Apa kabar yang baru pulang dari liburan akhir tahun? Sehabis liburan, apakah tubuh dan pikiran kamu lebih fresh sekarang? Siap untuk mengais rezeki lagi demi segenggam berlian? Ataukah, sehabis liburan malah loyo—apalagi ditambah keuangan yang morat-marit?
Aduh, kalau ternyata yang terakhir yang kamu alami, turut prihatin deh ya.
Ya, memang gitu sih. Kadang ya sudah dibuat anggaran dengan sebaik-baiknya, sedetail-detailnya. Tapi tetep, yang namanya liburan itu memang ngabisin duit. Enggak ada kayaknya liburan yang ngedatengin duit. Kalau ada, info. Mau juga dong.
Anyway, buat yang sehabis liburan, yuk dicek lagi keuangannya. Semoga sih enggak sampai terkuras tabungannya. Ingat, ini masih awal bulan. Kamu akan masih butuh hidup sampai akhir bulan, sampai gajian lagi.
Jangan sampai, sehabis liburan, makan mi instan setiap hari gara-gara saldo sudah tipis.
[toc]
Atur Uang Sehabis Liburan
1. Financial check up
Yuk, mari dicek kondisinya sekarang.
Semoga kamu sempat mencatat apa saja pengeluaran yang kamu lakukan selama liburan kemarin. Semoga juga, kamu menghabiskan dana sesuai anggaran, dan enggak sampai merembet ke dana pos yang lain.
So, mari dicek catatannya. Apakah sesuai dengan bujet liburan? Atau, lebih? Kalau lebih, berapa lebihnya, dan diambil dari pos mana? Apa saja yang membuat pengeluaran berlebih? Ada yang membengkak? Adakah sisa dari anggaran liburan?
Berapa total dana yang sekarang kamu miliki? Apakah cukup untuk dipakai memenuhi kebutuhan hingga gajian lagi?
Ya, harus cukup sih. Cukup enggak cukup dicukup-cukupkan.
2. Buat anggaran
Nah, kalau sudah financial check up, artinya kamu sudah tahu nih posisi keuangan kamu sekarang, sehabis liburan.
Merasa automisqueen? Ya, maaf, itu sebenarnya adalah kesalahanmu sendiri. Bukan kesalahan orang lain kan? So, berhenti mengeluh, dan yuk, segera diatur lagi.
Buatlah anggaran berdasarkan kondisi keuangan saat ini. Adanya Rp5 juta, ya sudah, harus bisa hidup dengan Rp5 juta. Adanya Rp10 juta, ya syukur Alhamdulillah, sekarang buat anggaran berdasarkan Rp10 juta yang kamu miliki. Cuma punya Rp300 ribu, ya sudah, mau gimana lagi?
Terapkan persentase budgeting yang sesuai, misalnya 50:30:20; 50% kebutuhan rutin, 30% bayar cicilan, 20% buat ngembaliin tabungan yang kemarin dipakai. Angka ini tentu saja bukan harga mati, kamu bisa menyesuaikannya dengan kondisimu. Mau semua dipakai dulu buat kebutuhan rutin karena memang mefet banget ya enggak masalah. Tapi ingat, kalau ada kewajiban, tetap harus diprioritaskan ya.
Jangan berutang, untuk menutup kekurangan akibat keboncosan liburan. Hindari sebisanya. Alih-alih, kalau memang mefet banget, lebih baik kamu cari aset lancar yang kamu punya untuk dipakai dulu.
3. Prioritaskan utang
Nah, apakah kamu sempat gesek kartu kredit saat liburan kemarin? Atau memang secara intentional memang menggunakan kartu kredit untuk liburan?
Ya, enggak sepenuhnya salah sih. Faktanya, kartu kredit itu memang bikin praktis, kalau misalnya dipakai pas jalan-jalan. Nah, tapi oh tapi … jangan sampai enggak dibayar ya.
Yuk, prioritaskan dulu bayar utang kartu kreditnya, meskipun sudah merasa missqueen banget sehabis liburan! Kalau bisa langsung bayar penuh, ya syukur Alhamdulillah, langsung lunasi saja. Kalaupun enggak bisa, ya sudah, bolehlah bayar minimum payment dulu. Tapi ke depan, kamu harus prioritaskan, dan sebisa mungkin bayar sebesar yang kamu bisa. Bahkan kalau bisa langsung lunas ya, supaya bunganya juga enggak terlalu membebani.
Pilihan untuk bayar minimum payment sih lebih bagus daripada enggak bayar sama sekali, tetapi juga bukan pilihan yang bijak kalau berlama-lama. Sudah tahu kan kenapa?
4. Berhemat dulu
So, kalau memang berlibur membuat keuanganmu “nelangsa”, maka ada baiknya berhemat dulu dalam beberapa waktu ke depan. Mengapa? Demi kestabilan keuangan lagi. Ini adalah alternatif terbaik untuk bisa tetap memenuhi kebutuhan hidup tanpa berutang.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk berhemat:
- Kurangi jajan di luar, termasuk di dalamnya pesan makanan online. Masak sendiri, kamu bisa coba metode meal prep agar pengeluaran belanja untuk makan lebih efisien dan efektif.
- Bawa bekal ke kantor, mulai dari air mineral (lebih baik beli galonan saja daripada beli per botol PET dalam perjalanan) sampai makan siang.
- Enggak perlu sungkan menolak ajakan untuk nongkrong, healing, dan sejenisnya dari teman-teman, jika memang tidak memungkinkan secara finansial. Ingat, kamu baru pulang dari liburan, jadi seharusnya sih sampai sebulan ke depan enggak perlu healing lagi.
- Cek subscription, kalau memang ada yang enggak efisien, cut saja dulu. Nantinya kalau keuangan sudah stabil lagi, kamu bisa subscribe lagi kan?
- Cari barang substitusi, yang harganya lebih bersahabat tetapi fungsi dan kualitasnya sama. Misalnya, biasa beli produk grade A, ya berhubung lagi berhemat bolehlah pakai grade B dulu. Alih-alih beli daging ayam, bolehlah beli jamur dulu. Dimasak tumis juga sama enaknya. Atau ganti dengan protein nabati dari tempe dan tahu, juga enak tuh.
5. Amankan dana darurat
Semoga dana darurat aman dan enggak ikut kepakai pas liburan. So, kamu tetap harus amankan dana darurat ini ya.
Kalaupun misalnya memang terpakai, prioritaskan untuk mengembalikannya secepat yang kamu bisa. Misalnya, kamu masukkan ke anggaran 10%. Setiap bulan 10% ditambah dengan pemasukan lain jika ada, sampai dana darurat kembali utuh.
Nah, bertahan ya. Sembari financial check up, kamu juga bisa mengevaluasi perencanaan keuangan selama liburan kemarin. Apakah ada yang sebenarnya bisa lebih baik? Mungkin, ada beberapa hal yang bisa lebih dihemat? Dan sebagainya. So, ke depannya, kamu bisa merencanakan liburan dengan lebih baik, sehingga enggak harus “nelangsa” sehabis liburan kayak sekarang.
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!
Enny Dudukpalingdepan
Kalau liburan karena perginya pertengahan tahun jadi aman-aman aja. Eh akhir tahun ke dokter gigi, ada yang perlu dibenerin ini dan itu sampai-sampai boncos dan kepakai dana darurat, huhuhu. Tapi harus semangat lagi, pokoknya harus balik secepatnya, mentok-mentok bonus tahun ini dipakai buat nambal dana darurat lagi, kalau ada lebih baru mikir liburan 😀