Punya rencana pensiun dini tapi masih bergulat dengan utang? Tenang, bukan berarti semuanya gagal. Banyak orang yang justru bisa tetap melangkah menuju FIRE asal tahu cara mengelola utang dengan bijak.
Utang memang bisa jadi penghalang, tapi bukan akhir dari perjalanan keuangan. Kuncinya ada di strategi, konsistensi, dan sedikit kesabaran ekstra.
Karena kadang yang bikin stres bukan cuma jumlah utangnya. Tapi perasaan bersalah karena sudah berutang, lalu kalau mau beresin, bingung harus mulai dari mana. Bener nggak?
Padahal, selama tetap punya kendali atas arus kas dan tujuan yang jelas, utang bisa diatur tanpa harus mengorbankan mimpi hidup bebas finansial. Perlu langkah yang realistis, tapi tetap memungkinkan buat terus maju.
Mengelola Utang, Muluskan Jalan untuk FIRE
Supaya rencana pensiun dini tetap bisa diwujudkan, langkah pertama yang nggak boleh dilewatkan adalah mengelola utang dengan benar. Tanpa strategi yang jelas, utang bisa diam-diam menggerogoti tabungan dan bikin target FIRE makin jauh.
Tapi kabar baiknya, ada cara-cara sederhana yang bisa diterapkan buat tetap jaga kendali. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa bantu membereskan utang sambil terus melaju menuju kebebasan finansial.
1. Bedakan Utang Baik dan Utang Konsumtif
Nggak semua utang itu buruk. Ada utang yang justru bisa membantu mempercepat tujuan keuangan. Misalnya, utang untuk beli rumah yang nilainya terus naik. Atau utang modal usaha yang bisa menghasilkan penghasilan tambahan.
Sebaliknya, utang konsumtif justru sering bikin keuangan bocor. Contohnya kredit HP mahal, padahal fungsinya cuma beda sedikit dari yang lama.
Memahami perbedaan ini penting biar enggak semua utang dianggap sama. Dengan begitu, bisa fokus melunasi utang yang memang membebani keuangan.
Baca juga: 3 Strategi Melunasi Utang secara Efektif
2. Bikin Daftar Semua Utang
Langkah ini sering disepelekan, padahal penting banget. Catat semua utang, baik yang besar maupun kecil. Masukkan juga bunganya dan kapan jatuh temponya.
Jangan cuma mengandalkan ingatan, karena utang kecil bisa numpuk diam-diam. Kalau sudah tercatat semua, jadi kelihatan mana yang mendesak. Bisa juga terlihat utang mana yang paling menguras.
Dengan begitu, proses pelunasan jadi lebih terarah. Dan yang paling penting, nggak ada lagi utang yang kelupaan.
3. Gunakan Strategi Pelunasan yang Cocok
Ada dua strategi umum: snowball dan avalanche. Metode snowball cocok buat yang butuh motivasi cepat. Lunasi utang dari yang nominalnya paling kecil dulu. Setelah lunas, uangnya bisa dipakai buat utang berikutnya.
Avalanche lebih cocok buat yang ingin hemat bunga. Mulainya dari utang dengan bunga paling tinggi. Meski hasilnya enggak cepat terasa, tapi lebih efisien dalam jangka panjang.
Jadi, mau pakai strategi yang mana? Ya, pilih strategi yang sesuai kemampuan dan kebutuhan.
4. Batasi Utang Baru Selama Proses FIRE
Kalau lagi serius mengejar FIRE, tahan dulu buat ambil utang baru. Apalagi yang tujuannya buat konsumsi.
Setiap utang baru artinya beban baru. Bisa bikin cash flow terganggu dan tabungan melambat. Fokus utamanya sekarang adalah menekan pengeluaran dan memperbesar tabungan.
Kalaupun harus ambil utang, pastikan punya tujuan jangka panjang. Misalnya untuk pendidikan atau kebutuhan produktif. Intinya, jangan sampai utang malah menjauhkan dari target pensiun dini.
5. Sisihkan Dana Khusus untuk Bayar Utang
Jangan tunggu sisa uang untuk bayar utang. Sisihkan dari awal saat menyusun anggaran bulanan. Perlakukan pembayaran utang seperti kebutuhan pokok lainnya. Kalau bisa, bikin rekening khusus supaya nggak kepakai buat yang lain.
Dengan begitu, utang tetap terkontrol dan nggak numpuk. Rencana FIRE juga tetap jalan tanpa hambatan. Kalau perlu, pakai sistem autodebet biar gak lupa. Lebih baik disiplin dari awal daripada panik di akhir bulan.
6. Cari Cara Tambahan untuk Menambah Penghasilan
Kadang mengandalkan satu sumber penghasilan nggak cukup. Apalagi kalau utangnya lumayan banyak.
Coba cari peluang tambahan yang bisa dikerjakan di waktu luang. Misalnya freelance, jualan barang bekas, atau monetisasi skill tertentu.
Penghasilan tambahan ini bisa langsung dialihkan untuk bayar utang. Jadi target pelunasan bisa lebih cepat tercapai. Tanpa harus ganggu pos investasi dan kebutuhan lain. Pelan-pelan, beban utang bisa berkurang dan fokus ke FIRE makin kuat.
7. Evaluasi dan Revisi Rencana FIRE Secara Berkala
Rencana keuangan itu bukan patokan mati. Kadang realita gak sesuai harapan, apalagi kalau ada utang. Makanya perlu dievaluasi rutin.
Lihat lagi kondisi utang, penghasilan, dan investasi. Kalau memang harus mundur sedikit dari target FIRE, nggak masalah. Lebih penting tetap realistis dan bertahan.
Evaluasi ini juga bantu lihat progres yang sudah dicapai. Jadi semangat tetap terjaga walau jalannya gak selalu mulus.
Baca juga: Budgeting 2025: Cara Efektif Mengatur Keuangan Bulanan yang Lebih Baik
Mengelola utang itu lebih ke soal menjaga arah dan niat. Selama tetap konsisten dan tahu prioritas, utang gak harus jadi hambatan besar dalam perjalanan menuju FIRE.
Jalan mungkin terasa lebih pelan atau lebih panjang, tapi bukan berarti mustahil. Dengan strategi yang tepat dan disiplin dalam eksekusi, keuangan bisa tetap tumbuh meski sambil mencicil tanggungan. Jangan buru-buru, yang penting tetap jalan. Perlahan, utang berkurang dan mimpi hidup bebas finansial bisa makin dekat.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!