Data dari Survei Konsumen yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada November 2023 mengungkapkan penurunan daya beli, terutama di kalangan menengah. Rasio konsumsi bagi mereka yang pengeluarannya di bawah Rp5 juta mayoritas menunjukkan penurunan. Paling parah terjadi pada kelompok dengan pengeluaran antara Rp2,1 juta hingga Rp3 juta, diikuti oleh kelompok Rp4,1 juta hingga Rp5 juta.
Dampak dari penurunan daya beli ini juga berpengaruh pada kemampuan menabung. Survei yang sama menunjukkan bahwa alokasi untuk menabung turun dari 15,7 persen menjadi hanya 15,4 persen. Hal ini menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, lebih banyak dana yang harus digunakan ketimbang disimpan.
Sementara itu, meskipun kondisi ekonomi tampak suram, Bank Indonesia mengimbau untuk tidak terlalu cemas terhadap fenomena deflasi yang sedang berlangsung. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, Indonesia mengalami deflasi 0,12 persen pada bulan September 2024. Ini menjadi bagian dari tren deflasi yang sudah berlangsung selama lima bulan berturut-turut.
Nah, terus gimana domse ya? Daya beli turun, tapi disuruh belanja. BI sehat?
Sehat kok BI mah. Kamu jangan protes dulu. Karena, kadang memang kita belanjanya yang kurang bener.
Ayo, coba kita sesuaikan anggaran rumah tangga kita, supaya meski daya beli turun, belanja tetap jalan. Kuncinya satu: belanja dengan bener.
Menyesuaikan Anggaran di Kala Daya Beli Turun
Menyesuaikan anggaran rumah tangga di masa daya beli menurun bisa menjadi tantangan, tetapi ada beberapa strategi yang bisa kamu coba untuk mengelola keuangan dengan lebih efektif.
1. Review Anggaran
Awali dengan mendetailkan semua pengeluaran bulananmu, dari yang terbesar hingga terkecil. Pisahkan antara pengeluaran yang benar-benar esensial, seperti tagihan listrik, sewa rumah, atau biaya sekolah, dengan pengeluaran untuk keinginan, seperti langganan streaming, belanja pakaian, atau hobi.
Fokuskan untuk memotong atau mengurangi pengeluaran pada kategori keinginan dan pertimbangkan alternatif yang lebih hemat untuk kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Dengan cara ini, kamu bisa memastikan bahwa pengeluaranmu benar-benar mencerminkan prioritas dan kebutuhan hidupmu yang sebenarnya.
Baca juga: Makanan Murah di Mall yang Biasanya Selalu Ada dan Bikin Kamu Bisa Berhemat
2. Perbandingkan Harga
Sebelum membuat keputusan pembelian, luangkan waktu untuk mencari dan membandingkan harga dari berbagai sumber. Untuk kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan dan pakaian, manfaatkan aplikasi dan situs web yang menawarkan fitur perbandingan harga. Contohnya iPrice.
Dengan begitu, kamu bisa melihat penawaran dari berbagai toko dan memilih yang termurah. Kamu pun bisa menghemat uang tanpa mengurangi kualitas barang yang dibeli. Selain itu, perhatikan juga promo dan diskon yang bisa memberikan keuntungan lebih dalam berbelanja.
3. Pengeluaran Makanan
Mengurangi frekuensi makan di restoran dan menggantinya dengan memasak di rumah dapat signifikan menghemat biaya makanan bulananmu. Jadi, dengan begitu, kamu tetap belanja kan, tapi belanja bahan makanan. Ini cara yang paling pas kamu lakukan saat daya beli menurun kayak sekarang.
Mulailah dengan merencanakan menu mingguan untuk memastikan bahwa semua bahan makanan yang dibeli terpakai dengan efisien, dan mengurangi limbah. Manfaatkan penawaran promosi di supermarket atau pasar lokal untuk mendapatkan harga terbaik.
Selain itu, pertimbangkan untuk membeli barang-barang tahan lama seperti beras, pasta, atau kaleng dalam jumlah besar, yang bisa jadi lebih ekonomis. Strategi ini enggak hanya menghemat uang tetapi juga memastikan bahwa kamu memiliki persediaan makanan yang cukup untuk jangka waktu yang lebih lama. Tetep belanja kan?
4. Diversifikasi Sumber Pendapatan
Memperluas sumber pendapatanmu melalui berbagai aset investasi seperti saham, obligasi, atau reksa dana adalah strategi cerdas untuk meningkatkan pendapatan pasif sekaligus mengurangi risiko.
Pertimbangkan juga untuk mencari peluang pendapatan dari pekerjaan lepas atau mengembangkan hobi yang menghasilkan uang, seperti fotografi, menulis, atau kerajinan tangan.
Diversifikasi ini enggak hanya bisa menambah aliran uang masuk tetapi juga memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap ketidakpastian ekonomi, seperti inflasi dan deflasi kayak yang belakangan terjadi.
Dengan memiliki lebih dari satu sumber pendapatan, kamu dapat lebih stabil secara finansial dan merasa lebih aman dalam menghadapi perubahan ekonomi yang mungkin terjadi.
5. Belanja Bijak
Nah, ini nih yang paling penting. Ayo, perbaiki cara belanjanya.
Ketika berbelanja, penting untuk memprioritaskan kebutuhan sehari-hari daripada mengikuti keinginan yang mungkin enggak esensial di masa-masa penurunan daya beli ini.
Alih-alih membeli barang dengan harga murah yang mungkin cepat rusak atau usang, investasikan uangmu pada barang yang tahan lama dan berkualitas tinggi. Walaupun biaya awalnya mungkin lebih tinggi, pendekatan ini akan menghemat uangmu dalam jangka panjang karena mengurangi frekuensi pembelian pengganti.
Barang-barang seperti peralatan rumah tangga, pakaian, dan alat-alat yang terbuat dari material berkualitas tinggi enggak hanya menawarkan ketahanan yang lebih lama tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sehari-hari.
Dengan cara ini, kamu melakukan investasi cerdas untuk masa depan yang lebih stabil secara finansial.
6. Fleksibilitas dalam Rencana Keuangan
Membuat rencana keuangan yang enggak hanya detail tetapi juga fleksibel sangat penting untuk memastikan ketahanan finansialmu. Rencana yang fleksibel memungkinkan kamu untuk menyesuaikan dengan mudah ketika kondisi ekonomi berubah. Kayak sekarang, ketika daya beli menurun.
Misalnya, tetapkan beberapa skenario dalam anggaranmu, seperti pengurangan pengeluaran atau peningkatan simpanan, yang bisa diaktifkan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini membantu menjaga kestabilan keuanganmu meski menghadapi situasi yang tidak terduga.
Dengan memiliki rencana yang dapat diubah dan disesuaikan, kamu akan lebih siap menghadapi ketidakpastian dan menjaga keamanan keuangan dalam jangka panjang.
Menghadapi masa-masa daya beli menurun memerlukan penyesuaian bijak dalam pengelolaan anggaran rumah tangga. Mulai dari mereview anggaran, membandingkan harga, hingga mengurangi pengeluaran tak perlu adalah langkah efektif yang dapat diambil. Diversifikasi pendapatan dan investasi pada barang berkualitas juga penting untuk ketahanan finansial.
Dengan strategi yang tepat, mengelola keuangan di tengah tantangan ekonomi bisa lebih terkontrol, memastikan kebutuhan terpenuhi sambil mempersiapkan masa depan yang lebih stabil.
Baca juga: 7 Tips Hemat Uang Belanja Tanpa Nyiksa
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!