Investor saham pemula pasti sudah mengenal nama Lo Kheng Hong, ya kan? Kalau yang sudah cukup lama berinvestasi sih pasti sudah familier banget.
Bisa diibaratkan, Lo Kheng Hong itu adalah Warren Buffett-nya Indonesia; orang yang benar-benar mendedikasikan waktu, energi, dan pikirannya untuk full berinvestasi. Investasi di pasar modal adalah mata pencahariannya. Investasi adalah penghasilannya.
Ada salah satu ucapan dari Lo Kheng Hong yang cukup quotable, dan patut banget diingat terus oleh para investor saham pemula yang pengin sukses sepertinya.
Berinvestasi itu mudah dan sederhana bagi mereka yang punya tujuan dan sabar.
Nah loh. Kamu, wahai investor saham pemula, apakah kamu sudah punya tujuan sebelum mulai berinvestasi? Apakah kamu sudah sabar saat berinvestasi?
Jika belum, mari, belajar cara investasi saham dari Lo Kheng Hong
[toc]
Siapa Sih Lo Kheng Hong?
Meski dikatakan sebagai Warren Buffett-nya Indonesia, sebenarnya Lo Kheng Hong punya nasib yang berbeda. Jika Buffett dilahirkan di tengah keluarga mampu, Lo Kheng Hong sebaliknya. Bahkan, ia tak bisa langsung meneruskan kuliah karena ketiadaan ekonomi selepas SMA, dan langsung bekerja di sebuah perusahaan perbankan asing.
Setelah berhasil mengumpulkan modal, ia baru mulai ambil kuliah di usia 20 tahun. Ia mengambil kuliah malam, dan tetap bekerja di siang hari. Saat berusia 30 tahun, ia mulai menyisihkan sebagian gajinya untuk berinvestasi saham. Dan, kisah investasinya juga tak dimulai dengan mendapatkan keuntungan, tapi justru merugi. Saham yang dipegangnya pertama kali adalah saham PT Gajah Surya Multi Finance. Ia membelinya saat masih IPO, tetapi nilainya terus mengalami penurunan, sehingga LKH pun terpaksa melepasnya saat harga saham lebih rendah.
10 tahun bekerja di bank asing, LKH pindah ke Bank Ekonomi, hingga tahun ke-6 ia memutuskan untuk berhenti bekerja. Padahal saat itu, ia sudah menjabat sebagai kepala cabang. Niatnya satu: fokus investasi saham.
Seiring waktu, jam terbangnya semakin tinggi, ilmunya semakin banyak. Lo Kheng Hong semakin terampil berinvestasi saham. Asetnya meningkat, begitu juga net worth-nya. Beberapa saham yang andil dalam peningkatan aset LKH adalah MBAI, PNLF, dan RIGS.
Tip Investasi dari Lo Kheng Hong untuk Para Investor Saham Pemula
Kini, Lo Kheng Hong sering dianggap sebagai ‘guru’ oleh para investor saham. So, enggak salah juga kalau kamu, sebagai investor saham pemula, juga belajar dari sosok yang sangat humble ini.
FYI, Lo Kheng Hong tidak mendapat keuntungan sama sekali selama 4 tahun pertama ia berinvestasi. Bahkan ia juga mengaku harus melewati masa kebijakan pengetatan uang saat mulai berinvestasi. Namun nyatanya, akhirnya ia sukses juga mendulang keuntungan dari berinvestasi.
Karena itu Lo Kheng Hong selalu menekankan, bahwa investasi itu merely adalah soal kesabaran. Berikut tips investasi saham dari LKH untuk para investor saham pemula agar bisa sesukses dirinya.
1. Baca laporan keuangan
Lo Kheng Hong berpesan pada investor saham pemula, untuk selalu memilih saham dari perusahaan dengan bisnis yang dipahami. So, salah satu caranya adalah dengan membaca laporan keuangannya.
Di mana bisa mendapatkan laporan keuangan perusahaan? Bukannya itu dokumen confidential ya?
No, Ferguso. Justru, laporan keuangan harus boleh diakses oleh publik begitu perusahaan yang bersangkutan berstatus perusahaan terbuka yang menjual saham di bursa saham. Namanya juga perusahaan go public, laporan keuangan kudu bisa dibuka publik juga.
Kamu bisa mendapatkan laporan keuangan di website resmi Bursa Efek Indonesia. Untuk cara membaca laporan keuangan, kamu bisa membaca artikel yang sudah ditautkan ya, karena memang sudah pernah kita bahas secara cukup detail di situ.
2. Sabar
Investor saham pemula diminta untuk sabar oleh Lo Kheng Hong. Pasalnya, untuk berinvestasi—dan juga segala hal lainnya sih—enggak ada yang namanya proses instan. Hari ini investasi, besok sudah cuan. Ya kali? Enak dong kalau bisa begitu, bebek aja bisa pensiun dini.
Lo Kheng Hong sendiri mengakui, bahwa ketidaksabaran merupakan salah satu kesalahan investasi yang dilakukannya bertahun-tahun yang lalu, yang kemudian mengganjarnya dengan kerugian. Bukannya untung malah buntung, Lo Kheng Hong membeli saham IPO murah dan ingin segera menjual begitu sudah listing. Ternyata, sahamnya justru langsung anjlok dan tidak diminati.
Untuk berinvestasi dan mendapatkan hasil terbaik, kita perlu waktu.
3. Beli saham perusahaan yang baik
Menurut Lo Kheng Hong, perkara memilih saham itu sebenarnya simpel saja untuk para investor saham pemula. Kita hanya perlu mencari perusahaan yang bergerak di industri yang bakalan bisa bertahan di berbagai kondisi ekonomi—termasuk saat resesi.
Ketika sudah ketemu industri mana yang bisa bertahan di masa sulit, selanjutnya cermati laporan keuangan dengan menghitung Price to Book Value, atau PBV-nya. Pastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki PBV kecil, dengan aset banyak dan nilai utang yang kecil.
4. Pilih perusahaan yang sudah profit
Profit adalah koentji bagi Lo Kheng Hong. Sependek pengamatan, ia memang tak pernah membeli saham perusahaan yang merugi. Saat orang-orang bereuforia membeli saham perusahaan teknologi yang baru saja IPO kemarin, Lo Kheng Hong juga tidak merasa tertarik. Alasannya, perusahaan tersebut masih merugi sampai saat ini.
Keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan akan menjaminnya tetap bisa menjadi mesin uang. Mana bisa perusahaan tersebut akan menghasilkan keuntungan bagi investor, kalau untuk operasionalnya sendiri saja masih rugi?
5. Telusuri orang-orang yang ada di balik perusahaan terkait
Rekam jejak para pemimpin perusahaan juga menjadi salah satu hal yang disarankan untuk dicermati oleh investor saham pemula oleh Lo Kheng Hong.
Lo Kheng Hong selalu mencari perusahaan yang dipimpin oleh tim yang berkompeten, berintegritas, bereputasi baik, jujur, dan bisa diandalkan. Dengan demikian, sebagai investor, kita bisa yakin bahwa bisnis perusahaan akan bergerak ke arah yang baik.
Nah, itu dia tip investasi bagi investor saham pemula dari Lo Kheng Hong. Bagaimana? Apakah kamu sudah melakukan semua tip tersebut di atas? Jika belum, yuk, semangat!
Selamat mengawali perjalanan sebagai investor saham pemula ya!