Buat yang masih baru di dunia investasi, pasti pernah dengar istilah reksa dana, tapi belum tentu langsung paham maksudnya. Pertanyaan apa itu reksadana sering muncul karena produk ini terdengar simpel, tapi tetap bikin bingung kalau belum tahu cara kerjanya.
Padahal, banyak orang mulai belajar investasi justru dari sini. Bukan karena ikut-ikutan, tapi karena reksa dana memang punya sistem yang cocok buat pemula. Bisa dimulai dari modal kecil, tanpa perlu repot pilih saham atau pantau pasar tiap hari.
Tapi tenang, nggak harus punya latar belakang finansial buat mulai paham soal reksa dana. Justru karena banyak yang bingung, penting banget untuk kenalan dulu sama konsep dasarnya. Gimana alurnya? Siapa yang ngelola uang kita? Apa yang bikin nilainya bisa naik-turun?
Semua itu sebenarnya mudah dimengerti kalau dijelaskan dengan cara yang pas. Jadi, sebelum mulai invest, mendingan kenalan dulu sama apa itu reksadana dan cara kerjanya dari awal.
Apa Itu Reksa Dana?
Apa itu reksadana, yaitu wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor), yang kemudian dikelola oleh manajer investasi untuk dibelikan ke berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Penjelasan lebih detailnya sebagai berikut.
1. Wadah Investasi Kolektif
Reksa dana bekerja seperti “patungan” modal dari banyak orang. Dana yang terkumpul tidak diinvestasikan sendiri-sendiri, tapi dikumpulkan dalam satu tempat (portofolio) dan dikelola secara kolektif oleh pihak profesional bernama manajer investasi.
2. Dikelola oleh Manajer Investasi
Investor tidak perlu repot memilih saham atau obligasi mana yang bagus. Semua keputusan beli-jual akan dilakukan oleh manajer investasi, yang punya keahlian dalam menganalisis pasar dan mengelola risiko. Investor cukup memantau kinerja reksa dananya saja.
3. Diversifikasi Otomatis
Apa itu reksadana bisa dipahami dari cara kerjanya yang menempatkan dana ke berbagai jenis aset. Misalnya, reksa dana saham akan membeli banyak saham dari berbagai sektor, bukan hanya satu-dua saham saja. Ini disebut diversifikasi, yang bisa membantu menurunkan risiko kerugian.
4. Jenis-Jenis Reksa Dana
Terdapat beberapa jenis reksa dana, tergantung dari komposisi asetnya:
- Reksa Dana Pasar Uang: isinya deposito dan surat utang jangka pendek. Risikonya rendah, cocok untuk jangka pendek.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap: mayoritas berisi obligasi. Risikonya sedang, cocok untuk tujuan jangka menengah.
- Reksa Dana Campuran: gabungan saham, obligasi, dan pasar uang. Risikonya menengah ke tinggi.
- Reksa Dana Saham: berisi saham-saham yang dipilih manajer investasi. Risikonya tinggi, cocok untuk jangka panjang.
5. Cocok untuk Pemula
Karena reksa dana dikelola oleh profesional dan bisa dimulai dengan modal kecil (bahkan Rp10 ribu di beberapa platform), produk ini cocok untuk yang belum berpengalaman atau tidak punya waktu memantau pasar secara aktif.
6. Legalitas dan Pengawasan
Di Indonesia, reksa dana diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan manajer investasinya wajib terdaftar serta berizin. Jadi, dari sisi legalitas, reksa dana termasuk aman asalkan beli di tempat resmi.
7. Keuntungan dan Risiko
Keuntungan reksa dana berasal dari:
- Kenaikan nilai aset (capital gain
- Bunga atau dividen dari instrumen yang dimiliki
Namun tetap ada risiko, seperti:
- Nilai reksa dana turun saat pasar lesu
- Kinerja manajer investasi tidak sesuai harapan
Baca juga: Tip Memilih Reksa Dana Terbaik untuk Investasi Awal dalam Perjalanan FIRE
Cara Kerja Reksa Dana
Sekarang setelah tahu garis besarnya, saatnya masuk ke penjelasan yang lebih rinci soal cara kerjanya. Supaya benar-benar paham apa itu reksadana dan gak cuma ikut-ikutan tren, penting buat tahu alur lengkap dari awal beli sampai nanti bisa mencairkan dana.
Tenang saja, prosesnya gak ribet kok. Justru karena sistemnya sudah dirancang untuk praktis, reksa dana jadi pilihan banyak orang yang baru mulai belajar investasi. Berikut ini langkah demi langkah cara kerjanya.
1. Investor Menyetorkan Dana
Langkah pertama dimulai dari pembelian reksa dana. Investor bisa beli lewat aplikasi investasi, bank, atau agen penjual resmi. Saat beli, dana akan langsung dikonversi ke unit penyertaan. Jumlah unit yang didapat tergantung dari harga NAB/UP hari itu. Semakin besar dana yang disetor, semakin banyak unit yang diperoleh. Prosesnya cukup praktis dan bisa dimulai dari nominal kecil, bahkan Rp10 ribu.
2. Dana Dihimpun Bersama Investor Lain
Apa itu reksadana bisa dilihat dari cara kerjanya yang menggabungkan dana banyak investor dalam satu wadah. Bukan cuma satu orang, tapi ribuan investor bisa bergabung dalam satu reksa dana.
Total dana yang terkumpul disebut AUM (Asset Under Management). Dana ini tidak diam saja, tapi akan jadi modal untuk dikelola. Konsep ini mirip arisan besar, tapi hasilnya dari investasi. Keuntungannya, setiap orang bisa ikut investasi besar meskipun modal awalnya kecil.
3. Manajer Investasi Mengelola Dana
Manajer investasi adalah pihak profesional yang bertugas mengelola dana. Mereka punya lisensi dan keahlian khusus dalam memilih instrumen terbaik.
Sesuai jenis reksa dana yang dipilih, dana bisa ditempatkan di saham, obligasi, atau deposito. Keputusan beli dan jual sepenuhnya ada di tangan mereka. Investor tinggal duduk manis tanpa perlu ikut memantau pasar. Jadi cocok buat yang ingin investasi tapi gak punya waktu.
4. Portofolio Di-review dan Dikelola Secara Aktif
Manajer investasi gak asal beli lalu dibiarkan begitu saja. Mereka aktif memantau pasar dan kondisi ekonomi. Kalau ada saham yang kinerjanya buruk, bisa diganti. Kalau ada peluang untung, mereka akan ambil keputusan cepat.
Portofolio akan terus disesuaikan agar hasilnya optimal. Tujuannya supaya dana investor bisa berkembang dengan risiko yang tetap terjaga. Semua proses ini dilakukan secara transparan dan diawasi regulator.
5. Nilai Reksa Dana Naik-Turun
Nilai reksa dana gak selalu naik. Bisa saja turun, tergantung kinerja aset di dalamnya. Nilai ini disebut NAB/UP, dan diperbarui setiap hari kerja.
Misalnya NAB/UP hari ini Rp1.500, lalu naik jadi Rp1.600 minggu depan, berarti nilainya naik. Kalau turun jadi Rp1.400, berarti terjadi penurunan. Investor bisa cek NAB/UP kapan saja lewat aplikasi. Dari sinilah kelihatan berapa potensi untung atau rugi.
6. Investor Bisa Jual Kapan Saja
Penjelasan soal apa itu reksadana juga mencakup sifatnya yang likuid. Unit penyertaan bisa dijual kapan saja. Tinggal klik “jual” di aplikasi, lalu tunggu dana cair ke rekening.
Lama pencairan tergantung jenis reksa dananya. Reksa dana pasar uang biasanya lebih cepat, sekitar 1–2 hari kerja. Kalau reksa dana saham bisa 5–7 hari kerja. Saat jual, investor akan terima dana sesuai NAB/UP hari itu dikali jumlah unit yang dimiliki.
Baca juga: Fund Manager: Pengertian, Tugas, dan Tip Memilih yang Terbaik
Sekarang sudah lebih jelas kan apa itu reksadana dan gimana cara kerjanya? Buat yang baru mulai, reksa dana bisa jadi langkah awal yang aman dan masuk akal. Gak perlu modal besar, gak harus jago analisis pasar, tapi tetap punya peluang berkembang.
Selama pilih produk yang sesuai tujuan dan risikonya dipahami, reksa dana bisa bantu keuangan tumbuh pelan-pelan. Yang penting, mulai dulu aja.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!