Insurance premium, atau yang sering kita sebut dengan premi asuransi adalah jumlah uang yang wajib dibayarkan secara regular oleh setiap individu atau seseorang maupun institusi untuk menikmati polis asuransi. Nantinya, premi tersebut harus dibayar supaya perusahaan asuransi bisa memberikan klaim terkait kepentingan yang dipilih pemilik asuransi. Premi yang dibayar bisa terkait kesehatan, jiwa, rumah, kendaraan, dan yang lainnya.
Premi asuransi adalah sumber pendapatan bagi perusahaan asuransi, tapi premi asuransi ini juga mewakili kewajiban, karena harus menanggung perlindungan objek asuransi dengan cara memberikan klaim kepada pemegang polis. Dari kewajiban timbul kewenangan; perusahaan asuransi memiliki kuasa untuk menganulir keanggotaan pemegang polis jika tidak bisa membayar premi.
Nah, masalahnya, ternyata dari satu elemen ini—premi asuransi—masih banyak yang belum terlalu paham juga seluk-beluknya. Misalnya saja, mungkin ada di antara kamu yang bertanya-tanya, kok premi asuransiku segini ya, sementara ada teman kantor preminya kok lebih murah? Padahal usia sama, kerjaan sama, gaji sama. Ya, itu dia. Besaran premi asuransi bisa saja berbeda satu dengan yang lainnya. Bahkan untuk satu perusahaan asuransi yang sama, premi bisa berbeda untuk nasabah satu dengan yang lain.
So, supaya bisa bantu kamu untuk lebih memahaminya, yuk, kali ini kita bahas khusus tentang premi asuransi.
[toc]
Penentuan Besaran Premi Asuransi Adalah Tergantung Faktor Berikut
Premi asuransi adalah hal pertama yang biasanya wajib dipertimbangkan oleh seorang nasabah, setelah mengetahui perlindungan apa yang dibutuhkan.
Selain besarannya, cara pembayaran premi juga merupakan hal yang penting. Pemegang polis bisa bebas memilih dari banyaknya opsi paket premi saat membayar premi asuransi. Beberapa perusahaan asuransi kadang juga membolehkan pemegang polis untuk membayar premi dengan cara dicicil, juga ada yang menentukan bayar di muka pada pemegang polis.
Besaran premi asuransi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
- Usia pemegang polis
- Jenis pertanggungannya
- Riwayat kesehatan
- Riwayat klaim masa lalu
- Lokasi tempat tinggal
- Komisi agen
- Moral hazard atau perilaku yang merugikan
- Profesi pemegang polis
Penentuan besaran premi asuransi adalah kebijakan tersendiri bagi perusahaan asuransi, karena merekalah nantinya yang akan menanggung risiko yang terjadi pada nasabah. Merekalah yang akan memperhitungkan seberapa besar risiko itu. Dengan demikian, bisa berbeda-beda tergantung jenis pilihan pemegang premi asuransi.
Misalnya, pemegang polis mengasuransikan kendaraan, maka perusahaan asuransi kemungkinan akan memberikan klaim yang lebih besar pada pengemudi yang tinggal di perkotaan daripada yang tinggal di daerah pedesaan. Hal ini terjadi karena risiko pengemudi yang tinggal di wilayah perkotaan akan besar mengalami kecelakaan daripada yang tinggal di wilayah pedesaan. So, perusahaan asuransi bisa membayar klaim yang terbilang cukup besar.
Jenis premi asuransi lainnya seperti asuransi jiwa, usia pemegang polis akan sangat menentukan program asuransi dalam menentukan jumlah premi yang perlu dibayarkan. Umumnya semakin muda usia pemegang polis maka premi yang akan dibayarkan semakin murah. Sedangkan jika semakin tua maka premi yang dibayarkan akan semakin mahal.
Premi asuransi yang dibayarkan nilainya akan meningkat setelah periode polis selesai karena perusahaan asuransi akan membebankan kenaikan premi bagi pemegang polis yang telah mengklaim asuransinya.
Masa Pembayaran Premi Asuransi
Kamu harus mengetahui bahwa setiap produk asuransi yang dipilih, punya masa pembayaran premi yang berbeda juga. Contohnya terhadap asuransi jiwa, dari produk tersebut ada lagi jenis-jenisnya dan berbeda pula masa pembayaran dan manfaat yang ditawarkannya, di antaranya:
- Whole Life (Asuransi jiwa seumur hidup): masa pembayarannya seumur hidup karena perlindungan yang diberikan asuransi juga seumur hidup. Asuransi ini memberikan manfaat nilai tunai atau uang pertanggungan. Besarannya telah ditentukan pada awal masa polis.
- Term Life (Asuransi jiwa berjangka): asuransi term life menawarkan jangka waktu tertentu mulai dari 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, dan seterusnya. Nilai tunai dalam asuransi ini hanya bisa dicairkan jika pemegang polis meninggal dunia.
- Endowment (Asuransi jiwa dwiguna): asuransi yang dibayarkan untuk jenis ini relatif besar dibandingkan asuransi yang lainnya. Tapi, asuransi ini memiliki dua fungsi sebagai tabungan dan asuransi jiwa berjangka, sehingga kamu bisa menarik polis asuransinya jika ada kebutuhan mendesak sesuai ketentuan.
- Asuransi jiwa unit link: pembayaran preminya dilakukan seumur hidup. Tapi, karena ada alokasi investasi, nasabah bisa berhenti membayar premi dengan menggunakan fasilitas cuti ke-10 atau selama alokasi investasi telah mencukupi.
Asuransi kesehatan beda lagi, akan selama seumur hidup, atau sepanjang kamu perlu perlindungannya. Demikian juga asuransi properti, kendaraan dan lain sebagainya, semua tergantung jenis dan paket perlindungannya.
Apa Risiko Kalau Telat Bayar Iuran Premi?
Premi asuransi wajib dibayarkan setiap bulannya sebagai bentuk kewajiban tertanggung untuk mendapatkan manfaat terhadap kondisi yang tidak diinginkan atas asuransi yang dipilihnya. Besaran premi yang dibayarkan telah ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi besarannya. Dengan demikian, tertanggung harus rutin secara berkala membayar premi untuk asuransi yang telah disetujui tersebut.
Namun, terkadang pada beberapa kasus ada pemegang polis yang terlambat membayar premi. Hal ini cukup berat risikonya karena ada konsekuensinya.
Telat membayar premi bisa mengakibatkan polis kamu menjadi tidak berlaku lagi (lapse) sehingga kamu bisa kehilangan manfaat dari asuransi yang kamu pilih sebelumnya. Misalnya, kamu punya asuransi kesehatan yang sudah lapse. Tapi ternyata sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi dan kamu tidak bisa menggunakan asuransi tersebut, melainkan harus memakai dana pribadi. Apalagi kalau kemudian kamu tak dapat lagi melanjutkan mencari nafkah. Keluarga kamu pun enggak akan bisa mendapatkan uang asuransi tersebut. Klaim akan ditolak. Akibatnya, keluargamu tidak akan mendapat santunan untuk bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sementara nafkah dari kamu terhenti.
Cukup berat bukan konsekuensinya?
Tapi kamu bisa mengatasinya dengan membayar premi yang telat dengan denda. Well, yeah, tentu saja hal ini akan menambah beban pengeluaran. Makanya, jangan sampai terlambat membayar premi. Meski demikian, kalau memang misalnya terlambat, pihak perusahaan asuransi juga punya kebijakan masing-masing. So, pastikan kamu berdiskusi dengan mereka, untuk bisa mendapatkan solusi terbaiknya.
Yang perlu kamu ketahui, meski polis yang tertunda pembayarannya sudah dilunasi, tetap saja, polis akan dikenakan masa tunggu lagi sesuai dengan ketentuan polis yang disepakati sebelumnya. Fatalnya, ada kemungkinan jika polis tidak aktif maka tidak dapat dibayarkan. Tentu saja hal ini sangat merugikan pemegang polis saat sekarang dan di masa depan.
Jadi, premi asuransi apa yang akan kamu pilih? Pastikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialmu, juga pastikan kamu memilih perusahaan asuransi legal yang sudah diawasi oleh OJK ya.