Akhir dan awal tahun begini, kamu pasti sering lihat beberapa istilah pasar modal, seperti Santa Rally, Window Dressing, dan January Effect wira-wiri, baik di media sosial maupun di berita-berita dari media massa.
Ya, di dunia pasar modal memang ada istilah Santa Rally, Window Dressing, dan January Effect ini. Istilah pasar modal tersebut memang hampir selalu muncul saat pergantian tahun (akhir dan awal tahun). Tepat ketika, bursa saham mengalami penguatan pada akhir tahun hingga bulan Januari.
Coba deh diamati.
Walaupun tidak terjadi pergerakan secara rutin dalam periode waktu tertentu setiap tahunnya, namun bisa dipastikan adanya pergerakan harga pasar saham yang membentuk pola tertentu sesuai dengan perilaku pelaku pasar. Akibatnya, memunculkan istilah pasar modal lain di waktu yang berbeda juga, seperti pada bulan Desember dan Januari akan muncul istilah Santa Rally, Window Dressing, dan January Effect ini.
Dampak dari ketiga istilah pasar modal yang terjadi di akhir tahun tersebut, sangat berbeda-beda di setiap negara. Unik ya?
Coba, yuk, simak penjelasan dari istilah pasar modal Santa Rally, Window Dressing, dan January Effect!
[toc]
Istilah Pasar Modal yang Biasanya Muncul di Akhir dan Awal Tahun
Santa Rally
Santa Rally merupakan istilah pasar modal yang menggambarkan adanya kenaikan gerak di pasar saham pada minggu terakhir bulan Desember melalui 2 hari perdagangan pertama di bulan Januari. Diduga sih, istilah ini ada hubungannya sama Santa Claus yang dipercaya suka datang pas akhir tahun, bawa hadiah. Nah, ini ‘hadiah’ khusus buat para investor saham: berupa peluang untuk menaikkan cuan.
Lucu emang orang-orang ini.
Nah, adanya fenomena ini menjadikan momen yang tepat untuk para investor dalam membeli saham, terutamanya bagi investor ritel.
Penjelasan di balik istilah pasar modal Santa Rally, adalah sebagai berikut:
- Ada peningkatan belanja akhir tahun, membuat optimisme dalam menyambut tahun baru
- Investor institusi yang cenderung menyelesaikan pembukuan sebelum menikmati liburan.
Momen ini pun dengan sigap dimanfaatkan oleh investor ritel untuk mengambil keuntungan. Yah, nggak heran sih. Yang namanya cuan, memang mesti diusahain toh?
Meskipun demikian, Santa Rally juga menuai kontra, khususnya bagi investor yang belum berpengalaman. Kenapa begitu? Dalam periode ini, kondisi volatil bisa saja membuat pasar saham menjadi sangat berisiko bagi investor yang belum berpengalaman. Akibat efek kenaikan ini sering kali membuat euforia sekejap bagi para investor yang masih newbie ini. Tetapi kemudian mereka juga kesulitan mengelola risiko dalam waktu yang singkat, karena bisa saja kondisi anjlok dengan segera juga.
Nah loh. Siap enggak tuh?
Window Dressing
Istilah pasar modal selanjutnya adalah Window Dressing. Kalau dilihat secara harfiah, ini artinya “menghias jendela”, atau lebih tepatnya, “menghias etalase”.
Nggak jauh berbeda dengan arti harfiahnya, window dressing merupakan fenomena ketika para manajer investasi (fund manager) “menghias etalase” jualan masing-masing dengan cara memperbaiki kinerja portofolio-nya.
Ini sebenarnya fenomena trik marketing yang wajar sih. Kayak misalnya ada merchandiser toko yang membenahi etalase toko, ketika ada produk baru atau lagi ada sale, agar menarik calon pembeli.
Prinsipnya sama.
Manajer investasi adalah seorang pengelola dana investasi yang bertanggung jawab untuk menerapkan strategi investasi dana dan mengelola aktivitas perdagangan portofolio. Manajer investasi dibayar dalam mempersentasikan aset pengelolaan dana investasi tersebut.
Para manajer investasi yang melakukan “Window Dressing” akan membeli saham-saham yang kinerjanya sedang bagus dengan harganya sedang naik, serta akan menjual saham-saham yang kinerjanya kurang memuaskan pada saat “Santa Rally”.
Jika para manajer investasi membeli saham-saham yang kinerjanya sedang bagus, maka membuat portofolio-nya tampak lebih menjanjikan, dan harapannya, bisa dijual pada saat “January Effect”.
Tapi, actually, biasanya saham-saham pilihan saat musim window dressing juga nggak bertahan terlalu lama juga. Pasalnya, lonjakan harga tersebut hanya bersifat sementara karena ada “permainan” menghias etalase itu tadi.
Ckckck. Sa ae kelen, manajer investasi!
January Effect
Berikutnya ada January Effect. Efek Januari. Apakah itu?
Istilah pasar modal January Effect adalah pola keadaan pasar modal di mana harga saham cenderung mengalami kenaikan pada dua minggu pertama di bulan Januari.
January Effect ini pernah diteliti pada tahun 1942 oleh Sidney B. Wachtel, yang merupakan seorang investment banker yang mengungkapkan bahwa ada data yang menunjukkan bahwa pada bulan Januari (menjelang pertengahan bulan), ada transaksi yang terjadi dan mengungguli keseluruhan pasar di bulan-bulan lain.
Berdasarkan analisis data pasar saham dari 1904 sampai 1974, rata-rata pengembalian saham selama bulan Januari 5 kali lebih besar daripada bulan lainnya, terutama pada saham dengan kapitalisasi kecil.
Istilah pasar modal January Effect ini muncul pertama kalinya disinyalir karena ada permasalahan para investor perorangan yang terlibat masalah pajak. Alhasil mereka menjual saham-saham yang merugi atau yang kurang menguntungkan pada akhir tahun. Tapi, kemudian membelinya kembali pada awal bulan Januari.
Waaah, bisa juga nih orang-orang ya.
Lalu, Apa Dampak dari Berbagai Fenomena Istilah Pasar Modal Tadi?
Ya, kembali lagi ke tujuan kamu berinvestasi, fellas.
Akan sangat penting bagi kamu, sebagai investor, untuk memperhatikan kepemilikan yang muncul di luar strategi dana kamu yang sudah ditentukan sebelumnya. Kamu boleh saja mengikuti euforia fenomena yang terjadi pada akhir tahun di pasar modal ini.
Walaupun kepemilikan ini kemungkinan akan menunjukkan kinerja jangka pendek yang lebih tinggi, namun jenis investasi ini bisa saja tak mampu menarik pengembalian portofolio dalam jangka panjang.
Misalnya saja, pada Window Dressing, memangnya manajer investasi bisa gitu, menyembunyikan kinerjanya yang buruk dalam jangka waktu yang lama? Kayaknya sih enggak ya. Kalau memang buruk, ya udah jele aja gitu. Investor pasti akan mengidentifikasi masalah ini. Sering kali akhirnya ya tetap menurunkan kepercayaan manajer investasi dan meningkatkan arus ditariknya dana.
Meskipun fenomena Santa Rally, Window Dressing, dan January effect rata-rata mengalami kenaikan—meski terkadang tidak signifikan, namun hasilnya tak bisa diprediksi.
So, kamu sebagai investor ataupun trader saham sangat penting memiliki strategi yang tepat. Buat para investor jangka panjang, stay on plan! Itu akan lebih safe. Tetap perhatikan harga wajar saham, dan latihlah kepekaanmu. Kelola dengan baik, jangan emosional dan sabar.
Nah, setelah tahu istilah pasar modal Santa Rally, Window Dressing, dan January Effect di atas, maka sekarang kamu sih seharusnya sudah bisa objektif dan tetap menggunakan analisis yang benar, baik teknikal ataupun fundamental, sebagai dasar pengambilan keputusanmu.
Semoga tetap cuan tahun ini ya!
Medi setiawan
Wah terimakasih ilmunya
dani
Sama-samaaa
Medi setiawan
Wah terimakasih ilmunya, karena ini untuk tugas wkwk
dani
Hahahaha. Sama-sama…
Anggria Dewi
Terima kasih atas ilmunya
dani
Sama-sama
Azzahra Dwi Saputri
Terimakasih atas ilmu nya, dari sini saya banyak mendapatkan ilmu yang belum pernah saya pelajari
dani
Sama-samaaa 🙂
Ika risma
terimakasih sangat bermanfaat sekali
dani
Sama-sama 🙂
Intan Diah Maharani
Terimakasih dari materi diatas saya sudah sedikit mengerti
dani
Sama-sama
Dyah Ayu Nurlita
Terimakasih kak dari membaca ini saya menjadi lebih paham tentang pasar modal. Jangan lupa kunjungi blog ku juga ya kak
dani
Siaaaaap 🙂
pinkan mutiara putri priyono
terimakasih atas materi nya alhamdulilah saya bisa memahami materi yang di berikan.
dani
Terima kasih banyak 🙂
DYAH AYU MUTIARA
Terimakasih atas materi yang di sampaikan, tetapi dari materi tersebut saya masih banyak yang belum paham.
dani
Bagian mana nih yang belom paham?