Mencapai kebebasan finansial adalah impian banyak orang. Nah tapi, banyak orang menganggap bebas finansial itu sama dengan mandiri finansial. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Memang sih, kedua konsep tersebut berfokus pada pengelolaan keuangan yang baik dan pencapaian kestabilan ekonomi. Namun, tujuan dan pendekatannya berbeda.
Beda Kemandirian Finansial dan Kebebasan Finansial
Pada dasarnya, kemandirian finansial melibatkan kemampuan untuk membiayai kebutuhan hidup tanpa bergantung pada bantuan finansial dari pihak lain. Di sisi lain, kebebasan finansial membawa konsep ini ke level yang lebih tinggi, menawarkan tidak hanya stabilitas tetapi juga keleluasaan dalam hidup.
Nah, dalam membahas kedua konsep ini, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara dapat memenuhi kebutuhan dan memiliki keleluasaan untuk menikmati hidup tanpa ketergantungan kerja.
Coba yuk, kita lihat lebih jauh mengenai perbedaan di antara keduanya.
1. Tujuan
Tujuan dari kemandirian finansial adalah untuk mencapai suatu keadaan di mana kamu dapat sepenuhnya bertanggung jawab atas keuanganmu tanpa perlu mengandalkan dukungan finansial dari keluarga, teman, atau pihak lainnya.
Artinya, kamu punya penghasilan yang cukup untuk menutupi semua kebutuhan hidup sehari-hari dan pengeluaran rutin, seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan kesehatan. Kemandirian finansial ini memberikanmu kekuatan untuk membuat keputusan hidup tanpa tekanan keuangan yang enggak perlu.
Kebebasan finansial, di sisi lain, adalah kondisi yang enggak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga memiliki keleluasaan finansial yang memungkinkanmu untuk berhenti bekerja tanpa merasakan dampak negatif terhadap gaya hidup yang kamu jalani.
Tujuan dari kebebasan finansial adalah untuk mengumpulkan aset dan sumber pendapatan pasif—seperti investasi, properti sewaan, atau bisnis yang enggak memerlukan kehadiran sehari-hari—yang terus menghasilkan pendapatan. Dengan demikian, kamu dapat menikmati hidup dengan lebih bebas, memiliki waktu untuk mengejar minat pribadi, hobi, atau liburan, tanpa khawatir tentang kebutuhan untuk menghasilkan penghasilan aktif.
Baca juga: Apa Itu Bebas Finansial? Yuk, Pelajari Konsep Besarnya!
2. Pendapatan
Dalam kemandirian finansial, pendapatan didapatkan dari pekerjaan tetap atau bisnis yang dapat diandalkan, yang menghasilkan uang secara teratur. Untuk mendukungnya, kamu perlu paham pengelolaan keuangan yang bijak dan pengembangan karier atau bisnis yang berkelanjutan.
Sementara itu, pendapatan untuk mencapai kebebasan finansial berbeda konsep sedikit. Fokusnya lebih luas, ke arah pembangunan dan manajemen aset yang enggak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi pendapatan pasif.
Hal ini bisa dicapai dengan investasi di pasar saham, properti, atau bisnis yang enggak memerlukan kehadiran harian. Pendapatan pasif ini idealnya cukup untuk mendukung gaya hidup yang diinginkan serta memberikan keamanan finansial jangka panjang.
Strategi ini memungkinkanmu untuk enggak terikat dengan pekerjaan rutin dan memiliki kebebasan untuk mengalokasikan waktu sesuai keinginan sendiri.
3. Jangka Waktu
Kemandirian finansial biasanya dapat dicapai dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek. Hal ini tergantung pada upaya kamu sendiri untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui pekerjaan atau bisnis serta pengelolaan keuangan yang efisien.
Biasanya kamu akan disarankan untuk mengurangi utang, meningkatkan efisiensi pengeluaran, dan investasi cerdas dalam alat-alat keuangan jangka pendek untuk bisa mempercepat pencapaian kemandirian finansial.
Di sisi lain, kebebasan finansial membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicapai karena kamu perlu membangun aset dan menciptakan sumber pendapatan pasif yang berkelanjutan. Mengembangkan sumber pendapatan pasif juga akan butuh investasi awal yang besar dan periode penyesuaian sebelum menghasilkan aliran kas yang stabil. So, kebebasan finansial merupakan tujuan jangka panjang yang membutuhkan perencanaan, kesabaran, dan strategi keuangan yang matang.
4. Tingkat Keamanan Finansial
Kalau kamu mandiri finansial, maka kamu sudah mampu memenuhi kebutuhan finansialmu sendiri. Namun, bisa jadi tingkat keamanan finansialmu masih terbatas.
Kamu memang enggak bergantung secara finansial ke orang lain, tapi kamu masih rentan terhadap risiko finansial yang tak terduga. Kamu masih bisa kehilangan pekerjaan, lalu bingung lagi dari mana bisa membiayai hidup kamu.
Untuk mengatasinya, kamu wajib terus memonitor dan mengelola risiko keuangan dengan cermat, memastikan dirimu sendiri memiliki cukup tabungan darurat dan asuransi untuk menanggulangi potensi masalah keuangan.
Kalau kamu bebas finansial, di sisi lain, maka tingkat keamanan finansialmu akan jauh lebih tinggi. Kamu enggak khawatir terhadap risiko keuangan, karena kamu punya aset yang cukup dan sumber pendapatan pasif yang enggak hanya memenuhi kebutuhan saat ini tetapi juga memberikan proteksi terhadap risiko finansial di masa depan.
Dengan bebas finansial, kamu lebih leluasa secara finansial untuk menghadapi masa-masa sulit tanpa kekhawatiran signifikan tentang pengaruhnya terhadap gaya hidup yang kamu jalani saat ini.
5. Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan
Untuk bisa atau bertahan mandiri secara finansial, kamu wajib membuat anggaran, kadang juga harus menghemat, dan punya strategi menabung yang tepat, agar keuangan bisa stabil. Kamu akan lebih banyak fokus pada pengelolaan pengeluaran sehari-hari, menabung untuk dana darurat, dan melakukan investasi sederhana seperti deposito berjangka atau reksa dana dengan risiko rendah.
Sementara itu, untuk bebas finansial, kamu akan membutuhkan strategi keuangan yang lebih canggih dan kompleks. Bisa jadi kamu harus ngulik portofolio investasi untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi penghasilan. Kamu juga kudu mengelola aset dengan aktif, memastikan dirimu mendapatkan return yang optimal.
Instrumen investasi yang kamu manfaatkan juga lebih beragam daripada kalau kamu masih berjuang untuk mandiri secara finansial. Kamu mungkin sudah punya saham, obligasi, bahkan mungkin sudah menargetkan investasi properti dan bisnis.
Semua hal tersebut kamu lakukan demi memperkuat keamanan finansial jangka panjang dan mendukung gaya hidup yang enggak hanya memenuhi kebutuhan dasar tetapi juga menawarkan kemewahan dan kebebasan dari keharusan bekerja.
Baca juga: Bagaimana Mencapai FIRE Tanpa Mengorbankan Kenikmatan Hidup Saat Ini
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!