Cara investasi uang yang benar akan memberikan hasil yang optimal. Setuju?
Yes, investasi dari penghasilan yang didapat sekarang sudah jadi gaya hidup, ya kan? Apalagi untuk orang-orang yang sudah masuk ke usia produktif, yaitu para milenial dan sebagian gen Z. Fakta membuktikan, bahwa 70% investor yang melakukan investasi saham di pasar modal saat ini adalah anak muda. Begitu menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia. Jenis investasi pun sekarang semakin beragam, bikin kita jadi semakin banyak pilihan.
Jelas, mendapatkan keuntungan dari investasi uang adalah motivasi utama. Namun, untuk itu, kamu perlu juga bersiap menghadapi risiko yang bisa terjadi. Yah, begitulah cara investasi uang di mana-mana. Itu berlaku untuk semua instrumen investasi yang ditawarkan.
So, kalau ada yang menawarkan jaminan mendapatkan keuntungan yang cepat dengan risiko 0%, well, kamu seharusnya sudah hafal betul, bahwa hal tersebut too good to be true. Which is seharusnya kamu langsung sadar bahwa itu adalah tawaran investasi uang abal-abal alias bodong.
So, seharusnya gimana ya, cara investasi uang yang bisa optimal; dalam artian bisa mendapatkan keuntungan sebaik-baiknya, tetapi juga bisa menekan peluang risiko sebesar-besarnya, demi tercapainya tujuan keuangan kita?
Skuy, simak terus artikel ini sampai selesai untuk tahu cara berinvestasi yang paling optimal.
[toc]
Apa Maksud Investasi Uang?
Setelah dapat menghasilkan uang, maka ada beberapa hal yang seharusnya kamu lakukan: menggunakannya untuk kebutuhan, menyimpan untuk keperluan mendadak dan di masa yang akan datang, dan mengembangkannya agar berlipat ganda. Yang terakhir ini kadang kita menyebutnya sebagai ‘menyuruh uang bekerja, agar menarik teman-temannya yang lain’, yang disebut dengan investasi.
Yes. So, belajar keuangan untuk pemula itu enggak hanya soal bagaimana kamu menggunakan uang atau menyimpan, tetapi juga soal bagaimana cara investasi uang dan mengembangkannya dengan benar, sehingga bisa membantumu untuk mencapai cita-cita di kemudian hari.
Bagaimana caranya?
Cara Investasi Uang secara Optimal
Setiap cara investasi uang akan ada risikonya. Levelnya saja yang berbeda; ada yang minim, ada yang tinggi, dan sekarang ada juga yang ekstrim. Nah, efek dari risiko ini sebenarnya bisa kita minimalkan, seandainya kita memiliki strategi investasi yang tepat, sehingga hasilnya nanti bisa optimal. Optimal di sini artinya, keuntungan bisa pol, sedangkan risiko bisa dihindarkan.
Ini cara investasi yang benar.
1. Tentukan tujuan
Pertanyaan terbesar yang harus dijawab oleh siapa pun yang ingin tahu cara investasi yang benar: mau dipakai buat apa nanti? Pertanyaan ini berlaku dan harus dijawab saat kamu mempertimbangkan untuk berinvestasi di instrumen mana pun, mulai dari deposito sampai kripto.
Jawaban dari pertanyaan inilah yang nanti akan jadi pegangan saat kamu menentukan strategi. Karena memang, strategi dalam cara investasi uang ini merely adalah menyesuaikan tujuan yang kamu punya dengan karakteristik produk investasi yang ada. Kalau pas, maka imbal hasil akan optimal. Kalau enggak cocok, ya sudah pasti satu risikonya: rugi dan uangmu hilang.
Semakin ke bawah kamu baca, nanti kamu akan semakin paham mengapa menentukan tujuan keuangan ini harus di awal.
Mari kita pakai contoh. Kamu pengin liburan ke Thailand. Berarti, itulah tujuan keuanganmu yang ingin kamu capai. Kamu bisa menggantinya dengan berbagai keinginan yang lain.
2. Tentukan nominalnya
Langkah cara investasi berikutnya adalah cari informasi berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk liburan ke Thailand. Katakanlah dari hasil riset dan penghitungan ini itu, total kamu akan butuh Rp5 juta untuk bisa liburan ke Thailand selama 3 hari.
Nah, nominal ini yang akan menjadi target investasimu.
3. Tentukan waktunya
Kapan kamu pengin liburan ke Thailand? Katakanlah, 2 tahun lagi. Artinya, kamu butuh rencana investasi jangka pendek.
Kamu bisa sesuaikan, jika antara 3 – 10 tahun, artinya investasi jangka menengah, dan lebih dari 10 tahun, itu adalah tujuan jangka panjang. Semakin panjang horizon waktunya, kamu harus semakin memperhitungkan inflasi. Untuk itu, kamu perlu tahu future value dari target investasimu.
Misalkan, kamu hendak liburan ke Thailand 5 tahun lagi, bisa jadi kamu akan butuh lebih dari Rp5 juta, karena ada inflasi yang memengaruhi. Rumus future value adalah sebagai berikut:
FV=PV(1+r)^{n}
FV = future value/nilai masa depan
PV = present value/nilai saat ini
r = annual interest rate/inflasi per tahun
{n} = number of periods interest held/jangka waktu
Ya, kalau pusing ngitungnya, kamu bisa pakai kalkulator online yang sudah banyak banget tersedia. Gugling aja ya!
Kalau sudah ketemu future value-nya, maka angka itulah yang dipakai sebagai target nominal. Supaya enggak pusing, mari kita tentukan liburan ke Thailand-nya 2 tahun lagi. Ya kali ngerencanain liburan 10 tahun lagi?
4. Cek kondisi keuangan kamu sekarang
Cara investasi uang berikutnya adalah mengecek kondisi keuangan kamu. Berapa besar kamu bisa menabung dan berapa besar modal yang sudah kamu miliki.
Misalnya saja, sekarang belum ada modal. Lalu, setelah dihitung-hitung, kamu bisa menyisihkan uang Rp200.000 setiap bulan. Nah, berarti langkah berikutnya adalah mencari instrumen yang bisa membantumu “mengembangkan” Rp200 ribu setiap bulan bisa menjadi Rp5 juta dalam 2 tahun.
5. Pilih instrumen investasi
Untuk membantumu liburan ke Thailand, maka kamu akan butuh instrumen investasi yang cocok untuk jangka pendek, artinya minim risiko meskipun imbal juga sepadan. Setelah belajar dan cari informasi sana-sini, kamu pun paham bahwa salah satu instrumen yang oke untuk tujuan ini dengan jangka waktu sependek ini adalah Reksa Dana Pasar Uang.
Dengan asumsi pengembangan investasi Reksa Dana Pasar Uang sebesar 4%, maka dalam 2 tahun, kamu bisa mencapai target nominal, masih plus dengan imbal hasilnya. Jadi enggak mepet-mepet banget deh ke Rp5 juta. Bisa buat dana cadangan, kan?
Nah, menyesuaikan tujuan, target nominal, dan jangka waktu dengan instrumen investasi ini nih yang jadi kunci cara investasi yang optimal. Pasalnya, tak semua instrumen cocok untuk jangka pendek karena risikonya tinggi, begitu juga tak semua instrumen sesuai dimanfaatkan untuk jangka panjang karena perkembangan imbal hasilnya tidak tinggi.
Jadi, kamu bisa catat prinsipnya: high risk high return. Kamu butuh investasi jangka panjang, pilih instrumen yang risiko agresif agar return-nya bisa tinggi. Kalau butuh investasi jangka pendek, pilih yang tingkat risikonya minim (bukan tidak ada sama sekali), agar lebih safe, dan bisa sesuai dengan rencana ketika harus diambil untuk dipakai.
Cara Investasi yang Cerdas
Nah, selanjutnya, kamu “hanya” perlu konsisten untuk bisa menyisihkan uang sebesar Rp200.000 untuk topup investasi yang sudah kamu pilih. Dua tahun lagi, hasilnya bisa kamu petik dan kamu manfaatkan sesuai tujuan yang sudah ditentukan.
Gimana? Gimana? Cara investasi yang simpel ini sekiranya mudah kan, dilakukan? Gampang banget ternyata. PR terbesarmu adalah mengenali produk investasi, dan kemudian menentukan mana yang paling cocok. Itu saja. Soal menentukan tujuan, menghitung kebutuhan, dan menentukan jangka waktu, pasti dengan mudah kamu lakukan, kalau memang kamu sudah tahu apa yang kamu inginkan. Jangan lupa untuk memperhatikan profil risiko kamu sendiri juga ya.
So, itulah cara investasi yang cerdas dan optimal. Mau memulai investasi sekarang?
Happy investing, fellas!
Jangan lupa untuk sehatkan dulu keuanganmu! Ini dia buku yang akan kamu butuhkan!
Ebook Kemerdekaan Finansial Level #1: Arus Kas Positif & Budgeting, termasuk alat cek kesehatan keuangan & budgeting + contoh pengisian. Hanya Rp47.770, cara belinya tinggal klik saja button di bawah ini, dan ikuti petunjuk berikutnya.
Dede Hermawan
Sangat menarik untuk coba diaplikasikan sejak muda
dani
Betul! Sangat bagus diaplikasikan sejak muda. 🙂