Kalau kamu orang Indonesia yang berusia 50 tahun atau lebih muda, kamu pasti kenal sama yang namanya GoTo kan? Bahkan mungkin generasi yang lebih tua sudah mengenal dan bahkan menggunakan GoTo.
Tidak hanya seperti masa-masa awal berdirinya dulu. Gojek dan Tokopedia sudah berubah menjadi perusahaan raksasa kebanggaan Indonesia.
Gue masih ingat masa-masa 7 – 8 tahun lalu ketika masa-masa awal Gojek. Waktu itu gue sangat membutuhkan layanan ojek dan yang tersedia cuma ojek pangkalan sampai kemudian Gojek lahir. Biaya ojek yang tadinya sampai Rp 30 ribu sekali naik, bisa turun sampai hanya Rp 10 ribuan. Penghematan yang luar biasa dengan menggunakan aplikasi Gojek di smartphone.
Kemudian di smartphone yang sama, kehidupan gue juga mulai berubah. Kehadiran Tokopedia yang awalnya gue pikir hanya akan jadi aplikasi lain yang muncul dan kemudian hilang ternyata berujung mengubah hidup gue dan jutaan rakyat Indonesia lainnya. Tokopedia benar-benar mengubah cara orang berbelanja. Atau paling nggak, cara gue berbelanja.
Gojek yang awalnya fokus pada bisnis ride-hailing kemudian berkembang menjadi salah satu super app yang juga menyediakan jasa pembayaran, jasa layanan pesan makanan, belanja dan bahkan content creation. Ibarat kata, mau cari apa di Gojek ada. Pun Tokopedia. Dari yang sebelumnya hanya menjadi penyedia tempat untuk pelaku UMKM membuka toko, saat ini segala macam transaksi bisa ditemukan di Tokopedia.
Dan ketika kedua perusahaan ini bergabung menjadi GoTo, gue benar-benar menitikkan air mata. Entah karena iklannya atau karena betapa dahsyatnya potensi yang bisa dihasilkan oleh bisnis kedua perusahaan ini.
Menurut analisa gue, potensi yang dipegang oleh GoTo SANGAT LUAR BIASA! Seberapa luar biasanya?
Karena gue kerja di bank, izinkan gue kasih perbandingan dengan bisnisnya bank ya.
Bank mengumpulkan dana dari masyarakat lewat tabungan, giro dan deposito. Untuk bisa mengumpulkan dana tersebut, bank membayar biaya bunga yang diberikan kepada para nasabahnya. Dari dana yang dikumpulkan tersebut, bank akan menyalurkannya melalui kredit.
Analisa pemberian kredit dilakukan oleh pegawai bank dengan meminta data kepada nasabah yang mengajukan kredit. Itupun data yang diberikan sering tidak lengkap sehingga analis kredit tak jarang harus menghabiskan waktu yang lebih lama untuk memberikan keputusan kredit lolos atau tidak.
Sekarang coba bandingkan dengan GoTo. Tanpa diberikan bunga seperti deposito saja, Gross Transaction Value di platform Gojek bisa mencapai Rp 175 triliun di bulan November 2020. Sebuah capaian yang sangat luar biasa kan?
Dan di kedua platform yang dimiliki GoTo, para pengusaha sudah aktif bertransaksi di sana. Mulai dari pelaku usaha berskala perorangan, UMKM, SME sampai perusahaan besar yang sudah memiliki nama membuka usaha mereka di platform GoTo. Transaksi pembayaran pun tercatat langsung di sistemnya.
Bagaimana perputaran dana, lamanya pembayaran, siapa supplier dan siapa pembelinya, tercatat semua. Sebagai orang yang berurusan dengan data, hal ini sungguh membuat gue kagum!
GoTo tinggal mengelola datanya saja dan analisa kredit bisa langsung dilakukan oleh mesin. Tanpa peran orang sama sekali. Marketnya sudah ada di sana.
Kondisi inilah yang membuat gue sungguh sangat bersemangat ketika mendengar rencana GoTo akan IPO. Ketika GoTo berencana menawarkan sahamnya ke publik, gue sudah menanamkan dalam hati kalau akan memastikan menjadi salah satu pemegang sahamnya.
Yha gimana, gue pasti pakai layanan Gojek dan kalau belanja sekarang di Tokopedia. Bahkan untuk belanja barang elektronik berharga sampai belasan juta pun belanjanya di GoTo. Gimana gue gak harus jadi pemegang sahamnya kan?
Tapi di mana cari infonya? Ada gak sih platform jual beli saham yang langsung kasih info tentang segala yang berkaitan dengan GoTo dan sekalian ikutan pesan sahamnya pas IPO?
Untungnya sekarang ini transaksi jual beli saham sudah sangat mudah. Semuanya bisa dilakukan online. Termasuk pesan saham yang mau IPO. Contohnya sekuritas yang gue pakai, Stockbit. Sekuritas gue ini rajin banget kasih updatean soal saham termasuk sahamnya GoTo.
Ada meme yang bikin gue ngakak di email Stockbit Snips yang gue terima tiap hari:
Gimana gak ngakak coba kan?
Buat gue yang pengen banget ngikutin listing perdananya GoTo yang sudah resmi masuk fase book building tanggal 15 Mare 2022 kemaren, Stockbit sudah memfasilitasi pemesanan saham yang akan listing melalui sistem e-IPOnya.
Menggunakan e-IPOnya Stockbit, kalau mau pesan saham yang pertama kali listing di bursa seperti GoTo nanti bakalan mudah banget. Kalau mengutip dari blognya Stockbit, empat keuntungan pesan saham melalui e-IPOnya stockbit: gak perlu registrasi ulang, pemesanan bisa langsung dilakukan dari aplikasinya Stockbit. Trus gue gak perlu datang kemanapun. Semua bisa langsung dilakukan dari aplikasi alias 100% online.
Instruksi buat memasukkan pendaftaran pemesanan e-IPOnya pun sederhana. Saking sederhananya pemula pun bisa menggunakan sistem e-IPOnya Stockbit ini. Dan yes, memang Stockbit ini adalah sekuritas dengan fitur paling lengkap dan paling gampang dipakai! Dengan kemudahan ini, bakalan bisa memperbesar peluang gue untuk bisa dapat saham GoTo lebih dulu di market primer sebelum diperdagangkan di bursa.
Kalau kamu belum punya rekening sekuritas, cuss download Stockbit deh. Sebelum e-IPOnya GoTo dimulai paling gak kamu udah cobain fitur-fitur unggulannya GoTo yang juara banget.
Kayak misalkan fitur yang sering gue pakai, screening saham. Kamu bisa nyari saham-saham under value dan berkualitas bagus dengan sangat mudah. Kemudian membandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain dalam industrinya untuk analisis fundamentalnya, gampang banget!
Dan salah satu fitur juaranya Stockbit, chart teknikalnya lengkap banget dan tampilannya enak buat analisa kondisi saham yang lagi gue amatin. Ringan dan gak pake ribet.
Kemudahannya Stockbit ini yang bikin gue semakin nyaman investasi. Karena gue juga investasi di Bibit yang adalah keluarga besarnya Stockbit. Di Bibit, gue investasi reksa dana dan SBN, sementara di Stockbit gue investasi sahamnya. Dan kedua aplikasi ini menawarkan kesederhanaan dan proses yang cepat. Jadi investasi pun aman dan nyaman.
Makanya, gue benar-benar menyarankan untuk pakai Stockbit dulu. Apalagi kalau kamu sudah pakai Bibit. Siapa tahu jadi sayang kan. *wink