Bahaya pinjaman online sering kali enggak terlihat sampai terlambat. Kemudahan akses dan proses yang cepat menjadikannya pilihan menarik bagi banyak orang.
Namun, di balik kemudahannya, terdapat risiko yang bisa menghambat jalur menuju kebebasan finansial. Ini menjadi ironi di era digital, di mana alat yang dirancang untuk memudahkan hidup malah bisa mempersulit pencapaian tujuan finansial.
Mengejar mimpi Financial Independence, Retire Early (FIRE) membutuhkan perencanaan dan disiplin finansial yang ketat. Setiap keputusan finansial berdampak pada kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut.
Sayangnya, pinjaman online, dengan semua kemudahannya, bisa menjadi batu sandungan. Risiko yang terkait dengan pinjaman ini enggak cuma mengancam stabilitas finansial saat ini, tapi juga merampas peluang masa depan untuk hidup bebas secara finansial.
Pinjaman Online yang Merajalela
Pinjaman online mulai menarik perhatian seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan akan akses keuangan yang cepat serta mudah. Awalnya, pilihan untuk meminjam uang terbatas pada bank dan lembaga keuangan tradisional, yang sering kali memerlukan proses aplikasi yang panjang dan dokumen yang banyak. Kedatangan internet dan perangkat mobile mengubah skenario ini secara drastis.
Platform pinjaman online memanfaatkan teknologi untuk menyederhanakan proses aplikasi, membuatnya bisa diakses hanya dengan beberapa klik. Hal ini menarik bagi orang-orang yang membutuhkan dana darurat atau yang tidak memenuhi syarat untuk pinjaman bank tradisional karena berbagai alasan.
Dengan proses verifikasi dan persetujuan yang cepat, pinjaman online menjadi solusi bagi masalah keuangan mendesak. Tidak perlu bertemu langsung atau menunggu berhari-hari untuk keputusan pinjaman. Semua ini berkontribusi pada popularitas pinjaman online, menjadikannya pilihan populer di kalangan berbagai lapisan masyarakat.
Namun, kemudahan akses ini datang dengan risiko, seperti suku bunga tinggi dan potensi terjebak dalam utang. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan keputusan dengan hati-hati sebelum mengambil pinjaman online.
Apalagi kalau kamu sedang dalam proses perjuangan untuk mencapai FIRE. Salah perhitungan, kamu bisa berakhir gagal FIRE.
Bahaya Pinjaman Online yang Bisa Bikin Rencana FIRE Berantakan
Mengapa pinjol bisa menjadi salah satu faktor penyebab rencana FIRE berantakan? Lah, kamu nanya? Kamu bertanya-tanya?
Ini dia beberapa bahaya pinjaman online tersebut.
1. Bunga dan Biaya Tinggi
Pinjaman online tumbuh pesat karena kemudahan akses dan proses persetujuan yang cepat. Dibandingkan pinjaman bank tradisional, prosedurnya lebih sederhana. Pengguna hanya perlu beberapa klik di smartphone untuk mengajukan pinjaman.
Namun, kemudahan ini datang dengan harga. Suku bunga dan biaya akan lebih tinggi. Akibatnya, jumlah yang harus dibayar kembali menjadi lebih besar. Efek jangka panjang dari bahaya pinjaman online ini adalah dana yang bisa dialokasikan untuk tabungan atau investasi berkurang. Ini penting, terutama bagi yang bertujuan mengumpulkan kekayaan atau mencapai kebebasan finansial.
2. Cicilan Mengganggu Anggaran
Bahaya pinjaman online berikutnya adalah pembayaran cicilan bulanan bisa memakan bagian besar dari anggaran bulanan. Artinya, uang yang seharusnya bisa digunakan untuk tabungan atau investasi, justru terpakai untuk membayar cicilan.
Nah, dampaknya jadi jelas, capaian target FIRE menjadi lebih lambat. Setiap bulan, sejumlah uang harus disisihkan untuk membayar cicilan, mengurangi kesempatan untuk menumbuhkan kekayaan jangka panjang.
Kalau enggak punya kemampuan untuk mengalokasikan dana secara efektif ke dalam tabungan atau investasi, mencapai tujuan finansial menjadi tantangan yang lebih besar.
3. Dampak pada Skor Kredit
Gagal membayar pinjaman online tepat waktu berdampak negatif pada skor kredit. Skor kredit yang turun membuat kita sulit memperoleh pinjaman lain dengan kondisi lebih menguntungkan di kemudian hari. Baik itu untuk keperluan KPR atau modal usaha, syarat pinjaman menjadi lebih ketat.
Bahkan skor kredit yang buruk ini juga bisa bikin kita sulit mendapatkan pekerjaan loh!
Skor kredit yang rendah menjadi sinyal bagi pemberi pinjaman bahwa risiko gagal bayar lebih tinggi. Ini sering kali mengakibatkan penawaran pinjaman dengan bunga lebih tinggi atau persyaratan tambahan yang mempersulit. Dengan begitu, peluang untuk mendapatkan dukungan finansial ketika benar-benar dibutuhkan menjadi lebih terbatas.
4. Perangkap Utang
Nah, bahaya pinjaman online tuh memang bisa menjerumuskan kita ke dalam siklus utang, apalagi kalau kita sudah biasa melakukannya buat nutup kebutuhan sehari-hari. Situasi ini terjadi ketika sebagian besar pendapatan harus dialokasikan untuk membayar bunga dan pokok utang.
Akibatnya, dana yang tersedia untuk ditabung atau diinvestasikan menjadi sangat terbatas. Proses ini menciptakan lingkaran setan. Pada akhirnya, bisa saja kita jadi harus terus menerus berutang untuk menutupi kekurangan dana. Kalau sudah begini, boro-boro investasi, mau stabil saja susah, Bund.
Kalau enggak ada ruang untuk menabung atau berinvestasi, mencapai tujuan finansial apa pun akan sulit. Boro-boro FIRE.
5. Stres Finansial
Beban utang yang berat akan membawa stres finansial. Ini juga bisa jadi bahaya pinjaman online yang serieus loh!
Pasalnya, stres ini bukan hanya berdampak pada keuangan tetapi juga pada kesehatan mental dan fisik. Tekanan untuk memenuhi kewajiban pembayaran dapat mengurangi energi dan fokus yang dibutuhkan untuk pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.
Efeknya, produktivitas menurun, membuat kita sulit mencapai tujuan jangka panjang seperti kebebasan finansial. Tanpa kemampuan untuk mengelola stres ini, pencapaian tujuan seperti FIRE menjadi semakin sulit. Energi dan sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk pertumbuhan finansial malah terkuras oleh tekanan utang.
6. Risiko Keamanan dan Penipuan
Keamanan platform pinjaman online ini enggak sama satu dengan yang lainnya. Ada yang memang bener aman, ada yang enggak.
Bahkan ada yang ilegal. Nah, ini bahaya pinjaman online yang juga enggak bisa dianggap remeh.
Kalau ndilalahnya terlibat sama yang ilegal, wah, bakalan susah lepas ke depannya. Sudahlah aturan mainnya enggak jelas, data pribadi bisa tersebar ke mana-mana, “membahayakan” juga buat orang-rang terdekat kita, ditambah peluang penipuan.
Kerugiannya berlipat-lipat sih, nantinya.
7. Pengaruh Negatif pada Kebiasaan Keuangan
Bahaya pinjaman online lainnya adalah dapat menumbuhkan kebiasaan keuangan yang enggak sehat. Misalnya, kecenderungan untuk mengeluarkan uang lebih dari penghasilan menjadi lebih kuat, karena adanya akses mudah ke dana pinjaman. Hal ini mengakibatkan kurangnya disiplin dalam mengelola keuangan.
Selain itu, kebiasaan ini mendorong pengabaian pentingnya menyisihkan uang untuk dana darurat atau untuk keperluan investasi. Jika dibiarkan berlanjut, kebiasaan ini dapat menghambat kemampuan seseorang dalam membangun kekayaan jangka panjang dan mencapai stabilitas finansial.
Tanpa dana darurat, situasi tak terduga dapat menyebabkan ketergantungan yang lebih besar pada pinjaman, sedangkan kurangnya investasi mengurangi potensi pertumbuhan aset di masa depan.
Jadi, gimana? Apakah masih enggak bisa lepas dari segala bentuk pinjaman online, termasuk paylater kalau sudah tahu beberapa bahaya pinjaman online di atas?
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!