Sebagai seorang freelancer atau pekerja dengan penghasilan tidak tetap, merencanakan keuangan bisa jadi tantangan tersendiri. Sifat pekerjaan ini yang tidak pasti sering kali membuat kita harus siap dengan berbagai kemungkinan, baik itu surplus pendapatan di satu bulan atau justru kekurangan di bulan lainnya. Inilah sebabnya penting bagi kita untuk memiliki contoh rencana keuangan yang baik, yang memungkinkan kita untuk mengelola uang dengan lebih efisien, sekaligus mencapai tujuan keuangan kita.
So, artikel kali ini ditulis bertujuan untuk memandu kamu dalam menyusun rencana keuangan yang solid, dengan memberikan contoh rencana keuangan dan tips yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Enggak peduli apakah kamu seorang desainer grafis freelance, penulis lepas, atau pekerja kontrak di berbagai bidang lainnya, panduan dan contoh rencana keuangan ini akan membantu kamu mengelola uang dengan lebih baik, mempersiapkan masa depan, dan meraih kestabilan finansial yang kamu inginkan, meski dengan pendapatan yang tidak tetap.
Siapa itu Freelancer dan Pekerja dengan Penghasilan Tidak Tetap?
Freelancer adalah orang-orang yang bekerja secara mandiri, atau bebas, tanpa terikat oleh suatu perusahaan atau organisasi secara tetap. Sebagai gantinya, freelancer sering kali mengerjakan proyek atau pekerjaan untuk beberapa klien secara simultan. Mereka biasanya dibayar per proyek atau per jam, tergantung pada perjanjian kerja. Freelancer bekerja di satu bidang tertentu, seperti penulisan, desain grafis, pemrograman, fotografi, dan lainnya.
Bisa jadi sama, bisa juga beda, pekerja dengan penghasilan tidak tetap, seperti namanya, adalah orang yang pendapatannya bisa berfluktuasi dari bulan ke bulan. Mereka mungkin bekerja dalam berbagai sektor dan bisa termasuk freelancer, pekerja kontrak, pekerja paruh waktu, atau pekerja lepas lainnya. Gaji mereka mungkin bergantung pada berbagai faktor, termasuk jumlah jam kerja, jumlah proyek atau pekerjaan yang mereka selesaikan, atau penjualan dan komisi.
Baik freelancer dan pekerja dengan penghasilan tidak tetap memiliki keuntungan dan tantangan unik. Keuntungan utamanya termasuk fleksibilitas dan kemandirian, sementara tantangannya mungkin termasuk fluktuasi pendapatan dan kurangnya manfaat kerja tradisional seperti asuransi kesehatan dan pensiun.
Tantangan Keuangan yang Sering Dihadapi
Freelancer dan pekerja dengan penghasilan tidak tetap sering kali menghadapi tantangan unik yang tidak dialami oleh pekerja dengan penghasilan tetap. Kayak apa, misalnya?
1. Fluktuasi pendapatan
Yang satu ini mungkin adalah tantangan terbesar bagi freelancer dan pekerja dengan penghasilan tidak tetap. Penghasilan bulanan yang tidak konsisten bisa menyulitkan perencanaan keuangan, pembayaran tagihan secara tepat waktu, dan tabungan.
2. Nggak mendapat benefit seperti karyawan tetap
Freelancer dan pekerja independen sering kali tidak mendapatkan manfaat yang diberikan kepada pekerja tetap, seperti asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, cuti berbayar, dan lainnya. Ini berarti kudu merencanakan dan membayar manfaat-manfaat ini sendiri.
3. Nggak ada jaminan keamanan
Freelancer dan pekerja dengan penghasilan tidak tetap sering kali tidak memiliki jaminan pekerjaan. Mereka mungkin harus mencari pekerjaan baru secara terus-menerus dan mungkin mengalami periode tanpa pekerjaan.
4. Lebih sulit di-ACC kredit
Freelancer dan pekerja dengan penghasilan tidak tetap juga cenderung lebih sulit untuk mendapatkan pinjaman atau kredit, karena mereka tidak dapat menunjukkan bukti penghasilan tetap. Ini ada kaitannya dengan manajemen risiko si pihak pemberi pinjaman sih, jadi ya memang wajar sih.
Namun, meski ada tantangan, banyak juga keuntungan yang bisa didapatkan dari bekerja sebagai freelancer atau pekerja dengan penghasilan tidak tetap, seperti fleksibilitas, kemandirian, dan potensi untuk meningkatkan penghasilan. Nantinya, tujuan kebebasan finansial juga bisa dicapai kok oleh freelancer dan para pekerja dengan penghasilan enggak tetap ini.
Kuncinya ada rencana keuangan yang solid.
Step by Step Membuat Rencana Keuangan
Membuat rencana keuangan untuk freelancer atau pekerja dengan penghasilan tidak tetap bisa menjadi tantangan. Tapi, dengan contoh rencana keuangan yang tepat, kamu bisa mengendalikan keuanganmu dengan lebih efisien. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan.
1. Mengidentifikasi Pengeluaran
Sebelum kamu bisa mulai melihat contoh rencana keuangan dan membuatnya, kamu perlu mengetahui berapa banyak uang yang kamu habiskan setiap bulan. Catat semua pengeluaran, mulai dari sewa, tagihan utilitas, makanan, transportasi, hingga hiburan. Hal ini akan membantu kamu mengetahui berapa banyak uang yang harus kamu sisihkan setiap bulan.
2. Menetapkan Anggaran
Setelah mengetahui berapa banyak uang yang kamu habiskan, kamu dapat mulai menetapkan anggaran. Ingatlah bahwa sebagai freelancer atau pekerja dengan penghasilan tidak tetap, penghasilanmu mungkin bervariasi dari bulan ke bulan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki anggaran yang fleksibel.
3. Membuat Dana Darurat
Dana darurat sangat penting untuk semua orang, tetapi terutama untuk freelancer atau pekerja dengan penghasilan tidak tetap. Tujuan dana ini adalah untuk menutupi pengeluaran selama beberapa bulan jika kamu mengalami penurunan pendapatan atau kehilangan sumber pendapatan.
4. Menabung untuk Masa Depan
Setelah membangun dana darurat, mulailah menabung untuk tujuan jangka panjang seperti pembelian rumah, pendidikan anak, atau pensiun. Sebaiknya kamu menyisihkan sejumlah uang setiap bulan untuk tujuan ini, bahkan jika jumlahnya kecil.
5. Memastikan Perlindungan Asuransi
Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa adalah penting bagi freelancer dan pekerja dengan penghasilan tidak tetap. Asuransi ini dapat melindungi kamu dan keluargamu dari beban finansial yang besar jika kamu sakit atau mengalami kecelakaan.
6. Mencari Sumber Pendapatan Tambahan
Jika kamu freelancer atau pekerja dengan penghasilan tidak tetap, mencari sumber pendapatan tambahan bisa membantu menstabilkan keuanganmu. Ini bisa berupa pekerjaan paruh waktu, investasi, atau bahkan memulai bisnis sampingan.
7. Memonitor dan Menyesuaikan Rencana Keuangan
Penting untuk terus memantau rencana keuanganmu dan membuat penyesuaian jika perlu. Kondisi keuanganmu mungkin berubah dari waktu ke waktu, jadi rencana yang kamu buat sekarang mungkin perlu diubah di masa depan.
Ingatlah bahwa membuat contoh rencana keuangan membutuhkan disiplin dan komitmen. Namun, dengan rencana yang solid dan tekad yang kuat, kamu bisa mencapai stabilitas keuangan bahkan dengan penghasilan yang tidak tetap.
Contoh Rencana Keuangan Freelancer dan Pekerja Penghasilan Tidak Tetap
Berikut adalah contoh rencana keuangan untuk seorang freelancer atau pekerja dengan penghasilan tidak tetap.
Penghasilan
Jika pendapatan tidak tetap, maka kita harus mengambil rata-ratanya. Atau bisa juga penghasilan terendah.
Nah, dalam kasus ini, misalkan, rata-rata penghasilan bulanan setelah dipotong pajak adalah Rp15.000.000. Karena pendapatan dapat bervariasi, anggap ini sebagai perkiraan terendah dan berencana berdasarkan jumlah ini.
Pengeluaran
Berikut adalah contoh pengeluaran bulanan:
- Cicilan rumah: Rp4.000.000
- Tagihan utilitas: Rp1.000.000
- Belanja makanan: Rp2.500.000
- Biaya transportasi: Rp1.000.000
- Investasi: Rp3.000.000
- Hiburan dan gaya hidup: Rp1.500.000
Total pengeluaran: Rp13.000.000
Dana darurat
Idealnya, tabungan darurat harus cukup untuk menutupi pengeluaran selama 3-6 bulan. Jadi, jika pengeluaran bulanan adalah Rp13.000.000, maka tujuan tabungan darurat harus sekitar Rp39.000.000 hingga Rp78.000.000.
Mulailah menyisihkan sejumlah uang setiap bulan hingga mencapai tujuan ini. Misalnya, dari pengeluaran total di atas Rp13.000.000. Itu artinya ada sisa penghasilan sebesar Rp2.000.000. Maka jika ini seluruhnya masuk ke dana darurat, angka ideal Rp39 juta akan bisa tercapai dalam 20 bulan. Artinya, kurang dari 2 tahun.
Namun, tentu saja contoh rencana keuangan ini hanya di atas kertas. Karena kamu penghasilannya tidak tetap, maka bisa saja berfluktuasi jugalah pengeluaran dan anggarannya. So, kamu harus pintar-pintar mengulik, pos mana yang harus fixed, dan mana yang dibuat fleksibel, mengikuti penghasilan.
Sementara itu, kamu juga bisa menganggap penghasilan rata-rata ini sebagai target bulanan. Upayakan untuk bisa mencapai Rp15 juta tersebut setiap bulannya. Dengan begitu, motivasi kamu untuk kerja keras dengan cerdas akan terjaga.
Setiap orang memiliki kebutuhan dan tujuan keuangan yang berbeda, jadi pastikan untuk menyesuaikan contoh rencana keuangan ini sesuai dengan situasi keuanganmu sendiri. Dan ingat, rencana keuangan adalah hal yang dinamis dan perlu dievaluasi dan disesuaikan dari waktu ke waktu.
Menghadapi tantangan sebagai freelancer atau pekerja dengan penghasilan tidak tetap memang tidak mudah. Namun, dengan perencanaan dan kedisiplinan yang tepat, kamu dapat meraih kestabilan dan kebebasan finansial.
Contoh rencana keuangan di atas merupakan pedoman yang dapat kamu sesuaikan dengan kondisi dan tujuanmu sendiri. Ingat, perjalanan menuju kestabilan finansial adalah proses yang berkelanjutan dan memerlukan penyesuaian dari waktu ke waktu. Jadi, jangan takut untuk merevisi dan memperbarui rencana keuanganmu sesuai dengan perubahan dalam penghasilan, prioritas, dan tujuan hidupmu.
Teruslah belajar dan berkembang dalam perjalanan keuanganmu dan jangan lupa untuk mencari saran profesional jika kamu merasa membutuhkannya. Keuangan yang sehat adalah fondasi bagi hidup yang seimbang dan penuh makna.
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!