Berdasarkan beberapa studi dan laporan, ternyata banyak orang tua tunggal di Indonesia yang sering kali mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan. Mereka banyak yang butuh contoh perencanaan keuangan yang komprehensif untuk bisa mengatasi kesulitan tersebut.
So, apakah kamu juga termasuk orang tua tunggal?
Berat ya? Memang tak bisa dibayangkan sih, kalau enggak mengalaminya sendiri.
Faktanya, menurut survei dari Bank Indonesia pada tahun 2020, sebanyak 64,3 persen keluarga di Indonesia mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup, termasuk kebutuhan pendidikan dan kesehatan. Orang tua tunggal termasuk dalam kelompok yang rentan mengalami kesulitan ini.
Sementara, menurut laporan dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2019, sebanyak 7,74 juta rumah tangga di Indonesia merupakan rumah tangga tunggal. Sebagian besar dari rumah tangga tunggal tersebut dipimpin oleh wanita yang juga berperan sebagai orang tua tunggal.
Laporan dari Organisasi Kesejahteraan Sosial (OKS) pada tahun 2018 ternyata juga menyuarakan hal yang sama. Sebanyak 20 persen anak yang hidup di keluarga miskin di Indonesia tinggal bersama orang tua tunggal. Kondisi ini menunjukkan bahwa orang tua tunggal sering kali berada dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Meskipun data ini belum mencakup kondisi keuangan orang tua tunggal secara umum di Indonesia, tetapi data-data ini menunjukkan bahwa orang tua tunggal di Indonesia memerlukan contoh perencanaan keuangan yang matang untuk mengatasi kondisi ekonomi yang sulit tersebut.
Masalah Keuangan yang Sering atau Umum Dihadapi oleh Orang Tua Tunggal
Orang tua tunggal sering mengalami beberapa masalah keuangan yang umum, antara lain sebagai berikut.
Penghasilan yang terbatas
Orang tua tunggal sering kali memiliki penghasilan yang terbatas, karena hanya ada satu orang yang memperoleh penghasilan di dalam keluarga. Hal ini membuat mereka harus mengelola keuangan dengan sangat hati-hati.
Biaya pendidikan anak
Biaya pendidikan anak bisa menjadi salah satu biaya yang paling besar bagi orang tua tunggal. Mereka harus memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang layak, namun hal ini bisa menimbulkan beban finansial yang cukup besar.
Biaya kesehatan
Orang tua tunggal sering kali harus memikirkan biaya kesehatan yang tinggi, terutama jika salah satu anggota keluarga sakit atau memerlukan perawatan khusus.
Tidak adanya pasangan yang dapat membagi tanggung jawab finansial
Orang tua tunggal harus menanggung semua tanggung jawab finansial sendirian, tanpa bantuan pasangan. Hal ini bisa menimbulkan tekanan finansial yang besar.
Utang
Orang tua tunggal seringkali terpaksa meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau untuk membayar biaya pendidikan anak. Utang yang tidak terkelola dengan baik bisa menimbulkan masalah finansial yang lebih besar di kemudian hari.
Tidak memiliki dana pensiun yang cukup
Orang tua tunggal seringkali tidak memiliki dana pensiun yang cukup, karena mereka harus menanggung semua tanggung jawab finansial sendirian. Hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan keuangan mereka setelah pensiun.
Dalam menghadapi masalah keuangan yang sering atau umum dialami ini, orang tua tunggal butuh contoh perencanaan keuangan yang matang dan manajemen keuangan yang tepat dapat membantu mengurangi beban finansial dan mencapai keuangan yang lebih stabil.
Mengelola Keuangan untuk Orang Tua Tunggal
Sebelum beranjak ke contoh perencanaan keuangan, ada baiknya kita lihat (atau ingat) dulu beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua tunggal untuk mengatasi masalah keuangannya.
Apa saja?
Buatlah anggaran dan atur pengeluaran
Penting bagi orang tua tunggal untuk membuat anggaran yang realistis dan memprioritaskan pengeluaran yang penting, seperti kebutuhan dasar dan biaya pendidikan anak. Jangan lupa untuk memantau pengeluaran secara rutin dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Membangun dana darurat
Orang tua tunggal harus memiliki dana darurat untuk menghadapi situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis. Cobalah untuk menabung secara rutin dan mempertimbangkan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan.
Cari bantuan keuangan
Seandainya memang dibutuhkan, enggak ada salahnya mencari bantuan. Cobalah mencari program bantuan pemerintah atau organisasi non-profit yang menawarkan bantuan keuangan bagi orang-orang yang masuk kriteria penerimanya.
Kurangi utang
Orang tua tunggal harus mengelola utang dengan baik. Prioritaskan utang yang harus dilunasi dengan segera, dan cari cara untuk mengurangi tingkat bunga atau pembayaran bulanan. Jangan tambah hutang baru kecuali jika benar-benar diperlukan.
Menyiapkan dana pensiun
Orang tua tunggal juga harus mempertimbangkan masa depan mereka dan menyiapkan dana pensiun yang cukup. Cobalah untuk mengalokasikan dana investasi pada instrumen yang sesuai dengan profil risiko dan mempertimbangkan opsi pensiun dari tempat kerja.
Berkomunikasi dengan anak-anak
Selain mengatur keuangan sendiri, penting juga bagi orang tua tunggal untuk berkomunikasi dengan anak-anak tentang keuangan keluarga. Anak-anak perlu dipahamkan tentang keadaan keuangan keluarga dan diajarkan cara mengelola uang dengan bijak.
Mengelola keuangan bagi orang tua tunggal memang bisa menjadi tantangan, namun dengan perencanaan dan manajemen yang tepat, mereka dapat mencapai keuangan yang lebih stabil dan menghadapi masa depan dengan lebih baik.
Contoh Perencanaan Keuangan untuk Orang Tua Tunggal
Berikut adalah contoh perhitungan anggaran untuk orang tua tunggal dengan penghasilan Rp4.000.000, yang kita coba bagi dengan rumus 50/30/20.
Penghasilan | Rp4.000.000/bulan |
Kebutuhan Dasar 50%: Rp2.000.000
Listrik | Rp200.000 |
Air | Rp50.000 |
Gas | Rp50.000 |
Transportasi | Rp200.000 |
Makanan | Rp1.000.000 |
Komunikasi (pulsa & kuota) | Rp100.000 |
Keperluan sekolah anak (anaknya masukin sekolah negeri saja ya, Bun) | Rp400.000 |
Cicilan utang: 30%
KPR rumah subsidi cicilan 20 tahun | Rp925.000 |
Investasi 20%: Rp800.000
Reksa dana pasar uang | Rp200.000 |
Reksa dana pendapatan tetap | Rp200.000 |
Reksa dana saham | Rp400.000 |
Setelah diperhitungkan dalam contoh perencanaan keuangan seperti di atas, masih ada sisa dana Rp275.000 yang bisa dimanfaatkan untuk sesekali makan di luar bareng si kecil, atau masukkan ke instrumen investasi.
Upayakan agar anggaran atau bujet yang kamu buat tidak melebihi penghasilan. Jika memang ada kelebihan pengeluaran, maka cermati lagi apakah ada pos-pos yang bisa dihemat atau ditekan. Cari akal, pokoknya harus bisa masuk ke anggaran.
Angka-angka pada contoh perencanaan keuangan di atas bukan nominal yang “mati”, bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Kamu juga bisa mengubah angka persentasenya—lagi-lagi disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Kesimpulan
Jadi apa kesimpulan kita?
Dalam mengelola keuangan sebagai orang tua tunggal, contoh perencanaan keuangan yang matang dan manajemen keuangan yang tepat sangat penting untuk mencapai keuangan yang lebih stabil. Memperhitungkan anggaran dan pengeluaran, membangun dana darurat, mengelola hutang, menyiapkan dana pensiun, dan berkomunikasi dengan anak-anak tentang keuangan keluarga dapat membantu mengurangi beban finansial.
Meskipun tantangan keuangan untuk orang tua tunggal dapat terasa berat, dengan kesabaran, kerja keras, dan manajemen keuangan yang baik, orang tua tunggal dapat membangun keuangan yang sehat dan meraih keamanan finansial untuk masa depan.
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!