Persepsi mengenai investasi saham adalah judi masih kuat diyakini sebagian masyarakat. Tren investasi di pasar modal ini semakin ramai, namun tak menyurutkan keraguan akan hukum penggunaanya.
Sebelumnya, mari dipahami dulu. Saham sendiri merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan individu terhadap suatu perusahaan. Kayak kalau kamu punya tanah dan rumah, maka kalian punya sertipikat. Sertipikat tanah bisa digadaikan, yang ditukar dengan uang. Betul? Makanya sertipikat adalah surat berharga juga.
Nah, saham ini juga sama prinsipnya. Dia surat berharga, yang ada nilainya kalau dijual ke orang lain. Mengapa? Karena itu artinya kita menjual hak milik kita. Nggak beda sama jual tanah, ya sama sertipikatnya.
Saham menjadi salah satu pilihan yang populer dan banyak peminatnya. Pasalnya, berinvestasi pada instrumen saham adalah pilihan tepat untuk kamu yang ingin mendapat keuntungan, apalagi untuk tujuan yang dalam jangka waktu panjang. Namun, sayangnya persepsi tadi yang menyebutkan bahwa investasi saham adalah judi sering menjadi penghambat untuk memulai seseorang untuk bisa berinvestasi saham.
Sebetulnya, antara investasi dan judi memiliki perbedaan yang signifikan dan tidak dapat dianggap sama. Hal ini dijelaskan oleh Hasan Fawzi selaku Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut penjelasannya.
[toc]
Beda Konsep Investasi Saham dan Judi
Investasi, terutama pada saham, memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk ikut mengembangkan perusahaan dengan menanam modal. Dengan demikian, nantinya investor sebagai bagian dari pemilik perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan di masa depan.
Sementara judi merupakan permainan ketika seseorang menyimpan dana dalam sebuah aset yang kemudian dipertaruhkan atas dasar spekulasi dan diharapkan dapat menguntungkan dalam sekejap tanpa proses analisis.
Fatwa Investasi Saham
Judi dan investasi saham adalah dua kegiatan yang berbeda bahkan dari sudut pandang agama. Hal ini juga sudah dijelaskan lewat Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam beberapa fatwa terkait pasar modal syariah yang telah dirilis. Salah satunya DSN-MUI Nomor 80, tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.
Berdasarkan fatwa tersebut, disebutkan bahwa berinvestasi dengan instrumen saham dianggap sesuai syariah apabila hanya melakukan jual-beli saham syariah dan tidak melakukan transaksi yang dilarang secara syariah. Nah, dari sinilah kemudian muncul beberapa indeks saham syariah, seperti Jakarta Islamic Index atau Indeks Saham Syariah Indonesia, yang berisi saham-saham yang sesuai dengan prinsip syariah.
Jika kamu memang pengin berinvestasi sekaligus mematuhi ajaran agama, maka kamu bisa banget berinvestasi pada saham-saham yang ada dalam daftar ini.
Sementara judi sangat amat ditentang oleh agama Islam. Larangan tersebut tercantum dengan jelas di kitab suci Alquran.
Investasi Saham adalah Judi? Salah, Ini Perbedaannya!
Memang masih banyak orang yang percaya bahwa investasi pada saham itu sama halnya dengan perjudian. Tapi, sebenarnya hal ini tidak tepat, bahkan jika dilihat dari prinsipnya.
Berikut perbedaan yang menunjukkan investasi saham bukanlah judi.
1. Taktik manajemen risiko berbeda
Memang pada satu titik, investasi pada saham dan perjudian menggunakan prinsip sederhana yang mirip, yaitu meminimalkan risiko sambil membuka peluang memaksimalkan keuntungan. Namun, keduanya punya strategi dan taktik yang sangat berbeda.
Investor saham biasanya mempertimbangkan diversifikasi di berbagai aset sebagai strategi untuk meminimalkan potensi kerugian. Di samping itu, para investor juga melakukan banyak analisis, agar strateginya bisa tepat.
Sementara penjudi melihat dari rasio modal risiko terhadap potensi imbalan. Mereka tidak melakukan analisis, dan hanya akan memasukkan uang jika mereka merasa peluang untuk menangnya besar.
2. Perjudian terikat waktu
Konsep waktu adalah perbedaan utama lainnya antara investasi saham dan perjudian. Perjudian adalah praktik yang terikat waktu, tetapi investasi saham dapat berlangsung beberapa tahun.
Dalam investasi saham, kamu memiliki peluang bagus untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan seiring berjalannya waktu, karena memang saham sangat cocok dimanfaatkan sebagai instrumen investasi jangka panjang. Semakin bagus kamu memilih saham, semakin lama kamu simpan, maka keuntungan akan meningkat seiring perkembangan pasar.
Judi? Begitu kalah, selesai.
3. Dalam investasi saham, kamu dapat membatasi kerugian
Investor saham dapat mencegah kerugian total dari modal mereka yang berisiko jika pasar mulai memburuk dan memiliki opsi tertentu untuk mencegah risiko. Kamu bisa berstrategi untuk menyelamatkan asetmu, ketika saham kamu tidak memiliki harapan.
Berbeda dengan perjudian, kamu tidak dapat mengatur stop loss pada taruhan. Jika kamu bertaruh bahwa sebuah tim akan memenangkan pertandingan sepak bola dan tim tersebut kalah, kamu tidak bisa mendapatkan kembali sebagian dari uang yang kamu taruhkan.
4. Investasi saham memiliki manfaat ekonomi
Ketika kamu berinvestasi dalam saham perusahaan, kamu hanya membantu perusahaan itu tumbuh dengan menyediakan dana bagi perusahaan untuk berbisnis. Pasar modal bergerak, dan ini merupakan salah satu indikator perkembangan ekonomi suatu negara.
Yes, ketika kamu membeli dan menjual saham, saat itu kamu sedang membuat ekonomi negara bergerak.
Tetapi dalam perjudian, tidak ada manfaat ekonomi karena tidak memberi keuntungan bagi ekonomi negara secara keseluruhan. Malahan bisa menyebabkan berbagai masalah keuangan, kalau kalah.
5. Perjudian adalah murni kesempatan atau keberuntungan
Meskipun beberapa penjudi mengklaim ahli dalam menganalisis kemungkinan hasil dari taruhan yang ditempatkan, tapi ini biasanya juga merupakan klaim tak berdasar. Kamu tidak akan pernah bisa menjadi penjudi “profesional” yang tidak kehilangan uang—kecuali curang. Tapi kamu bisa menjadi investor saham berpengalaman, dengan skill manajemen risiko yang mumpuni.
Dengan kata lain, dengan riset yang tepat, kamu bisa sangat memperkecil peluang kerugian dalam berinvestasi saham. Namun dalam perjudian, pengalaman jarang menjadi faktor pendukung. Jadi, sementara perjudian hanya bermain-main dengan bahaya, perdagangan saham adalah tentang memahami tren dan siklus pasar dan memanfaatkannya.
Itulah kebenaran di balik persepsi masyarakat yang menganggap investasi saham adalah judi. Dari pembahasan ini kamu dapat mengambil sendiri kesimpulan terkait hal tersebut. Kamu punya pilihan untuk tidak lagi ragu memulai investasi saham dari sekarang.
Sekali lagi, ada opsi indeks saham syariah bagi kamu yang pengin melakukan investasi sembari menerapkan ajaran agama. Enggak perlu khawatir, karena bahkan MUI pun sudah menyatakan bahwa investasi saham itu halal.