Belajar investasi saham bisa dilakukan di mana pun, kapan pun, dan juga oleh siapa pun. Kamu mungkin sudah kenal banget dengan Warren Buffett, atau Peter Lynch. Nih, ada satu orang lagi yang bisa kamu kenal lebih dekat. Rakesh Jhunjhunwala, seorang investor, akuntan, dan pedagang sewaan dari India, yang bisa kamu jadikan sosok inspirasi.
Rakesh Jhunjhunwala merupakan orang terkaya ke-48 sedunia, sekaligus merupakan pendiri sebuah perusahaan manajemen aset, ketua dari Hungama Media dan Aptech. Namanya sudah dikenal oleh dunia sebagai investor sukses.
Pada Januari 2022, Rakesh Jhunjhunwala memiliki kekayaan bersih yang terbilang fantastis. Dia juga sering disebut sebagai Warren Buffet yang berasal dari India dan Dalal Street Mogul. Bahkan, dirinya juga aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan dan juga tujuan sosial.
Kayaknya menarik kan? Yuk, kita ikuti profilnya dulu sebelum belajar investasi saham darinya.
[toc]
Biodata Rakesh Jhunjhunwala
Buat kamu yang belum terlalu familier tetapi pengin bisa belajar investasi saham pemula dari sosok ini, berikut ini biodata sekilas investor sukses asal negara Barata tersebut.
Rincian | Deskripsi |
Nama | Rakesh Jhunjhunwala |
Tanggal Lahir/Umur | 5 Juli 1960/61 tahun |
Kelahiran | Hyderabad, Andhra Pradesh (sekarang di Telangana, India) |
Kebangsaan | India |
Pendidikan | Akuntan Chartered |
Almamater | Sydenham College and Economics Mumbai, Institut Akuntan Chartered India |
Pekerjaan | Pemilik Rare Enterprises, investor, trader dan produser film |
Kekayaan Bersih | ± $ 4,3 Miliar per Januari 2022 |
Belajar Investasi Saham dari Investor Terbaik Rakesh Jhunjhunwala
Rakesh Jhunjhunwala mulai belajar investasi saham saat dia masih berada di bangku kuliah. Setelah lulus, ia pun mendaftar di kampus terkenal bernama Institute of Chartered, dan langsung berkecimpung ke Street Investing. Rakesh Jhunjhunwala menginvestasikan Rs. 5000 sebagai modalnya pada bulan September 2018, dan berkembang menjadi Rs. 11 crore.
Di tahun selanjutnya, Rakesh Jhunjhunwala membeli 500 saham Tata Tea seharga Rs. 43, dan saham ini naik menjadi Rs. 143 dalam kurun waktu tiga bulan. Dia juga mendapatkan Rs. 20-25 Lakh dalam kurun waktu tiga tahun, atau hampir tiga kali lipat pengembalian investasinya. Bukan hanya itu saja, dia juga memiliki aset enam rumah apartemen di Malabar Hill. Tahun 2017, ia membeli kembali enam flat yang tersisa di gedung itu dan diketahui ia menginvestasikan Rs. 125 crore di dalamnya.
Sempat naik turun setelah resesi global 2008, akhirnya ia bisa bangkit pada tahun 2012. Rakesh Jhunjhunwala telah banyak berinvestasi di Titan, CRISIL, Aurobindo Prahma, Praj Industries, Ncc, Aptech Limited, MCX, Lupin, Ion Exchange, VIP Industries, Fortis HealthCare, Geojit Financial Services, Rallis India, Jubilant,Life Sciences, dan lain Sebagainya
Belajar Investasi Saham dari Rakesh Jhunjhunwala
Ada beberapa tip belajar investasi saham yang bisa kamu praktikkan dari Rakesh Jhunjhunwala. Mari kita lihat satu per satu.
1. Melakukan Riset
Belajar investasi saham dari Rakesh Jhunjhunwala, sebaiknya kamu melakukan riset pasar sebelum turun berinvestasi saham ataupun reksa dana. Kamu tidak boleh menaruh dana investasimu tanpa adanya penelitian yang tepat. Sejatinya, pasar saham bukanlah tempat untuk menghasilkan uang yang cepat, apalagi hanya mengandalkan estimasi atau dugaan tanpa perhitungan dan pengetahuan yang cukup.
Kamu perlu melakukan analisis secara menyeluruh sebelum berinvestasi. Selain itu, Rakesh juga menyarankan untuk jangan belajar investasi saham secara sembarangan; dengan cara membabi buta atau menelannya mentah-mentah dari siapa pun.
Pastikan kamu telah melakukan analisis pasar saham terlebih dahulu sebelum mulai berinvestasi.
2. Jangan Bergantung pada Data Historis
Kita bisa belajar investasi saham dari Jhunjhunwala yang menyarankan agar tidak bergantung pada data dari masa lalu untuk membuat pilihan investasi di masa kini.
Maksudnya begini. Adalah penting bagi kamu untuk memahami pasar secara utuh, dan membuat pilihan sesuai dengan keadaan saat ini, tidak bergantung pada data yang ada di masa lalu sepenuhnya.
Selain itu, menurut Jhunjhunwala, jika seseorang belajar investasi saham dengan hanya bergantung pada data historis, maka ada kemungkinan emosi dan pikiran irasionallah yang berperan. Seseorang seharusnya tidak mengharapkan masa lalu terulang, karena pasar saham sangat sensitif terhadap berbagai topik dan isu, seperti ekonomi, politik, dan juga faktor lainnya.
Data historis tentang saham tertentu juga dapat memengaruhi perilakumu sebagai investor nantinya, dengan mengharapkan kejadian lama terulang kembali. Padahal kamu sebenarnya dituntun untuk tetap berpegang pada investasi yang kurang performed dengan baik.
3. Investasi Jangka Panjang
Jika kamu ingin berinvestasi jangka panjang, pilihlah investasi atau saham yang rata-rata pengembaliannya cukup baik.
Belajar investasi saham dari Rakesh, reksa dana juga merupakan salah satu opsi instrumen investasi yang baik untuk dilakukan dalam jangka panjang. Reksa dana memungkinkan rata-rata pengembalian sebesar 13-14% selama kurang lebih tujuh tahun.
4. Hindari Investasi Emosional
Mengapa investasi emosional harus dihindari? Simpel saja, belajar investasi saham dari Rakesh Jhunjhunwala. Hal ini dapat membuat kamu rugi di pasar saham. Investasi emosional hanya akan membuat seorang investor melakukan panic buying saat resesi, atau merasakan euforia hingga membeli terlalu banyak saham ketika pasar sedang naik.
Menurut Rakesh, menjual saham selama resesi hanya akan menimbulkan kerugian, dan euforia akan membangkitkan keserakahan. Hal ini jelas hanya akan menimbulkan kerugian investasi, karena dinamika pasar akan dengan cepat ikut berubah, yang membuat harga saham seketika naik.
Kesimpulan
Belajar investasi saham memang tidak bisa dilakukan secara instan dan langsung mahir. Tapi, dengan belajar investasi saham dari para investor sukses seperti Rakesh Jhunjhunwala, setidaknya kamu sudah berada satu langkah lebih maju dari investor lain.
Rakesh Jhunjhunwala sangat menyarankan untuk melakukan investasi jangka panjang, sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Apalagi jika kita memilih instrumen berisiko tinggi seperti saham. Tidak membiarkan emosi berperan dalam berinvestasi saham juga menentukan kesuksesan, maka lakukanlah riset pasar sebelum benar-benar membelanjakan uangmu dengan saham-saham incaran.
Nah, gimana? Semoga menginspirasi ya!