Gimana sih cara menghitung dana darurat? Apa rumusan yang paling pas buat dana darurat ideal ini? Sudah baca kan, tulisan Penulis Konten gimana dana darurat adalah pelajaran pertama yang didapat dari ibunya?
Karena gue adalah orang yang paling seneng sesuatu yang pas dan nyaman sama diri sendiri, gue gak pernah bisa jawab pertanyaan itu dengan sak-klek. Gak bisa kaku gue jawabnya.
Paling-paling jawaban gue gini:
“Menurut lu paling nyamannya kayak gimana?”
“Kondisi yang pas buat keluarga dengan dana darurat yang kayak gimana?”
Dan kemudian gue ditinggalin. Bahahahaha!
Etapi bener loh, cara menghitung dana darurat kan sebenernya gak susah-susah amat. Cuma masih banyak aja yang mempermasalahkan. Ngitungnya harus berdasar penghasilan atau pengeluaran? Dana darurat ideal itu yang kayak gimana? Trus berapa kali dana darurat yang harus dikumpulkan?
Yuk Dibahas! Seperti biasa, teman-teman bisa membaca dari awal sampai akhir atau sesuai dengan daftar isi di bawah ini:
[toc]
Bagaimana Cara Menghitung Dana Darurat?
1. Dana Darurat Harus Berdasarkan Apa? Penghasilan atau Pengeluaran?
Kenapa pertanyaan ini muncul? Karena banyak orang yang pengeluarannya jauh lebih kecil dari penghasilannya. Kayak misalkan pengeluaran Rp 30 juta, tapi penghasilan Rp 50 juta. Atau malah kebalikannya, penghasilan Rp 10 juta, pengeluaran Rp 15 juta.
Jadi harus berdasar apakah cara menghitung dana darurat ini? Apakah berdasar pengeluaran atau penghasilan?
Ngomongin dana darurat sebenernya kan ngomongin seberapa sanggup yang yang kita punya untuk membayar kebutuhan yang tiba-tiba muncul atau kebutuhan ketika penghasilan kita tiba-tiba hilang. Dari sini aja kita bisa yakin sebenarnya yang harus bisa kita siapkan ya berdasar pengeluaran.
Kalo misalkan sewaktu-waktu kita kehilangan pekerjaan. Atau usaha tiba-tiba harus berhenti. Di sinilah dana darurat akan berperan.
Jadi ya, cara menghitung dana darurat berdasar pengeluaran sebenarnya sudah cukup. Jadi dengan contoh orang berpenghasilan Rp 50 juta tadi, kalau pengeluaran hanya Rp 30 juta, ya berarti dana darurat dari Rp 30 juta sudah oke. Tapi untuk orang yang berpenghasilan Rp 10 juta, kalau pengeluarannya sampai Rp 15 juta ya berarti dia harus bisa menyiapkan dana darurat dengan Rp 15 juta pengeluaran sebagai dasarnya.
Tapi kemudian ada orang-orang yang konservatif berargumen: dana darurat seharusnya juga bisa membayar investasi kita setiap bulan. Yang mana kalau misalkan contohnya untuk orang-orang yang penghasilan 50 juta, berarti ya harus dari Rp 50 jutanya itu dihitung sebagai dana darurat. Kebayang beratnya kan ya?
Toh intinya dana darurat ketika terjadi kondisi paling parah yang adalah kehilangan penghasilan, ya dana darurat untuk bisa cover pengeluaran selama tidak ada penghasilan tersebut. Untuk investasi masih bolehlah menunggu dahulu sampai bisa dapat sumber penghasilan baru.
Yang terpenting adalah ketika terjadi kondisi darurat, kita tidak perlu sampai mencairkan investasinya. Lebih enak begitu kan?
2. Dana Darurat Ideal
Kemudian ketika membicarakan berapa sih dana darurat ideal yang harus kita kumpulkan? Beraneka rupa pula jawabannya. Kalau dulu sebelum pandemi, mungkin dana darurat ideal ditanyakan single atau tidak. Kalau sudah berkeluarga ada berapa orang dalam keluarga. Tapi kemudian pandemi terjadi.
Kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya inipun kemudian membuat perspektif banyak orang berubah.
Kalau dulu orang merasa cukup hanya dengan 3 kali pengeluaran bulanan, mungkin tidak demikian setelah semua orang melalui pandemi ini. Kenapa kok dulu tiga kali pengeluaran saja sudah cukup? Karena untuk orang single bisa ketika kehilangan pekerjaan dia hanya butuh 3 bulan untuk mendapat pekerjaan baru.
Tapi, ketika pandemi terjadi, banyak orang tiba-tiba kehilangan pekerjaan karena banyak pelaku bisnis yang terpaksa menutup kegiatannya. Awalnya mungkin kita mengira kondisi ini hanya akan berlangsung beberapa bulan, ternyata sampai setahun lebih kondisi ini terjadi.
Memang, orang yang kehilangan pekerjaan selama pandemi bisa mendapatkan pekerjaan baru atau malah mungkin memulai bisnisnya, tapi masih banyak juga yang penghasilannya belum juga pulih kan? Kondisi inilah yang kemudian bisa membuat kita berpikir alangkah baiknya kalau dana darurat yang kita siapkan bisa menutup paling tidak pengeluaran selama setahun.
Ini sama seperti yang dilakukan Bill Gates ketika dahulu memulai Microsoft di tahun 70-an. Dia berpendapat begini:
“I’d like to prepare a level of comfort where my company can go full twelve months without income”
~ Bill Gates
Jadi, kalau bertanya level dana darurat ideal, 12 kali pengeluaran bulanan adalah level yang sangat ideal.
3. Dalam Kehidupan Nyata, Dana Darurat Berapa Kali Gaji?
Setelah tahu level dana darurat ideal untuk kita, lantas berapa banyak nih dana darurat dalam kehidupan nyata? Langsung menyiapkan dana darurate sebanyak 12x pengeluaran bulanan kan akan berat terasa. Dana darurat berapa kali gaji yang harus disiapkan?
Kalau pertanyaannya memang dana darurat berapa kali gaji, jadi tergantung berapa kali pengeluaran kan gajinya? Hehehe.
Kalau misalkan seperti contoh gaji Rp 50 juta dan pengeluaran Rp 30 juta, berarti kan gajinya bisa hampir 2x dari pengeluaran bulanan. Apabila kemudian akan mengumpulkan 12x pengeluaran bulanan, berarti “cukup” menyimpan 6 kali gaji. Tapi kalau misalkan pengeluaran sama dengan penghasilan, alias tidak ada komponen tabungan dan investasi sama sekali, ketika harus mengumpulkan 12x pengeluaran ya benar-benar sama dengan 12x gaji alias penghasilan.
Pertanyaannya kan, berapapun nilainya, ketika dihitung dari gaji rasanya akan berat sekali.
Kalau ngomong 3x gaji saja, itu berarti kan seolah-olah kita gak makan gaji selama 3 bulan kan? Apalagi sampai 12x gaji. Cara menghitung dana darurat dan mengumpulkannya bagaimana? Kan berat sekali itu ya.
Jadi, dalam kehidupan nyata, alih-alih langsung mengumpulkan 12x pengeluaran bulanan, agar tidak terasa terlalu berat, selalu mulailah dengan target minimal yang bisa dicapai dalam waktu yang relatif lebih singkat. Kumpulkan lebih dahulu untuk 1 bulan, lanjutkan dengan 3 bulan target. Sampai kemudian kumpulkan dana darurat di angka 8 kali pengeluaran bulanan.
Apabila memungkinkan, teruskan sampai terkumpul 12x pengeluaran bulanan. Jadi pertanyaannya sedikit diubah dari “dana darurat berapa kali gaji” ke “sanggupnya kumpulkan berapa kali pengeluaran dulu? Lakukan itu!”.
Dana Darurat yang Optimal dan Ideal
Gue sendiri selalu berpendapat, ketika menyiapkan dana darurat, jangan sampe kekecilan tapi jangan sampe juga kegedean. Kenapa begitu? Karena kalo kegedean, dana kita bisa mandeg gak bekerja.
Apalagi kalo memilih instrumen-instrumen dana daruratnya di instrumen yang returnnya kecil dan aman. Ofkors dan darurat mah gak usah mikirin untung karena dua syarat utamanya dana darurat adalah harus aman dan liquid. Jadi ga ada klausula profit di situ.
Tapi, kalo misalkan memang ada instrumen yang cocok buat menyiapkan dana darurat, memenuhi klausula aman dan liquid tapi bisa kasih profit, kenapa nggak? Oh tentu saja high risk high return tetap berlaku. Ini bakalan panjang lagi sih ya diomonginnya.
Untuk detail beli apanya, akan gue bahas di postingan lain nanti. Tapi yang pasti, begitulah cara menghitung dana darurat. Lakukan saja dari pengeluaran. Dan selalu pasang target untuk bisa mencapai dana darurat ideal di 8x sampai 12x pengeluaran bulanan teman-temen.