Kategori
Perencanaan Keuangan

Mau Mulai Side Hustling, Ini yang Mesti Diperhatikan!

Sudah baca kan, kenapa saya menyarankan kamu semua untuk side hustling, alias pekerjaan sampingan, di samping pekerjaan utamamu?

Tapi, melakukan pekerjaan sampingan itu ya nggak semudah yang dibayangkan. Selain tantangan datang dari luar diri kita, ada pula tantangan yang tak kalah besar datang dari diri sendiri. Ya, intinya apa-apa kalau memang enggak diniatkan, ya pasti akan sulit mencari jalannya. Tapi, kalau memang sudah niat, pasti ada aja caranya.

Bener nggak?

So, buat kamu yang masih maju mundur cantik ganteng, silakan take your time. Nggak usah buru-buru, tapi juga jangan mengeluh kalau misalkan gaji enggak cukup. Tinggal atur cash flow aja, mana yang mesti dihemat lagi. Semoga, saat kamu sudah sadar nggak ada lagi yang bisa dihemat, saat itulah sudah cukup niat kamu untuk mulai side hustling.

Buat kamu yang sudah siap untuk side hustling, berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan supaya pekerjaan sampinganmu bisa menghasilkan sesuai harapan, plus nggak mengganggu pekerjaan utama.

Disclaimer: Artikel ini bukan ditulis oleh Bang Mamat, tapi oleh seorang side hustler yang akhirnya kebablasan resign dari pekerjaan utama, karena penghasilan sebagai side hustler bisa berkali lipat dari gaji.

[toc]

Mau Mulai Side Hustling, Berikut yang Mesti Diperhatikan

1. Manfaatkan skill atau minat yang sudah ada

Dari mana untuk mulai?

Biasanya sih memang di sinilah kebingungan pertama. Dulu saya juga begitu, terutama karena merasa nggak ada yang bisa dijual. Merasa nggak bakat dagang, dan sebagainya.

So, pertama, singkirkan mindset itu dulu. Oke nggak bisa dagang, tapi itu bisa kok dipelajari. Lalu, mulailah dengan hal-hal yang bisa kamu lakukan. Ada dua hal:

  • Terkait profesimu. Misalnya, kamu yang sehari-hari bekerja sebagai admin data, kamu bisa bekerja sampingan untuk berbagai job entry data, atau bisa juga menjadi virtual assistant.
  • Terkait hobimu. Mungkin kamu suka ngegambar? Kamu bisa open commission ngilustrasi untuk orang lain. Barangkali ada yang mau dibikinin sketsa wajah? Atau kamu punya hobi menulis? Kamu bisa buka jasa menulis konten untuk berbagai pihak.

Terkait keahlian—baik yang kamu dapatkan dari profesi sehari-hari ataupun dari hobi—ini bakalan bisa memberimu penghasilan yang lumayan jika kamu memang benar-benar ahli melakukannya.

Terus, kalau sesuai hobi, nah, ini malah lebih bagus lagi. Biasanya ini cocok nih buat kamu yang memang merasa pekerjaan utama kurang passionate. Ini bisa jadi penyeimbang untuk pekerjaan utamamu. Kamu dapat gaji dari pekerjaan utama yang mungkin tak sesuai passion tetapi bisa memberikan penghasilan rutin, sedangkan dari hobi kamu juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

Kurang niqmat gimana lagi coba?

Kembali ke atas

2. Promosikan dirimu

Nah, paling pas itu adalah ketika kita bisa mencocokkan antara apa yang bisa kita sediakan atau kita punya dengan kebutuhan orang sekitar. Ini kalau bisa ‘klik’, bisa jadi side hustling kamu akan lebih sustainable. Berkelanjutan, bahkan bisa berkembang.

Tapi ya memang, mencari yang pas kliknya ini enggak gampang.

Saya dulu pernah jualan baju batik. Tapi, ya susah berkembang, karena baju batik itu enggak dibutuhkan orang setiap hari. Padahal margin saya juga tipis, makanya kalau dihitung-hitung ya rugi bandar. Uang yang muter terlalu sedikit, sedangkan arusnya enggak lancar.

Kemudian, ya saya online-kan, demi mencari orang yang membutuhkan baju batik. Waktu itu ya akhirnya lumayan banyak terjual melalui Facebook, karena Tokopedia, Shopee, dkk itu pada belum lahir.

Nah, mencari “kerumunan orang” yang membutuhkan produk atau jasa kita ini yang memang agak tricky. Tapi, jika kamu memang punya keahlian yang sesuai, kamu bisa coba jual atau menawarkan jasa ke:

  • Upwork
  • Freelancer.com atau Freelancer.co.id
  • Sribulancer
  • Fiverr

Dan lain sebagainya.

Coba cari berbagai web community yang biasa dimanfaatkan orang-orang untuk mencari jasa. Kamu bisa mulai dari sana, sekaligus promosi diri melalui media sosialmu sendiri.

Kembali ke atas

3. Tetap jaga pekerjaan utama

Punya pekerjaan utama ya harus disayang-sayang. Apalagi kondisi lagi sulit seperti ini. Memang banyak orang yang bakalan dengan senang hati menggantikanmu, tapi ini juga harus dilihat case per case sih. Tapi, misalkan kamu masih tetep pengin menjaga kestabilan penghasilan, jangan lepas dulu pekerjaan utama sampai kamu benar-benar mapan sebagai side hustler.

Cek juga bagaimana kebijakan kantor mengenai hal ini. Barangkali, kamu dilarang untuk melakukan pekerjaan sampingan di sektor yang sama dengan sektor bisnis kantor. Kalau begini ya sebaiknya jangan dilakukan. Pilihlah side hustling yang berbeda, sehingga tidak memunculkan konflik kepentingan.

Kembali ke atas

4. Atur waktu

Nah, kadang di sini juga timbul masalah lain. Soal bagi waktu. Sepinter-pinternya kita manajemen waktu, kalau misalnya sudah terlalu dipaksakan, akhirnya ya stres juga. So, hati-hatilah dalam mengelola waktu. Jangan sampai pekerjaann utama terganggu, tetapi kamu juga bisa jalankann side hustling demi bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

Memang nggak mudah, tapi seiring jam terbang yang semakin tinggi dan kemauan untuk “berkorban”—ya mengorbankan waktu tidur, waktu santai, waktu nonton Netflix, dan berbagai kesenangan lain—maka side hustling dan pekerjaan utama bisa jalan bareng.

Yang pasti, kamu harus bener-bener disiplin. Jangan melakukann pekerjaan sampingan di saat jam kantor, dan fokuslah pada pekerjaan sampingan ketika jam kantor selesai. Dan, jangan pakai fasilitas kantor buat ngerjain side hustle ya. Hard limit.

Kembali ke atas

5. Atur penghasilan

Yang terakhir, siap-siap untuk mengatur penghasilan dengan lebih baik lagi.

Percuma kalau kamu sudah side hustling tapi akhirnya ya teteup saja kamu pakai tanpa sikap bijak. Ujung-ujungnya ya, merasa penghasilan nggak cukup lagi. Rauwis-uwis dong.

Akan lebih baik jika kamu pisahkan rekening untuk side hustling dengan rekening penghasilan utama, sehingga kamu dengan mudah memilah dan memonitor keuanganmu.

Nah, itu dia sebagai artikel terakhir tentang side hustling. Eh, ya mungkin ntar ada lagi sih, kalau misalnya ada topik yang menarik soal side hustling lagi. Intinya mah ya, cari duit tambah selama waktu masih bisa diatur dan ada kemauan. Jangan sampai nganggur aja, gitu loh. Ntar nyesel kayak saya.

Semoga bermanfaat ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version