Sepertinya perlu banget nih untuk share cara kerja pinjaman online secara khusus lagi nih. Beberapa waktu yang lalu, baca di sebuah portal media online nasional tentang berita mengenai YLKI yang menerima ribuan aduan di tahun 2019, dan ternyata sebagian besarnya merupakan aduan yang terkait dengan pinjaman online.
Kenaikan ini bisa dipicu oleh pandemi berkepanjangan, yang akhirnya membuat sebagian orang berpikir pendek untuk mengambil utang di pinjaman online, yang kemudian menjadi lilitan yang semakin sesak setiap harinya.
Terus lagi, kasus yang baru saja. Beli saham dengan utang pinjaman online. Yalord. Bagaimana ya, cara berpikirnya? Beli saham dengan utang, karena saham menjanjikan keuntungan lebih besar ketimbang bunga pinjol. Faktor “ketidakpastian”-nya diabaikan! Sedangkan, bunga pinjol dengan sangat pasti akan bergulung-gulung seiring bejalannya waktu.
Warbiyasak memang warga +62 ini!
[toc]
Perkembangan Pinjol di Tanah Air
Zaman now, siapa sih yang enggak melek teknologi? Adanya teknologi yang semakin berkembang dengan pesat membuat hidup kita lebih mudah. Proses digitalisasi juga mendorong pengembangan produk dan layanan. Untuk di bidang finansial, muncul banyak perusahaan fintech menawarkan berbagai produk keuangan digital. Nah, pinjol, atau pinjaman online, sebenarnya merupakan salah satu jenis fintech.
Berarti ada banyak jenis fintech lain? Banyak. Sebenarnya, kalau legal, model bisnis pinjaman online ini bisa termasuk ke dalam fintech pendanaan bersama, alias p2p lending. Tetapi, yah itulah, karena tidak sesuai dengan aturan ketetapan OJK, jadilah banyak perusahaan pinjol ilegal.
Cara kerja pinjol, atau pinjaman online tersebut, sebenarnya mempunyai aturan yang mirip dengan KTA, yang memungkinkan siapa pun dapat meminjam tanpa perlu jaminan. Karena tidak adanya jaminan, hal ini menjadikan prosesnya menjadi sangat mudah dan cepat, yang kemudian meraih popularitas di masyarakat.
Memang sangat menggiurkan. Mudah dan cepat, nggak pakai ribet. Siapa yang nggak tertarik? Apalagi diversuskan dengan pinjaman bank. Padahal, sebenarnya bank juga banyak yang punya fasilitas KTA. Tapi, ya orang teteup saja utang di pinjol.
Tanya, kenapa?
So, kamu mesti tahu nih bagaimana sebenarnya cara kerja pinjaman online legal yang membedakannya dengan pinjol ilegal, supaya kamu tak terjebak di kesalahan yang sama.
Bagaimana Cara Kerja Pinjaman Online?
Aplikasi pinjaman online legal mempunyai suku bunga yang terukur
Suku bunga di aplikasi pinjaman online bisa dikatakan memang cukup tinggi, apalagi jika dibandingkan dengan pinjaman konvensional di bank ataupun koperasi.
Sebenarnya suku bunga yang dibebankan ke nasabah ditentukan oleh banyak pertimbangan loh. Lagi pula ini juga sudah ditentukan OJK, nggak boleh lebih dari 0.8% per hari. Pertimbangannya dari si aplikasi fintech sendiri juga panjang, meliputi jumlah dana yang dipinjam, tenor pembayaran, risiko pinjaman online, dan seterusnya.
Pinjaman online legal mempunyai suku bunga pinjaman yang terukur, hal ini dikarenakan adanya sistem kerja yang jelas. Jadi kamu tidak perlu khawatir, jika suku bunga yang didapatkan terlampau tinggi.
Tidak dipungut biaya apa pun sebelum dana cair
Berbeda dengan jenis pinjaman online ilegar yang biasanya memungut sejumlah biaya sewaktu pengajuan pinjaman—yang kadang dipotongkan pada jumlah dana yang dipinjamkan, cara kerja pinjaman online legal berbeda 180 derajat.
Seharusnya, kalau legal, tak biaya sepeser pun sebelum pengajuan dana disetujui dan sebelum nasabah menerima dana pinjaman. Nggak ada biaya “siluman”. Semua biaya akan jelas, dan dapat kamu baca pada laman Syarat dan Ketentuan mereka.
So, bisa kamu pastikan, jika kamu diharuskan membayar sejumlah dana sebelum pinjamanmu disetujui, maka bisa jadi pinjaman itu ilegal.
Hal yang perlu kamu teliti lagi adalah besarnya cicilan; apakah ada biaya tambahan sewaktu kamu membayar cicilan? Wajar enggak biayanya?
Dengan sikap cermat yang kamu lakukan, beban cicilan tidak memengaruhi keuanganmu secara berlebihan.
Tranparansi layanan
Cara kerja pinjaman online ilegal biasanya berbelit-belit dalam menyampaikan informasi terkait layanan dan memberikan informasi secara tidak transparan.
Supaya apa? Ya, biar calon nasabah terjebak dengan kebijakan layanan yang pada akhirnya hanya menguntungkan mereka. Maka kamu harus memastikan terlebih dahulu semua persyaratan dan kebijakan pinjaman online sebelum menyetujui proses pinjamannya.
Jika aplikasi pinjol tersebut legal, maka tentunya akan ada penjelasan secara terperinci tentang informasi perusahaan, seperti nomor telepon, alamat email, alamat kantor, situs website, mempunyai layanan customer service, dan aktif di media sosial.
Selain itu, informasi seperti syarat pinjaman, bunga yang dibebankan, metode penagihan, dan keamanan data nasabah akan dijaga dengan maksimal. Jika kamu menemukan cara kerja pinjaman online yang seperti ini, maka sudah dapat dipastikan layanannya legal.
Persyaratannya Jelas dan Mudah
Cara kerja peminjaman online legal biasanya juga simpel, sehingga syarat dan ketentuan mereka juga nggak belibet, karena mereka nggak punya “sesuatu” untuk disembunyikan. Paham kan, maksudnya apa?
Karena yang mbulet itu biasanya memang menyimpan sesuatu di baliknya. Kalau nggak ada sesuatu, ya ngapain mbulet kan?
Lihat juga di permintaan akses waktu aplikasi diunduh pertama kali. Pinjol legal paling-paling hanya meminta akses ke kamera dan mikrofon. Kenapa dua fitur itu yang diminta? Karena untuk keperluan verifikasi. Kalau sampai si aplikasi minta akses ke nomor kontak dan fitur-fitur lain yang nggak relevan, nah, itu bisa dipastikan keilegalannya.
Ada juga pinjol yang meminta foto ID card tempat kerja. Ya, kalau dipikir-pikir, buat apa coba? Pinjol legal akan hanya butuh foto kartu identitas pribadi saja. Kalau ada tambahan persyaratan lain, mungkin hanya NPWP dan rekening bank.
Pokoknya, kamu harus berhati-hati, jika persyaratannya tidak masuk akal dan ribet.
Proses Pencairan Sesuai Aturan
Kemajuan teknologi membuat cara kerja pinjaman online juga seharusnya jadi lebih sederhana, sehingga pengajuan pinjaman pun lebih cepat diproses.
Pada umumnya, pihak pinjaman online membutuhkan waktu untuk mengecek dokumen dan persyaratan lainnya. Tapi enggak lama sih, biasanya dalam kurun 1 sampai 3 hari, dana pinjaman sudah bisa dicairkan dan dikirim ke rekening nasabah.
Bagaimanapun, kan butuh waktu buat verifikasi data calon nasabah.
Nah, kalau ada yang nawarin cair dalam beberapa menit, nah, bisa jadi itu pinjol ilegal. Pasalnya, mereka memang nggak butuh verifikasi nasabah.
Nah, sudah tahu kan cara kerja pinjaman online yang legal dan aman untuk kamu? Aplikasi pinjaman secara online dengan sistem KTA mudah dan cepat sudah banyak ditawarkan kepada masyarakat, tinggal kamu pilih mana yang paling sesuai dengan keuanganmu.
Pilihlah aplikasi pinjaman online yang aman dan bebas dari rentenir online agar nantinya hidupmu juga nyaman. Walaupun kamu sedang membutuhkan dana dalam waktu cepat, jangan pernah meminjam dana ke pinjaman online yang tidak terdaftar di OJK, ya.
Semoga bermanfaat.
A. Susanto
Ah, masih 24 dan belum pernah mengajukan pinjaman online atau KTA sama sekali. Gak tau nanti kalau umur 25, hehehe.
dani
Pertahankan buat gak minjem ya! 😀