Bagi siapa pun yang baru terjun ke dalam dunia investasi, pasti tidak akan asing lagi jika mendengar istilah dari trading dan Investasi saham. Ya kan? Lalu pertanyaan berikutnya yang biasanya muncul adalah di mana bisa belajar trading saham pemula yang oke?
Keduanya berbeda, khususnya dari segi definisi.
Trading merupakan sebuah kegiatan jual beli saham yang jangka waktunya tergolong relatif pendek, mulai dari hitungan hari, jam, bahkan bisa menit. Orang yang melakukan trading disebut sebagai trader. Analisis yang digunakan biasanya jenis analisis teknikal dalam mengambil keputusan investasi.
Sementara itu, investing merupakan kegiatan jual beli saham yang jangka waktunya relatif lebih lama dibandingkan trading. Misalnya jangka waktunya bisa lebih dari satu tahun. Orang yang melakukan investing disebut dengan investor. Investor saham ini lebih menggunakan analisis fundamental dalam praktiknya.
Bagi trader saham pemula yang baru terjun ke dunia pasar modal, mungkin akan sulit menghindari kesalahan. Namun, hal ini bisa diminimalkan dengan belajar trading saham pemula dari kesalahan orang lain. Apa saja? Yuk, coba kita bahas satu per satu.
[toc]
Nggak Punya Rencana dan Strategi
Rencana yang matang dibutuhkan untuk melakukan trading sehingga bisa memunculkan potensi keuntungan. Ibaratnya sebelum berperang, pastikan kamu sudah punya strategi dan senjata ketika akan memulainya.
Tapi dalam praktiknya, banyak juga di antara trader yang mengalami kerugian yang cukup besar.
Supaya kamu tidak terjun dalam lubang yang sama, pastikan kamu punya persiapan yang matang terlebih dahulu sebelum mulai trading. Pasalnya belajar trading saham pemula termasuk juga belajar tentang risk management, money management, penentuan tujuan trading, menentukan jumlah modal trading, dan menghitung jangka waktu trading yang tepat.
Semua hal tersebut merupakan bagian dari rencana trading yang dapat membantu kamu mendapatkan keuntungan yang optimal dan meminimalkan kesalahan trading saham agar tidak merugi.
Nggak Punya Ilmu dan Wawasan Cukup
Jangan pergi ke laut jika kamu tidak bisa berenang, bisa-bisa kamu akan terombang-ambing. Nggak bisa lawan ombak, paling fatal ya bisa tenggelam.
Perumpamaan ini sangat cocok menggambarkan trader yang melakukan trading saham tetapi nggak membekali diri dengan edukasi. Fluktuasi yang terjadi di pasar modal bisa membuat trader yang nekat trading tanpa ilmu yang cukup akan tenggelam.
Kalau tenggelam, modal bisa ambyar. Hilang, zonk. Puluhan juta, ratusan juta. Yang kayak gini, jangan dikira belum pernah kejadian ya. Ini kasus yang jamak terjadi di lingkungan trader.
So, okelah kamu sekarang lagi belajar trading saham pemula. Okelah kalau belajar ya kudu sambil praktik. Tapi, jangan sampai karena ketidaktahuan, kamu harus merelakan modal yang kamu tanam saat mencobanya. Lebih baik kamu bekali diri dengan ilmu yang cukup untuk menentukan strategi apa yang akan dijalankan, barulah nanti soal hasil belakangan. Pastikan kamu berinvestasi cerdas terlebih dahulu.
Tergiur dengan Saham Murah
Kesalahan umum yang juga sering dilakukan oleh para trader pemula adalah terjebak dengan konsep ‘beli harga saham semurah mungkin, lalu jual dengan harga setinggi mungkin’. Ya, sebenarnya konsep ini enggak salah sih. Faktanya konsep ini memang merupakan prinsip ekonomi kan?
Tapi, di pasar modal konteksnya jadi agak berbeda. Cari saham murah? Oke, tapi hindari saham murahan. Jangan sampai sebagai trader pemula, kamu malah berlomba-lomba membeli saham murah, padahal nggak punya potensi masa depan dan sisi fundamentalnya jelek.
Pasalnya, Return on Investment atau ROI itu tidak sepenuhnya tergantung dari jumlah saham yang dipegang trader, tapi nilai potensial yang dimiliki perusahaan yang sahamnya kamu beli. Oleh karena itu, lebih baik membeli saham yang memang punya potensi masa depan yang bagus, bukan hanya sekadar murah saja.
Nggak Punya Ukuran Stop Loss
Ukuran stop loss biasanya digunakan oleh para trader sebagai salah satu peringatan atau indikasi bahwa saham yang dimiliki sedang tidak baik-baik saja.
Stop loss merupakan batas bawah dari harga yang sudah ditentukan oleh trader, agar meminimalisir kerugian. Maka, setiap trader dianjurkan untuk menetapkan titik stop loss saat melakukan trading supaya tahu jika saham tersebut sedang mengalami penurunan yang ekstrim dan kamu harus mengambil tindakan sebelum bangkrut.
Nggak Objektif dan Mengandalkan Emosi
Para trader pemula biasanya banyak terjebak di dunia investasi karena punya mindset dan harapan untuk meraup keuntungan yang besar dan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat. Padahal, pola pikir seperti ini hanya akan membuat trader jadi gelap mata dan membuat keputusan tidak masuk akal dan objektif.
Belajar trading saham pemula artinya kamu juga harus belajar mengelola diri dengan baik. Trader pemula sebaiknya memfokuskan diri kepada hal yang lebih rasional dan juga realistis saat menjalankan investasi, misalnya berpikir bagaimana menghasilkan keuntungan yang konsisten tapi tetap bertahan dan berkelanjutan kedepannya.
Salah Pilih Broker
Saat belajar trading saham pemula, kamu harus paham bahwa trading adalah bisnis jangka panjang, sehingga memilih broker artinya sama dengan memilih partner kerja.
So, penting sekali untuk memilih broker yang baik dan juga tepercaya. Pasalnya, banyak broker yang entah abal-abal, kurang skill, atau bahkan cuma mau tipu-tipu. So, kamu memang harus waspada.
Untuk menghindarinya, pastikan untuk memilih broker yang sudah berpengalaman, punya profil perusahaan yang jelas, dan punya fasilitas dan pelayanan yang lengkap dan baik. Yang paling penting, broker harus memiliki izin yang sesuai dan diawasi oleh OJK dan telah menjadi anggota bursa.
Nah, itulah kesalahan-kesalahan umum yang biasanya dilakukan oleh para trader pemula. Kamu bisa belajar trading saham pemula dari kesalahan orang lain agar tidak jatuh ke lubang yang sama, meskipun memang salah dalam kegiatan trading adalah hal yang wajar. Tapi, tentu saja hal ini bisa diminimalkan risikonya.