Investasi saham makin banyak dilirik orang sebagai cara untuk menumbuhkan uang dan mencapai tujuan finansial jangka panjang. Banyak yang tertarik karena potensi keuntungannya yang besar, tapi sekaligus juga masih bingung kudu mulai dari mana. Padahal, memulai investasi saham sebenarnya nggak sesulit yang dibayangkan, asalkan tahu langkah-langkah dasarnya.
Buat pemula, hal terpenting adalah paham dulu cara kerja saham dan strategi yang tepat biar nggak salah langkah. Dengan modal pengetahuan yang cukup dan disiplin, investasi saham bisa jadi solusi buat mengamankan masa depan keuangan. Baik untuk FIRE, dana darurat, atau sekadar menambah penghasilan pasif.
Mulai Investasi Saham untuk FIRE
Setelah memahami pentingnya investasi saham untuk mencapai tujuan keuangan FIRE, saatnya mulai masuk ke langkah-langkah praktis. Untuk pemula, memulai investasi saham butuh strategi yang terarah agar risiko bisa dikelola dengan baik dan hasilnya optimal. Berikut panduan sederhana yang bisa diikuti supaya perjalanan menuju kebebasan finansial lebih cepat tercapai.
1. Pahami Konsep FIRE dan Kenapa Saham Penting
FIRE adalah konsep kebebasan finansial yang memungkinkan orang untuk berhenti bekerja lebih cepat dari usia pensiun normal. Caranya? Dengan mengumpulkan aset investasi hingga cukup besar untuk membiayai hidup dari hasil investasi saja, tanpa harus bergantung pada gaji.
Saham jadi instrumen utama buat mencapai FIRE karena potensi pertumbuhannya jauh lebih tinggi dibanding tabungan atau deposito. Nilainya bisa naik terus seiring waktu, apalagi kalau investasinya dilakukan secara konsisten dan jangka panjang. Beberapa saham membagikan dividen rutin, yang bisa jadi sumber pendapatan pasif saat pensiun nanti.
2. Tentukan Target FIRE (Hitung Angka yang Dibutuhkan)
Langkah pertama menuju FIRE adalah menentukan berapa dana yang dibutuhkan untuk hidup tanpa bekerja lagi. Caranya simpel: hitung dulu pengeluaran tahunan, lalu kalikan dengan 25.
Kenapa dikali 25? Ada “aturan” yang namanya 4% Rule. Di aturan ini disebutkan bahwa kamu bisa menarik 4% dari total aset setiap tahun tanpa khawatir kehabisan uang. Jadi, dana yang terkumpul akan cukup besar untuk bisa hidup dari hasil investasi selama puluhan tahun.
Cara menghitung dengan 4% Rule seperti ini.
Rumusnya:
Total Dana FIRE = Pengeluaran Tahunan x 25
Contoh:
Kalau pengeluaran tahunan saat ini Rp120 juta (setara Rp10 juta per bulan), maka:
Rp120 juta x 25 = Rp3 miliar.
Artinya, untuk mencapai FIRE, kamu butuh dana Rp3 miliar yang bisa diinvestasikan. Dari dana itu, kamu bisa menarik Rp120 juta per tahun atau sekitar Rp10 juta per bulan tanpa mengganggu pokok investasinya.
Baca juga: Berkenalan The 4% Rule: Sebuah Formula untuk Menghitung Dana Pensiun
3. Buka Akun di Sekuritas
Setelah hitung-hitung, berikutnya untuk memulai investasi saham adalah membuka akun di sekuritas yang tepercaya. Penting untuk memilih sekuritas yang aman dan punya fitur yang memudahkan, terutama bagi pemula.
So, carilah sekuritas dengan biaya transaksi rendah, biar keuntunganmu dari investasi enggak terkikis oleh fee beli dan jual saham. Pastikan juga aplikasi yang digunakan user-friendly, sehingga aktivitas jual beli saham bisa kamu lakukan dengan mudah tanpa kebingungan.
Selain itu, pilih sekuritas yang menyediakan edukasi dan laporan riset yang lengkap. Informasi ini sangat membantumu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih tepat. Dengan akses ke riset berkualitas, sebagai pemula, kamu bisa lebih percaya diri kalau lagi memilih saham yang sesuai dengan tujuan keuangan jangka panjangmu.
Setelah menemukan sekuritas yang cocok, proses pendaftaran bisa dilakukan secara online. Bisa berbeda-beda setiap aplikasi, tapi umumnya kamu akan diminta menyiapkan dokumen seperti KTP, NPWP, dan rekening bank duku. Setelah itu, ikuti instruksi yang diberikan.
Biasanya, sekuritas akan meminta setoran awal untuk mengaktifkan akun, dan jumlahnya bervariasi tergantung kebijakan masing-masing. Beberapa sekuritas bahkan menerima setoran mulai dari Rp100 ribu, sehingga terjangkau untuk siapa saja yang ingin mulai investasi.
Begitu akun aktif, langkah berikutnya adalah mulai membeli saham dan membangun portofolio yang sesuai dengan target FIRE.
4. Tentukan Strategi Investasi yang Konsisten
Menentukan strategi investasi yang konsisten adalah kunci penting untuk mencapai tujuan FIRE. Salah satu metode yang paling direkomendasikan adalah Dollar Cost Averaging. Strategi ini akan “membuatmu” berinvestasi secara rutin dengan jumlah yang sama setiap bulan, tanpa perlu memikirkan apakah pasar sedang naik atau turun.
Dengan DCA, investasi dilakukan secara teratur, misalnya menyisihkan Rp1 juta per bulan untuk membeli saham blue chip. Metode ini efektif untuk mengurangi risiko beli di harga tinggi karena pembelian tersebar di berbagai kondisi pasar. Artinya, saat harga saham turun, kamu dapat membeli lebih banyak lembar saham, dan saat harga naik, kamu tetap konsisten berinvestasi tanpa panik.
Strategi ini sangat cocok untuk pemula yang masih bingung kapan waktu terbaik untuk masuk ke pasar saham. Dengan DCA, fokusnya bukan pada menebak pergerakan harga, tapi pada kedisiplinan dan konsistensi investasi jangka panjang yang akan membantu portofolio tumbuh seiring waktu.
5. Diversifikasikan
Diversifikasi portofolio adalah langkah penting untuk mengurangi risiko investasi. Jangan taruh semua dana di satu saham. Soalnya, kalau perusahaannya mengalami penurunan, seluruh portofolio bisa terdampak.
So, sebar investasi ke berbagai sektor, seperti perbankan, teknologi, dan konsumen, agar potensi keuntungannya lebih merata dan risiko kerugiannya bisa ditekan. Dengan begitu, jika salah satu sektor sedang lesu, portofolio tetap stabil karena sektor lainnya bisa jadi sedang tumbuh. Diversifikasi ini juga membuat investasi lebih tahan terhadap fluktuasi pasar.
6. Hindari Kesalahan Pemula
Hindari beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan pemula agar investasi saham berjalan lancar dan tujuan FIRE tercapai lebih cepat.
Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah FOMO-an, tergiur beli saham yang lagi naik hanya karena tren, tanpa riset. Padahal, saham yang terlihat naik tajam belum tentu punya fundamental yang baik, dan keputusan impulsif seperti ini berisiko besar.
Kesalahan berikutnya adalah trading berlebihan. Terlalu sering jual beli saham justru mengurangi potensi keuntungan jangka panjang karena profit bisa terkikis oleh biaya transaksi. Akan lebih baik kalau kamu fokus pada strategi jangka panjang dengan memilih saham yang stabil dan bertumbuh.
Terakhir, hindari mengandalkan rekomendasi tanpa riset. Selalu lakukan analisis sendiri sebelum mulai beli saham. Paham kondisi perusahaan, laporan keuangan, dan prospek industrinya itu sangat penting, biar kamu enggak sekadar ikut-ikutan.
Dengan begitu, perjalanan investasi akan lebih terarah dan terhindar dari jebakan keputusan emosional.
7. Disiplin dan Konsisten
Disiplin dan konsisten adalah koentji. Disiplin artinya menyisihkan dana investasi tiap bulan secara rutin, seperti apa pun kondisi pasar. Jangan nunda investasi hanya karena menunggu waktu yang dianggap “tepat”. Yang ada tarsok tarsok.
Selain itu, konsistensi dalam menahan diri dari gaya hidup konsumtif juga penting banget ygy. Semakin sedikit pengeluaran untuk hal-hal yang enggak kamu perlukan, semakin banyak dana yang bisa dialokasikan ke investasi.
Daripada memakai sisa pemasukan untuk konsumsi, lebih baik investasikan uang tersebut agar aset terus bertumbuh dan target kebebasan finansial bisa tercapai lebih cepat.
Baca juga: Ini Dia Contoh Financial Planning Pribadi untuk Gaji Rp4 Juta
So, mulai investasi saham itu nggak perlu rumit kok. Asal kamu paham dasar-dasarnya dan punya strategi yang konsisten.
Yang terpenting mah mulai dulu, sambil terus belajar dan memperbaiki langkah. Ingat, hasil dari investasi saham itu nggak instan. Tapi dengan kedisiplinan dan kesabaran, potensi keuntungannya bisa bantu kamu mencapai tujuan finansial yang diinginkan.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!