Masih ragu aja mau investasi? Kenapa sih? Takut penipuan? Kan ada bank. Cara investasi di bank bisa jadi jalan ninja buat kamu yang masih pemula banget, takut ditipu, dan minta level aman yang di atas rata-rata.
Ya, sebenarnya sih, kalau buat yang sudah biasa, bisa tahu mana yang abal-abal dan mana yang serius. Tapi, buat yang pemula, bisa jadi memang masih ngeblank aja gitu, mau investasi di mana. Nah, salah satu caranya ya investasi saja dari bank yang kamu sudah percaya.
Memulai investasi di bank menawarkan berbagai pilihan yang dapat disesuaikan dengan tujuan keuangan kamu. Ada beberapa instrumen yang bisa dipilih, mulai dari deposito, reksa dana, hingga surat berharga negara. Pilihan ini memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan dan profil risiko masing-masing orang, sehingga memastikan bahwa setiap pilihan investasi berpotensi memberikan hasil yang optimal.
Meskipun relatif punya level keamanan yang bisa ditoleransi dengan lebih baik, tapi kamu tetap kudu punya pemahaman dasar tentang masing-masing instrumen investasi yang tersedia. Memahami karakteristik, seperti jangka waktu, tingkat pengembalian, dan risiko yang terkait dengan tiap jenis investasi akan membantu dalam membuat keputusan yang tepat.
Dengan informasi yang cukup, kamu bisa menghindari kesalahan umum dan memaksimalkan potensi pertumbuhan dana di lingkungan yang terkontrol dan terstruktur dengan baik.
Cara Investasi di Bank yang Wajib Diperhatikan Pemula
Berikut adalah beberapa langkah yang kudu kamu perhatikan sebagai cara investasi di bank agar hasilnya bisa optimal.
1. Memahami Cara Kerja dan Risiko Investasi
Memahami cara kerja dan risiko setiap jenis investasi itu penting, sebelum akhirnya kamu memilih untuk menanamkan modal di instrumen seperti apa.
Ada beberapa jenis investasi yang umum ditawarkan oleh bank, yakni deposito, reksa dana, tabungan berjangka, dan surat berharga negara. Nah, kalau kamu ingin berinvestasi di salah satunya atau beberapa di anatranya, pertimbangan yang harus dipahami meliputi:
- Aturan yang berlaku untuk masing-masing jenis investasi.
- Nominal minimal yang harus ditransfer untuk memulai investasi.
- Periode waktu tertentu sebelum dana dapat diambil.
- Besaran bunga yang akan diterima.
- Pengaruh gejolak politik dan ekonomi terhadap jenis investasi.
- Prosedur untuk mencairkan dana investasi.
- Dokumen atau syarat yang dibutuhkan untuk memulai.
- Cara untuk memantau dan mengelola dana yang telah diinvestasikan.
Pastikan kamu mendapat jawaban untuk masing-masing poin di atas, dan paham sepenuhnya.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, pemilihan jenis investasi yang paling cocok menjadi lebih mudah. Penting juga untuk mengecek reputasi bank sebelum berinvestasi untuk menghindari penipuan dan memastikan keamanan dana.
Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Ini yang Perlu Kamu Lakukan jika Bank Bangkrut
2. Punya Tujuan Keuangan yang Jelas
Memiliki tujuan keuangan yang jelas sangat penting sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Tujuan ini berfungsi sebagai panduan dalam memilih jenis investasi yang tepat.
Dengan tujuan yang spesifik, kamu dapat mengestimasikan berapa banyak keuntungan yang kamu harapkan dalam periode waktu tertentu.
Tujuan keuangan yang jelas juga memotivasi untuk lebih disiplin dalam menabung, karena ada target yang ingin dicapai. Dengan demikian, aliran keuangan di masa depan akan lebih tertata dan lancar.
3. Menentukan Jenis Investasi
Setelah mengumpulkan semua informasi penting, langkah berikutnya adalah memilih jenis investasi yang akan dijalankan. Dengan informasi tersebut, pemilihan jenis investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan yang telah ditetapkan menjadi lebih mudah. Pilihan ini sangat penting karena akan menentukan arah dan keberhasilan dalam mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.
4. Buka Rekening Investasi
Membuka rekening investasi di bank bisa dilakukan melalui tiga cara: datang langsung ke kantor cabang, menggunakan aplikasi mobile banking, atau melalui website resmi bank.
Mengunjungi kantor cabang secara langsung mungkin rada repot, tapi ini bisa dilakukan kalau kamu pengin dapat informasi lebih lengkap sekaligus edukasi langsung dari petugas bank, tentang berbagai jenis investasi.
Untuk metode mobile banking, aplikasi bank perlu diunduh dari App Store atau Play Store, kemudian mengikuti instruksi yang muncul di layar ponsel. Untuk website, ya tinggal ikuti saja petunjuknya. Baik melalui mobile banking maupun website, proses pembukaan rekening investasi bisa lebih cepat karena tidak perlu mengantre. Semua pengajuan serta transaksi dapat dilakukan dari rumah saja.
5. Disiplin
Semua aktivitas investasi harus dilakukan dengan serius dan penuh tanggung jawab. Orang yang memilih untuk berinvestasi biasanya sudah memahami keuntungan dan risiko yang terlibat serta faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
Berinvestasi dengan disiplin adalah kunci untuk mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan. Tanpa kedisiplinan, semua dana yang diinvestasikan di bank bisa menjadi sia-sia.
Ragam Instrumen Investasi di Bank
Sudah tahu cara investasi bank step by step-nya, ya kurang lengkap kalau belum tahu seperti apa produk yang bisa kamu pilih. Berikut beberapa instrumen yang biasanya bisa dibeli di bank. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa mencari informasi lebih lanjut di bank yang kamu percaya ya. Yang di bawah ini gambaran besarnya saja.
1. Deposito
Deposito merupakan salah satu instrumen investasi yang ditawarkan oleh bank. Bisa dikatakan, produk ini adalah simpanan berjangka yang memiliki periode waktu tertentu dan tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo. Biasanya durasi penyimpanannya bisa dipilih mulai dari satu bulan sampai beberapa tahun. Kalaupun mau ditarik, kamu harus siap dengan penalti.
Umumnya, bunga deposito akan lebih tinggi daripada tabungan biasa. Tapi, besarnya akan berbeda-beda tergantung pada jumlah deposito, durasi simpanan, dan kebijakan masing-masing bank.
Investor yang memilih deposito sebagai instrumen investasi mereka biasanya mencari keamanan dan stabilitas dalam pengembalian investasi, serta perlindungan dari fluktuasi pasar. Karena uang akan terikat dalam jangka waktu tertentu, imbal hasil enggak akan banyak terpengaruh oleh perubahan suku bunga yang mendadak.
Pada saat jatuh tempo, pemilik deposito memiliki beberapa pilihan: mereka bisa menarik dana beserta bunga yang telah diakumulasi, atau memperpanjang periode deposito.
2. Reksa Dana
Reksa dana sebenarnya bukanlah produk bank seperti deposito. Tetapi, orang bisa berinvestasi reksa dana melalui bank.
Reksa dana adalah instrumen investasi yang cara kerjanya dengan mengumpulkan uang dari banyak investor dan dikelola secara kolektif untuk berinvestasi oleh manajer investasi. Dana yang terkumpul nantinya akan diinvestasikan dalam berbagai aset seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, dan aset lainnya.
Instrumen ini cocok banget buat pemula, karena memungkinkan untuk berpartisipasi dalam portofolio investasi yang lebih luas yang terdiversifikasi. Modalnya pun relatif bisa mulai dari kecil.
Ada beberapa jenis reksa dana yang umumnya tersedia melalui bank, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham, sampai reksa dana indeks.
Untuk bisa berinvestasi secara optimal, kamu tak hanya perlu paham cara investasi di bank, tetapi juga perlu paham biaya-biaya tambahan seperti biaya pengelolaan yang harus dipahami sebelum berinvestasi.
3. Tabungan Berjangka
Tabungan berjangka juga bisa dianggap sebagai salah satu instrumen investasi produk bank. Produk jenis ini berbeda juga dengan tabungan biasa, karena biasanya dirancang untuk membantu nasabah menabung dengan tujuan keuangan jangka panjang.
Produk ini sering digunakan untuk tujuan seperti pendidikan, pembelian rumah, atau persiapan pensiun. Untuk bisa berinvestasi di tabungan berjangka ini, kamu perlu menyetor sejumlah uang tertentu secara teratur selama periode waktu yang telah ditentukan. Kamu bisa juga mengaturnya supaya autodebit dari tabungan utama, sehingga memudahkan dalam berinvestasi secara konsisten.
Risiko investasi ini relatif cukup rendah. Karena itu, penting untuk memperhitungkannya secara detail, apakah mampu meng-cover kebutuhan kamu, karena biasanya risiko yang rendah berbanding lurus juga dengan imbal hasil yang juga rendah.
4. Surat Berharga Negara
Surat Berharga Negara (SBN) adalah instrumen investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk membiayai kebutuhan anggaran negara. SBN menjadi salah satu pilihan investasi yang populer karena dianggap memiliki risiko yang rendah dengan tingkat pengembalian yang relatif stabil. Bank sering kali menjadi salah satu saluran distribusi untuk SBN, sehingga kamu pun bisa berpartisipasi untuk ikut berinvestasi.
Ada beberapa jenis Surat Berharga Negara yang biasanya ditawarkan, yaitu ORI, Sukuk, sampai Saving Bonds Retail atau SBR.
Berinvestasi di SBN melalui bank memberikan kemudahan akses dan proses yang lebih sederhana, membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi investor yang mencari keamanan dan stabilitas dalam portofolio investasi mereka.
Baca juga: Automatisasi untuk Mencapai FIRE: Strategi dan Cara Investasi Pemula
Nah, gampang kan, cara investasi di bank? Semoga dengan begini, kamu udah yakin dan enggak merasa insecure lagi buat mulai investasi ya. Karena udah enggak ada alasan lagi buat merasa enggak aman berinvestasi.
Yah, namanya risiko sih selalu akan ada. Namanya juga investasi. Tinggal bagaimana kita mengelolanya.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!