Hidup penuh dengan aturan! Termasuk dalam pengelolaan keuangan, apalagi menuju FIRE. Yah, mau gimana lagi.
Aturan ada bukan sekadar ada. Aturan ada, untuk berbagai tujuan. Salah satunya ya biar kita disiplin mengatur keuangan. Apalagi kalau kita punya tujuan besar, seperti FIRE.
Aturan-aturan keuangan berikut barangkali kamu sudah tahu dan sering dengar. So, dalam artikel ini kita akan kembali mengingat apa saja aturan-aturan tersebut.
Aturan-Aturan Pengelolaan Keuangan
1. Aturan 50/30/20
Aturan Anggaran 50/30/20 adalah metode yang dapat kamu gunakan untuk mengelola pendapatan bulananmu dengan cara yang terstruktur dan efektif. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- 50% Pendapatan untuk Rutin: makan, kontrak rumah atau kos, cicilan, asuransi, utilitas, transportasi, kuota internet, dan sebagainya.
- 30% Pendapatan untuk Keinginan: liburan, rekreasi, makan di luar, aksesori, nonton film, ngopi, nongkrong bareng teman.
- 20% Pendapatan untuk Tabungan: dana darurat, investasi, dana pensiun, dan lain-lain
Kabar baiknya, meski ini “aturan”, angkanya bisa disesuaikan. Misalnya, kamu pengin bikin alokasi tersendiri untuk cicilan utang, karena memang besar. Boleh saja. Misalnya kamu bikin 40% pendapatan untuk kebutuhan rutin, 20% untuk tabungan, 10% untuk keinginan, sedangkan 30% untuk cicilan utang.
Menggunakan aturan anggaran 50/30/20 membantu kamu dalam mengatur keuangan dengan lebih baik, memastikan bahwa semua aspek keuanganmu, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga persiapan masa depan, tercakup dengan seimbang.
Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Keluarga: Menyusun Anggaran Berbasis Zero-Based Budgeting
2. Belanja Impulsif 1%
Aturan 1% untuk belanja impulsif adalah strategi pengelolaan keuangan yang berguna untuk membantu kamu mengontrol pembelian tidak terencana atau impulsif. Karena, kalau kebanyakan, bisa bahaya buat rencana FIRE kamu. Seriusan.
So, how does it work? Gampang. Jika harga suatu barang lebih dari 1% dari total pendapatan tahunan bruto kamu, itu artinya barang tersebut cukup mahal. Sebagai contoh, jika pendapatan tahunan kamu adalah Rp100.000.000, 1% dari jumlah tersebut adalah Rp1.000.000. Jadi, untuk barang dengan harga melebihi Rp1.000.000, kamu harus memikirkannya ulang.
Tunggu selama tiga hari sebelum membuat keputusan akhir. Jangan membeli barang tersebut langsung pada saat itu juga. Selama periode tiga hari ini, pertimbangkan apakah pembelian ini akan memberikan nilai tambah signifikan untuk kehidupan atau keuangan kamu.
Jika setelah tiga hari kamu masih merasa bahwa barang tersebut penting dan perlu, barulah kamu boleh melanjutkan untuk membelinya. Namun, jika keinginan untuk membeli telah berkurang atau kamu menyadari bahwa itu bukanlah kebutuhan, sebaiknya urungkan niat untuk membeli.
3. Rule 72
Rule 72 adalah metode sederhana untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan agar uangmu berlipat ganda dengan tingkat pengembalian investasi tertentu. Caranya, kamu bagi angka 72 dengan persentase pengembalian tahunan dari investasimu.
Begini langkah-langkahnya:
- Tentukan berapa persentase pengembalian tahunan dari investasimu.
- Bagi 72 dengan persentase tersebut.
- Hasilnya adalah jumlah tahun yang kira-kira dibutuhkan untuk menggandakan uangmu.
Sebagai contoh:
Jika investasimu memberikan pengembalian 8% per tahun, kamu bagi 72 dengan 8, yang hasilnya adalah 9 tahun. Artinya, dalam waktu sekitar 9 tahun, investasimu akan berlipat ganda.
Mengapa penting untuk mengetahui Rule 72? Aturan ini membantu kamu memahami bagaimana bunga berbunga (compound interest) bekerja dan berapa lama investasimu perlu untuk tumbuh. Ini sangat berguna untuk perencanaan keuanganmu, baik untuk tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Mengetahui bahwa uangmu akan berlipat ganda dalam waktu tertentu bisa memotivasimu untuk terus menabung dan berinvestasi, sehingga kamu menjadi lebih sabar dan disiplin dalam mengelola keuangan.
4. Dana Darurat 3x
Aturan dana darurat 3X-6X menyarankan kamu untuk menyimpan sekitar tiga hingga enam kali lipat dari penghasilan bulananmu. Dana ini berguna untuk situasi darurat seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis mendadak, atau perbaikan rumah yang tidak terduga.
Dana darurat ini seperti jaring pengaman yang melindungi kamu dari harus berhutang saat mendesak. Cara menghitungnya juga gampang:
- Hitung penghasilan bulanan bersihmu.
- Kalikan dengan tiga hingga enam, sesuai dengan kebutuhan keamanan finansialmu atau risiko yang mungkin kamu hadapi, seperti stabilitas pekerjaanmu atau kondisi kesehatan.
Contoh, jika penghasilan bulananmu Rp5.000.000, kamu harus punya minimal Rp15.000.000 sebagai dana darurat. Simpan uang ini di tempat yang mudah diakses tapi aman, seperti rekening tabungan atau reksa dana pasar uang.
5. Gaji Diri Sendiri 10%
Prinsip “Bayar Diri Sendiri Terlebih Dahulu” adalah cara mudah untuk mulai menabung dan membangun kekayaan. Ide utamanya adalah menabung atau berinvestasi sebelum kamu menghabiskan uang untuk hal lain. Jadi, sebelum bayar tagihan atau beli kebutuhan, sisihkan dulu minimal 10% dari gaji bulananmu untuk tabungan atau investasi.
Cara melakukannya sederhana:
- Tentukan jumlah tetap, misalnya 10% dari gaji bulanan, untuk ditabung atau diinvestasikan.
- Atur agar jumlah tersebut otomatis terkirim dari rekening gajimu ke rekening tabungan atau investasi.
Dengan begini, kamu sudah menyimpan uang sebelum sempat menggunakannya untuk yang lain, membantumu menabung secara rutin tanpa perlu khawatir.
6. 4% Rule
Aturan 4% untuk penarikan pensiun adalah pedoman yang membantu memastikan dana pensiunmu cukup untuk masa tua. Caranya, kamu menarik 4% dari total tabungan pensiunmu setiap tahun. Ini membantu uangmu bertahan lama tanpa khawatir akan habis.
Begini cara menghitungnya:
- Di tahun pertama pensiunmu, hitung total tabunganmu.
- Tarik 4% dari jumlah tersebut untuk tahun itu.
Setiap tahun, kamu bisa menyesuaikan jumlah penarikan ini untuk mengikuti perubahan harga dan biaya hidup, biasanya dengan menaikkan sedikit untuk menjaga kekuatan beli uangmu.
Pastikan dana pensiunmu diinvestasikan dengan aman dan mencari pertumbuhan yang stabil. Seimbangkan investasimu antara saham dan obligasi untuk mendapatkan hasil yang baik tanpa terlalu banyak risiko.
Baca juga: Berkenalan The 4% Rule: Sebuah Formula untuk Menghitung Dana Pensiun
Memahami dan menerapkan aturan-aturan yang telah dibahas dapat membuat pengelolaan keuangan jauh lebih efisien, khususnya bagi yang menargetkan FIRE.
Dengan menyisihkan pendapatan secara strategis, menginvestasikan dengan bijak, dan memanfaatkan alat seperti Aturan 50/30/20 atau Rule 72, setiap orang dapat meningkatkan kemungkinan mencapai tujuan keuangannya.
Selalu ingat untuk menyesuaikan aturan-aturan ini sesuai dengan kebutuhan dan situasi keuangan pribadi untuk hasil yang optimal.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!