Banyak orang mengira financial independence cuma bisa dicapai kalau penghasilannya besar. Padahal, kemandirian finansial nggak selalu soal angka besar di slip gaji.
Yang penting adalah bisa mencukupi kebutuhan hidup sendiri tanpa bergantung pada siapa pun. Bisa bayar makan, tempat tinggal, dan tagihan rutin pakai uang hasil kerja sendiri. Itu sudah termasuk pencapaian besar.
Financial independence jadi langkah awal sebelum menuju kebebasan finansial penuh. Bedanya tipis, tapi fondasinya harus kuat dari sini dulu. Dan kabar baiknya, semua orang punya peluang ke arah sana.
Soal penghasilan kecil, itu bukan penghalang. Justru dari situ tantangannya dimulai. Gimana caranya tetap bisa atur uang, nabung, dan hidup tenang meskipun gaji nggak besar?
Ternyata bisa banget, asal tahu strategi dan konsisten jalanin. Banyak yang sudah membuktikan, asal mau sedikit lebih sadar soal cara pakai uang. Dan siapa tahu, dari usaha kecil-kecilan inilah nanti jalan menuju kemerdekaan finansial bisa terbuka lebar.
Cara Financial Independence, meski Penghasilan Gak Besar
Sebelum bahas lebih jauh soal cara mencapai financial independence, penting buat paham dulu bedanya dengan financial freedom. Meski sekilas mirip, keduanya nggak sama.
Financial freedom adalah soal kebebasan penuh secara finansial—nggak perlu kerja lagi, tapi tetap punya cukup uang untuk hidup nyaman. Sementara financial independence adalah tahap awalnya, yaitu bisa mencukupi kebutuhan dasar tanpa bergantung pada orang lain. Punya penghasilan sendiri, cukup untuk bayar makan, sewa, listrik, transportasi, dan kebutuhan pokok lainnya.
Nggak harus gaji besar, yang penting cukup dan stabil. Dari sinilah perjalanan menuju kebebasan finansial bisa dimulai.
1. Kenali dan Batasi Kebutuhan Pokok
Langkah pertama menuju financial independence adalah tahu dulu apa saja kebutuhan pokok. Ini termasuk makanan, tempat tinggal, listrik, air, transportasi, dan kebutuhan dasar lain yang nggak bisa ditunda.
Banyak orang kebingungan atur uang karena belum bisa membedakan mana kebutuhan, mana keinginan. Misalnya, beli kopi tiap hari mungkin terasa biasa, padahal itu masuk keinginan, bukan kebutuhan.
Coba bikin daftar pengeluaran bulanan, lalu tandai mana yang benar-benar esensial. Dari situ, kamu bisa mulai menekan pengeluaran yang sebenarnya nggak wajib. Makin minim pengeluaran nggak penting, makin besar peluangmu buat mandiri secara finansial.
Bukan soal pelit, tapi soal bijak pakai uang sesuai kebutuhan hidup yang utama dulu.
Baca juga: Strategi Hemat Biaya Hidup tanpa Mengorbankan Kebutuhan Demi FIRE
2. Bikin Anggaran yang Realistis
Anggaran itu seperti peta, biar kamu tahu ke mana arah uang setiap bulannya. Tapi bikin anggaran jangan terlalu idealis sampai susah dijalanin. Harus realistis, sesuai kondisi dan gaya hidup saat ini.
Misalnya, kalau biasa masak 3x seminggu, jangan langsung paksa masak tiap hari demi hemat. Pelan-pelan saja, yang penting bisa jalan terus.
Dalam anggaran, pastikan ada pos untuk kebutuhan harian, tabungan, dan cadangan. Jangan lupa juga sisipkan dana untuk hiburan kecil biar nggak stres.
Dengan anggaran yang seimbang, kamu bisa tetap hidup nyaman tanpa boros. Ini bikin keuangan lebih terkontrol, dan kamu makin dekat ke tujuan financial independence.
3. Hindari Utang Konsumtif
Utang konsumtif adalah jebakan paling umum buat yang penghasilannya pas-pasan. Sering kali orang tergoda beli barang yang nggak terlalu dibutuhkan, cuma karena diskon atau gengsi.
Misalnya beli HP baru padahal yang lama masih berfungsi dengan baik. Atau ikut-ikutan beli barang trendi pakai paylater. Sekali dua kali mungkin nggak terasa, tapi kalau jadi kebiasaan, cicilan bisa numpuk dan menggerus penghasilan.
Beban utang bikin kamu susah menabung, apalagi buat investasi. Kalau sudah punya utang konsumtif, fokus buat lunasin dulu sebelum ambil cicilan baru. Setelah bebas utang, keuangan akan lebih longgar, dan kamu bisa fokus membangun kestabilan keuangan yang sebenarnya.
4. Bangun Dana Darurat Sedikit Demi Sedikit
Dana darurat itu seperti pelampung di tengah laut. Kalau ada kejadian tak terduga, kamu nggak langsung tenggelam.
Banyak orang menyepelekan dana darurat karena merasa penghasilannya kecil, padahal bisa mulai dari jumlah kecil dulu. Misalnya Rp20.000 per minggu, atau 5% dari penghasilan bulanan. Simpan di rekening khusus yang tidak terpakai sehari-hari.
Target awalnya adalah 1 bulan pengeluaran, lalu naik ke 3 bulan, sampai idealnya 6 bulan. Dana ini akan sangat berguna saat kamu kehilangan pekerjaan, kena musibah, atau butuh biaya mendadak.
Dengan dana darurat, kamu bisa tetap berdiri sendiri tanpa harus pinjam uang ke orang lain.
5. Cari Penghasilan Tambahan dari Keahlian yang Dimiliki
Kalau penghasilan utama belum cukup, solusi paling realistis adalah menambah sumber pemasukan. Nggak harus kerja dua shift, tapi bisa mulai dari hal-hal kecil yang bisa dijual.
Punya skill nulis, desain, bikin kerajinan, atau jago ngajar? Coba tawarkan jasamu lewat media sosial atau platform freelance. Kamu juga bisa jadi reseller produk yang lagi banyak dicari. Atau bantu orang lain jadi admin media sosial.
Penghasilan dari kerja sampingan ini bisa bantu menambah tabungan, tanpa ganggu kerja utama. Intinya, gali potensi diri dan jangan takut mulai dari yang kecil. Lama-lama hasilnya bisa jadi besar dan bantu kamu makin dekat ke financial independence.
6. Konsisten Menabung Meski Sedikit
Menabung itu soal kebiasaan, bukan soal besar kecilnya jumlah. Banyak orang nunggu “ada sisa” buat nabung, tapi seringnya malah nggak pernah ada sisa. Lebih baik langsung sisihkan di awal gajian, walau cuma Rp10.000.
Kalau rutin dilakukan tiap minggu, dalam setahun bisa terkumpul lumayan. Simpan di tempat terpisah dari rekening harian supaya nggak tergoda dipakai. Bisa juga pakai fitur auto-debet biar langsung dipotong otomatis.
Lama-lama, menabung jadi kebiasaan yang nggak memberatkan. Tabungan ini bisa jadi bekal kalau suatu saat kamu mau ambil keputusan penting, seperti pindah kerja atau mulai usaha kecil.
7. Pelajari Cara Investasi yang Rendah Risiko
Setelah dana darurat dan tabungan cukup, kamu bisa mulai belajar investasi. Tujuannya bukan buat cepat kaya, tapi biar uangmu nggak diam dan kalah inflasi.
Kalau baru mulai, coba dari reksa dana pasar uang atau deposito yang risikonya rendah. Baca dulu cara kerjanya, cari tahu istilah-istilah penting, dan pahami risikonya.
Banyak platform investasi sekarang yang ramah pemula, bisa mulai dari Rp10.000. Investasi kecil-kecilan ini bisa bantu kamu membangun aset pelan-pelan. Dengan strategi yang tepat, kamu nggak harus kaya dulu buat mulai investasi.
8. Jaga Pola Hidup Sederhana
Gaya hidup sederhana adalah kunci penting untuk financial independence, supaya penghasilan kecil tetap cukup. Banyak orang terlihat kaya karena gaya hidupnya, tapi sebenarnya boncos di dalam.
Jangan terjebak gengsi atau FOMO. Fokus saja ke kebutuhan yang benar-benar penting. Kalau bisa makan enak di rumah, kenapa harus sering-sering jajan mahal? Kalau transportasi umum cukup, belum perlu buru-buru kredit Rubicon?
Gaya hidup yang sederhana bikin kamu lebih fleksibel secara finansial. Ini bukan tentang pelit, tapi tentang tahu batas dan hidup sesuai kemampuan. Dengan begitu, kamu bisa mandiri secara keuangan tanpa harus nunggu gaji besar.
Baca juga: 7 Pertanyaan tentang Dana Pensiun yang Paling Banyak Ditanyakan Orang-Orang
Mencapai financial independence tanpa penghasilan besar memang butuh usaha ekstra. Tapi bukan berarti mustahil.
Asal punya tujuan jelas, tahu prioritas, dan konsisten jalani langkah-langkahnya, semua bisa dicapai sedikit demi sedikit. Kuncinya bukan di seberapa besar uang yang masuk, tapi seberapa cerdas cara mengelolanya.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!