Blog Perencanaan Keuangan

Menu
  • FIRE
    • Dana Pensiun
  • Perencanaan Keuangan
    • Kredit
      • Kredit Umum
      • KPR
      • Kartu Kredit
      • Kredit Online
    • Asuransi
    • Dana Darurat
    • Dana Pendidikan
    • Tips Hemat
  • Investasi
    • Emas
    • Business
    • Crypto
    • ORI-SukRi
    • Reksadana
    • Saham
    • P2P Lending
  • Kamus Keuangan
  • Stories
    • Keluarga
    • Buku
    • Film
    • Musik dan CD
    • Office Life
    • Di Balik Blog
    • Inspirasi
  • About Me
    • Site Map danirachmat.com
    • Contact
    • Paid Post
    • Postingan Tamu
    • Disclaimer
Home
Investasi
Kalau Kena Investasi Bodong, Apa yang Harus Dilakukan?
Investasi

Kalau Kena Investasi Bodong, Apa yang Harus Dilakukan?

penuliskonten 22/11/2022

Arisan, robot trading ilegal, emas, masih banyak ternyata investasi bodong yang berhasil menelan korban di Indonesia. Siapa pun bisa terjerat, tanpa ampun.

Meski kasus-kasus yang lampau ramai diberitakan, dipikir terus bisa membuat masyarakat waspada? Ternyata enggak juga tuh …

Edukasi mengenai investasi bodong ini juga enggak kaleng-kaleng dilakukan oleh pemerintah. Bahkan tak hanya pemerintah, banyak pihak juga dengan rela mengingatkan agar kita semua selalu waspada. Ternyata ya efeknya nggak sesignifikan itu juga.

Padahal ya semua red flags sudah sering disebutkan, seperti menawarkan return yang nggak keruan tingginya hingga tak wajar, atau jaminan aman 100%, atau begitu cepatnya return didapatkan hanya dalam hitungan bulan bahkan hari sudah dapat ratusan persen. Tapi, ya tetap saja, ada yang percaya.

Lalu, gimana kalau nasi sudah jadi bubur? Gimana kalau sudah telanjur menjadi korban investasi bodong? Apa yang harus dilakukan?

Well, seharusnya sih yang kayak gini dibahasnya di blog hukum sih, tapi karena masih ada hubungannya dengan keuangan, ya yuk, kita bahas ke sini. Tapi, pada akhirnya, silakan cari pendapat mereka yang benar-benar tahu dari sisi hukum ya.

[toc]

Kalau Kena Investasi Bodong, Apa yang Harus Dilakukan?
Daftar Isi
  1. Kalau Telanjur Jadi Korban Investasi Bodong
    1. Kumpulkan bukti
    2. Cari korban lainnya
    3. Cari informasi hukum
    4. Lapor pihak berwenang
    5. Viralkan di media online
  2. Kenali Ciri-ciri Investasi Bodong

Kalau Telanjur Jadi Korban Investasi Bodong

Dari data yang dikumpulkan oleh Satgas Waspada Investasi (SWI), dalam 10 tahun terakhir, yakni 2011 hingga 2021, ternyata kerugian yang diderita oleh masyarakat akibat investasi bodong mencapai Rp117 triliun.

Banyak …

Iya, makanya. Adalah penting bagi kita untuk setidaknya mengedukasi diri sendiri tentang hal ini. Kita edukasi dulu deh diri kita sendiri, paham apa yang seharusnya dilakukan dan mana yang sebaiknya dijauhi, berpikir kritis dan logis terhadap sesuatu yang disodorkan pada kita. Jangan cuma tergiur janji manis return tinggi dalam waktu cepat saja.

Lalu, kalau nasi sudah menjadi bubur, sudah telanjur menjadi korban investasi bodong, lalu apa yang harus dilakukan?

Kembali ke atas

Kumpulkan bukti

Umumnya, kedok investasi bodong akan terbuka begitu mereka tak bisa membayar keuntungan sesuai janji manisnya. Alasannya bisa seribu satu, ngelesnya bisa mlungker-mlungker. Kalau kamu sudah mencium bau-bau kepalsuan dalam skema investasi itu, maka segeralah kumpulkan bukti-buktinya.

Kamu bisa screenshot semua percakapan jika ada. Cari berbagai bukti transfer dari transaksi yang sudah dilakukan, baik transfer dari kamu saat setor dana ataupun transfer dari penyelenggara saat masih mengirimkan imbal yang dijanjikan. Catat kapan imbal mulai seret dikirimkan, dan apakah kamu sudah pernah menanyakannya. Jika ada surat-surat perjanjian, kumpulkan juga. Gandakan semua bukti, agar tidak ada yang hilang atau terselip, dan terarsip dengan baik.

Kembali ke atas

Cari korban lainnya

Bisa jadi, kamu bukan satu-satunya korban. Mungkin kamu sebelumnya belum pernah mengecek rekam jejak si penyelenggara investasi. Bisa jadi, ada juga korban lainnya.

Coba cari informasi mengenai hal ini. Kamu bisa googling atau cek di media sosial. Jika ternyata ada komplain yang bisa kamu temukan dari beberapa orang, kontak mereka.

Kalau perlu, buat grup khusus supaya tektokan lancar. Bisa di WhatsApp, Telegram, atau di mana pun. Yang penting semua korban bisa berkumpul dan sama-sama mengumpulkan bukti, dan kemudian berkoordinasi untuk melapor. Ada 2 alternatif yang bisa dilakukan: kejar si pelaku agar mengembalikan dana atau bawa ke jalur hukum.

Kembali ke atas

Cari informasi hukum

Jika kemudian kamu dan korban lainnya memutuskan untuk membawa ke jalur hukum, carilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai prosedur hukum yang bisa dilakukan. Jika ada kenalan pengacara maka akan lebih baik lagi.

Bersama korban lainnya dan didampingi pengacara, jadwalkanlah pertemuan untuk membahas langkah-langkah yang perlu diambil. Bisa jadi upaya untuk mengembalikan dana ataupun menyeret pelaku agar dihukum setimpal.

Kembali ke atas

Lapor pihak berwenang

Kalau ada yang melanggar hukum, ya tentu saja kita harus melapor kepada pihak yang berwenang. Kamu dan beberapa korban lain bisa janjian untuk mendatangi kantor polisi terdekat dan buat laporan aduan.

Selain kepada pihak kepolisian, laporkan juga kasus terkait ke Otoritas Jasa Keuangan, melalui layanan konsumen 157, atau email ke waspadainvestasi@ojk.go.id. Kamu juga bisa melapor kepada Kominfo. Misalnya jika penyelenggara investasi punya website atau channel tertentu, Kominfo dapat segera menindaklanjuti.

Kembali ke atas

Viralkan di media online

Zaman sekarang, media sosial punya pengaruh yang luar biasa. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Kadang justru, kalau sudah viral, pihak berwajib akan lebih gercep menanggapi laporan kita. Ya, seharusnya memang enggak begitu sih, tapi ya itulah yang terjadi dewasa ini.

So, jika di antara korban ada yang memiliki media sosial, ajaklah bekerja sama untuk memviralkan kejadian ini. Selain untuk mendesak pihak berwajib agar mengambil tindakan dengan segera, juga untuk memperingatkan agar tak ada korban lain yang terjebak juga.

Selain pihak berwenang yang gercep, biasanya media-media online juga lincah menangkap berita “buruk” seperti ini, sehingga memungkinkan peluang untuk viral semakin besar.

Kembali ke atas

Kenali Ciri-ciri Investasi Bodong

So, sekali lagi, semua sebenarnya kembali pada diri kita masing-masing. Saat penyelenggara investasi menyodorkan skema, janji-janji, ini itu dan kemudian kita menerimanya—whether itu khilaf, tergiur, dan berbagai alasan lainnya—sebenarnya itu semua adalah keputusan kita sendiri. Betul? Tidak ada paksaan, meskipun dikatakan ‘dijerat’. Kita selalu bisa memilih untuk menghindar dan menolak.

Karena itu, yuk, belajar bertanggung jawab atas setiap keputusan yang kita ambil. Bukannya lantas kalau kena jebak investasi bodong lantas enggak boleh lapor atau mengadu. Tetapi, dengan bertanggung jawab, tentunya kita akan lebih waspada. Pasalnya, ciri-ciri investasi bodong itu sebenarnya sama saja dari waktu ke waktu meskipun modusnya sama.

Yuk, belajar bertanggung jawab dan kritis.

Jangan lupa untuk follow akun Instagram @danirachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri.

Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

6 Cara Menjual NFT biar Cepat Laku
NFT saat ini sedang populer dan menjadi topik menarik untuk …

6 Cara Menjual NFT biar Cepat Laku

Cara Belajar Saham yang Paling Tepat untuk Pemula
Cara belajar saham yang efektif itu sebenarnya nggak susah. Apalagi …

Cara Belajar Saham yang Paling Tepat untuk Pemula

About The Author

penuliskonten

Write. Write. Write. We just write, and write away! IG @penuliskonten.id

Leave a Reply Cancel Reply

Beli e-book Kebebasan Finansial Level 1

Podcast

Postingan Terbaru

  • Panduan Diversifikasi Portofolio Saham untuk Meminimalkan Risiko
    Panduan Diversifikasi Portofolio Saham untuk Meminimalkan Risiko
  • Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun Passive Income
    Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun …
  • Pentingnya Menyusun Bujet Harian untuk Memaksimalkan Tabungan FIRE
    Pentingnya Menyusun Bujet Harian untuk Memaksimalkan Tabungan …
  • Cara Mencapai Financial Independence tanpa Penghasilan Besar
    Cara Mencapai Financial Independence tanpa Penghasilan Besar
  • Apa Itu Reksa Dana dan Bagaimana Cara Kerjanya untuk Pemula
    Apa Itu Reksa Dana dan Bagaimana Cara …

Postingan Paling Populer

  • 8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa Dilakukan agar Tetap Produktif
    8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa …
  • Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya buat Tujuan Keuangan Kita?
    Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya …
  • Strategi Diversifikasi Investasi untuk Mencapai Tujuan FIRE
    Strategi Diversifikasi Investasi untuk Mencapai Tujuan FIRE
  • Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun Passive Income
    Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun …
  • Investasi Saham atau Emas: Mana Lebih Menguntungkan untuk FIRE?
    Investasi Saham atau Emas: Mana Lebih Menguntungkan …

Blog Perencanaan Keuangan

Copyright © 2025 Blog Perencanaan Keuangan
Design by Mamat

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh
Go to mobile version