Ngobrolin soal personal finance sering kali bikin minder buat yang gajinya pas-pasan. Rasanya mustahil untuk ngatur uang, apalagi sampai punya rencana pensiun dini.
Padahal, justru karena penghasilan terbatas, pengelolaan keuangan jadi makin penting. Tanpa strategi yang jelas, gaji sebulan bisa habis dalam seminggu. Makanya, penting banget belajar cara atur uang dari sekarang—bukan nanti pas gaji sudah naik.
Tip Personal Finance untuk FIRE dengan Gaji Pas-pasan
Mengatur personal finance dengan gaji pas-pasan memang butuh usaha ekstra, tapi bukan berarti nggak bisa.
Kuncinya ada di cara menyusun strategi yang realistis dan konsisten dijalankan. Mulai dari kebiasaan kecil sampai keputusan finansial besar, semuanya berpengaruh ke arah tujuan jangka panjang. FIRE bisa tercapai kalau tiap langkah dikerjakan dengan sadar dan terarah.
Berikut beberapa tip yang bisa bantu mewujudkan impian tersebut, meskipun gaji belum seberapa.
1. Tentukan Target FIRE yang Realistis
FIRE bukan soal pengin pensiun muda doang, tapi soal bebas secara personal finance. Supaya bisa mulai, harus tahu dulu angka pasti yang dibutuhkan.
Caranya, hitung rata-rata kebutuhan hidup bulanan dengan gaya hidup minimal tapi layak. Misalnya, total pengeluaran pokok seperti makan, tempat tinggal, listrik, transportasi, dan BPJS.
Hasilnya dikalikan 12 bulan, lalu dikalikan lagi 25 (atau 300 bulan, pakai rumus 4% rule). Jadi, kalau butuh Rp4 juta per bulan, target FIRE adalah Rp4 juta x 300 = Rp1,2 miliar.
Dari situ, bisa dihitung berapa besar yang harus ditabung dan diinvestasikan per bulan agar target ini tercapai sesuai usia pensiun yang diinginkan.
Baca juga: Langkah Awal Merencanakan Dana Pensiun untuk Karyawan Swasta
2. Biasakan Punya Anggaran Super Ketat
Kalau penghasilan terbatas, anggaran bukan lagi pilihan—tapi kebutuhan utama. Mulai dengan mencatat semua pengeluaran selama sebulan penuh, sekecil apa pun. Dari situ, bisa dilihat mana yang benar-benar penting dan mana yang bisa dikurangi atau dihilangkan.
Utamakan kebutuhan dasar seperti makan, transportasi, dan tempat tinggal. Buat pos wajib untuk nabung dan investasi, meskipun kecil. Prinsipnya: uang bukan sisa dari belanja, tapi belanja itu sisa dari nabung.
3. Optimalkan Pengeluaran Harian
Pengeluaran harian sering kali bocor tanpa terasa dalam personal finance karyawan. Misalnya, beli kopi Rp20 ribu setiap hari sebelum ngantor berarti Rp600 ribu sebulan. Bandingkan dengan masak kopi sendiri di rumah yang cuma butuh serbuk kopi dan air panas.
Begitu juga dengan makan, laundry, atau transportasi—semuanya bisa dicari versi hematnya. Coba pakai metode “minimal viable lifestyle”, yaitu hidup sederhana tapi tetap layak dan nyaman. Setiap rupiah yang bisa dihemat, bisa dipakai buat mempercepat langkah ke FIRE.
4. Manfaatkan Sumber Pendapatan Tambahan
Kalau gaji utama nggak cukup buat nabung banyak, tambahan penghasilan bisa jadi solusi penting. Mulai dari hal kecil dulu: jadi freelancer, buka jasa sesuai keahlian, atau jual barang bekas.
Pilih aktivitas yang bisa dikerjakan di luar jam kerja utama dan nggak bikin burnout. Fokus dulu ke satu jenis side hustle yang realistis dan sesuai kapasitas. Tambahan Rp500 ribu sampai Rp1 juta per bulan bisa jadi game changer kalau rutin disimpan dan diinvestasikan.
5. Investasi Harus Mulai Meski Sedikit
Mulai investasi nggak harus tunggu gaji naik atau punya uang banyak. Sekarang banyak platform reksa dana atau emas digital yang bisa dimulai dari Rp10 ribu. Dalam personal finance, kuncinya ada di konsistensi, bukan besarannya.
Pilih dulu produk yang risikonya rendah sambil belajar memahami cara kerjanya. Setelah paham dan punya dana darurat, baru bisa mulai ke saham atau obligasi. Dengan waktu yang panjang, return dari investasi kecil tapi rutin bisa tumbuh besar karena efek compounding.
6. Jaga Pola Hidup Sehat Biar Hemat Biaya Kesehatan
Kesehatan itu modal jangka panjang, apalagi kalau penghasilan terbatas. Biaya berobat bisa sangat mahal, bahkan untuk hal yang kelihatannya ringan. Jadi lebih baik dicegah dengan gaya hidup sehat yang murah dan bisa dilakukan di rumah.
Misalnya, makan makanan rumahan yang bergizi, tidur cukup, dan olahraga ringan seperti jalan kaki. Kalau tubuh fit, kerja lebih optimal dan produktif. Pengeluaran pun bisa difokuskan untuk tujuan keuangan, bukan biaya rumah sakit.
7. Simpan Dana Darurat Dulu Sebelum Kejar Return
Dana darurat itu penyangga keuangan utama dalam personal finance sebelum investasi agresif. Fungsinya buat berjaga-jaga kalau kehilangan pekerjaan, jatuh sakit, atau ada keperluan mendesak. Idealnya disiapkan sebesar 3–6 bulan dari total pengeluaran rutin bulanan.
Simpan di rekening terpisah atau instrumen yang mudah dicairkan, seperti tabungan biasa atau e-wallet. Dengan dana darurat aman, rencana FIRE nggak akan terganggu hanya karena satu masalah kecil. Ini seperti pondasi sebelum bangun rumah.
8. Terus Belajar soal Keuangan
Pengetahuan tentang personal finance itu investasi yang hasilnya nggak langsung kelihatan, tapi sangat menentukan. Banyak orang gagal FIRE bukan karena kurang uang, tapi karena salah kelola.
Luangkan waktu baca buku, nonton video, atau ikut webinar soal keuangan pribadi, investasi, dan perencanaan pensiun. Fokus ke sumber yang terpercaya dan sesuai dengan kondisi. Semakin paham, semakin tenang mengambil keputusan yang berpengaruh ke masa depan keuangan.
9. Cari Lingkungan yang Mendukung
Gaya hidup itu sangat dipengaruhi lingkungan. Kalau lingkaran pertemanan suka belanja impulsif atau makan mewah tiap weekend, akan susah konsisten hemat.
Coba cari komunitas atau teman yang juga punya semangat keuangan sehat dan visi FIRE. Bisa lewat grup online, forum diskusi, atau akun-akun finansial di media sosial. Dukung-mendukung bikin perjalanan lebih ringan. Kadang, sekadar baca pengalaman orang lain bisa jadi suntikan semangat baru.
10. Sabar dan Konsisten
FIRE bukan tujuan yang bisa dicapai dalam satu atau dua tahun, apalagi dengan penghasilan terbatas. Tapi bukan berarti mustahil. Justru karena prosesnya panjang, penting untuk konsisten dan sabar.
Jangan bandingkan diri dengan orang lain yang mungkin punya penghasilan lebih tinggi. Fokus ke progres sendiri, sekecil apa pun itu. Nikmati prosesnya, dan jadikan setiap langkah sebagai kemenangan kecil yang layak dirayakan.
Baca juga: Ini Dia Contoh Financial Planning Pribadi untuk Gaji Rp4 Juta
Mengelola personal finance dengan penghasilan terbatas memang penuh tantangan, tapi bukan hal yang mustahil. Selama ada niat, disiplin, dan strategi yang tepat, tujuan untuk pensiun dini tetap bisa dikejar.
Nggak perlu langsung sempurna—yang penting mulai dulu dari langkah kecil yang konsisten. Ingat, kuncinya bukan seberapa besar gaji, tapi seberapa bijak mengatur dan memanfaatkannya. Perjalanan menuju FIRE memang panjang, tapi setiap keputusan finansial yang lebih sadar bisa jadi pijakan penting ke sana.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!