Mulai investasi saham memang bisa bikin bingung, apalagi kalau baru pertama kali. Ada banyak pilihan, tapi nggak semua cocok buat pemula, apalagi kalau tujuannya mau cepat bebas finansial. Nah, salah satu langkah awal yang penting adalah kenal dulu jenis saham yang bisa bantu perjalanan investasi jadi lebih terarah. Kalau ngerti dari awal, risiko bisa lebih terkontrol.
5 Jenis Saham Cocok untuk FIRE
Jalur FIRE itu tentang bagaimana mengumpulkan aset secepat mungkin supaya bisa hidup mandiri tanpa bergantung sama gaji. Pilihan saham yang tepat bisa jadi kunci buat mempercepat proses ini.
Dengan paham cara kerja dan potensi dari setiap jenis saham, langkah menuju kebebasan finansial bisa lebih gampang. Kamu bisa pilih saham mana pun yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan. Tapi, kalau bingung, kamu bisa mulai dari sini.
Baca juga: Panduan Beli Saham untuk Pemula yang Ingin Mencapai FIRE
1. Saham Dividen Aristokrat
Jenis saham ini berasal dari perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen tinggi setiap tahun. Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham. So, saham ini cocok untuk menghasilkan pendapatan pasif secara rutin.
Biasanya, perusahaan di kategori ini sudah matang dan memiliki bisnis yang stabil. Beberapa contoh saham dividen aristokrat di Indonesia misalnya:
- PT Astra International Tbk (ASII), dividend yield ASII sebesar 10,13%.
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dividend yield 2,78%.
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dividend yield sebesar 7,37%.
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dividend yield mencapai 14,25%.
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dividend yield sebesar 10,90%.
- PT United Tractors Tbk (UNTR), dividend yield 8,17%.
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dividend yield 6,56%.
2. Saham Blue Chip
Saham blue chip adalah jenis saham dari perusahaan besar yang sudah dikenal luas. Perusahaan ini biasanya punya rekam jejak yang bagus dan bisnis yang kokoh. Saham jenis ini cocok untuk pemula, karena relatif fluktuasinya enggak terlalu dalam. Keuntungan dari saham ini memang cenderung lebih lambat, tetapi risiko kerugiannya lebih kecil.
Berikut adalah beberapa contoh saham blue chip di Indonesia:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dikenal punya jaringan luas dan kinerja keuangan solid. BBCA juga konsisten membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), yang fokus pada segmen mikro dan UMKM. BBRI memiliki jaringan terluas di Indonesia dan rutin juga membagikan dividen.
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), yang dikenal punya kapitalisasi pasar yang besar dan kinerja keuangan yang stabil.
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), yang pegang pasar layanan telepon, internet, dan multimedia.
- PT Astra International Tbk (ASII), yang punya bisnis di otomotif, agribisnis, alat berat, dan lainnya, ASII dikenal dengan manajemen yang baik dan kinerja keuangan yang solid.
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), produsen makanan dan minuman terkemuka dengan berbagai merek terkenal. ICBP memiliki kinerja keuangan yang baik dan pangsa pasar yang besar.
3. Exchange-Traded Funds (ETF)
ETF cocok untuk yang ingin berinvestasi di banyak saham sekaligus tanpa perlu memilih satu per satu. ETF mirip dengan reksa dana, tetapi diperdagangkan seperti saham. Keuntungannya adalah diversifikasi otomatis.
Kalau kamu beli ETF, investasimu bisa dibilang langsung tersebar di berbagai perusahaan. Di Indonesia, terdapat beberapa Exchange-Traded Fund (ETF) yang dapat menjadi pilihan investasi bagi pemula. Berikut beberapa contohnya:
- Premier ETF LQ-45 (R-LQ45X). ETF ini melacak kinerja Indeks LQ-45, yang terdiri dari 45 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar di Bursa Efek Indonesia. Diluncurkan pada tahun 2007 oleh Indo Premier Investment Management, Premier ETF LQ-45 merupakan ETF pertama di Indonesia.
- Premier ETF IDX30 (XIIT). ETF ini mengikuti kinerja Indeks IDX30, yang mencakup 30 saham unggulan dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar. Diluncurkan pada tahun 2012, ETF ini menawarkan diversifikasi pada saham-saham blue chip Indonesia.
- Premier ETF Syariah Jakarta Islamic Index (XIJI). ETF ini melacak Indeks Jakarta Islamic Index (JII), yang terdiri dari 30 saham syariah paling likuid di Indonesia. Cocok bagi investor yang mencari investasi sesuai prinsip syariah.
4. Saham Growth
Saham growth adalah jenis saham dari perusahaan yang sedang berkembang pesat. Biasanya berasal dari sektor teknologi, e-commerce, atau kesehatan.
Potensi keuntungan dari saham ini cukup tinggi karena perusahaan terus tumbuh dengan cepat. Namun, risikonya juga lebih besar. Cocok untuk investor yang siap mengambil risiko demi pertumbuhan aset yang lebih cepat.
Berikut adalah beberapa contoh saham di Indonesia yang termasuk dalam kategori growth stocks:
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), yang bergerak di sektor media, telekomunikasi, dan teknologi. EMTK memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan seiring ekspansi bisnis digitalnya.
- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), developer properti yang fokus pada pembangunan superblok dan pusat perbelanjaan. PWON memiliki portofolio proyek yang berpotensi memberikan pertumbuhan jangka panjang.
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), perusahaan terkemuka yang fokus pada pakan ternak dan produk olahan ayam. CPIN terus mengalami pertumbuhan seiring meningkatnya permintaan produk pangan.
5. Saham Defensif
Saham defensif berasal dari sektor yang produknya selalu dibutuhkan, seperti makanan, farmasi, atau listrik. Saham ini biasanya tetap stabil meskipun ekonomi sedang tidak baik. Cocok untuk pemula yang ingin investasi aman dengan risiko rendah. Saham ini membantu menjaga portofolio tetap stabil, terutama di masa sulit.
Berikut beberapa contoh saham defensif di Indonesia:
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), produk-produk ICBP, seperti mi instan dan makanan ringan, selalu dibutuhkan konsumen.
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), yang memproduksi obat-obatan dan suplemen kesehatan yang kebutuhannya di masyarakat cenderung stabil.
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), yang bergerak di sektor utilitas, menyediakan gas untuk kebutuhan industri dan rumah tangga.
Baca juga: Mau Sukses Investasi dan FIRE dengan Saham, Ikuti Aturan dari Sir John Templeton Ini
Disclaimer Tipis-Tipis
Nah, yang perlu dipahami bahwa semua nama dan jenis saham yang disebutkan di sini hanya sebagai contoh. Informasi ini bukan rekomendasi investasi. Setiap keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor.
Investasi di pasar saham memiliki risiko. Keuntungan tidak dijamin dan kerugian bisa saja terjadi. Penting untuk memahami profil risiko sebelum membeli saham apa pun. Jangan hanya mengandalkan informasi dari satu sumber.
Investor wajib melakukan riset mendalam. Pelajari kondisi perusahaan, laporan keuangannya, dan potensi pertumbuhannya. Pilih saham yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial. Jika perlu, konsultasikan dengan penasihat keuangan terpercaya.
Mengelola risiko adalah bagian penting dari investasi. Diversifikasi portofolio juga membantu mengurangi potensi kerugian. Selalu ingat, keputusan yang baik datang dari pemahaman yang matang.
Jadi, itu dia beberapa jenis saham yang bisa jadi pilihan buat kamu yang lagi mulai jalur FIRE. Intinya, pilih yang cocok sama tujuan dan kondisi masing-masing. Kalau mau serius, jangan lupa riset dulu biar lebih yakin. Pelan-pelan saja, yang penting konsisten dan fokus sama tujuan besar.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!