun serunya setengah mati tapi kerasa lucu banget. Ah, bagian ini kalian harus nonton sendiri kenapa pertarungan film superhero yang biasanya ancur-ancuran bisa jadi super lucu

Selain itu, yang bikin gw lumayan terkejut adalah adegan penyusupan Ant-Man ke markas besarnya The Avengers. Kenapa dan gimana ceritanya ya nonton sendiri lah ya. Cuma, penyebutan dan penggunaan referensi The Avengers secara terpampang nyata di sini jadi keliatan keren aja dan kasih kejelasan posisi Ant-Man di The Avengers universe.

Satu lagi, teknologi mengecilkan dan membesarkan ukuran yang dijadikan fokus film ini bisa dengan sangat baik diadaptasi di adegan-adegan bertempur dan scene-scene yang nunjukin si Ant-Man. Jadi buat gw itu juga seru buat dinikmati.

The Naught

Seperti udah gw bilang tadi sih sebenernya, jangan ngarepin cerita yang super dalem dan twist yang super keren dah dari film ini. Nikmati aja alurnya.

Sama gw pribadi gak terlalu suka sama karakternya Scott Lang yang lemah banget auranya kerasa di film ini. Mestinya si superhero bisa lebih keluar lah ya. Udah itu doang.

=======

Jadi overall untuk review film Ant-Man ini sendiri gw kasih berapa nilainya? Well, 3.5 dari 5 lah ya buat keseluruhan film karena banyak banget humor seger yang ditancepin di sini. Kalo gak ada humor-humor itu gak yakin gw bisa menikmati film ini. Jadi yang penasaran sama film ini bisalah nonton dan menikmati, tapi kalo gak penasaran banget, mungkin bisa coba nonton Pixel. Gw penasaran berat ama ini film. Ihik.

Sekian dan terima tiket nonton gratisan.  😀

Other similar posts:
[display-posts category=”movies”]

33 tanggapan untuk “Review Film Ant-Man”

Wahhh kebalikan ya dan. Gue ngerasa film ini cukup bagus dan menghibur banget. Dan gue suka banget karakter Scott Langnya. Rasanya pas banget karena pada dasarnya kan dia emang ga punya pilihan lain. Emang beda dan kalo nonton tanpa ekspektasi kayak gue dan gak baca review sana sini. And Michael Pena itu seriously Gilak!!!! Kocak abis.
Ya yaaa nonto fight adegan di kamar itu gue ngakak2 ama kereta Thomasnya…hahahahaha
my fav scene ya apa lagi kalo bukan sesi latihan Scott bertelanjang dada…hahahahahaha *dijiwit uppa*

Iya Jo, salah gw emang pasang ekspektasinya ketinggian. Tapi ga sebaliknya banget sih. Humornya gw masih dapet kok. Dan paling epik emang adegan pertarungan itu. Semoga gak spoiler buat yang suka bacain komeng ya. Gahahahaha..

Balas

Nggak mau ikutan2an kasi penilaian buat film ini. Pokoknya saya terhibur ketika menontonnya, terutama ketika si thomas tetiba berubah jadi gede banget, hehehe… Saya melihat sebuah value dari film ini bahwa terkadang, kekuatan besar, tidak melulu harus dihancurkan dengan kekuatan yang besar pula. Kekuatan kecil pun dapat meruntuhkan kekuatan besar, asal disiapkan secara matang.
Btw, sekarang jadi mikir berkali-kali mau bunuh semut. Jangan-jangan ada ant-man dan kawan-kawannya di situ. Kan kasian… #gubraaakkkk

Udaaaa. Hahaha. Maaf ya Daaa kalo penilaian saya agak berbeza. Tapi adegan Thomas itu emang epik banget.
Iya, habis nonton ini kok emang jadi memikirkan lebih dalam tentang semut.

Balas

Asiik. Untung udah nonton. Jadi udah nggak dibikin penasaran sama kerennya film ini. Ihiy~
Eh sumpah ini gue bingung sama genre filmnya. Kebanyakan ketawa juga sih. Hhh~

sama kayak Mbak Jo, karena ga berekspektasi banyak, jadi aja fun banget nontonnya.
Adegan di kamar anaknya itu juga ngakak banget dan akupun suka kalau Luis udah mulai cerita dgn dayanya dia 😆
Mas Dani, coba nonton pixels deh. Membawa kenangan masa kecil banget dan filmnya ringan

masih rencana mau nonton sih, jadwalnya hari selasa malam insya Allah. udah ada yang jadwalin hehe. review yang saya baca juga bilang film ini juara di komedinya karena katanya pemeran utamanya adalah komedian. seru kayaknya kalo bicara soal ironi, saya kan penggemar ironi di atas ironi * 😛 kemakan spongbob*. 3,5 dari 5 ya, oke tunggu kabar dari saya mas dan. *hehe, sok*

kalo saya sih bilang ini film yang hampir sempurna dalam sisi apa ya..
hmm,, soalnya seriusnya dapet, lucunya dapet, haru nya ada..actionnya juga menarik..
yang disuka dari film ini adalah.. cover2 filmya yang unik2 gitu,,,
dibuat perbandingan ant-man dengan tokoh marvel.. hehehe lucu,

Hahaha iya suka banget sama aksen ngomongnya Luis, emang sih dari cerita udah bisa ketebak. Tapi cukup lumayan sebagai film superhero yang justru kekuatannya dari ukuran tubuhnya yg kecil, gak kaya si hijau gede yg suka marah itu 😉

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version