Mumpung masih muda, berinvestasilah. Supaya nanti bisa pas waktunya menuai, hasilnya bisa dirasakan nikmatnya. Mau investasi di mana, itu tergantung tujuannya. Salah satu instrumen yang sering direkomendasikan adalah reksa dana. Lalu, bagaimana cara investasi reksa dana yang legit?
Sebenarnya sih, di antara instrumen lain, cara investasi reksa dana ini paling mudah loh. Karena di sini ada manajer investasi yang akan bantu kamu untuk meracik portofolio seperti yang kamu inginkan. Nah, tinggal kamu mau racikan yang seperti apa, ini yang harus disesuaikan dengan tujuan keuanganmu.
Nah, mau mulai investasi reksa dananya? Eits, sebelum menyimak cara investasi reksa dana yang optimal, yuk, kita bahas dari pengertian dan jenis-jenisnya dulu.
[toc]
Apa Itu Reksa Dana?
Tahu nggak sih kamu, kalau istilah “reksa dana” itu diambil dari bahasa Jawa kuno, yang berarti “menjaga dana”?
Nah, baru tahu kan? Iya, dan selain itu, kadang disebut juga mutual fund. Ini terkait dengan prinsip kerja reksa dana itu sendiri.
Reksa dana adalah upaya mengumpulkan dana kolektif dari masyarakat investor oleh satu pihak, yang disebut manajer investasi. Kemudian, dana kolektif tersebut dikelola dan diinvestasikan dalam berbagai bentuk produk investasi, berupa deposito, saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.
Manajer investasi adalah pihak yang ditunjuk oleh investor untuk mengelola dana ini, dan wajib memiliki izin dan mendapatkan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nah, izin dan pengawasan ini penting ya, sesuai dengan peraturan, agar pengelolaan dana ini bisa dipertanggungjawabkan.
Karena itu, sebelum melangkah lebih jauh, kamu wajib memastikan bahwa manajer investasi yang hendak kamu gunakan jasanya sebagai cara investasi reksa dana ini terdaftar dan memiliki izin resmi dari OJK.
Jenis Reksa Dana
Terdapat beberapa jenis reksa dana yang harus kamu ketahui. Ini penting dan akan menentukan cara investasi reksa dana yang paling pas, lantaran setiap jenis memiliki karakter masing-masing, yang harus disesuaikan dengan tujuan investasimu agar bisa mendapatkan imbal hasil yang optimal.
Ini akan erat kaitannya dengan horizon waktu dalam melakukan investasi, serta penentuan strategi dalam melakukan investasi, risiko, dan biayanya.
Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang menginvestasikan 100% dana kelolaan pada produk pasar uang, berupa deposito dan obligasi atau surat berharga negara dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Risiko investasi dari reksa dana pasar uang relatif paling rendah, karena tenornya yang pendek. Karena itu, jenis reksa dana ini cocok untuk kamu yang memiliki tujuan investasi jangka pendek dan nilainya bertambah stabil. Misalnya untuk dana darurat, dan berbagai tujuan lain yang harus dipenuhi kurang dari 1 tahun.
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap akan mengalokasikan minimal 80 – 100% dana kelolaannya pada produk obligasi atau efek utang dengan jatuh tempo lebih dari setahun. Sisanya, jika ada, dialokasikan ke produk pasar uang, seperti deposito dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun.
Karena proporsinya ini, maka risiko reksa dana pendapatan tetap relatif lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang. Produk ini cocok buat kamu yang akan berinvestasi setidaknya 2 hingga 5 tahun, dan akan mendapatkan imbal hasil yang relatif lebih besar juga ketimbang RDPU.
Reksa Dana Campuran
Sesuai dengan namanya, jenis reksa dana ini berisi banyak produk. Biasanya sih proporsinya 50 – 75% ke saham, sisanya dibagi antara obligasi dan produk pasar uang.
Jenis reksa dana ini cocok untuk investor yang ingin berinvestasi jangka waktu menengah hingga jangka panjang, biasanya antara 5 – 10 tahun.
Reksa Dana Saham
Jenis reksa dana ini mengalokasikan minimal 80% dana pada produk saham. Manajer investasi akan mengelola dana investasi dengan membeli dan menjual saham sesuai dengan analisis yang mereka lakukan.
So, karena memang risiko saham cukup tinggi, jenis reksa dana ini juga merupakan produk yang paling tinggi tingkat risikonya dibandingkan produk reksa dana yang lain. Karena itu, produk ini cocok untuk investor berprofil risiko agresif, dan ingin berinvestasi dalam jangka waktu panjang, lebih dari 10 tahun.
Reksa Dana Indeks
Selain keempat jenis reksa dana di atas yang dikategorikan berdasarkan proporsi portofolio, ada juga jenis reksa dana indeks ini.
Jenis ini sebenarnya termasuk ke dalam reksa dana saham sih, karena portofolionya juga terdiri atas berbagai saham. Namun, yang berbeda, dana investasi produk ini dialokasikan mengikuti indeks acuan atau harga saham. Indeks yang menjadi acuan pasar saham adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ45, Indeks IDX30, Indeks Bisnis-27, dan masih banyak lagi.
Karena mengacu ke beberapa indeks besar, maka nilai investasi bisa lebih stabil dengan imbal hasil yang sama besarnya dengan reksa dana saham biasa.
Cara Investasi Reksa Dana
Sudah mengenal berbagai jenis reksa dana, sekarang kamu tahu kan, kalau karakteristiknya berbeda satu sama lain. Nah, karakteristik inilah yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk membantu mencapai tujuan finansial.
Jadi, cara investasi reksa dana yang paling tepat adalah menyesuaikan karakteristik dengan kebutuhan dan tujuan keuangan kita. So, jangan kebalik. Setor dana baru kemudian mikir, mau dipakai untuk apa. No no no. Yang kayak gitu, yang ada ntar di tengah jalan bisa jadi kamu tidak bisa menemukan perkembangan dana yang sesuai harapan.
Kebayang kalau sampai kebalik. Misalnya, dana untuk tujuan jangka panjang ditaruh di Reksa Dana Pasar Uang. Dengan pertumbuhannya yang relatif lambat karena tenor pendek, nanti saat dananya dibutuhkan bisa jadi belum sampai ke target nominal. Begitu juga kalau dana untuk tujuan jangka pendek ditaruh di reksa dana saham. Pas mau dibutuhkan dan harus dicairkan malah lagi merosot. Oh no!
Yes, itu tuh biasanya yang jadi penyebab gagalnya investasi kita di reksa dana. So, gimana cara investasi reksa dana yang paling pas itu? Yuk, simak.
Buat tujuan investasi
Cara investasi reksa dana yang pertama adalah kamu harus bisa menentukan tujuan investasi terlebih dahulu. Misalnya, tujuan untuk menyiapkan dana liburan, dana untuk pernikahan, dan masih banyak lagi.
Dengan menentukan tujuan dulu, kamu bisa menentukan jenis reksa dana mana yang paling pas, juga memberimu motivasi dan alasan melakukan investasi secara konsisten.
Tentukan kebutuhan dan target waktu untuk mencapai tujuan investasi
Setelah menentukan tujuan investasi, tentukanlah jangka waktunya—apakah jangka pendek, menengah, atau panjang.
Cara investasi reksa dana selanjutnya adalah menghitung total dana yang dibutuhkan. Total dana inilah nantinya yang akan menjadi target nominalmu untuk dipenuhi dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
Dari sini, kamu bisa melakukan simulasi. Biasanya sih di platform investasi reksa dana disediakan fitur simulasi investasi, sehingga kamu bisa mendapatkan gambaran yang sesuai dengan tujuan dan time frame investasi kamu.
Memilih platform investasi
Cara investasi reksa dana kedua adalah menentukan platform yang akan digunakan, karena ada banyak pilihan yang bisa dipakai untuk berinvestasi. Sesuaikan dengan tujuanmu supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Pastikan kamu sudah mempelajari prospektus dan fund fact sheet produk reksa dananya sebelum berinvestasi ya. Lalu, pilihlah platform yang paling mudah kamu gunakan, buka akunnya nggak ribet, biaya admin paling kecil, pencairan juga mudah, dan nggak punya sejarah buruk.
Memahami profil risiko
Profil risiko bisa dibilang merupakan tingkat kesanggupan kita menghadapi risiko investasi. Gimana perasaan kamu saat melihat portofolio investasimu sedang memerah (rugi) atau juga saat menghijau (untung). Apakah kamu panik? Atau mengalami euforia berlebihan, sehingga cenderung jadi impulsif setelahnya?
Ini erat kaitannya dengan kedewasaan dalam berinvestasi. Semakin matang dan lama jam terbangmu, seharusnya sih kamu bisa mengelola emosi dengan lebih baik.
Profil risiko sangat penting untuk dipahami sebagai cara investasi reksa dana secara optimal, supaya kamu tidak salah pilih produk.
Konsisten
Kunci dari cara investasi reksa dana yang paling optimal adalah menyisihkan dana dari penghasilan kamu sesuai rencana keuangan yang sudah dibuat. Idealnya sih 10% dari penghasilan, kamu sisihkan ke instrumen investasi, termasuk reksa dana. Kalau tujuan keuanganmu lebih banyak atau nominalnya besar, kamu bisa membuat rencana keuangan dengan proporsi investasi yang lebih besar jika mampu. Misalnya 20%.
Tidak pernah ada alokasi investasi terlalu sedikit ataupun terlalu besar. Semua kembali ke kondisi, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pastikan manajer investasi terdaftar di OJK
Cara investasi reksa dana yang legal adalah dengan berinvestasi di tempat yang memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kamu bisa mengeceknya langsung di website OJK ini. Jangan mudah tergiur dalam hasil atau uang besar tanpa tahu tempat investasi tersebut legal atau tidak.
Itu tadi beberapa cara investasi reksa dana yang bisa kamu. Pastikan sebelum mulai berinvestasi, kamu sudah mencari tahu produk dan memahami konsep serta cara kerja dari cara mengembangkan dana ini.
Jangan takut untuk mencoba berinvestasi, asalkan kamu melakukannya di tempat yang sudah memiliki izin dan pengawasan dari OJK. Selamat mencoba!
Jangan lupa untuk menyehatkan terlebih dahulu kondisi keuanganmu sebelum mulai berinvestasi ya. Ini ada buku yang cocok untukmu.
Ebook Kemerdekaan Finansial Level #1: Arus Kas Positif & Budgeting, termasuk alat cek kesehatan keuangan & budgeting + contoh pengisian. Hanya Rp47.770, cara belinya tinggal klik saja button di bawah ini, dan ikuti petunjuk berikutnya.