Merencanakan keuangan pribadi memerlukan strategi dan kedisiplinan, terutama ketika pendapatan kita terbatas, seperti dengan gaji Rp4.000.000 per bulan. Namun, dengan contoh financial planning yang baik dan perencanaan keuangan yang cermat, siapa saja bisa memastikan bahwa uang yang kita miliki dapat digunakan secara efektif untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Memangnya cukup ya, gaji Rp4.000.000 untuk hidup? Nah, ayo, kita bahas dalam artikel ini ya.
[toc]
UMP Tahun 2023 Sudah Berlaku
Ya, gaji Rp4.000.000 itu memang relatif. Tergantung di mana kita tinggal. Kalau kita lihat kembali, UMK seluruh provinsi di Indonesia memang sudah mulai berlaku sejak awal tahun ini.
Mengutip dari Kompas, berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 18 Tahun 2022, kenaikan UMP 2023 telah ditentukan maksimal 10%. Apakah lantas semua daerah berlaku sama? Tentu tidak. Masing-masing daerah punya kebijakan sendiri-sendiri.
Sumatera Barat mengalami kenaikan UMP 2023 tertinggi, sebesar 9.1%, sedangkan Maluku Utara mengalami kenaikan terendah, yaitu 4%. DKI Jakarta tetap menjadi provinsi dengan UMP 2023 tertinggi, yaitu Rp 4.901.798 atau naik 5.6%. Sementara itu, Jawa Tengah memiliki UMP 2023 terendah, yaitu Rp 1.958.169 atau naik 8.01% dari tahun sebelumnya.
So, gaji Rp4 juta relatif kan? Kalau kamu tinggal dan bekerja di Jawa Tengah, gaji segitu mah sudah juragan. Tapi, tergantung pada gaya hidup dan pengeluaranmu, gaji Rp4.000.000 mungkin tidak cukup untuk hidup di Jakarta. Jakarta adalah salah satu kota dengan biaya hidup yang tinggi di Indonesia, terutama dalam hal sewa rumah, biaya transportasi, dan harga makanan.
Namun, jika kamu bisa mengelola pengeluaran dengan baik dan memilih gaya hidup yang sesuai dengan pendapatan, maka gaji Rp4.000.000 juga bisa cukup. Memang butuh perencanaan dan kontrol pengeluaran yang sangat baik, dari mulai mencari cara untuk menghemat uang, seperti membandingkan harga, membeli barang-barang bekas, dan mencari diskon dan penawaran, hingga mencari penghasilan tambahan.
Which is yang akan kita lihat contoh financial planning dalam artikel berikut ini.
Membuat Financial Planning
Rencana keuangan pribadi adalah proses menentukan bagaimana cara mengelola uang secara efektif sehingga dapart memenuhi kebutuhan dan tujuan finansial. Coba kita lihat beberapa langkah untuk membuat contoh financial planning untuk kamu yang berpenghasilan Rp4.000.000 per bulan ya.
Tentukan tujuan finansial
Karena bisa jadi relatif, mari kita sepakati dulu untuk mengasumsikan bahwa gaji Rp4.000.000 ini adalah gaji yang “relatif” kecil. So, untuk menentukan tujuan finansial, saran terbaiknya adalah lebih baik kamu fokus pada tujuan-tujuan jangka pendek dulu, seiring kamu berupaya untuk menambah atau meningkatkan penghasilan.
Beberapa tujuan finansial yang urgent untuk segera kamu usahakan dengan gaji sebesar Rp4.000.000 di antaranya:
- Dana darurat. Adalah penting bagi kamu untuk memiliki dana darurat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama 3-6 bulan jika terjadi keadaan darurat seperti sakit atau pemutusan kerja.
- Asuransi. Sama fungsinya seperti dana darurat yang berperan sebagai jaring penyelamat keuangan, asuransi juga bisa menjadi tujuan finansial pertama yang harus kamu capai terlebih dulu. Asuransi yang penting untuk dimiliki lebih dulu adalah asuransi kesehatan (tak hanya buatmu, tapi juga buat seluruh jiwa yang kamu tanggung hidupnya), dan asuransi jiwa untukmu sendiri, jika kamu adalah pencari nafkah untuk keluarga.
- Membayar tagihan. Prioritas utama adalah membayar tagihan seperti listrik, air, telepon, dan lain-lain agar terhindar dari bunga dan denda.
However, meskipun disarankan untuk prioritaskan tujuan finansial jangka pendek, tak berarti dilarang untuk mulai membuat rencana keuangan jangka panjang lo! Justru, hal ini bagus banget kalau memang bisa kamu lakukan.
Hanya saja, sebagian orang sudah ngomong dengan kecutnya sih, “Rencana jangka panjang? Rencana pensiun? Masih jauh! Males banget, kebutuhan sekarang aja belum bisa terpenuhi dengan baik!”
Siapa hayo yang suka ngomong gitu? Hehehe.
Buat anggaran
Kenali kebutuhanmu lebih dulu untuk dapat membuat anggaran yang sesuai. Biasanya ada beberapa formula yang bisa kamu gunakan sesuai dengan kebutuhan, sehingga anggaran bisa sesuai dengan porsinya.
Misalnya seperti formula 50 : 30 : 20, yaitu pembagian anggaran yang terdiri atas 50% dari penghasilan dipakai untuk memenuhi kebutuhan rutin. Sementara 30%-nya dimanfaatkan untuk membayar cicilan utang, dan 20%-nya digunakan untuk investasi atau kebutuhan yang lainnya.
Kamu juga bisa menggunakan formula 40 : 30 : 20 : 10, yaitu pembagian anggaran yang terdiri atas 40% untuk memenuhi kebutuhan rutin, 30% untuk cicilan utang, 20% untuk investasi, dan 10% untuk berbagai reward yang kamu butuhkan.
Yang mana yang lebih bagus antara 50 : 30 : 20 atau 40 : 30 : 20 : 10? Enggak ada yang lebih bagus daripada yang lainnya; semua kembali pada kebutuhan, kondisi, dan kemampuan masing-masing. So, kenali kebutuhanmu sendiri, dan kemudian buat anggaran sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Susun prioritas
Bagaimana kalau ternyata kebutuhannya lebih besar daripada penghasilan? Well, sebenarnya sih ini permasalahan sejuta umat ya, enggak cuma buat yang berpenghasilan Rp4.000.000 saja. Yang penghasilannya dua-tiga digit juga sama loh!
Pada dasarnya, “nggak pernah merasa cukup” itu memang bawaan oroknya manusia. Siapa pun punya sisi ini. Hanya saja, ada yang bisa kemudian memahami dan menerimanya, ada yang cuma protes mulu. Nah, kamu golongan yang mana nih?
Kalau protes mulu, kayaknya tip yang ini nggak cocok sih. Jadi silakan skip saja.
Salah satu hal yang perlu untuk selalu kita lakukan setiap kali menyusun rencana keuangan adalah menyusun prioritas. Ya, karena kita memang banyak maunya, tapi sayangnya sumber dayanya (baca: duit) terbatas.
So, cermati lagi anggaranmu kalau memang kebutuhannya lebih banyak dariapda penghasilan. Jangan halu! Menganggap penghasilan nanti akan menggembung sendiri. Karena ya, enggak mungkin terjadi. Yang ada, kita harus susun prioritas: mana yang didahulukan, mana yang bisa ditunda.
Contoh Financial Planning untuk Gaji Rp4.000.000
Nah, supaya lebih afdal, berikut disajikan contoh financial planning untuk kamu yang berpenghasilan Rp4.000.000 per bulan. Kayak gimana ya menyusunnya? Nih, silakan disimak ya.
Pengeluaran Tetap
- Sewa rumah: Rp1.500.000
- Tagihan listrik, air, dan internet: Rp500.000
- Asuransi: Rp200.000
- Transportasi: Rp300.000
Total: Rp2.500.000
Pengeluaran Variabel
- Makan: Rp800.000
- Belanja pribadi: Rp400.000
- Hiburan: Rp200.000
Total: Rp1.400.000
Pengeluaran Tabungan/Investasi
- Dana darurat: Rp100.000
- Investasi: Rp200.000
Total: Rp300.000
Dengan demikian, masih ada sisa gaji yang dikurangi pengeluaran tetap, pengeluaran variabel, dan tabungan. Besarnya lumayan, yaitu Rp200.000. Nah, sisa dana ini dapat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain atau ditambahkan ke dana darurart misalnya, agar target dana darurat 3 bulan pengeluaran lebih cepat tercapai.
Nah, perlu diingat yam bahwa yang di atas tersebut hanya contoh financial planning simpel, dan dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masing-masing individu. penting untuk membuat rencana keuangan yang realistis dan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansialmu.
Tambah Penghasilan sebagai Bagian dari Contoh Financial Planning
Sebagai alternatif, kamu juga dapat mencari tambahan pendapatan dengan bekerja paruh waktu atau berbisnis sampingan, yang bisa dilakukan di luar jam kerja.
Memang akan sangat melelahkan. Bahkan bisa jadi kamu jadi enggak punya waktu istirahat lo! Tapi yah, demi masa depan yang lebih sejahtera dan penghasilan meningkat, enggak ada salahnya kan kita kerja keras sekarang? Mumpung masih muda, energi masih full, pikiran juga masih lincah.
Berikut beberapa ide menambah penghasilan yang mungkin bisa kamu lakukan untuk contoh financial planning gaji Rp4.000.000:
- Investasikan uangmu. Faktanya, memang ada jenis penghasilan yang bisa didapatkan dari investasi. So, carilah peluang investasi yang aman dan sesuai dengan kemampuan finansialmu. Ini dapat berupa reksa dana, saham, atau instrumen investasi lainnya.
- Jual produk online. Jika kamu memiliki keahlian dalam membuat produk, cobalah menjualnya melalui platform online seperti Bukalapak, Shopee, atau Tokopedia.
- Jual jasa. Jika kamu memiliki keahlian dalam hal tertentu, cobalah menjual jasa tersebut kepada orang lain. Misalnya, jika kamu mahir dalam mengedit video, cobalah menawarkan jasa edit video kepada orang lain.
- Kerja sampingan. Carilah pekerjaan sampingan yang sesuai dengan keahlianmu. Misalnya, jika kamu memiliki keahlian dalam menulis, cobalah menawarkan jasa menulis kepada perusahaan atau blog.
Semua tip di atas dapat membantu menambah penghasilan bagi mereka yang hanya memiliki gaji sebesar Rp4.000.000 per bulan. Namun, perlu diingat bahwa setiap tip memerlukan usaha dan kerja keras, serta kesabaran dan konsistensi dalam melakukan aktivitas tersebut.
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!