Memasuki masa pensiun dengan stabilitas finansial adalah impian banyak orang. Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan menjadi salah satu jalan untuk mencapai tujuan ini. Program ini dirancang oleh pemerintah untuk menyediakan dukungan finansial ketika pendapatan rutin para pekerja berhenti. Dengan begitu, ada keamanan bagi orang-orang yang telah memasuki usia pensiun.
Namun, dalam konteks FIRE, pertanyaan yang muncul adalah apakah Jaminan Pensiun sendiri cukup kalau dipakai sebagai modal untuk mencapai kebebasan finansial secara dini ini?
Bisa jadi, enggak.
Mencapai FIRE membutuhkan perencanaan dan sumber daya yang lebih dari sekadar apa yang disediakan oleh Jaminan Pensiun. Mengingat kalau pensiun dini itu artinya kita akan berhenti bekerja lebih awal dan menikmati kehidupan dengan dana yang harus bertahan lebih lama.
Apa Itu Jaminan Pensiun?
Dikutip dari situs BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan memberi perlindungan kepada peserta dengan menjamin keuangan mereka saat pensiun. Peserta akan mendapatkan uang bulanan mulai dari pensiun hingga meninggal, asalkan mereka telah berkontribusi selama minimal 15 tahun.
Untuk mendaftar, pekerja harus bekerja di perusahaan yang terdaftar di program ini, agar dapat mempertahankan standar hidup layak saat pensiun atau jika mengalami cacat total.
Baca juga: Hidup di Panti Jompo sebagai Satu Strategi FIRE
Apakah Jaminan Pensiun Saja Cukup untuk FIRE?
Mengandalkan Jaminan Pensiun saja mungkin enggak akan cukup untuk FIRE. Jaminan Pensiun biasanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar saat pensiun, bukan untuk pensiun lebih awal atau dengan gaya hidup yang lebih mewah.
Berikut beberapa faktor yang perlu menjadi bahan pemikiran.
1. Ukuran Dana Pensiun
Ukuran dana pensiun merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan untuk pensiun.
Dalam Jaminan Pensiun, besaran dana yang diterima dibatasi oleh jumlah iuran dan lama masa kerja, serta pengembalian investasi dari dana tersebut. Kalau kita berencana untuk berhenti bekerja lebih awal, seperti konsep FIRE pada umumnya, dana pensiun yang ada bisa jadi enggak cukup untuk menutupi kebutuhan hidup selama masa pensiun yang lebih panjang dari perkiraan.
So, penting untuk mengevaluasi kembali jumlah iuran atau mencari sumber pendapatan lain yang bisa menambah dana pensiun untuk memastikan kecukupan dana di masa tua.
2. Inflasi
Inflasi adalah penurunan daya beli uang yang terjadi seiring waktu, dan efeknya terhadap dana pensiun enggak bisa diabaikan.
Seiring waktu, biaya hidup cenderung meningkat karena inflasi. Artinya, uang yang terkumpul dalam dana pensiun saat ini mungkin enggak memiliki daya beli yang sama di masa depan.
Jika merencanakan pensiun tanpa memperhitungkan inflasi, dana pensiun yang terlihat cukup sekarang bisa saja ternyata enggak memadai nantinya. Risiko ini bisa membuat kamu kesulitan memenuhi kebutuhan dasar atau menjaga gaya hidup yang diinginkan.
Jadi, adalah sangat penting bagi kamu untuk mempertimbangkan strategi investasi yang bisa memberikan pengembalian di atas tingkat inflasi untuk menjaga nilai nyata dari dana pensiun. Jaminan Pensiun enggak bisa sepenuhnya menjamin hal ini.
3. Biaya Hidup Meningkat
Biaya hidup yang meningkat adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan pensiun. Terutama sih biaya kesehatan yang cenderung bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Selain kesehatan, biaya lain seperti perawatan rumah, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari juga bisa meningkat.
Kenaikan biaya ini bisa menjadi beban keuangan yang cukup berat. Jadi, rencana dana pensiun harus juga mempertimbangkan proyeksi kenaikan biaya hidup di masa depan. Memiliki strategi keuangan yang mencakup investasi yang berkembang atau asuransi kesehatan yang memadai dapat membantu mengamankan posisi finansial di masa tua.
4. Ketidakpastian Kondisi Ekonomi
Investasi yang digunakan untuk menumbuhkan dana pensiun, seperti saham, obligasi, atau properti, dapat sangat berfluktuasi tergantung pada kondisi ekonomi dan pasar. Saat pasar mengalami penurunan, nilai dari investasi ini bisa menurun secara signifikan. Akibatnya, ada potensi berkurangnya total nilai dana pensiun tepat ketika diperlukan untuk masa pensiun.
Jadi, adalah sangat penting untuk memiliki strategi diversifikasi investasi yang baik dan manajemen risiko yang bijak. Diversifikasi dapat membantu meredam dampak negatif dari fluktuasi pasar pada portofolio pensiun. Miliki juga rencana rebalancing berkala, sehingga alokasi aset tetap selaras dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko masing-masing.
Strategi untuk Optimalkan FIRE, untuk Melengkapi Jaminan Pensiun
Untuk mencapai FIRE secara optimal, ada beberapa strategi yang dapat diimplementasikan selain mengandalkan Jaminan Pensiun.
1. Menabung dan Berinvestasi dengan Agresif
Alokasikan sebagian besar investasi ke saham atau aset berisiko tinggi lainnya yang berpotensi memberikan imbal hasil lebih tinggi. Lakukan riset dengan baik, kenali profil risiko sendiri, dan taruh dana di instrumen sesuai hasil riset.
Agar lebih konsisten, atur supaya sebagian penghasilan secara otomatis dialihkan ke rekening investasi untuk memastikan konsistensi dalam menabung. Dengan begitu, enggak ada lagi (pura-pura) lupa investasi.
2. Pengelolaan Biaya Hidup
Kurangi pengeluaran yang enggak penting. Atur prioritas untuk pengeluaran yang mendukung tujuan keuangan jangka panjang.
Untuk membantumu mengontrol pengeluaran uang, buat dan patuhi anggaran bulanan. Lakukan penyesuaian seperlunya, kalau ada pengeluaran berlebih. Semua harus disesuaikan dengan kemampuan.
3. Diversifikasi Pendapatan
Bangun sumber pendapatan pasif yang sesuai dan cocok untukmu. Ada orang yang lebih suka mengelola instrumen riil seperti properti. Yang lain ada yang suka instrumen paper seperti saham dan obligasi. Masing-masing jenis bisa dioptimalkan.
Kamu juga bisa mulai usaha sampingan yang dapat menambah penghasilan. Syukur-syukur bisa menambah penghasilan pasif dengan adanya royalti.
4. Pengelolaan Risiko
Jangan abaikan asuransi. Wajib banget untuk punya asuransi kesehatan, dan asuransi jiwa untuk pencari nafkah. Asuransi akan membantumu mengendalikan pengeluaran, karena dapat dimanfaatkan untuk menghindari biaya tak terduga yang bisa mengganggu rencana keuangan.
Jaga portofolio investasi yang seimbang antara saham, obligasi, properti, dan aset lainnya untuk mereduksi risiko. Untuk aset seperti properti misalnya, juga bisa kamu asuransikan jika memang mampu.
5. Belajar Terus!
Teruslah belajar dan meningkatkan keterampilan baik untuk pekerjaan utama maupun usaha sampingan untuk meningkatkan potensi pendapatan. Tak hanya itu, kamu juga perlu untuk memperdalam pengetahuan tentang investasi dan perencanaan keuangan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Baca juga: Strategi Diversifikasi Investasi untuk Mencapai Tujuan FIRE
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang memengaruhi kestabilan finansial pasca-pensiun, terlihat jelas bahwa mengandalkan Jaminan Pensiun saja bisa jadi enggak cukup untuk mencapai tujuan FIRE.
Untuk memastikan kebebasan finansial ini, perlu ada kombinasi dari tabungan yang agresif, investasi cerdas, dan pengelolaan biaya hidup yang efektif.
Dengan pendekatan ini, rencana pensiun bisa lebih fleksibel. Tidak hanya bergantung pada jaminan pensiun, tetapi juga membangun kekayaan jangka panjang. Kekayaan ini penting untuk mendukung gaya hidup yang diharapkan di masa tua.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!