Kategori
Fintech Perencanaan Keuangan

7 Hal yang Kalian Belum Pernah Dengar tentang Fintech dan Pinjaman Online! Oleh-oleh dari Event Blogger X Fintech Day

Apa saja sih hal-hal yang belum diketahui oleh umum tentang pinjaman online cepat cair? Baca tulisan event BloggerXFintech Day ini!

Event Blogger X Fintech Day BSD sebagai Kegiatan dari Ruphiah

Ngomogin pinjaman online yuk? Ada yang lagi cari pinjaman online cepat cair tanpa agunan yang akhir-akhir ini jadi pembahasan di mana-mana gak? 

Kalo sudah pada kenal Kartes dari diskartes.com dan Tofan dari catatankeluargamuda.com, bareng tiga orang lagi (Patria, Ita dan Fitri), kami bikin Ruphiah. Singkat cerita Ruphiah ini bikin acara ngumpulin perusahaan-perusahaan terkemuka di industri financial technology yang lebih ikrib disebut fintech.

Mengundang puluhan blogger, acara ini memang ditujukan untuk memberikan informasi langsung dari para fintech.

Audiens blogger sendiri diharapkan untuk bisa memberikan audiensi yang lebih luas lagi terkait kondisi industri baru yang sedang bertumbuh pesat ini. Apalagi yang hadir di acara itu adalah perusahaan-perusahaan fintech terkemuka Indonesia.

Perusahaan fintech yang hadir adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di pinjaman online tanpa agunan.  Gak tanggung-tanggung, kami berhasil mengumpulkan 8 (DELAPAN) perusahaan Fintech terkemuka di Indonesia! Sudah terdaftar di OJK tentunya!

Bagi gue dan blog danirachmat.com, acara ini jadi kayak semacam follow up dari postingan tentang pinjaman online tanpa jaminan yang terbit beberapa waktu lalu.

Sebuah insight yang lebih mendalam gue dapatkan di sini.

Sponsor utama acara ini Cashwagon dan Rupiah Plus. Dua nama fintech yang akhir-akhir sering jadi buah jempol netizen.

Selain itu ada juga UangMe, Taralite, Pinduit, KreditPro, Aktivaku dan Cash Cepat.

Acara yang menghadirkan dua keynote speaker, Pak Kuseryansyah (Ketua Harian Aftech) dan Pak Sunu Widyatmoko (Wakil Ketua AFPI), membuat gue akhirnya tahu beberapa hal terkait perusahaan Fintech yang mungkin banyak orang lain juga belom tahu.

Apa aja sih?

Daftar Isi:

7 Hal tentang Pinjaman Online Terpercaya yang Orang Belum Tahu
++ 1. Target Pinjaman Online Cepat Cair adalah Orang dengan Kemampuan Bayar ++
++ 2. Macam Layanan Fintech ++
++ 3. Teliti Syarat dan Ketentuan di Awal! ++
++ 4. Akses Informasi sebagai Bagian Mitigasi Pihak Pemberi Pinjaman Online ++
++ 5. Peranan Fintech Memperkuat Komunitas Masyarakat ++
++ 6. Fintech Pembiayaan Pendidikan ++
++ 7. Fintech Sebagai Bagian Solusi, Bukan Sumber Masalah ++
Kesimpulan: Fintech Sebagai Bagian dari Kehidupan Masyarakat Modern

7 Hal yang Kalian Belum Tahu tentang Fintech dan Pinjaman Online Terpercaya

1. Target Market Fintech Pinjaman Online Cepat Cair adalah Orang dengan Kemampuan Bayar yang Jelas

Gue posting beberapa kali kalo pinjaman alias kredit itu mahal. Kek salah satunya di feed IG gue ini:

Ternyata, perusahaan-perusahaan Fintech pinjaman online terpercaya yang ada di Indonesia ini juga menargetkan orang-orang dengan penghasilan rutin. Orang-orang yang memiliki prospek kemampuan bayar yang jelas, hanya saja belum bankable.  Karena satu dan lain hal orang-orang ini belum bisa mengajukan kredit ke bank, slip gaji salah satunya.

Orang-orang inilah yang menjadi target market perusahaan untuk dapat mengajukan pinjaman online tanpa slip gaji.

Dengan penghasilan rutin yang dimiliki, diharapkan setelah mendapatkan pinjaman online yang prosesnya cepat, mereka bisa mengembalikan sesuai angsuran. Tentu saja setelah kebutuhannya terpenuhi dengan pinjaman online cepat cair yang dia dapatkan.

Tujuan perusahaan-perusahaan online cepat cair ini memang bukan untuk memberikan pinjaman ke semua orang. Sampai-sampai yang bahkan sebenernya gak bisa bayar pun dipaksa terima pinjaman dan kemudian mengharapkan keuntungan sebesar-besarnya dari pembengkakan nilai pinjaman yang tak terkendali.

Kenapa begitu? Karena duit yang dipinjamkan oleh notabene adalah duitnya investor. Namanya investor kan juga gak mau rugi kan. Jadi gak mungkin ngasal sebar-sebar duit.

Ketika kemudian banyak orang yang gak punya duit dan gak punya kemampuan bayar memanfaatkan fintech memang adalah salah satu efek samping mudahnya pengajuan pinjaman online ini. Tetapi, fintech sendiri pun mengikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh OJK untuk mengantisipasi hal-hal semacam ini. 

2. Fintech Tidak Hanya Terbatas pada Perusahaan Pinjaman Online Cepat Cair

Ternyata, perusahaan financial technology yang identik dengan pinjaman online tanpa agunan gak cuman pinjaman online untuk perorangan. Banyak banget macemnya bok!

Kan mungkin nih sebagian besar manteman kalo denger funtech langsung nyambungnya ke pinjaman online tanpa slip gaji, pinjaman yang ga pake ribet, pinjaman online langsung cair ato malah image negatif rentenir, loan shark endesbra endesbra endesbre? 

Ternyata banyak perusahaan Fintech yang bergerak di bidang lain.

Ada yang di sistem pembayaran kayak doku, dana, ovo, gojek (bisa kan dimasukin fintech ya?). Perencanaan keuangan, perbandingan jasa dan layanan perbankan. Bahkan, kemarin juga ikut hadir di acara, perusahaan Fintech pembiayaan kebutuhan pendanaan perusahaan dan komunitas.

Kebutuhan pendanaan perusahaan dan komunitas gimana maksudnya?

Kayak misalkan perusahaan yang skalanya belum terlalu besar dan gak bisa dapat kredit  di bank, tapi membutuhkan modal kerja buat beli bahan baku, bayar supplier dan ngejalanin usaha. Kalau mau mengajukan kredit ke bank, prosesnya akan lama. Padahal bisa jadi kejar-kejaran waktu krusial banget untuk perusahaan macam ini.

Nah pinjaman online yang cepat cairnya bisa dijadikan alternatif pembiayaan.

Selain itu, ternyata ada fintech juga yang bisa ngebiayain komunitas. Kayak misalkan komunitas nelayan yang membutuhkan modal untuk bisa memroses ikan hasil tangkapannya. Ada ternyata fintech yang bergerak di bidang ini.

Jadi, di masa yang akan datang, akan semakin banyak jenis perusahaan Fintech yang akan bermunculan. Kemungkinan besar, apapun yang kita pikirkan tentang layanan keuangan, bakalan ada fintechnya. 

3. Syarat dan Ketentuan perusahaan Fintech sudah Dijelaskan di Awal Instalasi Aplikasi dan Pengajuan Pinjaman

Kalo baca cerita-cerita di media massa tentang korban pinjaman online cepat cair itu suka miris juga. Kasihan kalo baca background kehidupan mereka. Tapi apa benar perusahaan fintechnya setega itu?

Pertanyaan awal di atas kemudian membawa gue ke pertanyaan-pertanyaan berikutnya.

  • Apakah syarat dan ketentuan buat ngedapetin pinjaman online gak dijembrengin di depan? 
  • Apakah permintaan akses ke data dan info kontak di telepon genggamnya dilakukan seizing pengaju pinjaman online? 
  • Apakah ada pemaksaan untuk mendapatkan pinjaman? 
  • Apakah kemudian perusahaan fintech dengan semena-mena terus mengenakan bunga, denda dan yang kemudian menambah jumlah pinjaman pokoknya?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian membuat gue semakin berpikir. Apakah syarat dan ketentuan dari penggunaan aplikasi dan pengajuan pinjaman gak disebut di awal? 

Mau gak mau gue jadi berpikir jangan-jangan ini semua karena budaya membaca yang sangat kurang di masyarakat kita. 

Apa saja sih yang harus kalian perhatikan pas mau ngajuin aplikasi pinjaman online yang cepat cair ini?

  1. Pemberian akses ke kontak yang ada di phone book
  2. Pemberian akses ke data-data pribadi termasuk SMS
  3. Ketentuan hitungan bunga
  4. Ketentuan denda dan biaya-biaya kalau ada keterlambatan
  5. Syarat dan ketentuan lengkap mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh perusahaan pinjmana maupun oleh peminjam
  6. Kontak perusahaan pinjaman online kalau mau mendiskusikan pembayaran

Dengan membaca dan memahami syarat dan ketentuan ini, harapannya peminjam tidak sampai terjebak ke situasi dan kondisi seperti yang ada di berita. Jaga diri sendiri dengan mengetahui in and out dari apa yang mau kita lakukan. Termasuk mengajukan pinjaman online.

Tips Membaca Buku untuk Orang Sibuk

4. Akses ke Informasi Pribadi Pengaju Kredit adalah Bagian dari Analisa Risiko

Nyambung sama poin sebelumnya.

Tahu gak kenapa kok perusahaan pinjaman online yang bisa langsung cair hanya dalam hitungan jam ini minta akses ke kontak dan data-data pribadi lu pade? Kok segitunya amat minta data pengguna mereka?

Ternyata ini adalah bagian dari analisa risiko. 

Sebenarnya akses data ini sama dengan yang dilakukan oleh bank. Well, at least pada prinsipnya. 

Sebelum dikasih kredit, bank akan minta segala macem data kan ya. Mulai dari minta rekening koran sampe ke kontak keluarga yang bisa dihubungi.

Bank bakalan survey dan ngedatengin rumah si peminjam sebelum memutuskan dikasih kredit ato nggak. Makanya lama. 

Trus kok bisa perusahaan pinjaman online approve kredit secepat itu? Ya itu tadi, analisanya dari akses data kalian yang ada di cellphone. 

Dari akses yang kalian berikan, perusahaan akan bisa membaca riwayat SMS, apakah ada tagihan telat bayar dari bank penerbit kartu kredit atau tidak. Di daftar kontak kalian ada gak nomor yang  pernah nunggak di bank. Trus banyak gak SMS nawarin KTA endesbra-endesbre. 

5. Fintech Membantu Memperkuat Komunitas dan UMKM

Oke, sebagian besar pembahasan tadi tentang pinjaman online untuk perorangan ya. Kredit yang praktis gak pake ribet langsung dari smartphone. Tujuannya untuk apa? Pasti untuk kepentingan konsumtif. 

Dari sponsor yang kemarin hadir, ternyata ada juga yang memberikan pinjaman P2P lending ke komunitas-komunitas masyarakat yang tidak tersentuh layanan perbankan. Seperti misalkan komunitas nelayan.

Ada kebutuhan pendanaan di komunitas-komunitas tersebut, tapi susah bagi bank untuk dapat menyalurkan kreditnya. Karena ketiadaan dokumen formal untuk kegiatan ekonominya. 

Perusahaan fintech pun hadir di sana. Meskipun dengan hambatan sulitnya mengenalkan teknologi kepada lapisan masyarakat yang mungkin mengenal telepon genggam hanya untuk menelepon saja. 

Nelayan contohnya, ketika mereka akan melaut, sebelum kehadiran fintech akan sangat tergantung dari cash to cash cycle kegiatan menangkap ikan. Mereka tidak akan bisa membiayai perjalanan kembali ke laut ketika hasil tangkapan mereka sebelumnya belum terjual. 

Dengan fintech untuk menyediakan permodalan, nelayan bisa melaut lebih sering sementara proses penjualan diserahkan ke orang kepercayaan.

Selain itu, dengan permodalan dari fintech, nelayan dan komunitas yang sebelumnya kurang punya permodalan untuk memiliki alat-alat terbaru, bisa memanfaatkan pinjaman yang diterimanya. Nelayan misalkan, bisa membuat perahu dengan pendigin yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. 

Akses ke sumber keuangan inilah yang membuat keberadaan Fintech menajdi sangat bermanfaat bagi kemajuan perekonomian Indonesia. 

6. Pembiayaan Pendidikan Dalam Ruang Lingkup Fintech, Pendidikan Tinggi Tak Lagi Mustahil

Ada satu lagi bidang usaha fintech yang bikin gue terkagum-kagum kemarin. Fokus ke pembiayaan pendidikan. 

Jadi satu fintech yang juga jadi sponsor di acara ini khusus membiayai pendidikan. Jadi peruahan pinjaman online ini hanya memberikan kredit kepada orang yang mau bayar sekolah/pendidikan. 

Skemanya sih gak akan ada pencairan duit ke pemijman. Uang hasil pencairan pinjaman bakalan dibayarkan langsung ke institusi pendidikan. Hal ini untuk memastikan kepastian penggunaan pinjamannya. 

Kan kadang ada yang susssssssaaaah banget mau nyiapin biaya pendidikan. Meskipun sebenarnya setiap bulan punya duit yang bisa disisihkan. Biyasa, gaya hidup jadi panutan. 

Dengan begitu, biaya pendidikan yang dbutuhkan bisa didapatkan dengan mengajukan pinjaman ke perusahaan fintech ini. Setelah itu tinggal bayar cicilan angsurannya. 🙂

Kemarin gue tanyakan kemungkinan perusahaan pinjaman online tanpa jaminan ini untuk memberikan kredit kepada blogger untuk mengambil kursus multimedia. Dengan begitu blogger bisa semakin berkembang dalam membuat konten. 

Jawabannya cukup menggembirakan, perusahaan akan terus mengembangkan institusi pendidikan yang bekerja sama dan gak menutup kemungkinanan nantinya blogger juga akan bisa mengajukan pinjaman selama institusi pendidikannya sudah bekerja sama. 

7. Fintech Menjadi Bagian dari Solusi, Bukan Masalah Baru

Begitu banyak hal selain berita-berita negatif yang ada di media massa akhir-akhir ini terkait peranan fintech di perekonomian Indonesia. Solusi-solusi permasalah juga coba dihadirkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat. 

Dengan begitu, fintech memang dibuat untuk menjadi bagian dari solusi dalam kehidupan masyarakat. Bukan malah menjadi masalah baru.

Berbagai macam sisi kehidupan dalam hal keuangan yang dimasuki oleh fintech mungkin tak pernah terpikir sebelumnya. Kehadirannya yang begitu tiba-tiba bisa jadi membuat banyak orang terkaget-kaget. Sehingga kemudian banyak yang terjebak dalam euforia kebaruan solusi yang muncul ini.

Pesan untuk dapat menjadi bagian dari solusi -lah yang selalu diupayakan oleh para perusahaan fintech. Karena itulah sosialisasi dan dialog dengan masayarakat selalu coba dibangun.

Salah satunya adalah dengan mengadakan acara Blogger X Fintech Day ini. 

Kesimpulan: Fintech Sebagai Bagian Kehidupan Masyarakat Modern

Jadi, apa kesimpulan yang bisa diambil dari acara kemarin ini? 

Kalo menurut gue, kehadiran fintech companies yang saat ini lebih menonjol perusahaan-perusahaan pinjaman online, tidak dapat dipungkiri. Semakin lama, perusahaan-perusahaan yang bergerak atas dasar basis teknologi akan semakin banyak. 

Tidak hanya perusahaan yang memberikan pinjaman cepat cair, tapi bisa jadi segala macam layanan keuangan akan digarap oleh orang-orang yang cukup inovatif. Semua aspek kehidupan yang bersentuhan dengan transaksi finansial bisa jadi sudah tidak lagi memerlukan kontak fisik. 

Mulai digital banking yang sudah mulai marak sampai ke pinjaman-pinjaman untuk membiayai berbagai kebutuhan. 

Pertanyaan yang banyak diajukan orang-orang adalah gimana kalau sudah terlanjur “terjebak” pinjaman online cepat cair dan tanpa agunan ini? 

Jangan lupa untuk mendokumentasikan segala macam komunikasi yang dilakukan dengan perusahaan pinjaman online-nya. Gue yakin perusahaan-perusahaan ini akan mau berdiskusi untuk mencari solusi terbaik.

Toh yang namanya utang kan harus dibayar ya. Jangan mentang-mentang dapetnya gampang, trus ngegampangin juga buat bayarnya. 

Jadi, mari jadikan pinjaman online dan keberadaan fintech sebagai bagian dari solusi dalam kehidupan kita. Kalo sampe jadi masalah, siapa tahu kitanya yang memang gak baca atau gak peduli sama syarat dan ketentuan di awalnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version