Salah satu strategi penting dalam perencanaan keuangan adalah memiliki jaring pengaman yang memadai, dengan salah satunya adalah memiliki asuransi jiwa. Dengan memilikinya, kamu pun telah memberi jaminan kesejahteraan finansial bagi keluarga atau orang tercinta meski kamu sudah tidak ada atau meninggal.
Ooo, sounds scary!
But that’s not the point.
Poinnya adalah pada “memberikan jaminan kesejahteraan”, dan bukankah itu muncul karena kamu mencintai keluarga kamu? Yes, itu dia.
Asuransi jiwa itu penting untuk dimiliki, terutama bagi kamu para pekerja keras, pejuang nafkah keluarga—yang punya tanggung jawab besar terhadap keluarga yang kamu cintai. Tapi, asuransi jiwa ada beberapa jenis. Lalu, nah, ini yang bikin bingung. Mesti ambil yang mana?
Di sinilah perlunya, kamu mengenali produk, dan kemudian bisa menyesuaikannya dengan kebutuhanmu. Tanpa pemahaman yang dasar ini, bisa jadi kalau kamu membeli polis asuransi secara sembarangan, malahan enggak bisa kamu manfaatkan.
Ingat kan, kasus asuransi kesehatan si sesembak artis yang jadi anggota DPR itu? Yang katanya premi mahal, tapi setelah klaim kok cuma Rp10 juta?
Ya, itu asuransi kesehatan. Asuransi jiwa juga sama saja. Ada beberapa hal yang mesti dipahami, sebelum kamu benar-benar membeli polisnya. Ingat, kebutuhan dirimu adalah yang terpenting!
Mari kita berkenalan dengan beberapa jenis asuransi jiwa di artikel ini. Yuk, baca sampai tuntas ya!
[toc]
Apa Itu Asuransi Jiwa?
Sebelumnya, tahukah kamu arti dari asuransi jiwa itu sendiri?
OJK dalam laman resminya memberikan penjelasan bahwa asuransi jiwa adalah sebuah kontrak perjanjian atau jaminan yang diberikan perusahaan (penanggung) untuk pemegang polis (tertanggung).
Artinya ketika pihak tertanggung meninggal, perusahaan asuransi sebagai penanggung akan memberikan pembayaran yang besarannya telah ditetapkan dari hasil pengelolaan dana, sesuai kesepakatan dalam polis.
Kenapa asuransi jiwa penting? Memang asuransi ini berperan besar bagi finansial kamu. Dengannya, kamu dapat mengantisipasi dan meminimalkan dampak kerugian finansial yang terjadi, di saat kondisi tak terduga seperti mengalami musibah, kecelakaan maupun penyakit kritis.
Dengan begitu, pihak tertanggung yang memiliki asuransi jiwa dapat terhindar dari dampak kerugian finansial yang disebabkan kejadian tersebut, dan mendapatkan ganti rugi.
4 Manfaat Asuransi Jiwa
Biaya Terakhir
Dapat digunakan untuk membantu membayar biaya akhir setelah tertanggung meninggal dunia. Misalnya biaya pemakaman atau kremasi, tagihan medis yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan, biaya penyelesaian warisan, dan kewajiban lain yang belum dibayar.
Melunasi Utang dan Mengganti Pendapatan
Dapat membantu menggantikan penghasilan jika tertanggung meninggal dunia.
Artinya, keluarga atau kerabat tertanggung dapat menggunakan uang itu untuk membantu menutupi pengeluaran penting, seperti melunasi cicilan utang yang masih tertunda karena si pencari nafkah tak dapat lagi bekerja, seperti tagihan KPR, kredit kendaraan, sampai kartu kredit.
Pengelolaan Warisan
Beberapa orang membeli asuransi jiwa dengan tujuan untuk mengelola aset dan harta peninggalan alias warisan untuk ahli warisnya. Jadi, jika kamu membeli polisnya, pastikan bahwa orang yang akan menjadi ahli waris tersebut dapat dipercaya dan berhak menerimanya.
Beramal
Polis asuransi jiwa juga dapat membantu tertanggung mengelola aset untuk tujuan beramal. Selain itu, ini dapat membantu memastikan tujuan filantropi terpenuhi setelah si tertanggung meninggal dunia, dan manfaat tersebut diberikan untuk badan amal yang sudah dipilih.
Yes, asuransi jiwa mungkin adalah topik yang agak sensitif, tetapi jelas ini merupakan hal yang sangat penting, karena dapat membantu memberikan masa depan keuangan yang lebih aman bagi keluarga jika terjadi suatu hal tak terduga.
Jenis-Jenis Asuransi Jiwa
Kamu dapat memilih jenis asuransi jiwa yang disesuaikan dengan kondisi finansial dan kebutuhan di masa mendatang. Setiap jenisnya pun memberikan manfaat yang berbeda.
Sekali lagi, penting untuk memahami setiap jenisnya agar kamu lebih tepat memilih asuransi jenis apa yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
1. Asuransi Jiwa Berjangka
Seperti namanya, asuransi jiwa ini memberi pertanggungan dalam jangka waktu tertentu yang biasanya disebut sebagai jangka waktu polis (Policy Terms).
Apa manfaatnya? Polis asuransi ini bisa dibayar hanya ketika pihak tertanggung meninggal dunia pada jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya. Dalam artian, polis tersebut bisa saja masih berlaku saat pihak tertanggung meninggal.
Jika pihak tertanggung tidak meninggal namun polis asuransi berjangka ini habis waktunya, maka pihak penanggung atau perusahaan asuransi akan memberikan hak penawaran untuk dilanjutkan atau tidak.
Apabila tertanggung memutuskan untuk tidak melanjutkan, maka perusahaan asuransi tidak memiliki kewajiban untuk menanggung pembayaran setelah jangka waktu pertama berakhir.
Ada beberapa jenis:
- Berjangka dengan Uang Pertanggungan Tetap (Level Term Life Insurance), manfaat asuransi ini yaitu memberi jumlah yang sama selama jangka waktu polis berlaku.
- Berjangka dengan Uang pertanggungan Menurun (Decreasing Term Life Insurance), asuransi ini memberi manfaat dengan nilai yang menurun selama waktu pertanggungan. Diawal nilai pertanggungan telah ditetapkan, selama jangka waktu pertanggungan, nilai tersebut menurun berdasarkan metode dalam polis.
- Berjangka dengan Uang Pertanggungan Meningkat (Increasing Term Life Insurance), asuransi ini memberikan manfaat dengan nilai meningkat pada persentase tertentu selama jangka waktu polis berlaku.
2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup
Ciri khasnya yaitu memberi pertanggungan seumur hidup bagi pihak tertanggung dalam polis berlaku, dengan pertanggungan asuransi bersifat tabungan.
Jenis-jenis pertanggungannya:
- Asuransi Jiwa Seumur Hidup Tradisional, artinya pertanggungan dilakukan dengan tarif premi tetap, tidak meningkat, seiring bertambahnya usia pihak tertanggung.
- Last Survivor Life Insurance, atau second-to-die life insurance, biasanya digunakan khusus untuk pasangan menikah yang membayar untuk pajak dan pengelolaan warisan setelah meninggal dunia. Premi asuransi dibayar sampai kedua tertanggung sudah tiada.
- Asuransi Jiwa Seumur Hidup Gabungan (Joint Whole Life Insurance), asuransi ini sama dengan manfaat dan fitur yang sama dengan yang jenis kedua di atas, tetapi ada dua jiwa tertanggung dalam satu polis yang sama. Ketika salah satu pihak tertanggung meninggal, biaya polis akan dibayarkan pada pihak yang masih hidup.
3. Asuransi Jiwa Dwiguna
Jenis asuransi ini memberikan jumlah manfaat kepada pemegang polis berdasarkan waktu hidup sampai akhir jangka waktu pertanggungan.
Asuransi jiwa dwiguna memiliki tanggal jatuh tempo yang menentukan tanggal pembayaran oleh perusahaan asuransi jika pemegang polis masih hidup.
4. Asuransi Unit Link
Asuransi ini menawarkan gabungan antara manfaat asuransi dengan investasi. Jadi, premi yang dibayar nantinya akan dialokasikan ke dua tempat, yaitu proteksi dan investasi.
Artinya selain manfaat proteksi atau perlindungan, kamu bisa berinvestasi yang akan dikelola oleh manajer investasi. Dengan begitu, selain mendapatkan dari iuran premi, kamu juga akan mendapatkan imbal hasil atas investasi.
Berapa Rata-rata Harga Premi Asuransi Jiwa?
Harga rata-rata premi asuransi bervariasi tergantung pada jenis pertanggungan dan penyedia asuransi. Mirip dengan jenis asuransi lainnya, premi biasanya disesuaikan pada keadaan si tertanggung, misalnya usia dan kesehatan.
Faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat menghitung biaya rata-rata asuransi jiwa adalah:
- Jenis pertanggungan: Semakin lengkap tingkat pertanggungan, semakin besar biaya premi yang dibayarkan.
- Kesehatan dan gaya hidup: Kesehatan dan gaya hidup merupakan faktor penyumbang utama dalam penetapan harga premi. Orang dengan kesehatan yang buruk biasanya akan lebih tinggi daripada orang yang kesehatannya lebih baik. Faktor lain termasuk merokok, konsumsi alkohol, olahraga teratur, olahraga, dan diet.
- Pekerjaan: Bahaya yang kamu hadapi dalam pekerjaan dapat mempengaruhi biaya premi. Aktivitas berisiko tinggi seperti pengoperasian alat berat, dan peralatan pengeboran dapat berdampak pada biayanya.
- Usia: Usia kamu dapat menentukan sebagian dari harga premi. Orang yang lebih tua mungkin mengalami harga yang lebih tinggi karena tahap kehidupan mereka, dan kemungkinan mereka perlu mengklaim lebih cepat daripada orang yang lebih muda.
- Fitur Polis: Perlindungan ekstra, kondisi khusus, dan fitur opsional dapat menambah biaya premi.
Demikian penjelasan lengkap terkait jenis-jenis asuransi jiwa yang dapat kamu pilih sesuai dengan kebutuhan manfaat keuangan masa depan. Dengan tahu jenisnya, dan juga bisa mengenali kebutuhanmu sendiri, maka kamu pun enggak bingung memilihnya. Kamu juga bisa berdiskusi dengan agen asuransi dengan tepat, karena tahu betul apa yang kamu cari. Plus, kamu bisa menolaknya juga kalau memang enggak sesuai dengan apa yang kamu butuhkan.
So, kira-kira, jenis asuransi apa yang kamu butuhkan?