Food photography was never one of my things, so when there’s a chance to learn about it I jumped without any thinking.
Dan akhirnya diberikanlah gue kesempatan buat belajar langsung di acara Workshop Tips & Trick Food Photography bareng ahlinya, Marisa Djemat (account instagram @mde_206), di The Bridge Aston Rasuna.
Kalo dari foto-foto belionya kelihatan banget seberapa ahli dalam food photography kan? Sementara gue selama ini paling awkward kalo harus motret makanan. Daaaan, gue pikir pun yang datang sama-sama kek gue gini, eh ternyata pada ahli! Langsung keder dan gak pedelah gue.
Dengan modal kamera Fuji XT100 yang nitip sama Bul, gue nekad dateng. Padahal bahkan gue gak ngerti sama sekali gimana setting kameranya dan hubungan antara cahaya, bukaan dan apapun itu (Mas Wahyu si Bukan Rasta-Man pasti ketawa nih). Alhasil foto di dalam ruangan hotelnya pun gatot gak ada yang bisa ditayangkan. Tapi untung foto makanannya masih bisa dipajanglah. *iya inimah 100% curhat.
Jadi kalian tidak akan dapat foto-foto super ketjeh kayak di blog lain, tapi gue tulis ilmu yang gue dapatkan dan lain kali pasti akan gue terapkan untuk membuat kualitas poto gue lebih bagus.
Ilmu dari Workshop Tips & Trick Food Photography dari Maria Djemat
Membuka workshop, ada sambutan dari Pak Isa Ismail, General Manager Hotel Aston Rasuna yang mengatakan hubungan antara blogger dengan restoran dan hotel sekarang ini tidak bisa dipisahkan. Terutama dikarenakan keterbatasan pihak hotel untuk bisa memroduksi foto dan mepubilkasikannya. Di sinilah peranan blogger untuk kemudian bisa menghadirkan materi yang bisa menginformasikan kepada masyarakat luas hidangan-hidangan menggoda yang dimiliki oleh pihak restoran dan hotel.
Dengan begitu vibrantnya industri kuliner Indonesia, kehadiran food blogger pun semakin meriah dan mendapatkan tempat. Beragam food blog dan food intagrammer pun hadir. Salah satunya adalah Mbak Marisa Djemat yang foto-fotonya begitu artistik.
Apa saja sih tips memotret makanan ala Mbak Marisa?
Memotret Berdasarkan Musim
Memotret berdasarkan musim ini paling umum ditemukan ketika mendekati hari-hari raya keagaaman dan atau event-event hari besar nasional. Misalkan saja ketika di bulan-bulan desember begini, memotret selalu kental dengan suasana natal dan pernak-perniknya. Kalaupun lebaran yang identik dengan opor dan ketupat, atau malah 17 Agustusan yang bisa diasosiasikan dengan kerupuk dan merah putih.
Ini nih contoh-contoh karya Mbak Marisa yang diunggah di akun instagramnya dengan tema berdasarkan musim:
Memotret Berdasarkan Kegiatan
Nah kalau yang ini agak susah menjelaskan ulang guenya, tapi tema foto makanan bisa kayak karyanya Mbak Marisa yang ini:
Jadi memang kegiatannya itu sendiri yang dimasukkan ke dalam frame.
Elemen Penting dalam Food Photography
Untuk bisa mendukung pengambilan gambar berdasarkan musim ataupun berdasarkan kegiatan yang kita pilih, menurut Mbak Marisa ada beberapa hal yang tidak dapat dipisahkan:
Komposisi
Adalah bagaimana kita mengatur makanan dan minuman yang akan kita foto untuk bisa menampilkan point of interest di samping penggunaan beberapa props yang mendukung foto. Jangan sampai properti terlalu berlebihan atau komposisi foto yang kita buat tidak menonjolkan makanan intinya.
Pencahayaan yang sesuai
Pencahayaan ini juga menentukan bagaimana gambar dan foto yang nantinya kita akan hasilkan. Perlu dipertimbangkan bagaimana pencahayaan yang ada ketika mengambil objek gambar, apakah perlu tambahan cahaya buatan atau cahaya alami di sekitar objek sudah cukup
Peralatan pendukung termasuk properti foto
Tips dari Mbak Marisa adalah untuk mengoptimalkan benda-benda yang ada di sekitar untuk melengkapi komposisi foto. Kalau saran beliau sih, benda-benda yang ada di sekitar saja sebenarnya sudah cukup selama kita memang bisa mengatur komposisi yang paling tepat.
Akan tetapi, akan sangat berguna kalau kita membawa satu-dua benda yang bisa kita jadikan tambahan properti. Kalau Mbak Marisa sih biasanya bawa laptop, buku, majalah dan handphone.
Angle dan Kreativitas
Dua hal paling krusial di antara lainnya karena dua hal inilah yang berada di kepala masing-masing para fotografer. Tidak ada yang bisa mengambil ini dari mereka.
Seberapa tinggi pengambilan gambar, bagaimana hasil akhirnya, semuanya adalah keputusan dari masing-masing orang. Bahkan Mbak Marisa pun tidak terlalu memusingkan pemberian watermark di foto-fotonya karena kalopun fotonya diambil orang lain, orang itu hanya bisa mengambil satu foto sementara beliau bisa menghasilkan foto-foto lain yang jauh lebih berkualitas.
Beberapa pesan tambahan dari Mbak Marisa adalah sebagai seorang fotografer, memang ada kalanya kita merasa sungkan dan tidak enak ketika berada di restoran untuk mengambil foto. Akan tetapi, selama kita msih dalam batas normal ketika mengambil foto, pede aja. Pihak restoran pasti juga senang produk dan makanan mereka terpapar lebih luas ke orang-orang di luar sana.
Hasil Praktek Workshop Food Photography
Tentu saja workshop fotografi gak akan lengkap tanpa adanya praktek kan. Kemudian kamipun foto-foto menu-menu makanan yang disiapkan oleh tim Aston Rasuna di The Bridge. Seruu!!
Semua makanan adalah hasil kreasi dari Chef Lucky Satriawan dari meZZa Resto, Bar & Lounge Aston RasunaHotel.
Tuna Avocado Salad ini adalah irisan tuna segar ditambah alpukat dan beberapa selada yang gak kalah segarnya. Pas gue makan sensasi tuna dan alpukat yang (seolah) meleleh di mulut bercampur dengan segarnya sayuran yang crunchy. Enaaaak!! Karena gue cuma bisa makan ikan mentah, jelas aja menu ini enak banget 😀
Mixed Grill Tenderloin, King Prawn and Scallop ini rupanya menu paling laris. Gue gak ada sempet nyobain sama sekali. Bihihik.
Satu pelajaran yang gue catet di sini adalah bahwasannya kalo mau motret makanan yang mengandung bagian yang tidak bisa dimakan kayak si King Prawn ini, jangan diambil dari bagian kepala yang memang akan dibuang. Tonjolkan bagian-bagian yang memang dimakan oleh orang sehingga ketika mereka melihat fotonya akan langsung terbayang lezatnya bagian yang kita tampilkan.
Menu ini gue juga gak sempat makan. The Seafood Chowder was a petite dish. Jadi sekali lhebb langsung habis kayaknya ya. Hahaha.
Tantangan terbesar adalah memotret menu ini karena ga ngerti gimana menonjolkan detailnya. Begitu kecil dan tersembunyi. Makanya salut banget buat Lia Harahap yang memenangkan tantangan dengan foto makanan ini.
Penang Curry Laksa ini makanan melayu yang rasanya paling familiar. Gue sih cobain tahunya doang karena isi yang lain dah pada habis 😀 Waktu mau motret niatnya pingin nangkep tuangan kuahnya, eh gatot. Hahahaha.
Mas Wahyu yang jadi guru saya di sana berhasil memenangkan juara pertama dengan foto menu ini karena berhasil menangkap momen tuangan kuahnya.
Cibatta Sandwich ini enaaaaak, padahal di dalamnya ada tuna mayo yang biasanya gue gak bisa makan. Seger abis dengan sayuran di dalamnya dan rotinya yang empuk. Pas banget kalo mau dipake buat sarapan!
Selain itu ada dua menu minuman yang sayangnya gue gak bisa dapet fotonya yang bagus. Hahaha.
Hotel Aston Rasuna
Dari semua foto di hotel Rasuna, sayangnya tidak ada foto yang layak tayang. Jadi kasih foto kolam renangnya ini aja ya. foto-foto lengkap kamarnya bisa buka blognya mas Wahyu. Keren deh.
Nah untuk kamarnya sendiri, satu yang gue terkesan banget adalah luas kamarnya. Dengan luas kamar lebih dari 70 meter persegi, Aston Rasuna menawarkan konsep hotel-apartemen yang memiliki dua kamar tidur, ruang keluarga dan dapur untuk sebagian dari kamar-kamar yang dimilikinya.
Dengan fasilitas selengkap itu, Aston Rasuna bisa disewa tidak hanya untuk harian, tapi bisa juga bulanan dan dijadikan rumah tinggal. Dengan begitu, fasilitas yang didapatkan jadi jauh lebih lengkap. Dengan segala macam fasilitas di dalamnya, bisa dipertimbangkan kalau mau short getaway di Aston Rasuna. 😀
Komplek Apartemen Taman Rasuna Jl. H.R. Rasuna Said – Jakarta 12960
m: + 62 816 1720 3713
t : +62-21 – 8370 5555 f : +62-21 – 8378 6244
e : prm@AstonRasuna.com w : www.AstonRasuna.com
noe
Btw ada diskon sesuai umur kalo nginep weekend lho mas. Keren bgt ini hotelnya. Cocok buat yg butuh kenyamanan dg harga diskon ditengah kota
dani
Wuaaah kalau bawa yang sepuh-sepuh lumayan banget ya Mbak diskonnya…
zaenudin
bagus bagus fotonya mas dani.. satu lagi yang harus di catat kalau lagi foto makanan, awas ilernya jatuh ke makanan mas dani. haha 😀
makasih tipsnya mas dani
dani
Hihihi. Jangan lupa pakai masker kalau begitu Mas 😀
Lia Harahap
Massss, hasilnya bagus koook. Kamera fuji memang beda 😉
(muji biar difoto pake kamera cakep wkwkwkwk, eh tapi seriusan emang bagus sih :D).
dani
Ehehehehehe. Makasih ya Liaaa (>.<)
Fiberti
Enak-enak sekali makanannya. Yang aku salut dari food photographer adalah mereka tahan tdk menunggu tanpa menghabiskan makanannya dulu..#slurp acara yang bagus mas Dani. Foto-foto yang bikin kerontjongan ?
dani
Aiiiih. Makasih banyak ya Mbak. Huehehe. Bener banget, salut sama para food photographer yang bisa tahan untuk menghasilkan foto-foto yang warbiyasak bagusnya tanpa harus makan hidangan yang menggugah selera itu 😀
allteknologi
Banyak belajar dari share nya mas ini , ternyata selama ini jarang merhatiin komposisi nya..
:s
Ntar kalau mau praktek aku baca lagi deh mas (y)
dani
Terimakasih Mas 🙂
Ahmad
cibata sanwich … ehm… lezatnya …bikin ngiler mas… tapi ngomong2 keren juga ya acara workshopnya
dani
Iya Mas Ahmad. Keren sekali ilmunya kemarin. Saya jadi banyak belajar 😀
diskartes
Food photography lagi ajib emang sih ya..
Pas banget kemarin ketemu GM hotel, doi ngobrol2 kalo lagi gencar food blogger di industri perhotelan. terutama 2017 nanti
Rindu Kelana
tuna mayo dalam sandwichnya enak, mas. apalagi dengan salad yang segar dan renyah. aahh jadi ngiler saya, apalagi sambil lihat foto2nya.. 🙂
Ratna Dewi
Dari dulu beberapa kali wira-wiri ini hotel karena satu grup perusahaan sama kantorku dulu (baru tau pas kemarin malah) tapi belom pernah nginep disini. Ngarep banget nih diriku nginep disini, hahaha.
HM Zwan
Waaa hasilnya keren,seru banget acaranya…pingin ngerasain tuna avocadonya^^
Ranny
Foto fujinya tanpa diedit huhuuh ish foto masdan bagus kok itu…
Eh, eh yang komposisi itu kadang aku masih sulit juga terus styling hadeuh makanya suka usung less is more *ngikik hihihih 😀 Mau banget sering praktekin tapi apa daya, sering capek duluan hiks…
monda
Dani, wong fotonya keren gitu kok…, jadi pengen ikutan belajar deh
Uwien Budi
Fotonya cakep-cakep, Mas.
btw, itu udang mmenggoda banget. *lapences
minyak zaitun asli
indah sekali poto2 nya mas dani. Ajak2 lah nanti yakan hehe
dani
Hihihihi 😀 Makasih Om 🙂