Dana pensiun adalah tabungan yang dipersiapkan untuk masa tua, memastikan kesejahteraan finansial di hari pensiun. Namun, beberapa waktu belakangan muncul bahasan bahwa dana pensiun tidak bisa dicairkan sebelum 10 tahun menjadi peserta.
Sontak, banyak yang kontra. Padahal, aturan ini dibuat untuk menjaga manfaat maksimal dari program pensiun dan memastikan stabilitas finansial di masa mendatang. Lagi pula sepertinya begitulah yang berlaku seharusnya.
Memahami alasan di balik kebijakan ini sangat penting. Dengan mengetahui tujuan dan manfaat dari aturan tersebut, peserta dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik.
So, coba yuk, kita bahas tentang arti dana pensiun yang enggak bisa diambil sebelum 10 tahun kepesertaan.
Apa Artinya Dana Pensiun Tak Bisa Dicairkan sebelum 10 Tahun?
Mulai Oktober 2024, pencairan dana pensiun BPJS Ketenagakerjaan enggak bisa dilakukan kalau kepesertaan belum mencapai 10 tahun. Hal ini sudah diputuskan oleh OJK, dan tujuannya adalah untuk menjaga keberlanjutan dan manfaat dari program pensiun tersebut.
Peserta wajib memilih perusahaan asuransi jiwa untuk membeli Produk Anuitas jika 80% saldo Manfaat Pensiun Peserta lebih dari Rp500 juta setelah memperhitungkan PPh 21. Produk ini nantinya akan menjadi sumber pendapatan utama bagi penerima dana pensiun di masa depan.
FYI, produk anuitas ini adalah asuransi jiwa yang memberikan pembayaran bulanan kepada peserta yang telah pensiun, juga kepada janda/duda atau anak, baik untuk jangka waktu tertentu atau secara berkala. Jadi, praktiknya, kayak gajian gitu, dengan nominal yang sudah ditentukan. Nah, tapi peserta PPIP yang pensiun ini harus mengalihkan 80% dari saldo manfaatnya ke program anuitas.
Lalu kalau enggak sampai Rp500 juta gimana? Nah, kalau pendapatan berada di bawah pertumbuhan yang ditentukan, dananya baru bisa diambil secara tunai. Tetapi enggak boleh dilakukan sebelum usia kepesertaan mencapai 10 tahun.
FYI lagi, pencairan anuitas yang dilakukan sebelum waktunya sering menjadi alasan mengapa Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) tidak mengalami peningkatan, karena 80% dari dana yang ada harus digunakan untuk membeli produk anuitas.
Pencairan dini sering kali mengurangi manfaat dari program anuitas, yang bertujuan untuk memberikan penghasilan berkala kepada peserta yang telah mencapai usia pensiun. Selain itu, pencairan dana pensiun sebelum waktunya dapat mengurangi nilai akumulasi dana, yang pada akhirnya berdampak negatif pada kesejahteraan pensiunan di masa depan.
Oleh karena itu, OJK menerapkan aturan yang lebih ketat untuk memastikan bahwa dana pensiun digunakan sesuai dengan tujuan programnya.
Baca juga: Mengintip Contoh Dana Pensiun dari Berbagai Negara: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Apa yang Perlu Kita Lakukan?
Siapa tahu kita pensiun dini. Ndilalah, jadi peserta belum ada 10 tahun. Terus, apa yang bisa kita lakukan, terkait hal ini?
1. Diversifikasi Investasi
Diversifikasi investasi adalah strategi penting untuk menjaga kestabilan keuangan dan memaksimalkan penghasilan. Selain mengandalkan dana pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan, alokasikan sebagian penghasilan ke dana pensiun mandiri.
Ada berbagai instrumen investasi yang bisa dipilih, seperti saham, reksa dana, dan properti. Saham memungkinkan potensi pertumbuhan yang tinggi, meskipun risikonya juga besar. Sementara itu, reksa dana memberikan diversifikasi yang lebih luas dengan risiko yang lebih terkontrol karena dikelola oleh profesional. Investasi properti juga dapat menjadi pilihan yang menarik, karena nilai properti cenderung meningkat seiring waktu dan bisa memberikan penghasilan pasif melalui sewa.
Dengan menyebar investasi ke berbagai instrumen, risiko kerugian dapat diminimalkan dan peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar semakin meningkat. Strategi diversifikasi ini akan membantu menciptakan portofolio investasi yang seimbang dan mendukung stabilitas keuangan jangka panjang.
2. Segera Bangun Dana Darurat
Membuat dana darurat adalah langkah vital dalam pengelolaan keuangan. Dana ini berfungsi sebagai penyangga untuk menutupi kebutuhan mendesak atau kejadian tak terduga, seperti biaya medis, perbaikan rumah, atau kehilangan pekerjaan. Sebaiknya, besaran dana darurat disesuaikan dengan 3-6 bulan pengeluaran rutin.
Untuk mengumpulkan dana darurat, mulailah dengan menabung secara konsisten setiap bulan. Pisahkan dana ini di rekening yang mudah diakses namun terpisah dari tabungan dan investasi lainnya agar enggak kepakai untuk kebutuhan sehari-hari.
Dengan memiliki dana darurat yang memadai, bisa lebih tenang menghadapi situasi tak terduga tanpa harus mengganggu kestabilan keuangan yang sudah direncanakan.
3. Buat Rencana Keuangan
Membuat rencana keuangan jangka pendek dan panjang sangat penting untuk mencapai kestabilan keuangan. Rencana jangka pendek biasanya meliputi pengeluaran harian, mingguan, dan bulanan. Ini bisa mencakup pembayaran tagihan, belanja harian, dan tabungan rutin. Rencana ini membantu mengontrol pengeluaran dan memastikan kebutuhan dasar terpenuhi tanpa mengganggu aliran kas harian.
Di sisi lain, rencana keuangan jangka panjang fokus pada tujuan yang ingin dicapai dalam beberapa tahun ke depan, seperti membeli rumah, dana pendidikan anak, atau—ini nih—persiapan pensiun. Ini melibatkan investasi dan tabungan yang lebih strategis.
Dengan memiliki rencana keuangan jangka panjang, bisa memastikan bahwa setiap langkah yang diambil hari ini mendukung tujuan finansial jangka panjang. Keduanya saling melengkapi dan memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana mengelola keuangan dengan baik untuk mencapai kesejahteraan finansial.
Baca juga: Memilih Jenis Dana Pensiun yang Paling Pas untuk Strategi FIRE
So, enggak perlu bingung kalau dana pensiun enggak bisa dicairkan sebelum 10 tahun kepesertaan. Karena itulah, rencana pensiun kudu dilakukan sedini mungkin, enggak usah nanti-nanti. Sedikit-sedikit dulu enggak apa, yang penting ada aja dulu.
Kita memang kudu memanfaatkan segala instrumen yang ada buat pensiun. Kalau enggak bisa dicairin dulu ya wajar, supaya nilanya bisa maksimal nantinya. Tinggal atur saja gimana di kita.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!