Financial technology, atau fintech, hadir untuk memberi kemudahan atas berbagai kebutuhan keuangan. Hingga April 2022, sudah ada 102 perusahaan fintech terdaftar di OJK, yang melayani masyarakat Indonesia. Kalau dipikir-pikir ya, sekarang setiap kebutuhan ada lo contoh fintech yang melayaninya secara khusus.
Banyak banget dong ya! Ya memang.
Beberapa fungsi fintech di Indonesia itu kan ada mulai dari pembayaran, pembiayaan, aggregator, hingga crowdfunding. Masing-masing melayani kebutuhan yang berbeda-beda lagi di dalamnya.
Coba yuk, kita lihat satu per satu contoh fintech yang sesuai dengan kebutuhan finansialmu. Kita cek deh, apakah kamu sudah menggunakan semuanya, atau malah belum menggunakan sama sekali?
Disclaimer dulu: Penyebutan nama-nama produk di bawah ini sekadar contoh, bukan merupakan rekomendasi. Selalu DYOR dan pertimbangkan dengan saksama sebelum mulai menggunakannya.
[toc]
Contoh Fintech Sesuai Kebutuhan Finansial
Dompet virtual
Dompet virtual memungkinkan kita bertransaksi cashless, untuk berbagai keperluan. Mulai dari belanja, makan di resto, bayar tiket, dan sebagainya.
Contoh fintech dompet virtual ini misalnya saja GoPay, yang pasti kamu sudah akrab banget. GoPay memungkinkanmu untuk membayar transaksi yang terjadi di dalam aplikasi Gojek, mulai dari ojek online-nya, taksi online, kirim barang, belanja di marketplace, pesan tiket bioskop, pesan makanan secara online, dan masih banyak lagi.
Selain GoPay, juga ada OVO. Fungsinya kurang lebih sama dengan GoPay, yaitu untuk transaksi cashless dan mobile payment. Baik GoPay maupun OVO, keduanya punya aplikasi yang bisa diunduh dan jadi satu dengan layanan ojek online-nya.
Ada juga Doku yang juga merupakan contoh fintech berbentuk dompet virtual. Malahan Doku punya fasilitas kartu kredit dan cash wallet sekaligus. Lalu ada Dana, dan juga LinkAja.
Banyak kan? Kamu sudah pakai yang mana? Sepertinya setiap orang di Indonesia sudah memakai salah satunya, bahkan beberapa dompet virtual sekaligus sih.
Aplikasi perencana keuangan
Contoh fintech lain yang juga banyak banget digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah aplikasi perencana keuangan.
Aplikasi ini menjadi alternatif bagi pengguna untuk bisa mencatat aktivitas keuangannya sehari-hari, mulai dari membuat anggaran untuk belanja dalam sebulan, membuat rencana keuangan jangka panjang, mencatat dan merekap pengeluaran, hingga melakukan evaluasi.
Pilihan contoh fintech aplikasi perencana keuangan ini cukup banyak. Salah satunya adalah Finansialku. Fiturnya antara lain adalah membuat rencana keuangan, menghitung investasi, financial check up, mencatat aset, hingga membuat laporan keuangan pribadi. Tak hanya berfungsi sebagai pencatat dan perencana keuangan, kamu juga berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional di aplikasi ini.
Selain Finansialku, ada Sribuu, Finku, BukuKas, dan beberapa lagi yang lainnya. Masing-masing memiliki fitur yang mirip, tetapi ada juga kelebihan dan kekurangan sendiri. So, ada baiknya kamu lakukan riset kecil dulu sebelum memutuskan hendak menggunakan yang mana.
Mobile banking
Mobile banking juga merupakan salah satu contoh fintech, terutama untuk perbankan. Zaman sekarang, setiap bank yang ada harus wajib dilengkapi dengan fasilitas mobile banking, yang bisa terdiri atas layanan internet banking, SMS banking, bahkan sudah mulai banyak yang mengembangkan aplikasi mobil superapp masing-masing.
Dengan begini, nasabah memang semakin dimudahkan. Mulai dari menabung, transfer, bayar ini itu, investasi, bahkan beli tiket konser juga bisa dalam satu aplikasi saja.
Tak hanya bank konvensional, sekarang juga semakin dimeriahkan oleh hadirnya bank digital, yang lebih praktis dan cocok banget buat para usia muda.
Beberapa mobile banking yang mumpuni di antaranya adalah Blu, Livin, Jenius, Digibank, dan sebagainya. Kamu bisa mendapatkannya sesuai dengan rekening tabungan bank yang kamu punya.
Pembiayaan
Pinjaman online sebenarnya merupakan bagian dari fintech pembiayaan ini. Sayangnya, dengan semua kasus yang ada—ditambah literasi yang kurang—akhirnya contoh fintech satu ini berstigma negatif. Padahal, sebenarnya fintech ini hadir dan berkembang untuk melayani kelompok masyarakat yang tak dapat tercover oleh layanan bank.
Misalnya saja, fintech pembiayaan bisa memberikan pinjaman “hanya” dengan bermodalkan KTP saja. Sementara, untuk meminjam dana dari bank, kamu akan diminta berbagai syarat yang ribet, belum lagi prosedurnya juga panjang. Minimal pinjaman di fintech pembiayaan juga cukup rendah, sementara di bank, kamu harus meminjam dalam jumlah yang cukup besar, yang malah melebihi kebutuhan. Fintech pembiayaan juga mampu melayani selapisan masyarakat yang berbisnis UMKM, yang juga tak terlayani oleh lembaga bank.
Contoh fintech pembiayaan ini misalnya seperti Danamas, Investree, Modalku, Amartha, dan sebagainya.
Aplikasi pembiayaan ini biasanya juga melayani masyarakat investor yang ingin mengembangkan dananya, dengan cara memberikan pinjaman modal untuk pihak lain sebagai peminjam di aplikasi.
Pembanding layanan
Pembanding layanan atau market aggregator ini melayani kebutuhanmu untuk membandingkan layanan suatu penyedia jasa keuangan satu dengan yang lainnya.
Misalnya, kamu butuh asuransi jiwa. Nah, market aggregator akan menyediakan berbagai informasi terkait beberapa jenis produk asuransi jiwa, meliputi kisaran premi, klaim, keuntungan, dan sebagainya. Dengan berbekal data ini, kamu pun bisa memutuskan, mana yang lebih sesuai dengan kebutuhanmu.
Contoh fintech market aggregator di Indonesia misalnya seperti CekAja atau Cermati, juga ada CekPremi.
Marketplace
Marketplace juga bisa digolongkan sebagai salah satu contoh fintech yang melayani kebutuhan belanjamu secara lebih praktis, karena kamu bisa membeli barang secara online, dan membayarnya secara online pula. Jika barang sudah dibayar, kamu tinggal menunggu dengan manis di rumah sampai barangnya datang.
Belanja online memang sudah menjadi gaya hidup sih sekarang. Banyak orang lebih suka belanja secara online karena lebih praktis, belum lagi ada fasilitas gratis ongkos kirim dan berbagai promo lainnya. Selain itu, ada opsi paylater juga.
Contoh fintech marketplace ini misalnya Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan sebagainya. Hayo, kamu menginstal berapa banyak marketplace di HP? Dan seberapa sering kamu belanja online dalam sebulan?
Asuransi
Asuransi juga mengalami perkembangan ke ranah teknologi saat ini. Rasanya jadi ribet juga sih, kalau kita punya asuransi dan perusahaan asuransinya enggak punya aplikasi mobile-nya..
Di aplikasi mobile asuransi, kita bisa mendapatkan berbagai informasi terkait rekening asuransi kita. Pun bisa dengan mudah mengajukan klaim secara online.
Beberapa contoh fintech asuransi yang saat ini dipercaya oleh masyarakat adalah AXA Mandiri, Astra, Prudential, dan sebagainya.
Investasi
Sama seperti asuransi, untuk kebutuhan investasi, sekarang rasanya kok enggak lengkap dan valid kalau tak ada aplikasinya. So, perusahaan-perusahaan penyedia layanan investasi sekarang pun menyediakan aplikasi yang mudah dan praktis untuk melayani kebutuhan masyarakat untuk berinvestasi. Mulai dari sekuritas hingga manajer investasi.
So, buat investasi, kamu sekarang enggak perlu jauh-jauh datang ke kantor perusahaannya. Tinggal tap tap di HP, dan kamu bisa berinvestasi, mulai dari saham, reksa dana, SBN, hingga kripto juga bisa.
Contoh fintech untuk melayani kebutuhan investasi ini misalnya Indopremier, Bareksa, Ajaib, Bibit, dan sebagainya.
Edukasi
Untuk meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat, berkembang pula berbagai fintech yang ditujukan untuk memberikan edukasi. Di dalam aplikasinya, biasanya kamu bisa menemukan berbagai sumber belajar, baik yang bermetode mandiri ataupun yang berbentuk kelas. Biasanya pihak penyedia layanan menghadirkan para pakar untuk bisa berbagi ilmu dengan para anggotanya.
Contoh fintech edukasi ini misalnya ticmiedu, yang merupakan aplikasi miliki TICMI, alias The Indonesia Capital Market Institute.
Nah, lengkap banget kan? Kayaknya hampir setiap kebutuhan finansial kita tuh sekarang bisa dilayani dengan produk fintech lo! Coba deh, apa yang belum?
Jadi, dari contoh fintech yang sudah dijabarkan di atas, yang mana nih yang sudah kamu pakai layanannya? Dan, mana yang belum?
Jangan lupa untuk follow akun Instagram @danirachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri.