Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa adalah 2 jenis asuransi dasar yang wajib dimiliki. Selain kedua jenis tersebut, ada juga asuransi tambahan lain yang juga bisa dimiliki sesuai kebutuhan. Salah satunya adalah asuransi perjalanan.
Banyak loh, yang belum tahu tentang produk asuransi satu ini. Mungkin karena memang cukup jarang direkomendasikan ya? Padahal buat kamu yang sering bepergian, misalnya sering dinas ke luar negeri atau kamu yang traveler, memiliki asuransi perjalanan itu penting banget.
Nah, mungkin kamu berpikir, ah, paling-paling manfaatnya sama dengan asuransi kecelakaan.
Well, enggak juga loh. Asuransi perjalanan biasanya sudah mengcover asuransi kecelakaan, dan sekarang juga ada yang sudah mengcover COVID-19 juga. Kalau kamu hanya membeli asuransi kecelakaan, kamu enggak terproteksi dari risiko yang sering terjadi saat perjalanan, misalnya bagasi hilang, jatuh sakit di negara lain, mengalami keterlambatan keberangkatan, mengalami kecelakaan, dan lainnya.
So, supaya lebih jelas, yuk, kita bahas dalam artikel kali ini.
[toc]
Asuransi Perjalanan: Pengertian dan Jenisnya
Asuransi perjalanan adalah salah satu produk asuransi yang memberikan manfaat perlindungan terhadap risiko saat seseorang melakukan perjalanan. Produk perlindungan ini sebaiknya dimiliki—tetapi enggak wajib—oleh kamu yang punya mobilitas tinggi, sering bepergian ke luar negeri ataupun ke luar kota, untuk berbagai keperluan.
Nah, keunggulan jenis asuransi ini adalah fleksibilitasnya. Kamu bahkan bisa membelinya secara dadakan kayak tahu bulat pas sekalian beli tiket pesawat, dengan durasi perlindungan selama kamu bepergian saja. Iya, memang sefleksibel itu. Enggak kayak asuransi jiwa yang sampai puluhan tahun.
Ada beberapa jenis asuransi perjalanan, di antaranya:
- Berdasarkan tujuan perjalanan, yaitu tujuan liburan dan pekerjaan. Bedanya ada pada jumlah premi. Yang bisnis atau pekerjaan biasanya lebih besar preminya, karena risikonya juga lebih tinggi.
- Berdasarkan tempat perjalanan, yaitu domestik atau luar negeri. Premi untuk asuransi perjalanan ke luar negeri—terutama ke Eropa, Amerika, dan Australia—akan lebih besar. Selain itu, juga ada asuransi untuk perjalanan ibadah ke tanah suci, seperti umrah dan haji.
- Berdasarkan jumlah tertanggung, yaitu individu atau kelompok. Premi asuransi untuk kelompok akan lebih hemat ketimbang asuransi perjalanan bagi individu. Biasanya asuransi ini dimanfaatkan oleh travel agent, sekolah, atau kampus, yang mengadakan liburan rombongan.
- Berdasarkan jangka waktu perjalanan, yaitu single trip atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya tahunan. Nah, buat kamu yang memang secara teratur melakukan perjalanan, asuransi perjalanan tahunan akan lebih efektif. Jadi, enggak perlu bolak-balik beli asuransi setiap kali pergi.
Manfaat Asuransi Perjalanan
Oke, jadi ini asuransi tuh enggak wajib, tetapi sangat disarankan untuk dimiliki oleh kamu yang rajin bepergian, entah untuk tujuan apa pun.
Tapi, seberapa besar sih sebenarnya manfaatnya? Yuk, kita lihat.
1. Kerusakan atau kehilangan bagasi
Risiko yang bisa dibilang paling sering terjadi kalau kita melakukan perjalanan tuh kalau bagasi kita hilang. Kadang adaaa aja yang cerita, bagasinya salah masuk pesawat lain. Atau, ketinggalan di airport transit, padahal kita sudah sampai di negara tujuan. Belum lagi kalau ada pencurian, atau rusak di perjalanan. Kapan hari juga ada yang mengeluh, kopernya terbuka ketika keluar dari bagasi. Kayak dibuka paksa, gitu.
Bagasi rusak atau hilang bikin mood perjalanan jadi down. Bener nggak? Pusing deh. Kadang ya, sudah diburu agenda, masih kudu ngurus bagasi yang salah pesawat. Kesel banget.
Nah, asuransi perjalanan bisa mengcover risiko ini. Kamu tinggal lanjutkan agenda, bagasimu ada yang menguruskan.
2. Keterlambatan dan pembatalan
Delay keberangkatan, atau lebih parah, pembatalan sering terjadi di perjalanan. Ada banyak sebab, dan bikin KZL! Rencana jadi bubar. Kadang kudu berburu tiket lagi dari awal.
Risiko terlambat atau bahkan dibatalkan sepihak seperti ini bisa terjadi di setiap perjalanan. Kapan saja. Apalagi di masa pandemi kemarin. Beberapa kali tuh kejadian, sudah booking tiket, eh PPKM naik level. Bisa sih nekat, tapi duh, kesehatan taruhannya. Mending dibatalkan.
Nah, yang kayak-kayak gini ke-cover tuh sama asuransi perjalanan. Ada juga asuransi yang sudah termasuk pembatalan karena peningkatan level PPKM akibat pandemi COVID-19. Saya sendiri pernah pakai ini asuransi. Jadi, kalau mau batalin booking hotel juga bisa diklaimkan. Dapat deh refund.
3. Biaya pengobatan
Saat di luar negeri, atau di luar kota, bisa saja kamu jatuh sakit karena berbagai sebab. Momen liburan, perjalanan dinas, dan berbagai tujuanmu melakukan perjalanan jadi rusak gegara sakit. Belum lagi, kalau di negeri orang, kita juga harus membayar biaya perawatan medis yang mahal jika perlu.
Salah satu manfaat produk perlindungan ini adalah termasuk biaya pengobatan. Biaya medis akan ditanggung sampai kamu benar-benar sembuh, dan sehat kembali. Keuangan pun aman, kamu bisa melanjutkan agendamu dengan lancar.
4. Kecelakaan dan kematian
Jika terjadi kecelakaan—dan termasuk yang kemudian ada risiko kematian—pihak asuransi akan menanggung santunannya selama kamu dalam perjalanan. Jadi, memang ada perlindungan layaknya asuransi jiwa, dan masih plus dengan berbagai manfaat lainnya. Cocok banget kan, buat kamu yang jadi tulang punggung keluarga dan harus menanggung hajat hidup orang banyak.
Nah, selain keempat manfaat di atas, ada produk asuransi perjalanan yang juga memberi perlindungan terhadap berbagai risiko, misalnya seperti kejadian kerusuhan, huru-hara, bencana alam, yang kemudian bisa meningkatkan risiko keuangan. Segala kerugian fisik dan mental akan menjadi tanggungan pihak perusahaan asuransi.
Cara Klaim Asuransi Perjalanan
Selanjutnya, kamu juga perlu tahu prinsip pengajuan klaim. Sebenarnya hal ini akan tergantung masing-masing perusahaan asuransi, tetapi secara garis besar prinsipnya mirip.
Berikut langkah-langkah klaim yang bisa kamu lakukan:
- Buka website ataupun aplikasi asuransi perjalanan yang kamu pakai
- Cari menu klaim, biasanya ada di menu utama
- Isi formulir klaim, jangan lupa sertakan berbagai bukti yang mendukung
- Kirimkan formulir, dan kamu tinggal menunggu verifikasi dan konfirmasi dari pihak perusahaan
Selain bisa mengajukan klaim secara online, kamu juga bisa melakukannya langsung ke CS masing-masing perusahaan. Atau, paling praktis—dan kalau kebetulan kenal dekat—ya minta tolong saja ke agennya. Gampang!
Rata-rata, klaim akan diproses dalam waktu 14 hari kerja sejak diajukan. Namun, hal ini juga kembali lagi ke masing-masing kebijakan perusahaannya. Ada baiknya, kamu segera mengajukan klaim ini segera setelah kamu kembali dari perjalanan, atau segera setelah risiko terjadi. Karena terlalu lama pengajuannya, bisa jadi klaim tidak akan disetujui.
Memilih Produk yang Tepat
Lalu, bagaimana memilih asuransi perjalanan yang tepat? Tip berikut bisa berguna:
- Cermati manfaatnya dulu, cek apakah sesuai dengan kebutuhanmu?
- Sesuaikan durasi perlindungan dengan lama perjalanan yang akan kamu lakukan
- Cari tahu klausa pengecualian; kondisi apa saja yang tidak bisa tercover dalam asuransimu?
- Pilih perusahaan yang sudah memiliki izin Otoritas Jasa Keuangan
- Baca polis dengan teliti, perhatikan setiap detailnya.
Nah, itu dia serba-serbi asuransi perjalanan yang perlu kamu tahu. Gimana? Apakah kamu ada rencana untuk bepergian dekat-dekat hari ini? Kalau iya, ada baiknya kamu mulai mempersiapkan diri, termasuk jenis asuransi perjalanan mana yang cocok untukmu.
Selamat bepergian ya.