Kemandirian finansial adalah mimpi bagi banyak orang. Siapa yang tidak ingin bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dengan mudah, tanpa bergantung pada orang lain?
Menginginkan kemandirian finansial adalah satu hal, tetapi mewujudkannya memerlukan dedikasi, disiplin, dan pemahaman mendalam tentang keuangan.
Pensiun dini mungkin terdengar seperti mimpi, tetapi itu sangat mungkin dicapai jika kamu tahu langkah apa yang harus diambil. Mari kita pelajari bersama bagaimana caranya agar kamu bisa memenuhi kebutuhan dengan mudah secara mandiri, dan kemudian merencanakan pensiun dengan tenang secara lebih cepat.
Apa Arti Kemandirian Finansial?
Kemandirian finansial adalah kondisi ketika seseorang sudah enggak bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam kata lain, seseorang yang telah mencapai kemandirian finansial sudah memiliki sumber pendapatan yang cukup untuk menutupi pengeluaran hidupnya, bahkan hingga jangka panjang.
Pencapaian kemandirian finansial ini berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung pada gaya hidup, kebutuhan, dan tujuan masing-masing. Misalnya, orang yang pengin hidup mewah pasti akan butuh aset atau sumber pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang memilih gaya hidup sederhana.
Dengan mencapai kemandirian finansial, seseorang memiliki fleksibilitas lebih dalam mengatur keuangannya, yang kemudian dapat membuatnya mencapai kebebasan finansial dan peluang untuk pensiun dini.
Apa Arti Pensiun Dini?
Pensiun dini merujuk pada keputusan seseorang untuk berhenti bekerja dan mulai pensiun sebelum mencapai usia pensiun standar atau usia pensiun yang ditetapkan oleh kebijakan perusahaan atau pemerintah.
Di Indonesia, untuk PNS misalnya, ditentukan pensiun di usia 58 tahun. Nah, mereka yang memutuskan untuk pensiun dini berarti akan pensiun di usia sebelum 58 tahun. Mungkin 40-an tahun, atau 50-an awal.
Mengapa seseorang bisa kepikiran untuk pensiun dini? Well, penyebabnya sih banyak. Di antaranya:
- Keadaan kesehatan. Beberapa orang punya masalah kesehatan yang akhirnya ‘memaksa’ mereka untuk berhenti bekerja lebih awal.
- Kebebasan finansial. Ada orang yang sudah memiliki cukup penghasilan aktif, sehingga memutuskan untuk pensiun dini dan menikmati hidup tanpa beban pekerjaan.
- Kebijakan perusahaan. Bisa jadi ada kebijakan yang merupakan bagian dari strategi restrukturisasi atau pengurangan biaya operasional, sehingga menawarkan pensiun dini untuk karyawan.
- Beberapa alasan pribadi juga bisa jadi dasar pertimbangan mengapa seseorang memilih pensiun dini, misalnya ingin lebih banyak waktu dengan keluarga, menjalani gaya hidup nomaden, atau mengejar hobi dan kepentingan pribadi lainnya.
Di balik itu semua, ada satu hal besar yang harus dipahami dan digarisbawahi. Bahwa untuk pensiun dini itu butuh perencanaan finansial yang cermat, karena kita harus memastikan memiliki dana yang cukup untuk menopang hidup selama periode pensiun yang lebih panjang.
Iya dong, yang tadinya kita hidup dalam masa pensiun dari usia 58 tahun sampai angka harapan hidup katakanlah—80 tahun, kemudian menjadi harus hidup dalam masa pensiun dari usia 48 tahun hingga 80 tahun misalnya. Itu artinya, selisih 10 tahun sendiri kan?
10 tahun, jika 1 tahun adalah 12 bulan, maka ada 120 bulan ekstra yang harus dijalani. Jika dalam satu bulan ongkos hidupnya Rp10 juta, misalnya saja, maka butuh ekstra Rp1.200.000.000.
Hohoho~
Karena itu, keputusan untuk pensiun dini tidak seharusnya dibuat dengan sembarangan. Salah satu syarat terbesarnya adalah pastikan bahwa kita mandiri finansial.
Mengapa Penting untuk Mandiri Finansial Dulu sebelum Memutuskan Pensiun Dini?
Ya, sangat penting untuk bisa mandiri finansial sebelum memutuskan untuk pensiun dini. Berikut beberapa alasan mengapanya.
Harus Bisa Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Alasan yang pertama ini jelas dan logis banget. Kalau kamu masih bergantung pada orang lain, bagaimana kamu bisa memenuhi kebutuhan sendiri? Apalagi terlalu jauh mikirin sampai pensiun, mikirin kebutuhan sendiri sekarang saja pasti akan sulit.
Kalau kamu memilih pensiun dini tanpa kemandirian finansial, kamu mungkin akan merasa terbebani oleh kebutuhan finansial yang belum terpenuhi.
Ketidakpastian Ekonomi
Kondisi ekonomi dapat berfluktuasi, dan ada kemungkinan kamu menghadapi kesulitan finansial di masa depan jika kamu tidak memiliki dana yang cukup untuk menopang hidupmu saat pensiun dini.
Biaya Hidup yang Meningkat
Dengan bertambahnya usia, ada kemungkinan kamu menghadapi biaya kesehatan yang lebih tinggi atau kebutuhan finansial lainnya. Tanpa persiapan finansial yang memadai, kamu mungkin kesulitan menghadapi biaya-biaya tersebut.
Pengurangan Sumber Pendapatan
Saat memilih pensiun dini, kamu mungkin kehilangan sumber pendapatan utamamu. Jika kamu belum mandiri finansial, hal ini bisa menjadi masalah besar. Nuff said.
Kualitas Hidup
Kemandirian finansial memungkinkan kamu untuk menjalani gaya hidup yang kamu inginkan setelah pensiun. Kalau kamu enggak mandiri, bisa jadi kamu enggak akan bisa mendapatkan gaya hidup itu. Boro-boro, buat beli makan saja kemungkinan harus ngutang tuh. Huhuhu …
Rasa Aman dan Tenang
Tahu bahwa kamu memiliki dana pensiun yang cukup untuk memenuhi kebutuhanmu di masa depan dapat memberikan rasa aman dan ketenangan. Kalau kamu masih bergantung pada orang lain, belum bisa memenuhi kebutuhanmu sendiri, kamu pasti akan merasa cemas tentang masa depanmu.
Jadi, memang penting untuk memiliki kemandirian finansial sebelum memutuskan untuk pensiun dini. Hal ini akan memastikan bahwa kamu dapat menikmati masa pensiun dengan tenang dan tanpa beban finansial yang menghantui.
Langkah untuk Mandiri Finansial dan Pensiun Dini
Kamu ingin mewujudkan kemandirian finansial dan pensiun dini, ya? Mempersiapkan masa depan finansial dengan baik adalah keputusan yang bijaksana. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti.
1. Dapatkan Pekerjaan
Ini sudah pasti! Untuk bisa mandiri finansial, ya kamu harus bisa mendapatkan pekerjaan yang kemudian memberimu penghasilan. Dari mana lagi kamu bisa memenuhi kebutuhanmu sendiri kalau bukan dari hasil bekerja—menukar keringat, pikiran, tenaga, dan waktu dengan imbalan? Ya kan?
So, dapatkan pekerjaan! Rasanya sih enggak perlu panjang-panjang dijelaskan di sini, karena toh ini bukan blog karier. Yang penting: dapatkan penghasilanmu sendiri, lalu sedikit demi sedikit ditingkatkan seiring waktu.
2. Hemat dan Investasikan
Dari penghasilan yang kamu dapatkan, ofkors kamu harus mengelolanya dengan baik. Berhemat, itu penting. Jangan mentang-mentang sudah mandiri, tetapi kamu jadi royal mengeluarkannya juga. Ingat-ingat, bahwa kamu mendapatkannya dengan susah payah lo. Jadi, pastikan dikeluarkan dengan bertanggung jawab juga.
Investasikan sebagian penghasilan jika memang sudah dirasa mampu memenuhi kebutuhan pokok. Seharusnya ada alokasi 10 hingga 20% untuk bisa berinvestasi. Kamu bisa mulai dengan instrumen paling rendah risiko dulu untuk pembiasaan. Seiring bertambahnya jam terbang investasimu, kamu bisa merambah ke instrumen yang lebih agresif. Perhitungkan dengan tujuan finansialmu untuk pensiun dini.
3. Utang Hanya untuk Leveraging
Utang tidak pernah dilarang. Namun, sementara kamu punya fokus tujuan untuk bisa pensiun dini, maka sebaiknya kamu manfaatkan kesempatan berutang dengan sebijak mungkin.
Fokuslah pada utang sebagai leveraging. Artinya, kamu berutang untuk kemudian mendapatkan nilai tambah di belakangnya. Misalnya, berutang untuk membeli properti. Dengan begini, net worth meningkat, dan harapannya di akhir nanti, rumah bisa menjadi salah satu aset kamu yang berharga tinggi.
4. Fokus pada Instrumen yang Bisa Memberimu Penghasilan Aktif
Seperti yang sudah dijelaskan di poin kedua, bahwa ada baiknya kamu mengalokasikan sebagian dana untuk diinvestasikan. Untuk tujuan mencapai kemandirian finansial dan pensiun dini, fokuslah pada instrumen yang nantinya dapat memberimu penghasilan aktif. Misalnya seperti saham, obligasi, atau properti.
5. Disiplin dan Berkomitmen
Apalah artinya kamu bisa mencapai kemandirian finansial jika kamu enggak disiplin dan berkomitmen. Bisa-bisa di tengah jalan, kamu akan gampang tergoda. Apalagi di zaman sekarang, banyak banget yang muncul dan dinilai berpotensi mendatangkan keuntungan—padahal sebenarnya zonk.
So, tetap disiplin pada tujuan utamamu, dan berkomitmenlah.
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!
Widyo
Betul. Memang sebelum pensiun kita harus mempersiapkan diri secara materi. Karena biaya hidup kita akan semakin meningkat.