Asuransi merupakan instrumen keuangan yang penting untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko kehilangan aset atau penghasilan akibat kejadian tak terduga. Selain itu, asuransi juga bisa menjadi sarana investasi yang membantu mencapai tujuan keuangan. Namun, enggak semua asuransi cocok buat setiap orang, sehingga kadang kita harus menolak ajakan asuransi.
Alasannya sih banyak, tapi kebanyakan agen itu pinter ngerayu. Iya nggak sih? Nah, siapa nih yang suka bingung gimana cara menolak ajakan asuransi? Apalagi kalau agen asuransinya teman sendiri, atau malahan keluarga sendiri. Hayoloh.
Pertimbangan Sebelum Memutuskan untuk Mengambil Asuransi
Siapa pun seharusnya sudah tahu, bahwa sebelum mengambil asuransi, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Pasalnya, meski memang sangat penting, asuransi tetaplah merupakan kebutuhan prioritas kesekian—enggak seperti kebutuhan makanan, pakaian, ataupun tempat tinggal.
Berikut beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
Asuransi sebagai alat proteksi atau investasi
Pertama, tentukan apakah kamu memerlukan asuransi sebagai alat proteksi terhadap risiko kehilangan aset atau penghasilan akibat kejadian tak terduga, atau sebagai instrumen investasi untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Misalnya, asuransi jiwa biasanya digunakan untuk melindungi keluarga dari dampak finansial jika pencari nafkah tak bisa lagi menunaikan tugasnya. Sementara itu, asuransi unit link dapat menjadi alat investasi yang juga memberikan manfaat perlindungan.
Prioritas kebutuhan keuangan
Tentukan prioritas keuangan kamu sebelum memutuskan mengambil asuransi. Beberapa prioritas keuangan yang umum meliputi dana darurat, pembayaran utang, tabungan pendidikan anak, tabungan untuk pensiun, dan biaya perawatan kesehatan.
Selidiki apakah asuransi yang ditawarkan sesuai dengan prioritas keuangan kamu ini, atau apakah ada kebutuhan lain yang lebih mendesak untuk dialokasikan terlebih dahulu.
Tujuan keuangan jangka panjang
Pikirkan tujuan keuangan jangka panjangmu, seperti pensiun, membeli rumah, pendidikan anak, atau tujuan jangka panjang lainnya. Misalnya naik haji, atau mau keliling dunia.
Asuransi dapat membantumu mencapai beberapa tujuan ini dengan memberikan perlindungan finansial atau hasil investasi. Pastikan produk asuransi yang kamu pertimbangkan sesuai dengan tujuan tersebut.
Kapasitas membayar premi asuransi
Pertimbangkan kemampuanmu untuk membayar premi asuransi. Buatlah anggaran keuangan yang mencakup pendapatan, pengeluaran, dan tabunganmu.
Periksa apakah kamu memiliki cukup dana untuk membayar premi asuransi tanpa mengorbankan kebutuhan hidup dasar dan prioritas keuangan lainnya. Kan enggak lucu, kalau kamu membayar premi mahal, sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja kamu kembang kempis.
Tingkat ketergantungan keluarga
Jika kamu memiliki tanggungan, seperti pasangan, anak, atau orang tua, pertimbangkan asuransi yang dapat memberikan perlindungan finansial untuk mereka jika terjadi risiko seperti kematian, penyakit, atau kecelakaan.
Pertimbangkan jumlah tanggungan dan kebutuhan mereka dalam menentukan jenis dan cakupan asuransi yang tepat.
Kapan Sebaiknya Menolak Ajakan Asuransi
So, memang ya, memutuskan untuk beli premi asuransi itu nggak sekadar capcipcup, atau sekadar karena merasa enggak enak karena si agen asuransi adalah teman sendiri atau bahkan keluarga sendiri. No, tetaplah mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan pribadimu sebagai prioritasnya.
Ada beberapa situasi di mana sebaiknya menolak ajakan asuransi, antara lain seperti berikut ini.
Ketidakcocokan jenis asuransi dengan kebutuhan
Jika asuransi yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan dan prioritas keuangan, sebaiknya kamu tolak saja ajakan tersebut.
Misalnya, seseorang yang sudah memiliki asuransi kesehatan dari perusahaan tempat bekerja tidak perlu mengambil asuransi kesehatan pribadi dengan cakupan yang sama. Namun beda kasus kalau misalnya sudah ada asuransi kesehatan umum dari kantor, tetapi ada penyakit tertentu yang kamu idap dan enggak dicover. Nah, kamu boleh saja mencari asuransi kesehatan lainnya yang mengcover penyakit tertentu itu.
Ketidaksesuaian produk asuransi dengan profil risiko
Kamu juga boleh menolak ajakan asuransi yang tidak sesuai dengan profil risiko. Contohnya, seorang pekerja kantoran yang jarang bepergian mungkin tidak memerlukan asuransi kecelakaan dengan cakupan yang luas. Ia akan cukup dengan asuransi kesehatan umum, bahkan mungkin sudah cukup dengan punya BPJS Kesehatan yang sudah disediakan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Namun, jika kamu adalah pekerja dengan risiko kerja tinggi, misalnya seperti pilot, atau supir ekspedisi yang setiap hari mengendarai kendaraan dari kota ke kota, atau pekerja tambang, maka ada baiknya pertimbangkan untuk menambah asuransi kecelakaan kerja yang punya cakupan risiko yang dibutuhkan.
Kondisi keuangan tidak memadai
Jika anggaran keuangan terbatas, kamu juga boleh menolak ajakan asuransi. Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan darurat, seperti dana darurat dan pembayaran utang, sebelum membeli asuransi.
Ketidakjelasan informasi produk asuransi
Jangan terburu-buru jugua mengambil asuransi jika informasi tentang kebijakan klaim, syarat dan ketentuan, serta keuntungan dan potensi kerugian tidak jelas. Sebaliknya, kamu boleh menolak ajakan asuransi jika merasa tidak mendapatkan informasi yang cukup dari agen asuransi.
Karena itu, tanyakanlah pada mereka semua detail mengenai asuransi yang mereka tawarkan. Jangan sampai kamu menanda tangan sesuatu yang kamu enggak paham. Jangan membeli sesuatu, yang kamu nggak paham cara kerjanya atau manfaatnya.
Keluarkan uang untuk hal-hal yang memang memberikan manfaat balik dan nilai tambah untuk dirimu sendiri.
Hati-hati dengan taktik penjualan yang agresif atau menggoda, yang menggiring pada keputusan buru-buru. Keputusan yang dibuat berdasarkan emosi dapat menyebabkan penyesalan di kemudian hari. Kalau terkesan terlalu agresif atau menggoda, yang bikin kita jadi terburu-buru memutuskan, lebih baik tunda dulu dan tunggu sampai euforianya agak meredam.
Tip untuk Mengambil Keputusan yang Tepat Terkait Asuransi
Membeli asuransi itu langkah besar ya. Ada peluang, kita akan “terlibat” dengan asuransi ini selama puluhan tahun. Misalnya untuk asuransi jiwa. Kalau terburu-buru dalam memutuskan, bisa jadi ke depannya manfaatnya enggak bisa optimal kita dapatkan.
Nantinya malah bisa berakhir seperti rangorang yang memvonis bahwa asuransi itu penipuan.
Untuk mengambil keputusan yang tepat dalam hal asuransi, ikuti langkah-langkah berikut ini.
Riset dan bandingkan produk asuransi
Sebelum memutuskan, lakukan riset mengenai berbagai produk asuransi yang ada di pasaran. Bandingkan manfaat, premi, dan ketentuan yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan asuransi.
Berkonsultasi dengan perencana keuangan atau ahli asuransi
Jika merasa kesulitan dalam memilih produk asuransi, kamu boleh kok bertanya pada perencana keuangan atau ahli asuransi yang dapat memberikan rekomendasi sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan keuangan kamu. Tapi ingat ya, profesional ya harus diapresiasi secara pro juga.
Evaluasi berkala
Kebutuhan asuransi bisa berubah seiring dengan perkembangan kehidupan, seperti perubahan status pernikahan, jumlah tanggungan, atau pekerjaan. Evaluasi kebutuhan asuransi secara berkala untuk memastikan perlindungan yang tepat dan efisien.
So, boleh kok kamu kalau mau menolak ajakan asuransi. Sama aja kayak kamu menolak penawaran barang atau apa pun lainnya, karena semua memang harus dipertimbangkan sesuai kebutuhan dan kemampuan.
Jangan terburu-buru mengambil keputusan dan pastikan untuk mendapatkan informasi yang cukup sebelum memilih asuransi. Ingatlah bahwa kebijaksanaan dan pertimbangan matang sangat diperlukan dalam mengambil keputusan terkait asuransi, agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan.
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!