Mulai membuat rencana keuangan di tahun baru sering dianggap ideal. Alasan-alasannya cukup beragam.
Pertama, umumnya banyak orang menganggap tahun baru adalah momen refleksi dan penetapan tujuan yang sempurna. Di saat orang-orang meninjau kembali tahun yang lalu dan menetapkan harapan untuk tahun mendatang, mereka cenderung memiliki mindset yang lebih terbuka untuk mengevaluasi keuangan pribadi dan memperbarui tujuan keuangan mereka.
Ada juga yang menganggap, bahwa tahun baru adalah awal yang baik untuk segala hal. Hal ini lantas memberikan dorongan ekstra untuk melakukan perubahan positif, termasuk dalam aspek keuangan.
Ada lagi yang menganggap, bahwa setelah periode liburan dan pengeluaran besar di akhir tahun, motivasi jadi muncul untuk mengubah kebiasaan pengeluaran yang lama. Banyak yang pengin mulai kebiasaan baru, yaitu menabung atau berinvestasi.
Selain itu, tahun Baru juga menjadi waktu yang tepat untuk meninjau dan menyesuaikan anggaran, menyesuaikannya dengan perubahan pendapatan, pengeluaran, atau tujuan keuangan. Tak ketinggalan pula, banyak orang masih fresh dengan resolusinya masing-masing.
Well, apa pun pemantiknya, memulai tahun dengan membuat rencana keuangan yang solid enggak hanya membantu dalam mencapai tujuan jangka pendek, tetapi juga meletakkan dasar yang kuat untuk masa depan finansial yang lebih cerah dan terorganisir.
Data yang Harus Ada untuk Bisa Bikin Rencana Keuangan
So, buat yang mau mulai bikin rencana keuangan di tahun baru ini, meski sekarang sudah beberapa hari setelah tanggal 1 Januari, masih belum telat kok. Untuk bisa membuat rencana yang solid, kamu perlu data-data sebagai berikut.
1. Data Aset
Untuk bisa membuat rencana keuangan yang efektif, memiliki data aset yang lengkap adalah kunci utama. Data aset mencakup seluruh harta yang kamu miliki, mulai dari tabungan di bank, investasi seperti saham atau obligasi, properti, kendaraan, hingga barang-barang berharga lainnya seperti perhiasan atau koleksi seni.
Memiliki informasi ini secara detail memungkinkanmu untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang nilai kekayaan kamu saat ini. Dengan memahami total aset, kamu dapat merencanakan dengan lebih baik dalam hal pengelolaan, pengembangan, dan perlindungan aset tersebut. Termasuk di dalamnya adalah membuat keputusan tentang bagaimana mengalokasikan investasi, kapan harus menjual atau membeli aset, dan bagaimana aset-aset tersebut dapat membantu dalam mencapai tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Data Liabilitas
Ketika merancang rencana keuangan, memahami dan memiliki data liabilitas atau utang yang terperinci adalah sama pentingnya dengan mengetahui aset. Data liabilitas mencakup segala jenis utang yang kamu miliki, seperti kredit kendaraan, KPR, pinjaman pribadi, kartu kredit, dan lain-lain.
Data ini akan memberikan gambaran jelas tentang beban keuangan kamu. Dengan mengetahui total liabilitas, kamu dapat membuat strategi yang lebih efektif untuk mengurangi dan mengelola utang. Termasuk di dalamnya kamu bisa menentukan utang mana yang harus dibayar terlebih dahulu, merencanakan pembayaran secara berkala, dan menghindari penumpukan utang baru.
3. Financial Goals
Memiliki tujuan keuangan yang jelas adalah aspek krusial dalam membuat rencana keuangan yang sukses.
Tujuan keuangan harus SMART— Specific, Measurable, Attainable, Relevant, and Timebound. Artinya spesifik, bisa diukur, bisa dicapai, sesuai kebutuhan, dan ada jangka waktunya.
So, pastikan untuk setiap tujuan keuangan yang kamu capai ada target, ada jangka waktu, dan ada cara untuk mencapainya.
Dengan demikian, data tentang tujuan keuangan kamu itu menjadi dasar untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas dan mengarahkan usahamu untuk menuju pencapaian kestabilan dan kesejahteraan finansial di masa depan.
Realisasi Bikin Rencana Keuangan
Membuat rencana keuangan yang efektif dan realistis membutuhkan pendekatan sistematis. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diikuti.
Penentuan Tujuan Keuangan
Mulailah dengan menetapkan tujuan keuanganmu, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ini bisa termasuk menabung untuk pendidikan, membeli rumah, atau persiapan pensiun. Sekali lagi, tujuan harus spesifik, terukur, dan realistis.
Kumpulkan dan Analisis Data Keuangan
Kumpulkan semua data keuanganmu seperti yang sudah dijelaskan di atas. Artinya, ada data pendapatan, pengeluaran, utang, dan aset.
Gunakan ini untuk membuat anggaran atau laporan keuangan pribadi. Analisis data ini untuk memahami ke mana saja aliran uang kamu pergi.
Buat Anggaran
Buat anggaran yang mencakup pengeluaran tetap (seperti sewa atau cicilan rumah) dan pengeluaran variabel (seperti makanan dan hiburan). Prioritaskan pengeluaran untuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi sebelum mengalokasikan uang ke tujuan lain.
Kelola Utang
Jika kamu memiliki utang, buat rencana untuk melunasinya. Pertimbangkan metode snowball atau avalanche untuk melunasi utang secara efisien.
Siapkan Dana Darurat
Dana darurat penting untuk situasi tak terduga. Idealnya, simpan dana yang cukup untuk menutupi biaya hidup minimal tiga hingga enam bulan.
Investasi dan Tabungan
Tentukan berapa persen dari pendapatanmu yang akan diinvestasikan atau ditabung. Diversifikasi investasi dan pilih instrumen yang sesuai dengan profil risikomu.
Review Berkala dan Sesuaikan dengan Perubahan yang Terjadi
Rencana keuangan harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan situasi keuangan atau tujuan. Review rencana keuangan ini secara berkala dan buat penyesuaian jika diperlukan.
Konsisten Adalah Koentji
Mempertahankan konsistensi dalam menjalankan rencana keuangan bisa menjadi tantangan, tetapi dengan strategi yang tepat, kamu dapat mengatasinya dan memastikan kesuksesan jangka panjang.
Yang harus dipahami pertama kali, bahwa penting untuk mengakui kalau perencanaan keuangan bukanlah sebuah upaya satu kali, melainkan proses berkelanjutan yang memerlukan penyesuaian dan disiplin.
Salah satu cara untuk tetap konsisten adalah dengan menetapkan rutinitas bulanan untuk meninjau keuanganmu. Upaya ini dapat membantumu untuk berada tetap di jalur dan memungkinkan penyesuaian cepat terhadap perubahan kondisi keuangan atau tujuan pribadi.
Selanjutnya, penting juga untuk sadar kalau bakalan ada risiko yang harus dikelola dengan baik. Rencana bisa saja dibuat sesempurna mungkin, tapi praktiknya siapa yang bisa jamin akan lancar, ya kan?
Memang sih, kita selalu berharap yang terbaik. Tetapi kita juga harus siap dengan yang terburuk. Misalnya saja nih, ada pengeluaran tidak terduga atau perubahan pendapatan yang terjadi dan bisa mengganggu anggaran yang kamu buat. Ketika menghadapi situasi seperti ini, penting untuk tetap tenang dan fleksibel. Kalau perlu, ubah rencana sesuai kebutuhan tanpa kehilangan fokus pada tujuan jangka panjang kamu.
Selain itu, buatlah pencapaian keuangan kamu menyenangkan. Misalnya, beri diri sendiri reward itu boleh banget loh! Misalnya, kamu boleh membelikan diri sendiri jajan saat kamu sudah melunasi semua utang kartu kredit bulan ini. Ini membantu membangun motivasi dan perasaan pencapaian.
Nah, dengan mengikuti tip ini, kamu pasti dapat mengatasi tantangan yang muncul dan mempertahankan konsistensi dalam perencanaan keuanganmu, yang pada akhirnya akan membawamu lebih dekat ke pencapaian tujuan keuangan.
Resolusi: Rencana FIRE
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!